Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eddy
Abstrak :
Latar belakang: Saat ini debu tepung masih dianggap sebagai bahan yang tidak berbahaya/debu inert, sementara pada industri tepung terigu PT.ISM BSFM terdapat tendensi peningkatan gangguan saluran napas atas maupun saluran napas bawah. Penelitian bertujuan mencari hubungan antara gangguan faal paru pada pekerja dengan pajanan debu tepung dan faktor lain yang berhubungan, prevalensi keluhan serta prevalensi penyakit paru kerja. Metode: Penelitian menggunakan desain studi Cross sectional internal kompartif terhadap dua kelompok pekerja yang terpajan rendah dan terpajan tinggi berdasarkan hasil pengukuran personal dust sampler(debu respirable). Studi dilakukan dengan mewawancarai 119 responden memakai kuesioner Pneumobile project Indonesia 1992, mengukur faal paru dengan spirometri dan pengukuran Arus puncak ekspirasi. Hasil dan Kesimpulan: Kadar debu di bagian pengemasan dan penggilingan sangat tinggi mencapai 3 kali NAB. Terdapat penurunan faal paru berupa restriksi pada 37 % responden dan obstruksi 7,5%, di mana terdapat hubungan yang bermakna antara penurunan fungsi paru dengan status gizi, pekerja yang terpajan tinggi, lama merokok, umur dan lama kerja. Prevalensi keluhan batuk kronik 21,8 %, berdahak kronik 13,4 % dan sesak napas 18,5 %, sementara prevalensi penyakit paru kerja didapat 4,2 % responden yang menderita bronkitis kronik dan 14,3% asma di mana 1,7 % merupakan asma kerja.
Back ground: Today grain flour dust is still assumed as nontoxic dust, while several respiration disease (upper and low) are increase at PT.ISM BSFM the biggest grain mill in Indonesia. The goal of this study was to identify relation between the decrease of lung function and the exposure of grain flour dust, with some other related factor. To find prevalent of symptom and prevalent of occupational lung disease. Method: Design of the study was a Cross-sectional study, with internal comparative of the two group workers (high exposure and low) that base on result of measurement of personal dust sampler (respirable dust). A simple working survey using Pneumobile Indonesia questioner was carrying out to 119 respondents, measurement lung function by spirometri and peak flow expiration. Results and Conclusion: Study finding the high exposure of dust at the packing unit and milling unit, the concentration is 3 time greater than TLVs. Result of the lung function measurement found 37 % respondent were restriction and 7.5% obstruction, this respondent have significant relation with their body mass index, working in the high exposure place, length time of smoking, age and length time of working. Prevalent of chronic cough 21.8 %, chronic sputum 13.4 % and breathing difficulty 18.5 %, while prevalent of occupational lung disease were 4.2 % respondent with choric bronchitis and 14.3% asthma included 1.7 % occupational asthma.
Jakarta: Universitas Indonesia, 2002
T1704
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy
Abstrak :
Cakupan penimbangan balita di posyandu dari tahun 1994 -1998 provinsi Daerah Istimewa Aceh berkisar antara 45,70% sampai 54,10%. Sementara itu di Kabupaten Aceh Timur angka cakupan penimbangan sebesar 49,06% (Profil Kesehatan D.I Aceh, 1998). Untuk meningkatkan angka cakupan penimbangan balita pemerintah melaksanakan program revitalisasi Posyandu di setiap desa. Program ini diharapkan mampu memperluas pemantauan status gizi balita sekaligus meningkatkan cakupan program gizi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran cakupan penimbangan balita di posyandu dan faktor-faktor yang berhubungan. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk melihat faktor yang paling dominan. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Aceh Timur. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Sampel penelitian adalah Posyandu yang terdapat di Kabupaten Aceh Timur dan pengambilan sampel dilakukan dengan cara systematic random sampling sebanyak 110 posyandu dengan jumlah responden 110 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 44,4% cakupan penimbangan balita di posyandu Kabupaten Aceh Timur masih rendah (< 60%) dan 55,6% dengan cakupan penimbangan baik (>60%). Penelitian ini menyimpulkan bahwa posyandu yang mempunyai cakupan penimbangan baik dan rendah di Kabupaten Aceh Timur hampir sama. Faktor kemampuan kader, sarana, supervisi dan pembinaan desa mempunyai hubungan yang bermakna terhadap cakupan penimbangan balita tersebut. Disamping itu faktor kemampuan kader mempunyai hubungan yang dominan dengan cakupan penimbangan balita setelah faktor lain dikontrol. PeneIitian ini menyarankan adanya pelatihan kader yang kontinyu dalam rangka meningkatkan kemampuan, meningkatkan frekuensi supervisi oleh Puskesmas dan Dins Kesehatan Kabupaten, bantuan dana untuk melengkapi sarana dan kerja sama dengan aparat desa di dalam pembinaan guna meningkatkan cakupan penimbangan balita di posyandu.
