Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dyah Widiastuti
Abstrak :
Tikus liar dan domestikasi mempunyai potensi faktor risiko bagi kesehatan masyarakat. Mereka dapat membawa mikroorganisme yang dapat ditrans- misi melalui kontak dengan urine maupun feses atau melalui ektoparasit yang ada di tubuh mereka. Pada penelitian ini, diamati prevalensi mikro- organisme zoonotik pada tikus yang tertangkap di Pasar Kota Kabupaten Banjarnegara. Bakteri Salmonella paratyphi B dan Salmonella paratyphi C menunjukkan prevalensi yang paling tinggi (masing-masing 20%). Spesies bakteri lain yang ditemukan antara lain Salmonella typhimurium, Citroto- bacter, Citrotobacter frendii, Enterotobacter cloacae, Escherichia coli (E. coli) dan Proteus miriabilis. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa tikus yang berada di pasar dapat berperan sebagai reservoir untuk berbagai bakteri zoonotik seperti Salmonella dan E.coli.

Commensal as well as wild rats and mice may present a potential risk to public health. They may harbour microorganisms that can be transmitted either through contact with infected rodent urine or faeces, or through ectoparasites. Prevalence of zoonotic microorganism in house rat (Rattus tanezumi) was studied in City Market of Banjarnegara Regency. Salmonella paratyphi B and Salmonella paratyphi C showed the highest prevalence in faecal material of Rattus tanezumi (20%). The other species of bacteria such as Salmonella typhimurium, Citrotobacter, Citrotobacter frendii, Enterotobacter cloacae, Eschericia coli (E. coli) and Proteus miriabilis were also found in this study. These results indicated that house rat may act as reservoir for zoonotic bacteria such as Salmonella and E.coli.
Balai Penelitian dan Pengembangan Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Widiastuti
Abstrak :
Leptospirosis merupakan masalah kesehatan di Indonesia. Hingga April 2014, dilaporkan kasus leptospirosis yang ditularkan oleh tikus di Kabupaten Boyolali dengan angka kematian 83,3%. Genus Leptospira terdiri dari ratusan serovar dan tipe genetik yang hidup di pelbagai jenis habitat. Pengelompokan spesies Leptospira berdasarkan gen rpoB dapat digunakan karena tingkat polimorfisme gen tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi serovar bakteri Leptospira pada populasi tikus di Kabupaten Boyolali menggunakan analisis hubungan kekerabatan didasarkan pada polimorfisme gen rpoB dan menggambarkan distribusi spasial tikus positif Leptospira di Kabupaten Boyolali. Penelitian potong lintang dilaksanakan pada April 2014 di Desa Sindon Kecamatan Ngemplak dan Desa Jeron Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali. Pemeriksaan Polymerase Chain Reaction dilakukan pada 104 sampel ginjal tikus dari dua lokasi penelitian. Analisis spasial sederhana dilakukan untuk memetakan sebaran tikus yang positif Leptospira. Terdapat enam sampel positif gen rpoB Leptospira pada Rattus tanezumi, Rattus argentiventer dan Suncus murinus. Lima dari keenam sampel menunjukkan hubungan kekerabatan yang paling dekat dengan Leptospira borgpetersenii serovar Sejroe berdasarkan gen rpoB. Satu isolat tidak memiliki hubungan kekerabatan yang dekat dengan serovar manapun yang masuk dalam cluster. Analisis spasial berdasarkan jarak aktivitas harian tikus menunjukkan tikus positif Leptospira ditemukan berada dalam kisaran 30 meter dan 150 meter dari penderita leptospirosis. ......Leptospirosis becomes health problem in Indonesia. Until April 2014, leptospirosis cases transmitted by rats were reported in Boyolali with case fatality rate (CFR) by 83.3%. Leptospira genus consists of various serovars and genetic types living in different environment. Leptospira species classification based on rpoB gene could be used as this gene has high polymorphism level. This study aimed to identify Leptospira serovars in rat population using kinship analysis based on rpoB gene polymorphism, and describe spatial distribution of rats with Leptospira positive in Boyolali District. A cross-sectional study was conducted on April 2014 at Sindon Village in Ngemplak Subdistrict and Jeron Village in Nogosari Subdistrict, Boyolali District. Polymerase Chain Reaction test was performed on 104 rat kidney samples from two locations of study. Spatial analysis was conducted to map distribution of rats with Leptospira positive. There were six positive rpoB gene samples in Rattus tanezumi, Rattus argentiventer and Suncus murinus. Five of six positive samples showed the closest genetic kinship to Leptospira borgpetersenii serovar Sejroe based on rpoB gene. One isolate did not have a close genetic kinship to any serovar included in the cluster. Spatial analysis based on home range buffer zone showed rats with Leptospira positive were found in 30 meter and 150 meter from leptospirosis patients.
Banjarnegara: Banjarnegara Research and Development of Zoonosis Control Unit,
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover