Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
Ferdy Eko Saputro
Abstrak :
Tuntutan tugas Bintara Pembina Desa (Babinsa) semakin tinggi dari pimpinan TNI AD. Tugas seorang Babinsa di wilayah perkotaan semakin kompleks, karena karakteristik masyarakatnya yang individualistik, heterogen dan sangat dinamis. Dikaitkan dengan lima kemampuan teritorial yang harus dimiliki oleh Babinsa, ditemukan bahwa kemampuan Babinsa tergolong rendah pada dimensi kemampuan temu cepat lapor cepat di tiga Komando Rayon Militer (Koramil) wilayah kota Bandung, khususnya kemampuan analisis sosial. Dalam jangka pendek, pengembangan kemampuan analisis sosial terhadap Babinsa adalah dengan memberikan kesadaran terhadap setting sosial. Strategi intervensi yang diterapkan adalah teknik appreciative inquiry dan pelatihan, yang direncanakan selama dua jam dalam waktu enam hari kerja. Intervensi dilakukan pada Babinsa di Koramil ?X? sebagai kelompok eksperimen dan terdapat kelompok Babinsa yang menjadi kelompok kontrol. Pengukuran dampak perubahan dari intervensi menggunakan kuesioner pra dan paska pelatihan yang dilakukan sebelum intervensi dan seminggu setelah intervensi pada kelompok eksperimen dan kontrol. Selain itu dilakukan pula pengukuran secara kualitatif berupa wawancara dan focus group discussion. Berdasarkan analisis statistik uji nilai t dengan membandingkan rata-rata dari kelompok eksperimen dan kontrol menunjukkan bahwa terjadi perubahan yang signifikan pada kelompok eksperimen terkait kesadaran Babinsa terhadap perannya dalam setting sosial. Selanjutnya, berdasarkan analisis dampak penerapan program intervensi sejenis terhadap kelompok Babinsa lain diketahui bahwa program intervensi tersebut diprediksi secara signifikan akan memiliki dampak yang besar bila diterapkan pada kelompok Babinsa lainnya yang berada dalam wilayah perkotaan.
......
Villagers NCO (Babinsa) have the higher task demands from the Chief of Army. The task of a Babinsa in urban areas increasingly complex, due to the characteristics of the people who individualistic, heterogeneous and highly dynamic. Associated with the five territorial ability to be possessed by Babinsa in territorial development task, it was found that the ability Babinsa is low on the dimensions reported rapid retrieval capabilities quickly in three-District Military Command (Koramil) Bandung region, in particular the ability of social analysis. In the short term, the development of social analysis capabilities to Babinsa is to bring awareness to the social setting. Intervention strategies are implemented appreciative inquiry techniques and training, planned for two hours within six working days. Interventions performed on Babinsa in Koramil 'X' as the experimental group and there Babinsa group that became the control group. Measurement of the impact of the change intervention using pre-and post-training questionnaires were conducted before the intervention and one week after the intervention in the experimental and control groups. Measurements will be conducted qualitative interviews and focus group discussions. Based on statistical analysis t test by comparing the value of the average of the experimental and control groups showed that significant changes in the experimental group Babinsa awareness related to his role in a social setting. Furthermore, based on the analysis of the impact of the intervention program similar to other known Babinsa groups that the intervention program significantly predicted would have a great impact when applied to groups other Babinsa located in urban areas.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T41676
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Nanang Eko Saputro
Abstrak :
Analisis hubungan tekanan pori dan pemodelan tiga dimensi sifat mekanika batuan telah dilakukan pada Lapangan ldquo;Azzam rdquo; Cekungan Jawa Timur. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penyebaran overpressure pada tiap-tiap formasi serta melihat hubungannya terhadap tingkat kekerasan batuan. Penyebaran data geomekanik pada model grid tiga dimensi 3D dilakukan dengan dipandu oleh data Accoustic Impedance AI sebagai soft constraint menggunakan metode Sequential Gaussian Simulation SGS dengan tipe Collocated CoKriging yang terlebih dahulu dilakukan pemilihan koefisien korelasi dengan variasi nilai korelasi 0.1, 0.25 dan 0.75. Dari ketiga variasi koefisien korelasi tersebut diperoleh korelasi nilai 0.1 yang menunjukkan hasil yang paling sesuai untuk memperoleh hasil pemodelan yang optimal. Hasil dari penelitian menyatakan bahwa Lapangan ldquo;Azzam rdquo; mempunyai tingkat overpressure yang tinggi yang dapat menyebabkan efek blow out. Nilai tekanan pori yang besar terdapat di Zona Reservoar Ngrayong dan Tuban dengan nilai tekanan pori berkisar 7775.63 ndash; 7681.53 kPa. Sedangkan dari persebaran nilai properti mekanika batuan dilihat dari nilai Modulus Young dan Uniaxial Compressive Strength UCS , Formasi Ngrayong memiliki tingkat keretakan yang besar dengan nilai Modulus Young berkisar 289883 ndash; 3.7954e 07 kPa dan UCS sebesar 1763.03 ndash; 285373 kPa.
