Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Erlimas Lucky Wijaya
"Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Pemerintah bertanggung jawab untuk merencanakan, mengatur, menyelenggarakan, membina dan mengawasi penyelenggaraan upaya kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat. Salah satu upaya kesehatan adalah dengan pelayanan kefarmasian, penyediaan obat dan vaksin serta penyediaan perbekalan kesehatan yang bermutu, terjangkau dan mudah diperoleh. Pelaksanaan pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan diatur oleh Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan yang merupakan bagian dari Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Agar dapat memahami tugas dan peran apoteker dibidang pemerintahan dengan baik, maka calon apoteker perlu melakukan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di salah satu instansi pemerintah yang berhubungan erat dengan dunia farmasi, dalam hal ini Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, terutama di Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan.
Based on the ordinance No. 36 year 2009 on Health, government is responsible for planning, organizing, executing, developing and supervising health efforts equitable and affordable to all citizens. One of effort the health of the pharmaceutical services, provision of drugs and vaccines as well as the provision of medical supplies quality, affordable and easy to obtain. Implementation in the management of public medicine and medical supplies organized by the Directorate of Public Medicines and Healthcare Products which is part of the Directorate General of Pharmaceutical and Medical Devices. In order to understand the tasks and role of pharmacists in the field of good governance, the candidates of Apothecary need to do Internship Pharmacist Program (PKPA) in one of the government agencies that are closely related to the pharmaceutical world, such as in the Directorate General of Pharmaceutical and Medical Devices and in particular, especially in Directorate of Public Medicines and Medical Supply."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Erlimas Lucky Wijaya
"Salah satu hak dasar setiap individu maupun warga negara Indonesia lainnya ialah mendapatkan kesehatan melalui pelayanan kesehatan. Kesehatan sangat erat kaitannya dengan dunia obat-obatan. Semua obat-obatan yang beredar harus dapat dijamin keamanan, khasiat, dan mutunya. Oleh karena itu diperlukan suatu pedoman yang meliputi seluruh aspek produksi dan pengendalian mutu sehingga setiap obat yang dihasilkan selalu memenuhi ketentuan mutu yang telah ditetapkan. Pedoman tersebut adalah pedoman Cara Pembuatan Obat Yang Baik (CPOB). Seorang apoteker merupakan kunci dalam penerapan segala aspek yang tercantum dalam CPOB. Apoteker tidak hanya membutuhkan pengetahuan teoritis, tetapi juga pengalaman bergelut langsung di lapangan. Untuk mewujudkan hal tersebut dijalin kerjasama dengan industri farmasi untuk menyelenggarakan praktek kerja apoteker. Praktek Kerja Profesi Apoteker ini dijalankan dari periode 17 Juni - 12 Juli 2013 dan 12 - 30 Agustus 2013 di PT. Aventis Pharma.
One of the basic rights of every individual as well as other Indonesian citizens are getting health care through health services. Health is closely associated with the drugs. All the drugs in circulation should be guaranteed safety, efficacy, and quality. Therefore we need a guide that covers all aspects of production and quality control so that each drug produced always comply with established quality. These guidelines are the guidelines of Good Manufacturing Practice (GMP/CPOB). A pharmacist is a key person in all aspects of the application that are listed in the GMP. Pharmacists not only requires theoretical knowledge, but also the experience in the real field. To achieve the requirements, a co-operation with the pharmaceutical industry to conduct practice pharmacist was held. Pharmacist Practice is run from the period June 17th to July 12nd, 2013 and August 5nd to 30th 2013 in the PT. Aventis Pharma."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Erlimas Lucky Wijaya
"Apotek merupakan salah satu fasilitas pelayanan kefarmasian, yaitu suatu sarana yang digunakan untuk menyelenggarakan pelayanan kefarmasian oleh apoteker. Dalam meningkatkan pelayanan kefarmasian, apoteker dituntut untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan perilaku untuk dapat melaksanakan interaksi langsung dengan pasien. Apotek memiliki peran penting dalam mewujudkan peningkatan kesehatan masyarakat dengan menyediakan obat yang bermutu tinggi dengan harga yang terjangkau serta memberikan pelayanan kefarmasian kepada masyarakat. Sebagai upaya agar para apoteker dapat melaksanakan pekerjaan kefarmasian dengan baik, maka calon apoteker harus melaksanakan Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek, sehingga calon apoteker dapat memahami peran serta tanggung jawab seorang apoteker di apotek serta dapat meningkatkan pengetahuan, wawasan serta keterampilan dalam pelayanan kefarmasian di apotek.
Apotek is one of the pharmacy's service facility, which is a tool used to organize pharmaceutical services by pharmacists. In order to improve pharmacist's service, the pharmacist is required to improve the knowledge, skills and behaviors to be able to carry out a direct interaction with the patient. Apotek has an important role in achieving improvement of public health by providing high-quality drugs at affordable prices and provide pharmacy services to the community. As an effort in order to carry out the work of the pharmacist's well, a candidate of pharmacist must do Pharmacist Internship Program in Apotek with the hope that prospective pharmacists to understand the role and responsibilities of a pharmacist in an Apotek and can improve knowledge, insight and skills in pharmacy services."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library