Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Endang Pamularsih
Abstrak :
Model penentuan harga aset CAPM yang pertama kali dikembangkan oleh Sharpe (1964), Lintner(1965) dan Black (1966), menjadi model paling elegan dan dipercaya para akademisi dan praktisi untuk memprediksi return. Model CAPM hanya menggunakan beta sebagal proxy resiko. Berbagai kritikan terhadap model CAPM menyebabkan lahirnya model penentuan harga aset yang dianggap lebih mampu memprediksi tingkat return, yaitu multifactor model. Model ini beranggapan bahwa besarnya return tidak hanya dipengaruhi oleh beta saja tetapi ada faktor - faktor lain yang dianggap lebih powerful dalam menjelaskan tingkat return. Model multifaktor ini telah dikembangkan oleh banyak peneliti yang mencoba memasukkan berbagal variabel yang dianggap berpengaruh terhadap tingkat return. Variabe-variabel tersebut mempakan proxy resiko yang layƤk dihargai1 sehingga perlu diberikan reward return. Beberapa peneliti yang menentang keunggulan model CAPM antara lain Fama & French yang menggunakan variabel beta, size dan book to market untuk memprediksi tingkat return. Merton mengembangkan model yang merupakan pertuasan dan CAPM dengan memasukkan variabel beta, size, residual risk dan public availability of information about the asset. Selain itu Amihud cian Mendelsofl meneliti varlabel beta, likuiditas dan size untuk menjelaskan tingkat return. Hasil penelitlan Amihud dan Mendelson untuk saham ? saham di NYSE membuktikan bahwa likuiditas lebih powerful dalam menjelaskan return dibandingkan size, bahkan memiliki peranan yang sama pentingnya dengan beta. Tujuan penelitian dalam karya akhir ini adalah untuk menguji powerful dan likuiditas tersebut dengan menggunakan model Amihud & Mendelson untuk saham ? saham di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitian dalam karya akhir ini membuktikan bahwa likuiditas ternyata tidak secara signifikan mempengaruhi return saham tetapi size dan beta lebih powerful. Hal ini disebabkan karena kondisi pasar di Bursa Efek Jakarta masih lemah sehingga proxy resiko likuiditas tidak memiliki kekuatan untuk mempengaruhi return, sementara kondisi pasar di NYSE jauh lebih etisien sehingga eksistensi likuiditas dihargal. Selain itu adanya faktor - faktor lain seperti kondisi politik, ekonomi, hukum dan keamanan yang masih belum stabil turut mempengaruhi pasar BEJ. Mengingat ketidakstabilan faktor - faktor tersebut sangat erat kaitarinya dengan kepercayaan investor, dimana kepercayaan inilah yang paling berpengaruh terhadap pasar BEJ. Berdasarkan hasil penelitian tersebut disarankan investor untuk Iebih mempertimbangkan variabel beta dan size daripada Iikuiditasnya. Selain itu penggunaan analisa teknis untuk memprediksi return saham di BEJ tetap harus dilakukan untuk rnendukung pemilihari investasi menurut beta dan size.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T5524
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Pamularsih
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak penerapan corporate governance terhadap likuiditas pasar. Quoted spread sebagai indikator likuiditas pasar menjadi variabel dependen sedangkan governance index sebagai indikator corporate governance adalah variabel independen. Penelitian ini juga menggunakan variabel kontrol yaitu, harga saham, trading volume, aset, umur perusahaan, kepemilikan institusi, dan indeks Kompas100. Penelitian ini menggunakan data sekunder perusahaan - perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2010 dan 2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa governance index memiliki pengaruh yang signifikan terhadap quoted spread. ......This study aims to determine how the impact of corporate governance on market liquidity. Quoted spread as an indicator of market liquidity being the dependent variable and governance index as an indicator of corporate governance is independent variable. This study also uses control variables such as stock price, trading volume, asset, company age, institutional ownership, and Kompas100 index. This study uses secondary data listed companies on BEI year 2010-2011. The result showed that the governance index has a significant effect on quoted spread.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44466
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library