Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Edwar
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S36077
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edwar
Abstrak :
Abstrak
Notaris adalah pejabat umum sesuai dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 30 taun 20014 Tentang Jabatan Notaris Pasal 1 angka 1. Dan untuk itu ketika notaris melaksanakan tugas nya selaku pembuat akta notaris terlibat adanya perbuatan melawan hukum maka sesuai dengan Pasal 66 ayat (1) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 30 taun 2004 Tentang Jabatan Notaris bahwa Untuk kepentingan proses peradilan, penyidik, penuntut umum, atau hakim dengan persetujuan majelis kehormatan Notaris. Sesuai dengan putusan putusan MK No. 49/PUU-X/2012 terkait pengujian Pasal 66 UU Undang-Undang Nomor 30 taun 2004 Tentang Jabatan Notaris dihapusnya frasa persetujuan Majelis Pengawas Daerah (MPD), sehingga ketika notaris dipanggil penyidik untuk menjadi saksi tanpa perlu persetujuan MPD karena menurut Mahkamah Konstitusi, tidak adanya persamaan didepan hukum, Namun dengan keluarnya Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Notaris Pasal 66 ayat (1) MPD diganti dengan MKN artinya untuk pemangilan notaris oleh aparat hukum harus izin dari MKN yang menimbulkan adanya diskriminasi hukum atau tidak adanya persamaan dimata hukum sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945.
Depok: Badan Penerbit FHUI, 2019
340 JHP 49:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ilhamsyah Edwar
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2001
T40494
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukman Edwar
Abstrak :
Latar belakang: Pasien HIV yang mendapatkan terapi antiretroviral (ARV) memiliki risiko yang besar terhadap infeksi CMV dan mencerminkan adanya perubahan kardiovaskular secara sistemik. Genotip dari sel Natural Killer (NK) dan sel imunitas berperan penting terhadap reaktivasi CMV. Namun, polimorfisme dari genotip sel NK dan sel imun pada populasi Indonesia belum banyak diketahui. Peneliti melakukan analisis penilaian terhadap kaliber arteri retina (RAC) sebagai pengukuran non-invasif untuk mengetahui perubahan patologis vaskular dari pasien HIV yang baru menjalani terapi ARV dengan risiko tinggi terhadap reaktivasi CMV serta hubungan antara genotip dari sel NK dan sel imunitas pada pasien HIV dengan seropositif CMV pada populasi Indonesia Tujuan: Untuk mengetahui perubahan dari kaliber arteri retina dan hubungannya terhadap faktor risiko tradisional, faktor inflamasi dan juga pengaruh genotip dari sel NK dan sel imunitas pada pasien HIV dengan seropositif CMV pada populasi Indonesia Metode: Peneliti melakukan pemeriksaan terhadap 79 pasien HIV yang baru memulai terapi ARV di Jakarta, Indonesia dengan median (rentang) usia 31 (19-48) tahun. RAC diukur menggunakan perangkat lunak Image J dari foto fundus kedua mata, sebelum ART (V0) dan setelah 3-12 bulan (V3-V12). Pemeriksaan juga dilakukan terhadap IgG dan IgG IE anti-CMV. Model multivariabel digunakan untuk menentukan variabel terbaik sebagai prediktor dari RAC pada V12. Pemeriksaan genotip dilakukan menggunakan metode Taqman SNP genotyping assay. Hasil: Pasien HIV memiliki kaliber arteri retina yang lebih sempit dan titer antibodi CMV yang lebih tinggi dibandingkan kontrol sehat. RAC mengecil setelah 12 bulan menggunakan ARV (p<0.0001). RAC kanan berkorelasi dengan IgG IE anti-CMV, sedangkan RAC kiri berkorelasi pada setiap waktu dengan cIMT. Model multivariabel menghubungkan RAC pada V12 dengan HIV Viral load pada V12 dan riwayat mengkonsumsi minuman beralkohol, sementara merokok memiliki sifat protektif. Alel homozigot IL-1A penanda inflamasi berhubungan dengan kaliber arteri retina yang lebih sempit pada mata kanan dibandingkan alel heterozigot sebelum mengkonsumsi ARV. Alel homozigot TNF-308 berhubungan dengan rendahnya IgG IE anti-CMV dibanding heterozigot secara konstan sebelum terapi ARV sampai 12 bulan setelah terapi ARV. Kaliber arteri retina mata kanan pada bulan ke-12 berhubungan dengan subset CD56lo sebelum terapi ARV. CD56lo LIR1 sebelum terapi ARV berkorelasi dengan RAC kiri