Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elias
Selangor, Malaysia: Projek Hutan Paya Gambut UNDP/GEF, Jabatan Perhutanan Pahang, 2008
634.92 ELI p (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Soewatini Elias
Abstrak :
Kepolisian Republik Indonesia menyebutkan bahwa "Tindakan memperbanyak suatu buku kemudian menjualnya tanpa seijin pemilik hak cipta yaitu pengarang dan atau pemegang hak penerbitannya: adalah suatu tindakan yang dikenal dengan sebutan pembajakan buku. Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengetahui apa yang menyebabkan pembajakan buku masih dilakukan; (2) mengetahui dampak apa saja yang ditimbulkan akibat pembajakan buku bagi penerbit yang bersangkutan; (3) mengetahui usaha mengurangi pembajakan buku; (4) mengetahui ciri buku yang asli dan buku bajakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Sampel penelitian baik kasus perbanyakan buku maupun penerbit ditentukan "by Accident" Sampel kasus pembajakan buku yang diambil adalah kasus pembajakan buku yang dikatagorikan besar selama 10 tahun terakhir yaitu dari tahun 1986-1996 yaitu: (1) pembajakan buku di daerah Kepolisian Kota Besar (Poltabes) Medan Kepolisian daerah Sumatera Utara pada bulan Oktober 1990; (2) pembajakan buku di daerah Kepolisian Kota Besar Surabaya, Kepolisian daerah Jawa Timur pada bulan Juni 1996 dan (3) pembajakan buku di daerah kepolisian resort Metro Bekasi Kepolisian daerah Metro Jakarta pada bulan September 1996. Adapun obyek penelitian adalah lima penerbit di Jakarta, yang diambil secara acak (by assident) yaitu: PT. Ciramedia Utama, Salemba Empat, Erlangga, PT. Rajagrafindo Persada dan Perum Balai Pustaka. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi/pengamatan, wawancara, pemeriksaan berkas perkara dan dokumen pembajakan buku. Hasil pengamatan dan wawancara: (1) di Poltabes ditemukan bahwa tersangka/pembajak melakukan pembajakan buku untuk memperoleh keuntungan besar untuk keperluan pribadi. Hal ini karena mereka tidak perlu membayar royalty kepada pengarang dan pajak ke pemerintah; (2) di lima penerbit ditemukan bahwa para penerbit pada umumnya tidak berdaya, karena tidak tersedia dana overhead untuk biaya penyidikan ke daerah-daerah selain itu para penerbit beranggapan bahwa aparat penegak hukum kurang memahami / menguasai UU Hak Cipta. Dari pihak kepolisian mengalami kesulitan karena kepolisian baru dapat bertindak kalau ada laporan dan bukti terjadinya pelanggaran tindak pidana pembajakan buku; (3) di kaki lima Senin, diketemukan kuatnya jaringan penjualan buku bajakan diantara penjual kaki lima, umumnya mereka menjual buku hasil bajakan hanya untuk keperluan hidup. Hasil pengamatan dan pemeriksaan terhadap 3 judul buku yang sering dibajak dari kelima penerbit (jumlah seluruhnya 15 eks.) ditemukan perbedaan dan ciri antara buku asli dan buku bajakan. Penelitian menyimpulkan bahwa pembajakan buku masih dilakukan karena: (1) keuntungan finansial yang sangat besar; (2) putusan pengadilan/hukum sangat ringan tidak sebanding dengan kerugian yang diderita para penerbit yang buku-bukunya dibajak; (4) konsumen akan lebih waspada dalam membeli buku apabila mengetahui ciri antara buku asli dan bajakan. Book's Hijacking and Its Impact to the Publishers Case Study of Highest Five Publishers Hijacking In Jakarta, 1986-1996The Indonesian Police stated "Duplicating a book and selling it without permission from the writer as copywriter and or publisher is known as books? hijacking. Having studied the highest five publishers hijacking in Jakarta is an effort to show that the book's hijacking inflicted a financial loss not only for the publishers but also the consumers. The goal of the research is as follows: (1) to know the reason why the book's hijacking still exists; (2) to know the impact book's hijacking for the publishers; (3) to know the decrease of book's hijacking; (4) to know the original and the illegal book. The method used in this research is the description through case study approach. The sample for books duplication and publishers is based on "by Accident". The sample for book hijacking is from books categorized as "the biggest" within last ten years, from 1986 until 1996, namely: (1) book's hijacking in the area of Poltabes Medan, North Sumatra in October 1986; (2) book's hijacking in Poltabes Surabaya, East Java in June 1996; and (3) book's hijacking in Polres Bekasi in September 1996. The publishers are taken by accident, namely PT Gramedia Utama, Salemba Empat, Erlangga, PT R.aj agrafmdo Persada, and Perum Balai Pustaka. Data compiling technique is observation, interview, verifying, and books hijacking document. The output from observation and interview are as follows: (1) in Poltabes - the hijackers do the book's hijacking is to gain a big profit for themselves. They have no obligation to pay the royalty to the writers and government tax; (2) in five publishers - the publishers have no power because there is no overhead cost for investigation to regions. Instead, the publishers have the opinion that Justice Institution did not understand the Patent Law. The Police can act if only there is a report of book's hijacking criminal law; (3) in Senen Sidewalk - the strong network among the side walkers, generally they sell the illegal book only for cost living. The result observation and examination of three title books that often hijacked from five publishers (total 15 exemplars) is the differences between original and illegal books. The conclusion of the research is that the book's hijacking is still done because of (I) the big financial gain; (2) light justice decision, which is not equal as the loss of the publishers that the books have been hijacked; (3) negative impact such as the loss of the publishers and the less of writer's interest to write a book; (4) the consumers are more wary in buying books if they know the characteristics between original and illegal books.