Factors Related to Weighing Coverage of Baby Under Five Years of Age at Posyandu In East Aceh District , September- December 1999 The weighing coverage of baby under five years of age in Aceh Province from 1994 - 1998 were only around 45,70% up to 54,10%. Furthermore, in East Aceh district the coverage is only 49,06% (The Aceh Province Health Profile, 1998). To improve the program's coverage, the Indonesian Government tries to revitalize posyandu in every village all over the country. This revitalization program is expected to extensify nutrition status monitoring activities and to improve nutrtion program's coverage. The aim of this research was to describe of the program coverage at posyandu and related factors in East Aceh District. The research design was a cross sectional study_ Samples were Posyandu units in East Aceh District and sampling method was systematic random sampling with 110 cadres as respondents. The result of research showed that there were 44,4% posyandu units had low performance (under 60% of under five years visited posyandu). Therefore we conclude that low and high performances are similar in East Aceh District. This study also concluded that cadres ability/skills, completeness of posyandu equipments, supervision of Health Center and village leaders are significantly related to the posyandu performance. Further, it is shown that cadres' skill is the most important among these significant factors. This study recommend that (1) District or Health Center should strengthen their training program to improve the cadres' skills ; (2) Strengthen supervision activities by District or Health Center ; (3) Facilitate the posyandu with standard equipments ; and (4) Strengthen partnership and village empowerment to supervise the posyandu units.
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T1717
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nangoy, Eddy
Abstrak :
Ruang lingkup dan Cara penelitian: Jumlah kendaraan bermotor di DKI Jakarta menunjukkan peningkatan, hal ini bisa dilihat dari data Polda Metro Jaya serta sering terjadi kemacetan lalu lintas yang mengakibatkan peningkatan jumlah gas buang kendaraan bermotor dimana ini diduga dapat mempengaruhi kesehatan khususnya paru. Penelitian dilakukan secara 'Cross Sectional' yang bertujuan untuk mengamati pengaruh gas buang dan debu terhadap fungsi paru pada karyawan Perum PPD. Awak bis dianggap mengalami pajanan tinggi sedangkan staf mengalami pajanan rendah. Untuk membuktikan pajanan tinggi dan rendah dilakukan pengukuran udara ruang kerja melalui 4 parameter bahan iritan paru yaitu SO2, NO2, ozon dan partikulat. Sedangkan untuk melihat pengaruh terhadap paru dilakukan penelitian terhadap 145 responder dengan menggunakan kuesioner, pengukuran fungsi paru dengan alat ukur spirometer serta foto toraks. Hasil dan kesimpulan : Hasil menunjukkan perbedaan sangat bermakna nilai rata-rata kadar S021 NO2, ozon dan partikulat selama 4 hari pengukuran dalam ruang kerja di dalam bis kota yang sedang aktif mengangkut penumpang dan di dalam ruang kerja kantor (P<0,01). Hasil pengukuran fungsi paru berupa FVC, % Pred FVC, FEV1, FEV1 %, PEFR serta interpretasi spirometri menunjukkan perbedaan bermakna (P<0,05) antara mereka yang mengalami pajanan tinggi (awak bis) dan pajanan rendah (staf), demikian juga dengan kejadian bronkitis kronis dan kelainan yang didapat dari pemeriksaan foto toraks.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yasyam Eddy
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
T40260
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Merry Eddy
Abstrak :
ABSTRAK
Lembaga Leasing yang diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1974 merupakan perwujudan dari usaha pemerintah untuk mencari alternatif pembiayaan bagi perusahaan perusahaan yang memerlukan barang-barang modal yang berteknologi tinggi serta mahal harganya. Arti pentingnya lembaga ini makin terasa dalam masa di mana pemerintah terpaksa menjalankan kebijaksanaan uang ketat, sehingga pembiayaan secara konvensional melalui lembaga perbankan dirasakan sangat sulit diperoleh. Meski di dalam praktiknya lembaga ini dapat digunakan sebagai alternatif pembiayaan yang cukup dapat diandalkan, namun perlu juga dicermati berbagai permasalahan hukum yang timbul berkenaan dengan masuknya lembaga yang berasal dari sistem hukum asing tersebut ke dalam Sistem Hukum Perikatan Indonesia, untuk kemudian dicarikan jalan keluarnya, sehingga lembaga ini dapat berkembang dengan baik dalam Sistem Hukum Perikatan Indonesia.
2003
T37728
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maramis, Eddy
Abstrak :
ABSTRAK
Salah satu elemen dalam bauran pemasaran yang mendatangkan pendapatan adalah harga. Tidaklah mudah untuk rnenetapkan suatu strategi penentuan harga. Kesalahan umum yang sering terjadi adalah: penetapan harga yang terlalu berorientasi kepada biaya sehingga untuk beberapa produk tertentu, misalnya jasa angkutan penumpang udara untuk kelas ekonomi, dapat mengakibatkan harganya diluar jangkauan segmen pasar kelas ekonomi sehingga kurang laku di pasar. Atau harga yang terlalu rendah jauh dibawah titik pulang pokok bahkan tidak dapat menutup biaya marjinal yang timbul karena terlalu berorientasi kepada pasar akan mengakibatkan kerugian yang dialami paling tidak untuk jangka pendek.

