Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
F. Sri Hardiyanti Purwadhi
Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 2001
621.367 SRI i
Buku Teks Universitas Indonesia Library
F. Sri Hardiyanti Purwadhi
"Penentuan kelengasan tanah telah dilakukan di daerah pertanian Bekasi dan sekitarnya dengan menggunakan data satelit NOAA(National Oceanic and Atmospheric Administration) melalui salah satu sensornya AVHRR(Advanced Very High Resolution Radometer) metode indeks vegetasi (NDVI= Normalized Difference Vegetation Index) pada saluran 1 (tampak=0.58 um-0.68 um),saluran 2(inframerah dekat 0.724 um-1.10 um) di gunakan untuk mencari korelasi antara indeks vegetasi dengan kelengasan tanah dan korelasi antara koefesien pantulan dengan tegangan air dan saluran 4 (inframerah termal 10.3 um-11.3 um) di gunakan untuk mencari korelasi antara pancaran obyek dengan kandungan air tanah berdasarkan perbedaan suhu permukaan.Hasil yang di peroleh adalah nilai NDVI rata-rata tertinggi pada bulan Juli 1996 adalah0.40 untuk nilai NDVI maksimum 0.70 (hutan) dan minimum 0.05( tanah kosong bnasah) dengan simpangan baku 0.12 rata-rata nilai NDVI semakin menurun apabila penutup awannya semakin besar korelasi negatif antara spektrum rasio (o.58-0.68)um dan (0.725-1.10) um NOAA-AVHRR meningkat sesuai menurunnya kandungan air daun dan tidak berubah apabila kandungan air pada daun 80 persen Estimasi suhu permukaan bumi yang diukur dari data NOAA-AVHRR pada daerah pertanian mempunyai perbedaan 1o C atau ketelitian lebih dari 80 % dibandingkan dengan hasil pengukuran lapangan.Perbedaan waktu untuk proses pengukuran 10 kali lebih cepat dan daerahnya lebih luas"
1997
SAIN-II-2-Mei1997-11
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
F. Sri Hardiyanti Purwadhi
"Kondisi liputan awan pad azone konvergensi awan tropik (ITCZ) dan pasifik (SPCZ) dapat dijadikan indikator keadaan cuaca di Indonesia. Analisis pergerakan zone liputan awan dari citra GMS digunakan untuk memprediksi perubahan cuaca di Indonesia. Metode kompilasi dan konversi data GMS inframerah termasuk untuk menilai suhu puncak awan dan neph analisis untuk klasifikasi jenis awan. Klasifikasi awan dalam tiga kategori yaitu daerah bebas awan dan awan rendah dengan suhu T<-21 C. Posisi garis berat ITCZ dan SPCZ ditentukan berdasarkan persaaan regresi linier. Hasil penelitian menggunakan data GMS bulan April 1998 hingga Februari 1999 menunjukkan posisi garis berat ITCZ dan SPCZ serta rangkuman penggerakan garis berat ITCZ dan SPCZ setiap bulan bergesert ke arah utara selatan maupun timur barat sesuai besarnya sebaran liputan awal penghasil hujan. Daerah yang mengalami pergeseran liputan awan rendah ke tinggi menunjukkan peralihan musim penghujan ke kemarau (April September). Sedangkan daerah yang mengalami pergeseran liputan awan tingi ke rendah menunjukkan daerah yang mengalami peralihan dari musim kemarau ke musin penghujan (September-November-Januari)."
2000
JUGE-1-Des2000-1
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library