2001
T11831
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Indriyati Elias
Abstrak :
ABSTRAK
Sewa guna usaha mulai berkembang di Indonesia sejak Pemerintah melakukan deregulasi perbankan pada Oktober 1988. Pertumbuban usaha ini tahun 1995 mencapal 10 kati lipat dibandingkan pada tahun 1981-1982. Persaingan yang ketat akibat tingginya pertumbuhan ini menyebabkan perusahaan menjadi sangat agresif dalam mencari calon lessee dan kurang memperhatikan prinsip kehati-hatian. Hal ¡ni mengakibatkan kinerja beberapa perusahaan merugi pada tahun 1998 bahkan sebagian bangkrut. Terpuruknya sektor nil sejak krisis ekonomi 1997 hingga kini merupakan faktor utama dalam kebangkrutan perusahaan sewa guna usaha, namun faktor analisa kredit yang kurang komprehensif juga memegang andil. Karya akhir ini akan membahas teknik analisa kredit yang bagaimanakah yang menaati prinsip kehati-hatian namun prosesnya tidak bertele-tele sehingga proses pengambilan keputusan menjadi efisien. Untuk ¡tu penulis memilih mengaplikasikan model analisa atribut dari Coleshaw pada penusahaan sewa guna usaha.

Model analisa atribut menyatukan 18 atribut yang berhubungan dengan resiko kredit kedalam angka (score). Ada 4 (empat) resiko usaha yang dihadapi oleh lessor.. Analisa kredit berkaitan dengan resiko kredit yaltu resiko ketidakpastian apakah lessee mampu untuk mengembalikan pinjaman benikut bunganya sesuai dengan periode yang disepakati bersama dala, penjanjian. Sebelum proses analisa dilakukan, Iangkah pertama yang perlu dilakukan adaiah pengecekan apakah calon lessee memenuhi kniteria dasar. Apabila calon lessee memenuhi kritenia dasar, maka proses analisa atribut dilakukan dengan mengadakan pemeniksaan dokumen melakukan kunjungan (visit) dan analisa keuangan. Kesemuanya diperlukan untuk memberikan penilaian model analisa atnibut.

Model analisa atribut membagi 18 atribut kedalam 3(tiga) kelompok atribut yaltu: atribut pelanggan (customer attributes) - mengevaluasi kondisi manajemen dan usaha calon lessee; atribut Prioritas (Priority attributes) - mengevaluasi keuntungan bagi lessor apabila melakukan transaksi sewa guna dengan calon lessee; dan atribut keuangan (credit and financial attributes) - mengevaluasi pengalaman calon lessee dalam memperoleh kredít dengan pihak ketiga lainnya, dan menilai kondisi keuangan calon lessee selama kurun waktu tertentu untuk mendapatkan gambaran mengenal kemampuan mereka dalam menghasilkan laba di masa datang sehingga mampu melunasi pembiayaan yang akan dilakukan. Penilaian atribut ¡ni menggunakan angka (score) 1-10 untuk setiap atribut. Score dibedakan antara bobot lessor (weighting score) yang mencerminkan standar perusahaan, dan nilai eaton lessee (actual score) mencerminkan penilaian lessor mengenai calon lessee. Actual score dibandingkan dengan weighting score dalam scoresheet akan menghasilkan peringkat A sampai D yang mencerminkan tingkat resiko calon lessee yang menjadi salah satu dasar pengambilan keputusan kredit.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan model analisa atribut untuk meraih keputusan yang ?benar? diperlukan keputusan yang konsisten dengan meminimalkan unsur subyektif dalam melakukan penilaian ciengan membentuk Komite Kredit yang terdiri dan staff/manajer dan departemen-departemen yang terlibat, Komite inilah yang mengevaluasi hash penilaian masing-masing departemen dan memberikan hash penilaian akhir dalam suatu rapat komite. Profesional individu pelaksana dalam memberikan penilalan sangat menentukan keberhasilan model ini.
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suzan Elias
Abstrak :
Salah satu terapi yang umum untuk kehilangan gigi 076I678 yang kita kenal sebagai kasus K1 I Kennedy,adalah gigi tiruan sebagian lepas ekstensi distal.Pada pem- buatan gigi tiruan tersebut umumnya gigi penjangkaran yang digunakan adalah gigi gigi 54I45 yang merupakan gigi penjangkaran yang lemah.

Jaringan pendukung gigi tiruan tersebut terdiri atas jaringan keras yaitu gigi penjangkaran beserta periodonsiumnya dan jaringan lunak yaitu mukosa yang berada dibawah basis gigi tiruan tersebut.Kedua jaringan pendukung mempunyai kekenyalan yang berbeda.Pada pemakaian gigi tiruan sebagian lepas ekstensi distal perbedaan kekenyalan itu sering mengakibatkan goyangnya gigi penjangkaran.Salah satu penyebab goyangnya gigi penjangkaran tersebut adalah gerak distal gigi penjangkaran tiap kali gigi tiruan mandapat beban kunyah.

Yang menjadi masalah adalah bagaimana menentukan disain cengkeram serta upaya,memperoleh gigi penjangkaran yang kuat agar kesehatan jaringan pendukung gigi tiruan tersebut dapat dipertahankan sebaik-baiknya dan untuk wak- tu yang lama.

Sehubungan dengan itu telah diteliti adanya perbedaan gerak distal yang bermakna dari gigi penjangkaran yang displint dan yang tidak displint dengan disain cengkeram 3 jari (sirkumferensial) dan disain cengkeram 3 jari panjang (continous). Penelitian ini dilakukan secara laboratorik dan beban kunyah yang digunakan adalah komponen beban kunyah yang jatuh tegak lurus pada bidang kunyah.

Secara statistik dari penelitian ini dibuktikan bahwa pada gigi tiruan sebagian lepas ekstensi distal, gerak distal yang diterima gigi penjangkaran dengan splint lebih kecil bila dibandingkan dengan gerak distal gigi penjangkaran tanpa splint.Selain itu gigi tiruan dengan disain cengkeram 3 jari panjang,gigi penjangkarannya juga menerima gerak distal lebih kecil dibandingkan dengan yang diterima oleh gigi tiruan dengan di- sain cengkeram 3 jari.Sedangkan gerak distal yang terkecil diterima oleh gigi penjangkaran dengan splint dan disain cengkeram 3 jari panjang.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 1987
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutauruk, Joko Elias
Abstrak :
Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) merupakan salah satu biomasa yang sangat berpotensi digunakan sebagai sumber energi terbarukan. Selulosa merupakan salah satu komponen penyusun dari limbah TKKS. Komponen selulosa yang berasal dari TKKS sebesar 39,79%, yang diperoleh dari hasil pretreatment dengan menggunakan NaOH 10% (w/v). Selulosa menjadi bahan dasar reaksi konversi menjadi asam levulinat. Dalam reaksi konversi ini, proses degradasi selulosa berlangsung dengan reaksi menyerupai reaksi Fenton dengan adanya katalis Mn/ZSM-5 dalam media asam fosfat sehingga mampu mendegradasi selulosa menjadi unit monomer gula yang mudah larut dan menjadi selulosa dengan derajat polimerisasi (DP) yang lebih rendah. Pada penelitian ini, selulosa yang digunakan dalam reaksi konversi berasal dari hasil pretreatment yang berbeda, yaitu berasal dari hasil delignifikasi dengan NaOH 10% (w/v) dan delignifikasi oksidatif dengan NaOCl 2% (v/v). Disamping itu, pada reaksi konversi, dilakukan juga variasi konsentrasi asam fosfat dan variasi pengaruh katalis Mn/ZSM-5. Diperoleh persen yield asam levulinat sebesar 28,08% dari hasil reaksi dengan menggunakan 0,1 g katalis Mn/ZM-5, 20 mL H3PO4 40%, dan 0,5 mL H2O2 30% dengan suhu reaksi ±100 oC selama 10 jam.