pada bulan ke-12 terapi ARV. Kesimpulan: Penyempitan dari kaliber arteri retina pada pasien HIV dengan seropositif CMV sudah dibuktikan pada penelitian ini, dimana kaliber arteri retina menjadi lebih sempit dibanding kontrol sehat, dan semakin mengecil setelah 12 bulan penggunaan ARV. Faktor risiko tradisional dan infeksi oportunistik tidak berkorelasi dengan perubahan kaliber arteri retina. Penyempitan dari RAC kiri berkorelasi terbalik dengan kadar C-Reactive Protein (CRP) dan cIMT kiri. Pada analisis multivariat, peneliti menemukan bahwa pasien dengan riwayat merokok memiliki RAC yang lebih lebar sementara pasien dengan riwayat mengkonsumsi minuman alkohol memiliki RAC yang lebih sempit. Penyempitan dari RAC kemungkinan disebabkan karena adanya rekativasi CMV dibandingkan infeksi HIV. Genotip dari sel NK dan sel imun tidak berkorelasi dengan RAC, hanya alel homozigot dari IL-1A yang menunjukkan RAC yang lebih sempit dibandingkan alel lain. Penelitian ini juga menunjukkan alel homozigot dari TNF-308 memiliki titer IgG and IgG IE anti-CMV yang lebih rendah.
Background: HIV patients responding to antiretroviral therapy (ART) have a high burden of Cytomegalovirus (CMV) and display accelerated cardiovascular change assessed systemically. Genotype of Natural Killer (NK) cells and immune-related cells are important in CMV reactivation. However, polymorphism in genotype of NK cells and immune-related cells in Indonesia population was not well defined. Hereby, we assessed retinal arteries calibers (RAC) as a non-invasive measure of vascular pathology in HIV patients beginning ART with a high burden of CMV and the relationship between genotype of NK cells and immune-related cells in Seropositive CMV HIV patients in Indonesian population. Objective: To observe changing of retinal artery caliber and its relation with traditional risk factor, inflammatory risk factor and genotype of NK cells and immune-related cells in Seropositive CMV HIV patients in Indonesian population. Method: We analyzed 79 HIV patients beginning ART in Jakarta, Indonesia, with a median (range) age of 31 (19-48) years. RAC was assessed using Image J software from fundus photos of both eyes, before ART (V0) and after 3-12 months (V3-V12). CMV DNA and antibodies were assessed. Multivariable models assessed which variables best predicted RAC values at V12. Genotype were assessed used Taqman SNP genotyping assay method. Result: HIV patients had narrower retinal arteries and higher levels of CMV antibodies than healthy controls. RAC decreased over 12 months of ART (p<0.0001). Right RAC correlated with CMV IE-1 antibody, whilst the left RAC at V# correlated with cIMT. Multivariable models linked RAC at V12 with detectable HIV RNA at V12 and declared use of alcoholic drinks, whilst a smoking habit was protective. Homozygous allele of IL-1A inflammatory marker associated with narrower retinal artery caliber in right eye compared to heterozygous before ART but similar association was not found in the left eye. Homozygous allele of TNF-308 associated with lower CMV-IE1 compared to its heterozygous constantly before ART until 12 months of ART. Right retinal artery caliber in 12 months was correlated with CD56lo subset before ART. CD56lo LIR1 before ART was correlated with left retinal artery caliber in 12 months of ART. Conclusion: Narrowing of retinal artery caliber in HIV patients with CMV seropositive has been demonstrated in this study, which retinal artery caliber was narrower than healthy controls, and still narrowing until 12 months of ART. Traditional risk factors and opportunistic infections did not show any correlation with retinal artery caliber changes. Narrowing of left retinal artery caliber had inverse correlation with CRP level and left cIMT. On multivariable analysis, we found that those who admitted smoking had larger retinal artery caliber whilst those who consumed alcohol had narrower retinal artery caliber. Narrowing of retinal artery caliber was more likely occur as a result of CMV reactivation than HIV infection itself. The NK-related genotypes and immune-mediate genotypes did not correlate with retinal artery caliber, only homozygous allele of IL1A had a narrower retinal artery caliber than other alleles. This study also found that homozygous allele of TNF-308 had lower CMV lysate antibody and CMV IE antibody level.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Qanita Edwar
