Eky Triwulan Kusumaningrum
Abstrak :
Pada tanggal 14 April 2014, kelompok teroris Boko Haram menculik 276 siswi dari sebuah sekolah di Chibok, Borno, Nigeria. Pemerintah Nigeria dalam hal ini Presiden Goodluck Jonathan tidak memberikan respon apa-apa dan terjadi kesimpangsiuran informasi dari pihak keamanan. Masyarakat Nigeria kecewa akan hal tersebut dan menuangkannya dalam media sosial, Twitter. Mereka juga kecewa dengan minimnya respon publik dunia. Padahal, Perserikatan Bangsa-Bangsa telah memberikan pernyataan kecaman dan media-media asing besar pun juga memberitakan hal ini. Twitter Pada 23 April 2014, munculah taggar #BringBackOurGirls dan menjadi sebuah gerakan lokal. Tak lama, taggar tersebut mendunia dan Bring Back Our Girls menjadi sebuah gerakan global. Pemerintah Nigeria tersudut dan banyak bantuan dari negara-negara besar dan organisasi masyarakat sipil untuk membantu penyelamatan. Tesis ini memperlihatkan bahwa pemimpin opini di Twitter membantu memberikan pengaruh terhadap penyebaran informasi mengenai penculikan para siswi yang terangkum dalam taggar #BringBackOurGirls. Pemimpin opini di tesis adalah para pemilik akun Twitter yang cuitannya dengan taggar #BringBackOurGirls memilki retweet terbanyak. Mereka terdiri dari dari para aktor dari jurnalis, aktivis, selebriti hingga pejabat negara. Secara tujuan, gerakan ini berhasil dalam menyebarakan kesadaran warga dunia atas penculikan. Tetapi, mereka juga memiliki keterbatasan terkait keselamatan para siswi karena hingga tulisan terbit, semua siswi belum berhasil diselamatkan.
......On April 14th 2014, a terorist group called Boko Haram kidnapped 276 students from a school in Chibok, Borno, Nigeria. Nigerian government which was led by President Goodluck Jonathan did not give any comment regarding the abduction and there was a misinformation from the Nigerian military. The Nigerians were disappointed and expressed this disspointment on social media Twitter. They were also disappointed by the lack of response from international public. Whereas, the United Nations already gave a statement and several international media outlets wrote about the abduction. Afterwards, on 23 April 2014, the hashtag #BringBackOurGirls emerged and became a local movement. Suddenly, the hashtag has been used by Twitter user outside Nigeria and the movement became a global movement. Nigerian Government got cornered and several big countries and civil society organizations gave military assistance. This thesis showed that opinion leader on Twitter helped to influence the spread of information about the abduction under #BringBackOurGirls hashtag. Opinion leaders on thesis refer to Twitter user which had the most retweeted tweet with #BringBackOurGirls hashtag. They are are consist of journalist, activist, civilian, entertainer, and state official. According to the goal, this movement has succeed to spread the awareness about the abduction. However, this movement has limitation regarding the abduction. Until the completion of this thesis, not all of the girls have been rescued or released yet.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library