Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lulut Dwi Sulistyaningsih
Abstrak :
ABSTRAK
Sebanyak sepuluh jenis Smilacaceae ditemukan di Jawa termasuk didalamnya satu jenis baru dan tiga tipifikasi telah dibuat. Batasan setiap jenis termasuk status konservasi dan kunci identifikasi jenis telah diformulasikan. Jawa Barat merupakan pusat persebaran Smilacaceae di Jawa dan Smilax macrocarpa merupakan jenis yang paling banyak dimanfaatkan. Pohon filogenetik dari data morfologi yang dianalisis dengan MP menunjukkan bahwa Smilacaceae bersifat monofiletik. Tingkat keberhasilan amplifikasi dan sekuensing dengan menggunakan penanda molekuler rbcL sebanyak 93.75% diikuti matK (87.5%) dan ITS (81.25%). Semua pohon filogenetik menunjukkan Smilacaceae bersifat monofiletik dan Heterosmilax mengelompok dengan Smilax. Sehingga disarankan Heterosmilax menjadi seksi dari Smilax. Pohon filogenetik berdasarkan data ITS yang dianalisis dengan MP menghasilkan topologi pohon terbaik.  Smilax kotzschii, S. nageliana dan S. zeylanica mengelompok bersama-sama. Smilax micrantha mengelompok bersama dengan jenis Heterosmilax. Jenis baru, Smilax seminamagnifica mengelompok bersama S. macrocarpa. Smilax modesta mengelompok bersama S. odoratissima. Smilax blumei mengelompok bersama S. leucophylla. Topologi pohon ini mirip dengan topologi pohon yang dihasilkan data morfologi dan mendukung konsep dasar kunci identifikasi yang telah dibuat.
ABSTARCT
A total of ten species of Smilacaceae are known housed in Java with one newly described species and three typifications have been designated. The circumscriptions for each species were delineated including its conservation status and key to the species was formulated. West Java is the centre distribution of Smilacaceae in Java and Smilax macrocarpa is the most widely used species. A strict consensus tree revealed from morphological characters using MP analysis showed that Smilacaceae is a monophyletic. The rbcL region successly amplified and sequenced 93.75% from the samples followed by matK (87.5%) and ITS (81.25%). The all trees showed that Smilacaceae is a monophyletic and Heterosmilax embedded in Smilax. It was suggested that Heterosmilax was placed as a section under Smilax. Phylogenetic tree based on ITS region using MP is the most resolved tree than the others. Smilax kotzschii, S. nageliana and S. zeylanica clustered together. The prickle-less species, Smilax micrantha clustered together with Heterosmilax species. The newly described species, Smilax seminamagnifica clustered with S. macrocarpa. Smilax modesta clustered with S. odoratissima. Smilax blumei clustered with S. leucophylla. It is more or less similar with phylogenetic tree produced by morphology data and supported the basic concept of identification key.  

2020
D2712
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Sulistyaningsih
Abstrak :
ABSTRAK
Studi ini memberikan gambaran mengenai bagaimana elemen budaya Indonesia digambarkan dalam serial animasi ?Keluarga Somat?. Penelitian ini juga menggembarkan bagaimana peran serial animasi tersebut sebagai media edukasi anak mengenai budaya Indonesia. Penelitian ini dikaji dengan menggunakan metode analisis konten dengan metode framing Gamson dan Modigliani dan wawancara mendalam dengan produser dan penyiar tayangan. Peneliti melakukan pengamatan terhadap dua puluh judul episode ?Keluarga Somat? yang dapat ditemukan di internet, kemudian peneliti melakukan transkrip dan intepretasi terhadap 5 episode yang paling mewakili elemen budaya Samovar. Peneliti menemukan 5 bingkai utama yang mewakili elemen budaya Samovar, antara lain:agama sebagai dasar sikap dan tindakan masyarakat, perjuangan kemerdekaan sebagai pengetahuan sejarah yang penting, universalism sebagai nilai budaya Indonesia, keluarga sebagai organisasi sosial yang utama, dan penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Peneliti juga menemukan jika cerita dan format tayangan sesuai dengan asumsi pembelajaran tematik 2013 sehingga dapat menjadi media edukasi alternatif anak mengenai budaya Indonesia.
