Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ismatno Eko Ariyanto
Abstrak :
Pembangunan nasional di Indonesia telah mengalami kemajuan yang sangat pesat di segala bidang. Seirama dengan imelajunya pembangunan, maka taraf hidup dan kebutuhan manusiapun pada umumnya mengalami peningkatan. Selain kebutuhan akan sandang, pangan dan papan, manusia juga merasakan kebutuhan akan transportasi. Adanya peningkatan kesadaran masyarakat dewasa ini akan transportasi juga disadari oleh pemerintah, yaitu dengan dibangunnya berbagai prasarana transportasi darat, seperti jembatan, jalan layang, jalan bebas hambatan, serta peningkatan dan perbaikan jalan yang telah ada. Dengan adanya prasarana-prasarana itu, penggunaan kendaraan bermotor menjadi iebih luas dan semakin dirasakan sebagai sarana kebutuhan sehari-hari. Faktor-faktor ini rnenyebabkan konsumen Iebih tertarik terhadap kendaraan bermotor. Hal ini merupakan peluang yang baik bagi perusahaan yang bergerak di bidang otomotif untuk menawarkan berbagai jenis kendaraan bermotor. Dengan banyaknya produsen lain yang menawarkan kendaraan bermotor, maka persaingan akan semakin ketat. Dalam menghadapi persaingan ini, perusahaan harus aktif dalam memasarkan produknya agar ia dapat mempertahankan dan meningkatkan posisinya melalui kegiatan promosi yang tepat. Perusahaan melaksanakan aktivitas promosi yang diharapkan menjembatani jarak antara penjual dan konsumen. Program promosi yang diiaksanakan adalah penjualan secara pribadi (personal selling], pengiklanan (advertising], promosi penjualan (sales promotion) dan hubungan masyarakat ( public relation ), yang dilakukan Alexander grup bekerja sama dengan biro iklan Dian Aviads. Kegiatan ini ditujukan untuk dapat meningkatkan penjualan perusahaan, serta menanamkan citra yang baik bagi perusahaan dan produk yang ditawarkan di mata konsumen. Perencanaan aktivitas di atas mendorong penulis untuk meneliti kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan, apakah mampu menciptakan suatu competitive advantage bagi perusahaan untuk mempertahankan dan meningkatkan penjualan. Produk yang dipasarkan terbagi dalam dua kelompok, yaitu produk reguler (standar Suzuki dan atau Indomobil) dan produk nonreguler (produk karoseri seperti minibus) dan jika dibagi menurut Gaikindo, maka terbagi atas kendaraan niaga kategori I Carry dan Futura) dan kategori IV (Vitara dan Jimny) serta kendaraan penumpang atau sedan {Forsa atau Esteem). Untuk produk nonreguler sasaran utama adalah golongan ekonomi menengah ke atas, mengingat harga Alexander relatif lebih mahal dari pada minibus lain yang sejenis. Produk reguler sasaran utama adalah golongan ekonomi atas. Untuk kendaraan niaga kategori I, sasaran utamanya adalah golongan ekonomi menengah dan untuk kendaraan sedan (Esteem atau Forsa) serta Jeep Vitara sasaran utamanya adalah golongan ekonomi atas. Pasar yang dtlayani seluruh OKI Jaya dan sekitarnya untuk consumer market, organizational market, reseller market dan government market . Untuk pasar luar OKI Jaya ditangani oleh Alexander House dealer dan Alexander House outlet yang juga melayani pasar yang sama dengan Alexander House, yaitu consumer market, organizational market di daerah, dan government market di daerah (Pemerintah Daerah). Pasar reseller market ditangani Alexander House pusat di Jakarta. Masalah yang dihadapi perusahaan antara lain ; turunnya penjualan sejak 1991 dan turunnya total produksi pabrik sejak 1988, kurang fleksibel penilaian atas prestasi kerja wiraniaga karena penggunaan sistem target penjualan unit dan bukan sistem target nilai. Masalah lain adalah mempertemukan permintaan dan penawaran dari produk yang dihasilkan. Hal ini disebabkan oleh struktur permintaan yang berfluktuasi dan banyak dipengaruhi faktor-faktor eksternal, seperti kebijaksanaan pemerintah, pertumbuhan ekonomi, tingkat bunga dan pola sosial budaya. Terbatasnya kemampuan perusahaan untuk semakin memperluas pasar karena segmen pasar golongan ekonomi menengah ke atas yang relatif terbatas sehingga konsumen harus dibujuk supaya mau melakukan transaksi. Kurangnya wiraniaga yang menjalankan fungsi salesmanship yang baik serta kurangnya pengetahuan tentang produk (knowledge of the product}, lemahnya sistem data base dan hambatan-hambatan yang timbul dalam pelaksanaan iklan (iktan hanya terbatas) dan promosi penjualan, merupakan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan dalam pelaksanaan program bauran promosi. Hasil penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa dalam usaha untuk memperta-hankan dan mengembangkan pasar, perusahaan sebaiknya menyusun suatu program terpadu di antara a!at-alat promosi yang ada, demi mempertahankan prestasi yang telah dicapai. Kegiatan bauran promosi yang banyak membantu penjualan Alexander adalah penjualan perseorangan dan promosi penjualan yang terkait dengan harga (potongan harga, angsuran dengan bunga 0%, dan lain-lain). Oleh karena itu tenaga wiraniaga harus dibenahi dengan memberikan pefatihan yang meliputi materi salesmanship, pengetahuan tentang produk dan pengetahuan tentang pesaing.