Analisis hubungan tekanan pori dan pemodelan tiga dimensi sifat mekanika batuan telah dilakukan pada Lapangan ldquo Azzam rdquo Cekungan Jawa Timur. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penyebaran overpressure pada tiap tiap formasi serta melihat hubungannya terhadap tingkat kekerasan batuan. Penyebaran data geomekanik pada model grid tiga dimensi 3D dilakukan dengan dipandu oleh data Accoustic Impedance AI sebagai soft constraint menggunakan metode Sequential Gaussian Simulation SGS dengan tipe Collocated CoKriging yang terlebih dahulu dilakukan pemilihan koefisien korelasi dengan variasi nilai korelasi 0.1, 0.25 dan 0.75. Dari ketiga variasi koefisien korelasi tersebut diperoleh korelasi nilai 0.1 yang menunjukkan hasil yang paling sesuai untuk memperoleh hasil pemodelan yang optimal. Hasil dari penelitian menyatakan bahwa Lapangan ldquo Azzam rdquo mempunyai tingkat overpressure yang tinggi yang dapat menyebabkan efek blow out. Nilai tekanan pori yang besar terdapat di Zona Reservoar Ngrayong dan Tuban dengan nilai tekanan pori berkisar 7775.63 ndash 7681.53 kPa. Sedangkan dari persebaran nilai properti mekanika batuan dilihat dari nilai Modulus Young dan Uniaxial Compressive Strength UCS , Formasi Ngrayong memiliki tingkat keretakan yang besar dengan nilai Modulus Young berkisar 289883 ndash 3.7954e 07 kPa dan UCS sebesar 1763.03 ndash 285373 kPa.
2017
T48114
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Ryka Eko Saputro
Abstrak :
ABSTRAK
Perkembangan industri jasa penunjang kepelabuhanan di Pulau Batam yang semakin kompetitif telah memberikan efek bagi pelaku industri jasa kepelabuhanan di Pulau Batam, sehingga diversifikasi usaha dalam bentuk kerja sama patungan merupakan salah satu strategi PT. Persero Batam untuk tetap going concern ketika merespon hal tersebut. Sebelum strategi tersebut dijalankan, maka dilakukan penilaian dengan menggunakan pendekatan top-down, dilanjutkan dengan analisis fundamental terlebih dahulu dengan tujuan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dan untuk mengetahui intrinsic value PT. Persero Batam. Hasil dari penilaian bahwa intrinsic value PT. Persero Batam adalah Rp. 1.470.504,16 per lembar saham.
ABSTRACT
The development of port supporting service industry in Batam which is competitive has caused the effect to this industry player in Batam, so that diversification in term of joint venture is one of company strategy to keep going concern when response to this condition. Before this strategy is applied, the valuation will be made with top-down approach, continuing with fundamental analysis toward the company to measure its financial performance and to know the intrinsic value of PT. Persero Batam. The result of valuation toward PT. Persero Batam that is intrinsic value of PT. Persero Batam is IDR. 1,470,504.16 Per share.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27270
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Eko Saputro
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian penetapan kadar deksametason dalam sediaan tablet campuran dengan CTM secara spektrofotometri dengan pereaksi INH dan secara spektrofotodensitometri.
Pada penetapan kadar deksametason secara spektrofotometri
dengan pereaksi INH, terjadi reaksi antara deksametason dengan
INH menghasilkan senyawa hidrazon yang berwarna kuning senyawa
inilah yang diukur secara spektrof otometri., Sedangkan padaspek.
trofotodensitometri deksametason pada lempeng KLT pada daerah
panjang gelombang ultra violet memberikan fluoresensi, hasil
fluoresensi inilah yang diukur secara spektrofotodensitometri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua metode penetapan kadar deksametason tersebutmemberikan hasil yang cukup baik dan reprodusibel dan tidak- memberikan perbedaan yang bermakna secara statistik.
......A study on quantitative assay of dexamethasone in tablet
mixed with CTM spectrbfotometrically with INK as reagent and
with spectrofotodensitometry had been done.
On quantitative assay of dexamethasone spectrofotometrically with INH as reagent, there occurs a reaction between dexamethasone with INH producing hydrazone, yellow in color,
this compound is measured spectrofotometrically. While on
spectrofotodensitometry dexamethasone on. TLC sheet at ultra
violet region gives fluorescence, this fluorescence is mea
sured spectrofotodensitometry..
The result of the study, showed that the two method of
quantitative assay of dexamethasone, gave quite good result
and reproducible and did not give difference significantlystatistically.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Eko Saputro
Abstrak :
Telah dipelajari dan dikembangkan sebuah model sederhana untuk menjelaskan reaksi fotoproduksi pion pada nukleon yaitu model isobar dengan menggunakan formalisme amplitudo transisi diagram Feynman pada kerangka pusat massa. Reaksi fotoproduksi yang ditinjau yaitu γ + ρ ➙ π0 + ρ. Amplitudo transisi dihitung untuk setiap kanal mulai dari suku Born hingga suku resonan untuk mencari nilai penampang lintang total lalu membandingkannya dengan data eksperimen di sekitar daerah resonan Delta (1232) atau P33 dengan menggunakan model isobar. Penelitian ini menunjukkan bahwa didapatkan hasil yang lebih baik dengan menggunakan empat parameter dari suku resonan tanpa menggunakan kanalt.
......Has been studied and developed a simple model to explain the reaction of pion photoproduction on the nucleon using isobaric model and formalism of Feynman diagrams transition amplitudes in the center of mass framework. Reaction were reviewed photoproduction γ + ρ ➙ π0 + ρ. Transition amplitudes were calculated for every channel from Born term until resonance term to find the value of total cross section and then compared with experimental data in the region of Delta (1232) or P33 resonance using isobaric model. This research shows that the result had a better agreement using four parameter from resonance term without using t-channel.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S62228
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Soemino Eko Saputro
Jakarta: Gibon Books, 2007
385.068 SOE k
Buku Teks Universitas Indonesia Library