Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Elitha
"Perkembangan ilmu pengetahuan telah menemukan geopolimer, sebagai satu alternatif dalam memproduksi beton ramah lingkungan. Pengaruh dari berbagai parameter terhadap kuat tekan dan karakteristik dari mortar geopolimer antara lain rasio larutan K2SiO3 / Na2SiO3 dan larutan KOH / NaOH adalah 0.8 - 1.5 dan konsentrasi KOH / NaOH yang tinggi dapat menghasilkan kuat tekan optimum mortar geopolimer berbahan dasar Fly Ash tipe F, sedangkan Rasio larutan K2SiO3 / Na2SiO3 dan larutan KOH / NaOH adalah 2 - 2.5 dan konsentrasi NaOH 8M dapat menghasilkan kuat tekan optimum mortar geopolimer berbahan dasar Fly Ash tipe C. Kuat tekan mortar geopolimer berbahan dasar Fly Ash tipe C lebih tinggi dibandingkan kuat tekan mortar geopolimer berbahan dasar Fly Ash tipe F.
Developments in science have been discovered geopolymer, as an alternative in producing environmentally concrete. Influence of various parameters on the compressive strength and characteristics of fly ash based geopolymer mortar include ratio K2SiO3 / Na2SiO3 and KOH / NaOH is 0.8 - 1.5 and the highest concentration of KOH / NaOH may produce the optimum compressive strength of fly ash based geopolymer mortar from class F, whereas ratio K2SiO3 / Na2SiO3 and KOH / NaOH is 2 - 2.5 and NaOH 8M may produce the optimum compressive strength of fly ash based geopolymer mortar from class C. The Compressive strength of fly ash based geopolymer mortar from class C is higher than the compressive strength of fly ash based geopolymer mortar from class F."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50578
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Cynthia Elitha
"Berdasarkan studi awal, diketahui bahwa karyawan unit Area PT X merasa kurang puas dengan proses komunikasi yang terjalin dengan atasan sehingga berdampak pada penurunan kinerja. Hal ini disebabkan kurangnya kualitas umpan balik dari atasan karena atasan belum mengetahui cara memberikan umpan balik secara efektif kepada anggota tim. Penelitian ini dilakukan dalam dua studi yaitu Studi 1 dengan desain korelasional dan Studi 2 dengan desain pretest-posttest. Studi 1 bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi terkait kualitas umpan balik dan kepuasan terhadap komunikasi pengawasan pada karyawan unit Area PT X. Pengambilan data Studi 1 dilakukan kepada 230 karyawan unit Area PT X menggunakan kuesioner persepsi terkait kualitas umpan balik dari Steelman, Levy, & Snell (2004) dan kuesioner kepuasan terhadap komunikasi pengawasan dari Ramirez (2012). Hasil Studi 1 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara persepsi terkait kualitas umpan balik dan kepuasan terhadap komunikasi pengawasan (r = 0.364, p < 0.01). Selanjutnya, hasil tersebut ditindaklanjuti pada Studi 2 dengan memberikan intervensi pelatihan pemberian umpan balik kepada 9 Facility Manager di unit Area PT X. Studi 2 bertujuan untuk mengetahui efektivitas intervensi tersebut dalam meningkatkan pengetahuan manajer terkait proses pemberian umpan balik secara efektif kepada anggota tim. Hasil Studi 2 menunjukkan bahwa sesudah pelatihan, terdapat peningkatan pengetahuan yang signifikan pada manajer dalam memberikan umpan balik secara efektif dengan peningkatan sebesar 45% (t = -7.031, p < 0.05). Dengan demikian, hasil ini dapat menjadi dasar peningkatan persepsi terkait kualitas umpan balik dan kepuasan terhadap komunikasi pengawasan pada karyawan unit Area PT X.
Based on preliminary study, employees of unit Area PT X were found not satisfied with communication established with their superiors, resulted in decreased performance. This is due to lack of feedback quality provided by superiors because they do not know how to provide effective feedback to team members. This research was conducted in two studies which Study 1 represents correlational design and Study 2 represents pretest- posttest design. Study 1 aims to determine relationship between perceived feedback quality and satisfaction with supervisory communication among employees of unit Area PT X. Study 1 was conducted on 230 employees of unit Area PT X using perceived feedback quality questionnaire from Steelman, Levy, & Snell (2004) and satisfaction with supervisory communication questionnaire from Ramirez (2012). Results of Study 1 indicated that there was significant and positive relationship between perceived feedback quality and satisfaction with supervisory communication (r = 0.364, p < 0.01). Furthermore, these results were followed up in Study 2 by providing feedback training intervention to 9 Facility Managers in unit Area PT X. Study 2 aims to determine effectiveness of interventions in increasing manager's knowledge about how to give feedback effectively to team members. Results of Study 2 showed that after training, there was significant increase in managers’ knowledge about how to give an effective feedback, with an increase of 45% (t = -7.031, p < 0.05). Thus, these results can be the basic step for increasing perceived feedback quality and satisfaction with supervisory communication on employees of unit Area PT X."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library