Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
Ekarina Haryanto
Abstrak :
Mudik merupakan salah satu tradisi atau budaya yang dilakukan menjelang libur lebaran saat hari raya Idul Fitri untuk bersilahturami ke kampung halaman. Dampak perjalanan mudik terhadap lingkungan bersifat negatif karena perjalanan mudik telah meninggalkan banyak polusi atau emisi berbahaya yang mengancam kesehatan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jejak karbon yang dihasilkan oleh aktivitas mudik, menganalisis faktor-faktor yang berhubungan terhadap jejak karbon yang dihasilkan, dan memberikan rekomendasi serta solusi untuk mengurangi jejak karbon yang ditimbulkan dari aktivitas mudik dari kota Tangerang Selatan dan Bogor. Metode perhitungan yang digunakan ialah perhitungan dengan metode distance-based, dengan mempertimbangkan faktor emisi dan faktor ekonomi energi dari WRI. Metode pengambilan data yang digunakan adalah pengambilan data primer melalui proses wawancara dan penyebaran kuisioner dengan target responden berdomisili Tangerang Selatan dan Bogor. Hasil korelasi Pearson dalam penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang paling berpengaruh dalam besaran jejak karbon yang dihasilkan adalah jarak tempuh perjalanan mudik. Selain itu, berdasarkan hasil perhitungan didapatkan rata-rata jejak karbon yang dihasilkan oleh pemudik dari Tangerang Selatan sebesar 40,69 kg CO2 untuk rute keberangkatan dan 41,25 kg CO2 untuk rute kepulangan. Sedangkan, pemudik dari Bogor menyumbang rata-rata jejak karbon sebesar 38,39 kg CO2 untuk rute keberangkatan dan 39,07 kg CO2 untuk rute kepulangan. Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih baik terkait faktor-faktor yang mempengaruhi besaran jejak karbon yang dihasilkan, serta rekomendasi yang solutif untuk pemerintahan dan pemudik dari Tangerang Selatan dan Bogor dalam perjalanan mudik kedepannya.
......The tradition of 'mudik' is a cultural practice in Indonesia carried out prior to the Eid al-Fitr holiday to visit hometowns and reunite with family. The environmental impact of mudik journeys is predominantly negative due to the significant pollution and emissions that threaten environmental health. This study aims to analyze the carbon footprint generated by homecoming activities, examine factors influencing this footprint, and propose recommendations to reduce carbon emissions from mudik activities originating from Tangerang Selatan and Bogor. Calculation methods employed distance-based calculations, considering emission factors and energy economics from the WRI. Data collection utilized primary sources through interviews and questionnaire surveys targeting residents of Tangerang Selatan and Bogor. Pearson correlation results highlight travel distance as the most influential factor on carbon footprint size. Average carbon footprints were found to be 40.69 kg CO2 for departures and 41.25 kg CO2 for return trips from Tangerang Selatan, and 38.39 kg CO2 for departures and 39.07 kg CO2 for return trips from Bogor. This research enhances understanding of factors influencing carbon footprints and offers practical recommendations for governments and travelers from Tangerang Selatan and Bogor regarding future mudik journeys.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library