Kebijakan harga juga dapat merupakan salah satu senjata yang tersedia bagi manajer untuk bersaing, misalnya: strategi harga promosi untuk produk baru, dan strategi harga untuk bauran produk berdasarkan produk lini, diferensiasi, dan lain-lain.

Penentuan harga dalam jasa angkutan penumpang udara selain dipengaruhi oíeh faktor internal perusahaan, juga sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu IATA (International Air Transport Association) sebagai badan dunia yang diberikan wewenang mengkoordìnasìkan penetapan tarip internasional, pemerintah dengan wewenang persetujuannya (approval) yang dimilikinya agar suatu tarip dapat dinyatakan berlaku, dan kondisi pasar serta persaingan yang ada.

Didalam penulisan karya akhir ini, dibahas mengenai strategi penetapan harga jasa angkutan penumpang udara pada pasar regional. Dan pasar regional yang dipilih adalah rute Jakarta - Singapura pulang-pergi dengan mengambil studi kasus di PT Garuda Indonesia.

Garuda Indonesia sebagai national carrier Indonesìa dipilih disini karena surnber permintaan pasar Jakarta - Singapura adalah berasal dari Indonesia dan Garuda Indonesia menguasai pangsa pasar yang terbesar, aitu mencapai 36%. Disamping itu, yang menarik adalah Garuda Indonesia sebagai BUMN (Badan Usaha Milik Negara) juga mempunyai misi yang agak berbeda dengan penerbangan internasional lainnya pada sektor tersebut, yaitu melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program pemerintah di bidang pembangunan dan ekonomi nasional pada umumnya, khususnya di bidang jasa pengangkutan udara dan bidang lainnya yang terkait. Sehingga nampaknya tidak terlalu berorientasi path bisnis karena misi yang diembannya tersebut.

Lingkup strategi penetapan harga yang dibahas dalam karya akhir ini dibatasi hanya pada: identifikasi peluang dan hambatan yang ada dan mungkin terjadi; kekuatan dan kelemahan yang dimiliki seperti penguasaan pangsa pasar. kualitas produk; analisis atas misi, tujuan, strategi barga yang tepat; serta ramalan pasar, seperti open sky policy dan pemenntah yang akan memngkazkan persaingan; dan kemungkinan kenaikan dan penurunan harga pasar.

Telah dilakukan analisa korelasi dan regresi terhadap data sejarah operasional Garuda Indonesia dan STA pada tahun 1993 dan 1994 untuk rute Jakarta - Singapura pulang pergi dengan memperhitungkan faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan Garuda Indonesia seperti: strategi penetapan harga, pangsa pasar GA dan SIA, dan nilal kurs dollar Singapura. Ditemukan bahwa ada dua cara strategi harga, yaitu pertama dengan memberikan reduksi, dan kedua dengan strategi menaikan harga, yang masing-masing berbeda untuk rute pergi dan pulang.

Pada sektor Jakarta - Singapura, strategi harga dengan pemberian reduksi akan menurunkan pendapatan Garuda sebesar 11,7%, tetapi pangsa pasar naik sebesar 1 1,5%. Sedangkan bila dilakukan strategi menaikan harga, maka pendapatan Garuda akan turun lebih sedikit yaltu 7,9% tetapi parigsa pasar Garuda akan turun drastis 28%.

Pada sektor Singapura - Jakarta, strategi harga dengan pemberian reduksi akan menurunkan pendapatan Garuda sebesar 20,2% , tetapi pangsa pasar Garuda akan naik 8,3%. Sedangkan dengan strategi menaikkan barga akan meningkatkan pendapatan sebesar 33,2%, dan pangsa pasar juga akan naik sebesar 7,5%.

