Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erisa Adellia Pratiwi
"ABSTRAK
Off-label merupakan istilah penggunaan obat yang diresepkan di luar
informasi yang tertera pada izin edar. Penggunaan obat off-label memiliki risiko
tinggi terkait dengan aktivitasnya pada kelompok pasien tertentu, salah satunya
yaitu pasien hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pola penggunaan
obat off-label pada pasien hamil di Instalasi Rawat Inap dan Gawat Darurat
Kebidanan-Kandungan RSUP Fatmawati periode Maret 2015. Penelitian ini
menggunakan desain studi cross-sectional dengan pengambilan data melalui
resep, rekam medis, serta kardeks. Sampel penelitian adalah data pasien hamil
yang menerima obat pada bulan Maret 2015. Evaluasi dilakukan terhadap 670
terapi obat dari 196 pasien yang sebagian besar berusia 20-35 tahun dengan usia
kehamilan trimester ketiga dengan diagnosis persalinan kurang bulan. Terdapat
sebanyak 8 obat off-label yang meliputi 5 obat off-label (62,50%) dengan 145
terapi off-label di Instalasi Rawat Inap dan 3 obat off-label (37,50%) dengan 37
terapi off-label di Instalasi Gawat Darurat Kebidanan-Kandungan. Penggunaan
obat off-label dalam terapinya di kedua instalasi dengan kategori off-label indikasi
sebanyak 58,65%, kategori obat off-label kontraindikasi sebanyak 27%, dan
kategori obat off-label dosis sebanyak 14,35%. Berdasarkan hasil dapat diketahui
bahwa penggunaan obat off-label tertinggi terdapat di Instalasi Rawat Inap dengan
golongan obat sistem kardiovaskuler.
ABSTRACT
Off-label is a term used in drug which is prescribed outside the official
information of the marketing authorization. Off-label use of drug has a high risk
to certain group of patient regarding to its activity, especially pregnant patient.
This study aimed to evaluate the pattern of off-label use in pregnant patients in the
Inpatient Unit and Obstetric-Gynecology Emergency Unit Fatmawati Hospital
March 2015. Cross-sectional study design was used for the research and the data
was collected from prescriptions, medical records, as well as index card. The
research sample were the data of pregnant patients who received drug on March
2015. Evaluation was conducted to 670 drugs therapy of 196 patients aged 20-35
years old with third trimester of pregnancy and preterm labour diagnosed mostly.
There were 8 off-label drugs use including 5 (62,50%) drugs and 145 medications
were off-label in the Inpatient Unit also 3 (37,50%) drugs and 37 medications
were off-label in the Obstetrics-Gynecology Emergency Unit. The medications
with the off-label indication category were 58.65%, off-label contraindication
category were 27%, and off-label dose category were 14,35%. Based on the
results, it can be concluded that the highest use of off-label drug was at Inpatient
Unit with the drug classification of cardiovascular system class."
2014
S60632
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Erisa Adellia Pratiwi
"Tingginya kebutuhan akan obat dalam dunia kesehatan mendukung Industri Farmasi menjadi salah satu industri yang dikendalikan dan diawasi secara ketat oleh pemerintah baik dari segi produksi, perizinan, peredaran, maupun kualitas obat yang diedarkan. Salah satu upaya yang dilakukan industri farmasi dalam rangka mempertahankan kualitas obat yang diproduksinya tetap memenuhi standar mutu yaitu dengan menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Apoteker dituntut untuk memiliki pengetahuan dan pengalaman praktis untuk dapat mengatasi permasalahan yang ada di Industri Farmasi. Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) dilakukan pada bulan Februari-Maret 2016 di PT. Glaxo Wellcome Indonesia agar calon Apoteker memiliki bekal pengetahuan dan pemahaman tentang tugas dan tanggung jawab Apoteker di Industri Farmasi. Melalui PKPA tersebut, diharapkan calon Apoteker dapat mengembangkan kompetensi dan wawasan untuk dapat melaksanakan pekerjaan kefarmasian dan menerapkan CPOB di Industri Farmasi.

The high demand of drugs in the field of health supports Pharmaceutical Industry became one of the industries that controlled and monitored by government in terms of production, licensing, distribution and quality of drugs in circulation. One of the efforts made by Pharmaceutical Industry in order to maintain drugs quality that were produced still meet quality standards by implementing Good Manufacturing Practice (GMP). Pharmacists are required to have knowledge and experience to be able to overcome problems that occur in Pharmaceutical Industry. Pharmacist Internship Program (PKPA) conducted on February-March 2016 at Glaxo Wellcome Indonesia for prospective pharmacist to have the knowledge and understanding of the duties and responsibilities of pharmacists in the Pharmaceutical Industry. Through this PKPA, prospective pharmacist is expected to develop their competency and insight to be able to carry out the work of pharmacy and implement GMP in Pharmaceutical Industry.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover