Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Endang Purwaningsih
Abstrak :
Bulan sabit dan bintang Islam tengah berkembang di sebuah masyarakat multikultural, walaupun pada awalnya, banyak mengalami hambatan untuk menerangi kehidupan keluarga Muslim. Kini cahaya Islam mampu menembus kegelapan masyarakat Amerika berkat adanya peran serta berbagai organisasi Islam di Amerika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Islam dalam analisis fungsional, dapat dilihat sebagai petunjuk yang benar bagi manusia yang mengharapkan kebahagiaan kidup di dunia dan akhirat. Bagi keluarga Muslim di Amerika khususnya di Pacific Northwest, Islam merupakan cahaya untuk menyinari kehidupan masyarakat Muslim dan non Muslim. Untuk itu, dibutuhkan tempat bagi cahaya Islam agar mampu bertahan dari terpaan budaya multikultural. Salah satunya adalah melalui organisasi-organisasi Islam. Di samping itu, masalah pluralisme kebudayaan memang merupakan keharusan dalam suatu masyarakat beragam secara etnis. Namun motif-motif di balik pluralisme, harus dapat diterjemahkan dan dipahami secara benar oleh keluarga Muslim tanpa meninggalkan aqidah Al-Qur'an dan Al-Hadits. Melalui The American Moslem Foundation, keluarga Muslim terutama di Pacific Northwest dapat terlayani urusan sosial keagamaannya, yang terkait erat dalam kehidupan sehari-hari. The American Moslem Foundation akan berjalan terus dengan berbagai programnya terutama di bidang pemakaman, agar kehidupan masyarakat Muslim di Amerika dapat terus berkembang. Penulisan tesis ini bertujuan untuk menunjukkan dan memperlihatkan berbagai upaya penegakan Islam yang dilakukan oleh masyarakat Muslim di Amerika baik untuk keluarga-keluarga Muslim Amerika maupun masyarakat non-Muslim. Selain itu, juga bertujuan untuk menunjukkan dan memperlihatkan transformasi budaya Islam dan nilai-nilai normatif agama Islam dalam mengikuti perkembangan masyarakat dan kebudayaan Amerika. Sekaligus memperlihatkan pentingnya fungsi The American Moslem Foundation, sebagai salah satu organisasi Islam dan sarana menegakkan serta mengembangkan ajaran Islam di kalangan keluarga Muslim Amerika melalui program penyediaan pemakaman. Tesis ini menggunakan penelitian dari sumber kepustakaan dan menggunakan pendekatan budaya sebagai kajian analisisnya dengan melihat perubahan sosial yang terjadi pada keluarga Muslim di Amerika sebagai proses evolutif yang lama dan lambat. Karena permasalahan yang terjadi pada tesis ini berhubungan dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan keluarga Muslim di Amerika, terutama bagaimana masyarakat Muslim membutuhkan pemakaman Islam sebagai sarana untuk melestarikan budaya sekaligus merupakan proses interaksi yang tentunya sangat terkait erat dengan kebudayaan masyarakat setempat, maka penulisan tesis ini memakai kajian teori akulturasi.
A Crescent moon and a star of Islam being develop within the multicultural society, although at the beginning have an obstacle to light-up the life of Muslim's family. Now, the shine of Islam run through the darkness of American society by the blessing of all part of Islam's organization in the existence of national and country in the state of America. Islam in the functional analysis can be considered as the right way of human being who is wishing of happiness in the world and the great beyond. For the American Muslim family Islam is a light to shine American Muslim and non-Muslim life. Therefore, is needed an implement to hold on shine of Islam from multicultural. One of the ways through an organization of Islam. The problem of cultural pluralism is in ethnic society. Yet, the motives behind of the pluralism have to be interpret and make sense as real as by the Muslim's family without leaving the doctrine of AI-man and Al Hadits. By the American Moslem Foundation, the American Muslim's family especially in the Pacific Northwest be able to serve their own social religion's cases, which connecting with their daily life. The AMF run through the program especially in the field of the cemetery to develop the American Muslim society. The objective of this thesis is to show and indicate the efforts of the existence of Islam that has been done by the American Muslim society whether Muslim or non-Muslim. Besides, to show Islamic cultural transformation and the normative values of Islam to follow the society and the cultural development in the state of America. At once to show the important function of the American Moslem Foundation as one of the Islamic organization and the implement to establish as well as to develop the doctrine of Islam within the American Muslim's family by providing the Moslem cemetery program. The research of this thesis use the sources from library and cultural approach as the analysis theory by considering the social changing in the American Muslim family as long and slow evolutif process. The problem of this thesis is how the American Moslem family need the cemetery as the means of preserving culture of Islam with interaction process that exactly fixed with the local cultural society, therefore, the thesis use Acculturation theory.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2000
T5453
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Purwaningsih
Abstrak :
Kesadaran bela negara merupakan satu hal yang esensial dan harus dimiliki oleh setiap warga negara, sebagai wujud penunaian hak dan kewajibannya dalam upaya bela negara. Kesadaran ini menjadi modal sekaligus kekuatan bangsa, dalam rangka menjaga keutuhan, kedaulatan serta kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia. Harus disadari pula bahwa integrasi pada dasarnya merupakan proses panjang dan sulit, yang artinya bahwa integrasi merupakan suatu proses uji coba secara terus menerus, berdasarkan suatu keberhasilan menuju keberhasilan berikutnya. Berkaitan dengan kedua hal tersebut, maka pembinaan kesadaran bela negara sebagai sebuah upaya untuk mewujudkan warga negara Indonesia yang mengerti, menghayati serta yakin untuk menunaikan hak dan kewajibannya dalam upaya bela negara, merupakan upaya yang harus terus menerus dilakukan guna menjaga keutuhan dan kelangsungan hidup bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mengetahui dan mengkaji kecenderungan persepsi masyarakat, birokrat dan aparat di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam tentang kesadaran bela negara merupakan masalah yang penting untuk dilakukan. Karena kesamaan persepsi dan sinergi diantara ketiga komponen tersebut akan menentukan tingkat keberhasilan pembinaan kesadaran bela negara di Nanggroe Aceh Darussalam. Mengingat upaya tersebut memang membutuhkan koordinasi instansional yang erat, agar dalam jalur dan fungsinya dapat memberikan kontribusi yang optimal. Begitupun dengan pengkajian tentang metode yang digunakan dalam upaya tersebut di masa depan, merupakan salah satu faktor yang menentukan bagi keberhasilan pembinaan kesadaran bela negara di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam sebagai salah satu upaya mencegah terjadinya disintegrasi bangsa. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-analitis, yang didukung data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada masyarakat (alumni pembinaan kesadaran bela negara), birokrat dan aparat di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, serta hasil wawancara, pengamatan langsung dan dokumentasi dari berbagai instansi terkait. Analisis hasil perhitungan dan pengolahan jawaban responden disusun dalam matriks berpasangan antar kriteria dan sub kriteria yang berpengaruh, dengan menggunakan teknik Analytical Hierarchy Process (AHP) dari Thomas L. Saaty. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam rangka mencegah terjadinya disintegrasi bangsa, harus ada terlebih dahulu kesamaan persepsi tentang kesadaran bela negara di lingkungan masyarakat, serta birokrat dan aparat yang berperan dalam menunjang keberhasilan pembinaan kesadaran bela negara. Persepsi masyarakat, birokrat dan aparat di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam tentang bela negara sesungguhnya konsisten dengan konsep yang telah ada, bahwa kesadaran bela negara merupakan sikap dan perilaku warga negara yang dilandasi oleh kecintaannya kepada tanah air Indonesia, yang didukung oleh keyakinan pada Pancasila sebagai ideologi negara, kesadaran berbangsa dan bernegara serta kerelaan berkorban untuk bangsa dan negara. Sedangkan metode yang efektif digunakan dalam pembinaan ini di masa depan adalah melalui pendidikan, baik pendidikan formal, non formal maupun informal.
The awareness to defend state is very essential and should be possessed by every citizen, as a manifestation of the realization of our rights and obligations in the effort to defend state. This awareness becomes an asset and strength of nations for safeguarding the integrity, sovereignty, and sustainability of the nation and the state of Indonesia. We also have to realize that integration basically constitutes a complex and long process, it means that integration constitutes a continuous test case process, from one success to another success. Related to both of aspect, management of the awareness to defend state as an effort to create Indonesian citizens who understand, are involved and convinced to carry out their tights and obligations in effort to defend state, constitutes an effort which should be made continually in safeguard the integrity and sustainability of the nation and the Unitary State of the Republic of Indonesia. Knowing and studying the tendency of the community perception, bureaucrat and the apparatus in Province of Nanggroe Aceh Darussalam about the awareness to defend state are important task to do. The similarity perception and synergy among the three components will determine the rate of success in management of the awareness to defend state in Nanggroe Aceh Darussalam. Considering that the effort requires coordination among agencies in order that they can offer optimal contribution. Likewise, the study on used methods for this effort in the future is one of determine factors for the successful of management of awareness to defend state in Province of Nanggroe Aceh Darussalam as one of effort to prevent nation's disintegration. This research using descriptive and analytical approach which is supported by the data that gathered from questionnaire to society (the alumni of awareness to defend state management), bureaucrats and apparatus in Province of Nanggroe Aceh Darussalam, and also from interview, direct observation and documentation from various related institutions. Calculating analysis processing from respondents are arranged in coupled matrix between influencing criteria and sub criteria with using Analytical Hierarchy Process (AHP) technique from Thomas L Saaty The finding of this research indicate that in order to prevent nation's disintegration, previously there should have the same perception about awareness to defend state in the community, also the bureaucrats and apparatus that play an important role to support the management of awareness to defend state. The perception of the community, bureaucrats and the apparatus in Province of Nanggroe Aceh Darussalam about defend state is actually consistent with existing concepts, that awareness to defend state is the behavior and attitude of the citizens based on their love of Indonesian fatherland, that supported by the belief in the Five Principles (Pancasila) as the state ideology, awareness to live together as a nation and a state, and also the willingness to sacrifice for nation and state. An effective method to be used for management of the awareness in the future is through education, in formal, nonformal and informal education.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15050
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Purwaningsih
Depok: Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Purwaningsih
Abstrak :
ABSTRAK
Masalah Pemeliharaan anak merupakan suatu masalah sosial yang ada pada setiap negera manapun, khususnya terhadap pemeliharaan anak-anak terlantar. Sebagai contohnya di Indonesia ini masalah pemeliharaan anak terlantar mendapat perhatian yang cukup besar dari Departemen Sosial antara lain yaitu dengan menyalurkan anak-anak terlantar tersebut pada lembaga-lembaga atau dinas sosial seperti misalnya Yayasan Panti Asuhan. Panti Asuhan sebagai suatu lembaga sosial memegang peranan penting dalam hal pemeliharaan anak, khususnya anak-anak tenlantar. Dengan disalurkannya anak-anak terlantar ke lembaga sosial maupun dinas sosial seperti yang disebutkan di atas maka diharapkan anak-anak terlantar ini dapat menikmati kehidupan yang layak, kehidupan yang layak di sini maksudnya adalah kehidupan yang wajar yaitu terpenuhinya kebutuhan pangan, sandang, papan, pendidikan dan kasih sayang. Namun selain adanya kebutuhan tadi, masih diperlukan lagi adanya suatu perlindungan hukum bagi anak-anak, terutama yang berada di panti asuhan. maksudnya adalah agar diperoleh rasa aman di dalam melaksanakan hak dan kewajibannya di dalam panti. Dengan demikian diharapkan anak anak terlantar yang bernaung pada yayasan panti asuhan dapat benar-benar menjadi generasi muda penerus cita-cita bangsa seperti yang diharapkan oleh seluruh masyarakat dan bangsa Indonesia.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Purwaningsih