Abstrak :
Kanker payudara merupakan jenis kanker dengan prevalensi tertinggi di Indonesia pada pasien wanita. Penggunaan kontrasepsi oral pada wanita usia reproduktif merupakan salah satu pilihan kontrasepsi yang sering digunakan di Indonesia. Pada tahun 2012, angka kematian akibat kanker payudara meningkat sebesar 20 jika dibandingkan dengan angka kematian pada tahun 2008. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pemakaian kontrasepsi oral terhadap kejadian kanker payudara pada pasien wanita di RSUPN Cipto Mangunkusumo pada tahun 2010-2014. Pada penelitian dengan desain studi potong lintang cross sectional ini, data diambil dari unit arsip Departemen Patologi Anatomik FKUI-RSCM sesuai dengan hasil uji histopatologik, kemudian ditelusuri ke Unit Rekam Medik RSCM sebagai data sekunder yang diolah menggunakan uji Fisher menggunakan SPSS versi 21. Hasil penelitian menunjukan nilai p = 0.03 dari 88 data yang terkumpul. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penggunaan kontrasepsi oral memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian kanker payudara pada pasien wanita di RSUPN Cipto Mangunkusumo pada tahun 2010-2014.
Breast cancer is one of the most prevalence types of cancers among women in Indonesia. Oral contraceptive consumption in reproductive age is one of the favorable choices for contraception in Indonesia. In 2012, the mortality rate increases to 20 compared with the mortality rate in 2008. The aim of this study is to find the relationship between oral contraceptive consumption and the occurrence of breast cancer among female patients in Cipto Mangunkusumo Hospital in 2010 2014. This cross sectional study is using collected secondary data taken from patients rsquo medical record based on patients rsquo histopathological examination results that can be analyzed using Fisher test with SPSS version 21. The result of this research shows p value that is 0.03 collected from 88 datas. From this research, it can be concluded that oral contraceptive consumption has statistically significant association on the occurence of breast cancer among female patients in Dr. Cipto Mangunkusumo National General Hospital in 2010 2014.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mimin Edwar
Abstrak :
Bekerja secara ergonomis dapat memperkecil resiko sakit, meningkatkan rasa nyaman dalam bekerja, mengurangi stres dan menyebabkan produktivitas meningkat. Namun bekerja secara ergonomis belum diterapkan secara maksimal saat bekerja, khususnya orang-orang yang bekerja di kantor, dimana faktanya gangguan otot-rangka adalah musuh terbesar bagi pekerja kantor yaitu sekitar 40-50% pekerja melaporkan adanya keluhan. Dan kondisi lebih buruk diprediksi saat bekerja dari rumah. Musculoskeletal Disorders (MSDs) yang terkait dengan pekerjaan merupakan gangguan pada sistem muskuloskeletal yang disebabkan atau diperberat oleh interaksi lingkungan kerja. Musculoskeletal Disorders dapat disebabkan oleh kontribusi berbagai faktor risiko antara lain faktor individu, faktor pekerjaan atau biomekanik dan faktor psikososial. Respon atau reaksi seorang pekerja dalam hal faktor perilaku, kognitif, dan fisiologis dipicu oleh peningkatan tuntutan pekerjaan yang dirasakan atau menanggapi peningkatan permintaan pekerjaan, respon ini disebut sebagai workstyle atau gaya kerja. Penelitian ini ingin mengetahui faktor-faktor risiko ergonomi dan gaya kerja terhadap gangguan muskuloskeletal pada mahasiswa khususnya yang melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Metode Structural Equation Modelling (SEM) digunakan untuk mengolah model Workstyle dengan penambahan faktor postur kerja, dan musculoskeletal pain. Analisis dilakukan dengan penyebaran kuesioner pada 200 responden. Hasil dari penelitian menunjukkan ada beberapa faktor gaya kerja yang berkontribusi pada gangguan muskuloskeletal mahasiswa.