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Ariyanto
Abstrak :
Confidence and strong motivation are keys of better management reformation. It is also Similar with taxation, because despite the good consequences of a reformation on substantive provision on taxation, if it is not followed by moral reform of tax officer and taxpayer, it seems inadequate to measure the success of overall tax reform. The key word of tax collection using self assessment system is taxpayer voluntary compliance. The problem is that voluntary compliance is a product of mental with its self continues learning process based on equality. Paradigm of assessment which uses aspect of power must be replaced and switched to any efforts applying educational aspects on taxpayer in general meaning such as training, servicing, and coaching. Tax audit done by fiscus in assessing the overpaid tax assessment restitution of PPN of taxable business person is a safeguard mechanism in the tax administration. However, in operational level there is a trade off on compliance level of taxable business person to end the assessment. That phenomenon is one of organizational adaptation strategies on their environment. In the theory of organisation it is called contingency theory which is a model or tool of management organisation that must be suited with its environment in order to reach their success. Organisational contingency on its environment is a modern approach which can explain that in a certain situation, an Organisation which can give a paying-off will survive and prosper. The principal of contingency theory explains that the approach of the goal of organisation is influenced by value and also preference of the leader of organisation that is if there is a clear output and transformation processes, hence the criteria of efficiency cost to reach the goal will be applied. The implementation is that taxable business person as an organisation will use some part off buffers and boundary spanning in facing audit done by fiscus when they assess PPN overpaid restitution. This research is an associative research which is identifying the level of symmetric relation between variables that reveal concurrently. It is not a causal or interactive relation using a quantitative approach. A survey is applied on respondents who are taxable business person in the audit result report on their restitution assessment in the period of 2005. There are 27 respondents according to the report. The technique of data collection is questionnaire to identify the score or value of the compliance level of the respondents. Thus, the relation of variable of compliance level and efficiency of their tax administration is analysed using Spearman Rank Correlation. Base on the research, there is an efficiency of tax administration done by respondent as an implementation of contingency, which are 1) preference as the main factor for the leader of the company of the taxable business person is on the criteria of cost efficiency and time to finish the assessment of overpaid PPN restitution; and 2) the utilisation of tax consultant or other outsource as part of the buffer for uncertainty and the existence of a specific unit in the structure or special staff in the organisation to handle their tax obligation as a part of boundary spanning facing the assessment of overpaid PPN restitution. The recommendation from the research is that 1) compliance level has an economic value for taxable business person that must be part of their mission to increase their compliance into voluntary compliance, and not only the duty of fiscus or the directorate; 2) the directorate as the policy maker should put forward the ongoing concern life of taxpayer rather that focuses on fullilling the income target. For example, if fiscus prioritize the formality rather than substance of tax inconte (form over substance), as a result distortion will take place as a double taxation (cascading effect) because the discreditable income tax is more dominant than formality aspects or requirements.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T22249