Abstrak :
ABSTRAK
PT. X sebagai suatu perusahaan industri yang rnengolah dan memproduksi ban-ban kendaraan, menempatkan unsur manusia. sebagai faktor utama dalam pengelolaan perusahaan. Karyawan I sebagai pelaksana pekerjaan, perlu mendapatkan kemudahan dalam mengembangkan dirinya, baik untuk karir ataupun kehidupan pribadinya. Untuk itu Penilaian Kecakapan. Pegawai yang dilaksanakan oleh PT.X, adalah untuk membantu perusahaan dalam mengenali kebutuhan-kebutuhan akan pengembangan setiap karyawan berkenaan dengan peran dan fungsinya masing-masing. Dengan penilaian kecakapan, perusahaan akan mempunyai data-data yang lengkap mengenai prestasi karyawannya, dan akan dapat rnengambil keputusan yang tepat dan cepat mengenai persoalan-persoalan yang berhubungan dengan masalah kepegawaian. Tujuannya adalah untuk memotivasi karyawan agar bekerja lebih baik pada masa yang akan datang, jika mampu meningkatkan prestasi kerjanya. Dalam Pelaksanaan Penilaian Kecakapan Pegawai di PT.X; maka prosedur pelaksanaan meliputi bagaimana panitia penilai dan Penilai melakukan penilaian· terhadap karyawan. Kemudian pengolahan hasil penilaian yang terdiri dari beberapa tahap, dan terakhir adalah keputusan atas hasil penilaian yang melibatkan para pimpinan perusahaan. Karena dalam keputusan akhir, akan ditetapkan, apakah seorang karyawan akan dinaikkan gajinya, di promosikan, diberikan training/latihan bahkan dilakukan Pemutusan Hubungan Kerja. Untuk melihat bagaimana pelaksanaan penilaian kecakapan pegawai dan keputusan atas hasil penilaian, maka untuk memperoleh data-data tersebut dilakukan penelitian yaitu dengan mengisi daftar pertanyaan bagi karyawan PT X yang mempunyai masa kerja 10 tahun atau lebih dari 10 tahun, dimana ada 60 orang karyawan yang menjadi sampel dari penelitian ini. Kemudian dilakukan pengamatan terhadap pelaksanaan Penilaian Kecakapan Pegawai pada periode penilaian tahun 1988, dan pembahasan tentang hasil penilaian, dipakai hasil penilaian dari period~ penilaian tahun 1987. Dari· ha~il penelitian diketahui bahwa · seluruh karyawan PT X· harus melaksanakan I Penilaian Kecakapan Pegawai, karena berpengaruh besar terhadap perkembangan karirnya. Dari analisa hasil penilaian diketahui bahwa seluruh karyawan mengalami kenaikan gaji, 61, 67% pernah mengalami promosi 25% diberikan kesempatan Training/latihan dan 16,67% dipanggil karena hasil penilaian yang buruk. Untuk tanggapan karyawan tentang pelaksanaan penilaian, 96, 67% menyatakan adil dan cukup adil, sehingga unsur obyektifitas dan keadilan yang merupakan prinsip utama dalam pelaksanaan penilaian di PT. X dikatakan telah di tegakkan oleh para Penilai. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pelaksana Penilaian Kecakapan Pegawai pada PT.X dijalankan sesuai dengan pola dan program baku. yang telah ditetapkan perusahaan, maupun harapan para karyawan, dimana prestasi dan peningkatan karir benar-benar didasarkan kepada hasil peni laian kecakapan. Sehinga memberikan hasil yang positif, baik terhadap perusahaan maupun karyawan itu sendiri.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Purwaningsih
Bogor: IPB Press, 2021
571.999 END n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Purwaningsih
Abstrak :
