Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eko Anjang Budi Prihantoro
Abstrak :
ABSTRAK
Aflatoksin B1 AFB1 banyak dihasilkan dari produk pertanian terutama kacangkacangyang ditumbuhi jamur Aspergilus flavus pada saat proses sebelum dan paskapanen. Internasional Agency for Reasearch on cancer IARC , WHO menetapkanaflatoksin B1 sebagai senyawa yang sangat beracun dan karsinogenik bagi manusia. Olehkarena itu metode deteksi yang praktis, tidak mahal, namun akurat sangat dibutuhkanuntuk menjaga kualitas produk pertanian. Salah satunya adalah deteksi denganmenggunakan biosensor dengan menggunakan antibodi anti aflatoksin sebagaibiosensing-nya. Antibodi anti aflatoksin B1 AAB1 dapat disintesa dalam tubuh kelincidengan menyuntik kelinci dengan protein yang terikat pada aflatoksin B1 sebagaiimmunogen. Penelitian ini mengembangkan metode pemurnian AA-B1 dari serum darahkelinci untuk biosensor aflatoksin. Terdapat dua jenis metode yang digunakan, yaitumetode kromatografi afinitas menggunakan Protein A dan metode pengendapan antibodipada pH isoelektrik. Hasil pemurnian dengan protein A menghasilkan antibodi dengankemurnian lebih baik yaitu sebesar 4,0 mg/mL, sedangkan melalui pengendapan denganpH isoelektrik menghasilkan antibodi dengan kemurnian 0,3 mg/mL. AAB1 yang telahdimurnikan kemudian diuji spesifitasnya terhadap senyawa AFB1. Pada AAB1 hasilpemurnian dengan kromatografi dilakukan uji interaksi antibodi dengan senyawasenyawalain yang diperkirakan dapat mengganggu pengukuran, yaitu tetrahidro furan THF , dimetil formamida DMF , etanol, dan bovin serum albumin BSA . Hasil ujispesifisitas menunjukan adanya interaksi antara AAB1 dengan AFB1, THF, dan BSA,tetapi tidak ada interaksi dengan senyawa etanol dan DMF. Sehingga dapat disimpulkanbahwa AAB1 dari serum darah kelinci yang telah dimurnikan menggunakankromatografi dengan Protein A cukup spesifik terhadap AFB1.
ABSTRACT
Aflatoxin B1 AFB1 is produced from agricultural products especially nutsovergrown with Aspergillus flavus during the post harvest process. Aflatoxin isclassified as a highly toxic and carcinogenic substance to humans by the InternationalAgency for Research on Cancer IARC , WHO. This research was conducted on thedevelopment of Aflatoxin B1 detection method with aflatoxin biosensor usingantibody that specifically bind to aflatoxin B1.This antibody was produced byinjecting an Aflatoxin B1 CMO protein immunogen to a rabbit. Antibody wasobtained from rabbit rsquo s blood serum and purified using Protein A affinitychromatography and Precipitation at the isoelectric pH. The result showed thatPurification using protein A contains anti aflatoxin B1 antibody AAB1 of 4.0mg mL, whereas purification using precipitation at isoelectric pH contains antibody of0.3 mg mL. Pure antibody was tested for its specificity against aflatoxin B1,tertrahydro furan THF , Dimethyl formamide DMF , Bovine serum albumin BSA ,and ethanol. The result revealed that THF and BSA was bound to antibody whileethanol and DMF showed no interaction. It was concluded that the antibody have beenpurified from rabbit rsquo s blood serum using protein A affinity chromatography andprecipitation methods was specifically bound to AFB1.
2017
T48166
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Anjang Budi Prihantoro
Abstrak :
ABSTRAK
Pada penelitian ini dipelajari aktifitas katalis Ti02 Degussa P25 yang diberi dopan CdS untuk mereduksi merkuri (II) secara fotokatalitik . Tujuan penambahan CdS ini dimaksudkan untuk memperbaiki sifat fotokatalis Ti02 yang kurang aktif pada daerah sinar tampak sehingga dapat memanfaatkan sumber energi matahari. Dalam penelitian ini katalis dibuatdengan memvariasikan konsentrasi dopan CdS yaitu 1%. 5%, 10%, dan 15% pada katalis Ti02 Degussa P25. Katalis diuji aktifitas pada beberapa kondisi, diantaranya pengalih penambahan fenol, pengaruh Anion, pengaruh pH, pengaruh sumber radiasi. Katalis diuji aktifitas reduksinya terhadap merkuri (II) menggunakan larutan iimbah buatan konsentrasi awal Hg(ll) 40 ppm dengan loading fotokatalis 1 g/L menggunakan reaktor batch terbuat dari kaca dengan sumber radiasi lampu UV black 10 watt dan lampu TL putih Philips 10 watt sebanyak 6 buah. Diperoleh hasil bahwa fotoreduksi katalis CdS 5%/Ti02 mereduksi merkuri menjadi lebih baik dengan penambahan fenol. Perbedaan anion garam merkuri antara HgCb dan Hg(N03)2 diperoleh persen Hg(ll) yang terhilangkan pada pH 5 garam klorida sebesar 14% dan garam nitrat sebesar 28%. Pengaruh pH pada katalis meningkatkan aktifitas dengan meningkatnya pH Iimbah. Aktifitas katalis CdS 5%/Ti02 pada pH 12 merkuri (II) dapat dihilangkan hingga 99,75% pada irradiasi UV dan i. 82,5% dengan cahaya tampak .
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library