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanes Eko Ariyanto
Abstrak :
Penelitian ini berfokus pada revitalisasi UPT. Laboratroium Uji Narkoba Dalam Mendukung Program Pemberdayaan Masyatakat, yang belum optimal dalam rangka menciptakan masyarakat imun akan narkoba khususnya di lingkungan pendidikan dan lingkungan pekerja. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan pendekatan positivism. Model penelitian ini dengan menggunakan teori revitalisasi menurut Gouillart dan Kelly (1995), dengan cara menselaraskan organisasi dengan lingkungannya yang dapat dicapai melalui 3 tahapan atau pendekatan yaitu : Pertama, Pencapaian fakus pasar, Kedua, penciptaan bisnis baru, Ketiga dengan pemanfaatan teknologi informasi. Informan penelitian ini terdiri dari tiga orang pejabat UPT. Laboralroium Uji Narkoba, dua orang pejabat Pemberdayaan Masyarakat serta Mahasiswa dan Pekerja. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, sedangkan analisis merujuk pada proses tentang pencocokan data, bagaimana membuat yang samar menjadi nyata, menghubungkan akibat dengan sebab, yang merupakan suatu proses verifikasi dan dugaan, koreki dan modifikasi. Dari analisis terhadap hasil wawancara, disimpulkan bahwa: Pertama, untuk pencapaian fokus pasar, UPT Lahomtorium Uji Narkoba dalam memberikan dukungan kegiatan Program Pemberdayaan Masyarakat, belumlah optimal disebabkan UPT. Laboratorium Uji Narkoba tidak mempunyai program khusus kegiatan, dalam mendukung Program Pemberdayaan Masyarakat maupun dukungan kegiatan ke satuan kerja lain, karena UPT Laboratorium Uji Narkoba lebih bersifat menunggu dan akan aktif bila adanya permohonan permintaan dari pihak lain (tidak jemput bola). Kedua penciptaan bisnis baru, UPT Laboratorium Uji Narkoba Saat ini dalam pengujian spesimen sebatas pengujian urine, dan belum bisa menguji kuku, kringat dan rambut, Ketiga pemanfaatkan teknologi informasi, UPT Laboratorium Uji Narkoba sudah menfaatkan teknologi dengan mambuat LIS internal, Website, dan telpon layanan 24 jam.
This study focuses on the revitalization of UPT. Drug Testing Laburatory in supporting the Community Empowerment Program that is not optimal in order to create a society immune to drugs, especially in the educational environment and work environment. This study includes qualitative research with positivism approach. This research model uses revitalization theory of Gouiilart and Kelly (1995), by harmonizing the organization with the environment that can be achieved through three stages or approaches: First, Achieving Market Focus, Second, New Business Creation, Third, Utilization of Information Technology Informants of this study consisted of three officials of UPT. Laboratorium Drug Test, two officials of the Community Empowerment Program as well as the student and employees. The data was collected through indepth interviews, while the analysis refers to the process of matching the data, how to make something vague to be real connecting the result with a cause, which is a verification process and allegations, corrections and modifications. From the analysis of the interviews, it was concluded that : First, to the Achievment of Market Focus. Drug Testing Laboratory Unit in providing support activities fur Community Empowerment Program is not yet optimal. This is because UPT. Drug Testing Laboratory does not have a program of activities in supporting the Community Empowerment Program as well as supporting the activities of other work units. Another reason is UPT. Drug Testing Laboratory is more waiting and will be active when the application requests from other parties (not proactive), The second, New Business Creation, UPT Drug Testing Laboratory is currently in limited testing, only urine specimens testing, can not test the nails, sweat and hair, The Third, Use of Information Technology. UPT Drug Testing Laboratory has been utilizing technology to make the LIS (Laboratory Internal System), Website, and telephone service 24 hours.
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T21217
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library