Objective: Cancer is a disease that gets serious attention in the medical world. This is due to the ever increasing number of patients and there has been no effective way to treat. Cancer cells have telomerase activity is relatively high compared to normal cells, so the cancer cells have the ability to continue to proliferate. Cancer cells undergo uncontrolled mitosis and have high telomerase activity compared to cells normal. Telomerase is an enzyme responsible for telomere length, a segment of DNA that is the tip of chromosomes in eukaryotic cells. Telomeres are associated with the process of aging and carcinogenesis. The purpose of this study was to determine the expression of telomerase in some cells such as breast cancer, cervical cancer, and lung cancer. Methods: The research method is experimental studies in several cancer cell cultures in the form of cell line. Cancer cells used were: HeLa (cervical cancer), MCF7 and T47D (breast cancer), WiDr (lung cancer), and Raji (lymphoma) with culture medium RPMI, DMEM, and M199. Vero cells is used (fibroblast cells) as a control (normal cells). Expression of telomerase enzyme was measured by the Immunohystochemistry (IHC) method. Results: The results showed that the cancer cells have activity/higher telomerase expression were highly significant (p<0.01) compared to normal cells (Vero cells). Similarly, the expression of telomerase in HeLa versus WiDr, WiDr versus T47D, T47D versus Raji, and Raji versus MCF7 also showed highly significant differences (p < 0.01). Telomerase expression between cancer cells that showed significant difference (HeLa cells versus Raji cells; HeLa cells versus MCF7 cell; T47D cells versus MCF7 cells) (p < 0.05). No significant difference was found in the group of HeLa cells versus T47D, WiDr versus Raji cells, and WiDr versus MCF7. Conclusions: It was concluded, that the cancer cells have telomerase expression of specific and different from each other, depending on the type of cell. T47D breast cancer cells have telomerase expression of the highest, followed by cervical cancer cells (HeLa). Lung cancer cells (WiDr) with cell lymphoma (Raji) has almost the same expression and both have lower expression.;
[Faculty of Medicine Universitas YARSI;Universitas YARSI. Faculty of Medicine;Universitas YARSI. Faculty of Medicine;Universitas YARSI. Faculty of Medicine, Universitas YARSI. Faculty of Medicine], 2016
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Purwaningsih
Abstrak :
Objective: Cancer is a disease that gets serious attention in the medical world. This is due to the ever increasing number of patients and there has been no effective way to treat. Cancer cells have telomerase activity is relatively high compared to normal cells, so the cancer cells have the ability to continue to proliferate. Cancer cells undergo uncontrolled mitosis and have high telomerase activity compared to cells normal. Telomerase is an enzyme responsible for telomere length, a segment of DNA that is the tip of chromosomes in eukaryotic cells. Telomeres are associated with the process of aging and carcinogenesis. The purpose of this study was to determine the expression of telomerase in some cells such as breast cancer, cervical cancer, and lung cancer. Methods: The research method is experimental studies in several cancer cell cultures in the form of cell line. Cancer cells used were: HeLa (cervical cancer), MCF7 and T47D (breast cancer), WiDr (lung cancer), and Raji (lymphoma) with culture medium RPMI, DMEM, and M199. Vero cells is used (fibroblast cells) as a control (normal cells). Expression of telomerase enzyme was measured by the Immunohystochemistry (IHC) method. Results: The results showed that the cancer cells have activity/higher telomerase expression were highly significant (p < 0.01) compared to normal cells (Vero cells). Similarly, the expression of telomerase in HeLa versus WiDr, WiDr versus T47D, T47D versus Raji, and Raji versus MCF7 also showed highly significant differences (p < 0.01). Telomerase expression between cancer cells that showed significant difference (HeLa cells versus Raji cells; HeLa cells versus MCF7 cell; T47D cells versus MCF7 cells) (p < 0.05). No significant difference was found in the group of HeLa cells versus T47D, WiDr versus Raji cells, and WiDr versus MCF7. Conclusions: It was concluded, that the cancer cells have telomerase expression of specific and different from each other, depending on the type of cell. T47D breast cancer cells have telomerase expression of the highest, followed by cervical cancer cells (HeLa). Lung cancer cells (WiDr) with cell lymphoma (Raji) has almost the same expression and both have lower expression.
Jakarta: Universitas YARSI. Faculty of Medicine, 2016
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library