......Working ergonomically can reduce the risk of pain, increase the sense of comfort at work, reduce stress and cause increased productivity. However, working ergonomically has not been implemented maximally when working, especially people who work in offices, where the fact is skeletal muscle disorders are the biggest enemy for office workers, around 40-50% of workers report complaints. And worse conditions are predicted while working from home. Musculoskeletal Disorders (MSDs) related to work are disorders of the musculoskeletal system caused or exacerbated by the interaction of the work environment. Musculoskeletal Disorders can be caused by the contribution of various risk factors including individual factors, occupational or biomechanical factors and psychosocial factors. The response or reaction of a worker in terms of behavioral, cognitive, and physiological factors is triggered by an increase in perceived work demands or responding to an increase in work demand, this response is referred to as a workstyle or work style. This study wanted to find out the ergonomic risk factors and work styles for musculoskeletal disorders in students especially those carrying out distance learning. Structural Equation Modelling (SEM) method is used to process the Workstyle model with the addition of work posture factors, and musculoskeletal pain. The analysis was carried out by distributing questionnaires to 200 respondents. The results of the study indicate there are several workstyle factors that contribute to student musculoskeletal disorders.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Izzah Mujahidah Edwar
Abstrak :

Banyaknya limbah makanan yang dihasilkan masyarakat menjadi salah satu akar permasalahan sampah di Indonesia, khususnya limbah buah dan sayur. Contoh buah dan sayur yang banyak menghasilkan limbah adalah kulit nanas dan batang brokoli, dengan jumlah berturut-turut mencapai 867 dan 572 ton. Salah satu upaya untuk mengurangi jumlah limbah tersebut adalah dengan mengolahnya menjadi eko-enzim. Pada penelitian ini, eko-enzim difermentasi menggunakan limbah kulit nanas, batang brokoli, serta campuran antara keduanya (dengan perbandingan 1:1) selama 1, 2, dan 3 bulan. Kemudian, larutan eko-enzim disaring dan menghasilkan karakteristik berupa pH 3,4, BOD  40 ppm, COD 76963 ppm, serta TDS 5465 ppm. Selain itu, berdasarkan hasil uji jenis bakteri menunjukkan bahwa sampel eko-enzim mengandung bakteri hidrokarbonoklastik yang dapat mendegradasi senyawa hidrokarbon dalam limbah minyak bumi. Di sisi lain, sebagai cairan multifungsi, eko-enzim berpotensi dalam pengolahan limbah cair. Oleh karena itu, pada penelitian ini eko-enzim digunakan untuk mengolah air limbah hasil kegiatan pengolahan miyak bumi dengan karakteristik pH 6,3, BOD 108 ppm, dan TDS 2880 ppm. Air limbah tersebut kemudian dicampur dengan eko-enzim menggunakan rasio 1:20, 1:10, dan 3:20, lalu didiamkan agar terjadi penguraian selama 0, 3, 7, dan 28 hari. Hasilnya, penggunaan eko-enzim nanas dengan rasio 1:20 dan waktu penguraian selama 7 hari cukup potensial untuk menurunkan nilai BOD sebanyak 62% dan TDS air limbah hasil kegiatan pengolahan minyak bumi sejumlah 36%, tetapi  memiliki efek samping menurunkan pH. Hasil produksi eko-enzim dari riset ini mampu bersaing dengan eko-enzim komersil dengan keunggulan dari segi pH dan BOD. Selain itu, rasio eko-enzim dengan limbah cair serta waktu penguraian turut mempengaruhi hasil olahan limbah yang diperoleh. Semakin tinggi rasio eko-enzim dengan limbah cair menyebabkan semakin rendah nilai pH dan semakin tinggi nilai TDS hasil olahan limbah, sedangkan variabel bebas tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap BOD. Semakin lama waktu penguraian menyebabkan semakin tinggi nilai pH, serta semakin rendah nilai BOD dan TDS hasil olahan limbah. ......Indonesia's waste problems are brought on by the amount of food waste produced