Empty Palm Oil Fruit Bunch (EPOFB) is one of the potential biomass that can be used as the source of renewable energy. Cellulose is one of the biomass components from EPOFB waste. The content of cellulose from EPOFB is 39,79% that obtained from alkali pretreatment using NaOH 10% (w/v). Cellulose is became the initial feedstock in conversion reaction to levulinic acid. In this process, the degradation of cellulose under a combination of heterogeneous Fenton-like reagent with catalyst Mn/ZSM-5 and phosporic acid media can effectively depolymerize cellulose to soluble sugars and partly degraded cellulose with much lower degree polymerization. In this research, the cellulose that used was from different pretreatment, which are from delignification with NaOH 10% (w/v) and oxidative delignification with NaOCl 2% (v/v). Beside that, in this conversion reaction we did various of phosporic acid concentration and various effect of catalyst. From the reaction, the yield of levulinic acid achieved was 28.08 % with optimum reaction condition involved 0.1 g catalyst Mn/ZSM-5, 20 mL H3PO4 40%, and 0.5 mL H2O2 30% with temperature 100 oC for 10 h.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
T44349
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miryanthi Savitri Elias
Abstrak :
Seperti telah diungkapkan dalam bab pertama, penelitian ini bertujuan untuk melihat struktur dan fungsi kalimat minor bahasa Indonesia. Penelitian kalimat minor di sini terbatas pada kalimat minor yang tidak berstruktur klausa. Kelompok ini terbagi dalam tujuh pokok bahasan, yaitu panggilan atau vokatif, salam dan ucapan, seruan, judul, moto, inskripsi, dan ungkapan khusus. Survai pembicaraan tentang kalimat minor yang dilakukan dalam bab dua, menunjukkan bahwa kriteria dari beberapa ahli bahasa untuk menentukan kalimat minor adalah struktur kalimat. Setelah dikerjakan analisis sintaktis untuk melihat struktur dari ketujuh pokok di atas, maka dapat dirumuskan sebagai (i)-(vii).[i]. Panggilan dalam bahasa Indonesia terdiri dari nomina atau frase nominal.[ii] Salam dalam bahasa Indonesia terdiri dari selamat
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S11004
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soewatini Elias
Abstrak :
Pada hakekatnya, perpustakaan merupakan tempat dimana tersedia berbagai macam bahan penerbitan yang diatur de_ngan suatu sistim tertentu untuk keperluan informasi ilmiah dan popular umumnya. Perpustakaan yang lengkap di suatu lembaga pendidikan tinggi merupakan salah satu ciri dari kemajuan lembaga itu, dalam bidang penelitian dan pendidikannya. Dinegara yang telah maju, ciri ini benar-benar menjadi kenyataan, sehing_ga deklarasi suatu seminar yang diadakan di America La-tin dengan tegas menyatakan bahwa mutu perguruan tinggi da_pat diukur dari mutu perpustakaannya. Dalam penyelenggaraan perpustakaan perguruan tinggi yang baik, segala kegiatan hendaknya diarahkan untuk dapat menunjang fungsi perguruan tingginya. Wilson dan Tauber menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan fungsi perguruan tinggi ialah pencagaran ilmu dan pemikiran ilmiah pengajaran; penelitian; publikasi; pengabdian pada masyarakat dan interpretasi.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1978
S15687
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Alfredo Elias
Abstrak :
Indonesia adalah negara yang menempatkan hukum sebagai panglima sebagaimana diamanahkan oleh UUD 1945, oleh karena itu Republik Indonesia memahami mengenai pentingnya penegakan hukum. Penegakan hukum memiliki banyak aspek dan sistem untuk menjalankan fungsinya, salah satunya penegakan hukum pidana yang dilakukan dalam sistem peradilan hukum pidana. Kejaksaan RI sebagai salah satu lembaga penegak hukum di Indonesia memiliki tugas dan kewenangan dalam melakukan penuntutan, eksekusi putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap, serta penyidikan tindak pidana tertentu sebagaimana diatur dalam Undang – Undang. Dalam menjalankan fungsi dan kewenangannya tersebut terkadang dibutuhkan metode diluar dari cara - cara yang biasa digunakan, yang salah satunya adalah cara – cara intelijen termasuk penyadapan. Pengaturan intelijen penegakan hukum terutama cara – cara penyadapan masih rancu dalam peraturan perundang – undangan di Indonesia, sehingga terjadi perdebatan dan diperlukan analisis yang dalam untuk menjawab permasalahan ini. Ada baiknya jika pengaturan cara – cara intelijen termasuk penyadapan diatur dalam suatu produk hukum Undang – Undang.
Indonesia is a country that put law as its guide as mandated by UUD 1945. Because of that reason Indonesia understands the importance of law enforcement. Law inforcement in Indonesia have many aspects and systems, one of them is the inforcement of criminal law. Indonesia’s prosecutor office as one of the law enforcement agency, has the duty and authority to prosecute, execute court rulings, and investigate certain crime according to law. In order to do it’s duty and authority, sometimes Indonesia’s prosecutors have to do things beyond the general methods, and one of those methods is intelligence, which include interception. Indonesian law hasn’t fully regulated law enforcement and interception yet, which resulted in uncertainty in the uses of the methods. It would be better if the government make a law that regulates law enforcement intelligence and interception.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Elias, Elias A.
Abstrak :
buku ini berisi tentang percakapan dalam menggunakan bahasa arab
Kairo : Elia's Modern Press, 1944
ARA 492.7 ELI a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>