Dari temuan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa permintaan pada pasar Jakarta - Singapura sangat sensitif terhadap reduksi dan kenaikan barga. Hal ini cukup logis karena sebagian besar penumpang melakukan perjalanan pada rute tersebut untuk tujuan wisata. Sedangkan pada pasar Singapura - Jakarta, tidak sensitif terhadap kenaikan barga, tetapi sensitif terhadap penurunan harga.

Dengan mengetahul hal ini, maka strategi barga dapat dipilih berdasarkan obyektifitas strategi bisnis Garuda dalam melakukan aktivitas usahanya. Jika obyektif strategi barga adalah untuk rneningkatkan pendapatan maka pasar Jakarta- Singapura atau sebaliknya, dapat dilakukan strategi kenaikan harga. Jika obyektifdari strategi barga adalah untuk memperbesar pangsa pasar, maka sebaiknya Garuda melakukan strategi reduksi barga untuk kedua pasar tersebut.

Dengan memiliki pangsa pasar yang besar Garuda akan memiliki citra yang baik bagi penumpang. Tingkat loyalitas pelanggan semakin tinggi dan usaba berkelanjutan untuk jangka panjang akan tercapai. Jadi keuntungan yang akan diperoleh Garuda adalah keuntungan untuk jangka panjang bukan pada saat sekarang. Tetapi strategi harga reduksi oleh pesaing dan mudahnya strategi ini ditiru oleh pesaing merupakan ancaman bagi Garuda. Oleh karena itu, maka sebaiknya Garuda Indonesia dalam strategi bisnisnya melakukan strategi harga yang terkait erat dengan differensiasi produknya. Dengan differensiasi produk dan tingkatan harga yang ditawarkan kepada konsumen maka dapat diharapkan Garuda akan mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi.

Salah satu strategi harga yang dapat dilakukan adalah dengan rnelakukan strategi harga bundel (paket), yaitu harga gabungan tiket pesawat dengan jasa hotel dan kunjungan wisata untuk memberikan kemudahan bagi kebutuhan konsumen, karena sebahagian besar konsumen Jakarta-Singapura bertujuan untuk wisata terrnasuk dengari penerbangan lanjutan dan sebagian dikombinasikan dengan bisnis.
1995
T4519
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krygiel, Eddy
New York: Wiley Publishing, Inc, 2008
720.47 KRY g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bill Eddy
Jakarta: Grasindo, 2023
155.25 BIL m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hadrian Eddy
Abstrak :
Metode terintegrasi pada Induced Polarizarion (IP) dan Magnetik dapat memberikan gambaran struktur batuan bawah permukaan yang mengandung endapan mineral seperti nikel. Berdasarkan kondisi geologi, daerah prospek “LTD” ini termasuk dalam endapan nikel laterit. Pengukuran magnetik dan geolistrik pada tiap titik pengukuran menghasilkan hasil yang berbeda-beda karena dipengaruhi sifat fisik batuan yang berbeda. Pengukuran Induced Polarization (IP) time domain telah dilakukan dengan spasi elektroda 50 m sebanyak 21 lintasan, dan pengukuran magnetik telah dilakukan guna mendapatkan harga intensitas magnetik total dengan reduksi Upward Continuation 40 m. Pemodelan terintegrasi 2D dan 3D data IP-Resitivity telah memberikan informasi penyebaran endapan mineralisasi yang terdapat pada daerah prospek “LTD” dan dapat dilokalisir. Dari hasil studi ini disimpulkan bahwa endapan mineral nikel terkonsentrasi pada bagian timur dan barat daerah penelitian. ......Integrated methods of Induced Polarization (IP) and Magnetic can explain the subsurface rock structures that contain minerals such as nickel deposit. Based on the geological setting, “LTD” prospect area was included in the nickel laterite deposit. Magnetic and electrical resitivity measurements at each measurement point produced different results because it affected the physical properties of different rocks. Measurement of Induced Polarization (IP) have been performed on time domain with 50 m electrode spacing of 21 lines, and magnetic measurements have been done to get the value of the total magnetik intensity with the reduction of upward continuation 40 m. Modelling of integrated 2D and 3D IP-Resitivity data have provided information on the spread of the mineral deposits in the prospect “LTD” area and can be localized. From the results of this study showed that the mineral nickel deposits are concentrated in the eastern part and western part of the study area.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S27854
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Iskandar, Eddy
Abstrak :
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh total arus kas, komponen arus kas, laba akuntansi terhadap return saham. Penulisan makalah ini menggunakan metode tinjauan literatur (library research). Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi arus kas operasional perusahaan maka semakin tinggi kepercayaan investor pada perusahaan tersebut, sehingga semakin besar pula nilai expected return saham.
Universitas Dharmawangsa, 2016
330 MIWD 48 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>