by community, especially fruit and vegetable waste. Examples of fruits and vegetables that produce a lot of waste are pineapple peels and broccoli stems, with the amounts reaching 867 and 572 tons, respectively. One effort to reduce the amount of waste is to process it into eco-enzymes. In this study, eco-enzymes were fermented using pineapple peel waste, broccoli stems, and a mixture of those two ingredients (with a ratio of 1:1) for 1, 2, and 3 months. Then, the eco-enzyme solution is filtered and produced characteristics in the form of pH 3,4–3,6, BOD 40–68 ppm, COD 49763–76963 ppm, and TDS 5240–6535 ppm. In addition, based on the results of bacterial-type tests, eco-enzyme samples contain hydrocarbonoclastic bacteria that can degrade hydrocarbon compounds in petroleum. On the other hand, as a multifunctional liquid, eco-enzymes have potential in the treatment of liquid waste. Therefore, in this study, eco-enzymes were used to treat wastewater from petroleum processing activities with characteristics of pH 6,3, BOD 108 ppm, and TDS 2880 ppm. The wastewater was then mixed with eco-enzymes using a ratio of 1:20, 1:10, and 3:20, then left for decomposition in 0, 3, 7, and 28 days. The result shows that the use of pineapple eco-enzyme with a ratio of 1:20 and a decomposition period of 7 days reduced the BOD by 62% and the TDS values of wastewater generated from petroleum processing activities by 36%, but it has the side effect of acidifying the pH. The eco-enzyme produced from this research is able to compete with commercial eco-enzymes, with advantages in terms of pH and BOD. Additionally, the ratio of eco-enzyme to wastewater and the decomposition period also affects the quality of the treated waste. A higher ratio of eco-enzyme to liquid waste leads to lower pH values and higher TDS values in the treated wastewater, while these independent variables do not significantly affect the BOD. A longer decomposition period results in higher pH values, as well as lower BOD and TDS values in the treated wastewater.

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gina Taqiyya Edwar
Abstrak :
Bedah ambulatori merupakan prosedur bedah yang memiliki banyak keuntungan bagi pasien, seperti mencegah infeksi nosokomial, lebih time-effective, dan cost-effective. Penelitian ini bertujuan untuk melihat insidensi pasien rawat inap yang memenuhi kriteria bedah ambulatori dan karakteristik yang berhubungan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan di Departemen Bedah RSCM pada tahun 2022. Peneliti menggunakan metode total sampling untuk menghitung insidensi pasien rawat inap yang memenuhi kriteria bedah ambulatori berdasarkan durasi operasi dan jenis operasi, usia, BMI, dan skor ASA melalui rekam medis pasien di Departemen Bedah RSCM pada tahun 2022 yang diambil dari laporan tahunan Instalasi Pelayanan Bedah Terpadu (IPBT) 2022 dan rekam medis RSCM. Pasien Departemen Bedah menyumbang angka paling besar yaitu sebanyak 2117 (31,19%). Insidensi pasien operasi rawat inap yang memenuhi kriteria bedah ambulatori di Departemen Bedah pada tahun 2022 adalah 91 (4,30%) dengan proporsi terbesar yaitu berusia 0-19 tahun (47,25%), BMI normoweight (27,47%), mean durasi operasi 105,5 menit, dan skor ASA II (90,1%). Insidensi pasien yang memenuhi kriteria bedah ambulatori di Departemen Bedah RSCM pada tahun 2022 sangat rendah. Oleh karena itu, diperlukan evaluasi terhadap praktik bedah ambulatori yang dilakukan di RSCM untuk meningkatkan jumlah pasien yang dapat menjalani prosedur bedah ambulatori. ......Ambulatory surgery procedure has many advantages, such as preventing nosocomial infections, time-effective, and cost-effective. Therefore, this study aims to look at the incidence of inpatients who meet the criteria for ambulatory surgery and related characteristics.The research is a descriptive study conducted with a total sampling method to calculate the incidence of surgery inpatients who met the criteria based on duration and type of surgery, age, BMI, and ASA score for surgery at the RSCM Surgery Department in 2022, taken from the 2022 Instalasi Pelayanan Bedah Terpadu (IPBT) annual report and RSCM medical records. Surgery Department patients contributed the largest number, namely 2117 (31.19%). The incidence of inpatients who meet the criteria for ambulatory surgery in the Surgery Departemen in 2022 is 91 (4.30%) with characteristics such as age ≤ 19 years (47.25%), BMI normoweight (27.47%), mean duration of operation 105,5 minutes, and ASA score II (90.1%). The incidence of patients who meet the criteria for ambulatory surgery at the RSCM Surgery Department in 2022 is very low. Therefore, it is necessary to evaluate the ambulatory surgical practices carried out at RSCM to increase the number of patients who can undergo ambulatory surgical procedures.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Dzakira Edwar
Abstrak :
Disfungsi seksual perempuan merupakan gangguan yang terjadi pada fungsi seksual perempuan sehingga dapat mengganggu kegiatan seksual dan menyebabkan tekanan intrapersonal. Disfungsi seksual perempuan secara umum memiliki prevalensi sebesar 40,9% pada perempuan pre-menopause di dunia. Disfungsi seksual pasca persalinan dapat terjadi setelah proses persalinan dan mengganggu fungsi seksual perempuan serta berdampak pada psikologis dan hubungan dengan pasangan. Disfungsi seksual pasca persalinan dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah operasi Caesar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan disfungsi seksual dengan pasca operasi Caesar. Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang. Pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling menggunakan Female Sexual Function Index (FSFI-6) dan pengolahan data dilakukan menggunakan SPSS versi 20. Uji analisis menggunakan uji Chi Square dan Fisher’s exact test. Secara statistik, hubungan disfungsi seksual dengan metode persalinan secara Caesar tidak signifikan (OR=2,750; IK 95%=0,771-9,808; P=0,111). Faktor lain yang diteliti (usia, status pendidikan, dan status pekerjaan) juga secara statistik tidak signifikan (p>0,05). Hubungan disfungsi seksual dengan metode persalinan secara operasi Caesar secara statistik tidak signifikan. Namun, berdasarkan nilai OR operasi Ceasar memiliki risiko 2,750 kali lipat meningkatkan kejadian disfungsi seksual. ......Female sexual dysfunction is a disorder that occurs in a woman's sexual function that can interfere with sexual activity and cause intrapersonal distress. Female Sexual dysfunction has a prevalence of 40.9% in pre-menopausal women in the world. Postpartum sexual dysfunction can occur after childbirth and have an impact on psychological and relationships with partners. Postpartum sexual dysfunction is influenced by many factors, one of which is the Caesarean section. This study aims to identify the relationship between sexual dysfunction and post- Caesarean section. This study uses cross-sectional study design. Sample is obtained by consecutive sampling using Female Sexual Function Index (FSFI-6) questionnaire and the data is processes through SPSS version 20. Statistical analysis test used in this study are Chi Square test and Fisher’s exact test. Statistically the relationship between sexual dysfunction and delivery method by Caesarean isnot significant (OR = 2.750; 95% CI = 0.771-9.808; P = 0.111). Other factors studied (age, educational status, and employment status) are also statistically insignificant (p> 0.05). The relationship between sexual dysfunction and delivery method by caesarean section is not statistically significant. However, based on the OR value, Caesarean surgery has a 2,750-fold risk to increased the accident of female sexual dysfunction.
Depok: Fakultas Kedokteran Univesitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library