ABSTRACT
This study provides an overview of how the elements of Indonesian culture depicted in the animated series "Keluarga Somat". The study also describes how the role of the animated series as media of child education on Indonesian culture. This study assessed using content analysis method with framing method by Gamson and Modigliani and in-depth interviews with producers and broadcasters. Researcher did observation to twenty episodes of ?Keluarga Somat? which can found in internet, then do transcript and interpret to five episodes whose content most represent Samovar?s culture element. Researcher found 5 basic frames which represent those five Samovar?s culture element, which are: religion as society?s basic idea, national struggle history is relevant knowledge, universalism as Indonesia culture value, family as main social organization and the need to use Bahasa Indonesia as national language. Researchers found that framing of the importance of intact families and Indonesian pluralism as the main theme raised in the series. Researchers also found that the story and display form in accordance with the assumption of thematic learning in 2013 so that it can be an alternative media of child education on Indonesian culture
2016
S64908
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Sulistyaningsih
Abstrak :
Kanker serviks merupakan kanker yang menduduki urutan pertama dari kejadian kanker ginekologi perempuan. Kanker serviks merupakan kanker kedua paling banyak pada wanita yang tinggal di negara yang tertinggal dengan perkiraan 570.000 kasus baru pada tahun 2018. Kanker serviks sangat mempengaruhi kualitas hidup penderita dan keluarganya serta beban pembiayaan kesehatan oleh pemerintah. Masih tingginya kejadian kanker serviks bisa disebabkan karena faktor risiko yang belum tertangani secara baik di masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif dan menggunakan disain studi case control. Sumber data yang digunakan adalah data primer. Terdapat sebanyak 166 sampel yang terdiri dari 83 kasus dan 83 kontrol sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Berdasarkan hasil analisis terdapat hubungan yang signifikan antara usia pertama kontak seksual dengan kejadian kanker serviks dengan nilai odds ratio sebesar 3,20 (p value: 0,001.; 95% CI: 1,626-6,299). Selain itu faktor risko lain seperti jumlah pasangan (OR=4,91; p value: 0,000; 95% CI: 1,884-12,845), paritas (OR=2,84; p value: 0,001; 95% CI: 1,510-5,357), pil oral kontrasepsi (OR=2,74; p value: 0,002.; 95% CI: 1,452-5,197) juga berhubungan secara signifikan dengan kejadian kanker serviks. Terdapat beberapa faktor risiko yang tidak berhubungan secara statistik antara lain merokok (OR=2,23; p value: 0,075; 95% CI: 0,910-5,564), personal hygiene (OR=1,48; p value: 0,212; 95% CI: 0,799-2,727) dan status gizi (OR=1,18; p value: 0,755; 95% CI: 0,356-4,150). Penting untuk membuat berbagai program promosi kesehatan dengan kegiatan sosialisasi dan KIE terkait faktor risiko kejadian kanker serviks. ......Cervical cancer is the most common type of gynecologic cancer in women. In the least developed countries, cervical cancer is the second most common type of cancer with 570.000 new cases in 2018 . Cervical cancer significantly influences patients’ quality of life and places a financial burden on the government. The high number of cervical cancer cases can be due to poor management of its risk factor in society. This is a quantitative case-control study using primary data. A total of 166 samples are gathered based on inclusion and exclusion criteria. These samples were then divided equally into the control and case groups, making each group have 83 subjects. Based on data analysis, there is a significant relationship between the age of first sexual intercourse and cervical cancer with an odds ratio of 3,20 (p-value: 0,001.; 95% CI: 1,626-6,299). Moreover, other risk factors such as the number of sexual partners (OR=4,91; p-value: 0,000; 95% CI: 1,884-12,845), parity (OR=2,84; p-value: 0,001; 95% CI: 1,510-5,357), usage of oral contraception (OR=2,74; p-value: 0,002.; 95% CI: 1,452-5,197) also play a significant part in the occurrence of cervical cancer. On the other hand, some risk factors does not correlate with cervical cancer statistically, including smoking (OR=2,23; p-value: 0,075; 95% CI: 0,910-5,564), personal hygiene (OR=1,48; p-value: 0,212; 95% CI: 0,799-2,727) and nutritional status (OR=1,18; p-value: 0,755; 95% CI: 0,356- 4,150). It is important to develop various health promotion programs including social activities and counseling about risk factors of cervical cancer.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lulut Dwi Sulistyaningsih
Abstrak :
Dua Catatan Baru Pisang Liar (Musa balbisiana dan Musa itinerans) dari Sulawesi. Studi keanekaragaman pisang- pisang liar di Sulawesi telah dilakukan menggunakan karakter morfologi spesimen herbarium yang dikoleksi dari Sulawesi dan disimpan di Herbarium Bogoriense, Bogor Indonesia (BO). Spesimen baru yang dikoleksi dari Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara dan gambar digital spesimen tipe juga digunakan dalam studi ini. Penelitian bertujuan mengetahui keanekaragaman pisang liar di Sulawesi, mengingat sebagian besar spesimen Musaceae yang tersimpan di BO belum teridentifikasi. Berdasarkan pengamatan terhadap 110 lembar spesimen herbarium, dapat diketahui lima jenis dari marga Musa termasuk didalamnya dua taksa intraspesifik dari M. acuminata yang tumbuh di Sulawesi . Musa acuminata, M. celebica, dan M. textilis telah dilaporkan sebelumnya tumbuh secara liar di Sulawesi. Sementara itu, Musa balbisiana dan M. itinerans merupakan dua catatan baru pisang liar di Sulawesi. Pada artikel ini kami menyediakan kunci identifikasi, deskripsi, peta distribusi, dan gambar ilustrasi dari kedua jenis tersebut.
The diversity of wild banana species in Sulawesi was investigated based on the morphological characteristics of herbarium specimens collected in Sulawesi and deposited in the Herbarium Bogoriense, Bogor, Indonesia (BO). New specimens were collected from Central, North, South, and Southeast Sulawesi, and digital type specimens were also used in this study. The aim of this study was to describe the diversity of wild banana species in Sulawesi as most Musaceae specimens stored at BO have not been identified. By examinating 110 sheets of herbarium specimens, five species of Musa, including two infraspecific taxa of M. acuminata housed in Sulawesi, were identified. Musa acuminata, M. celebica, and M. textilis were previously reported from Sulawesi. However, M. balbisiana and M. itinerans are two new records of wild banana species in Sulawesi. Identification keys, descriptions, distribution maps, and line-drawing illustrations of these two species are provided.
Institut Pertanian Bogor. Faculty of Mathematics and Natural Sciences, 2014
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lulut Dwi Sulistyaningsih
Abstrak :
The diversity of wild banana species (genus Musa, listed in Flora of Java) has been revised. The present taxonomic study is based on morphological characteristics observed in the herbarium specimens deposited at the Herbarium Bogoriense (BO), living collections in the Bogor Botanical Garden, the Cibodas Botanical Garden, and during the explorations done at Mt. Salak, West Java. Eight species of Musa (Musa acuminata, M. balbisiana, M. coccinea, M. ornata, M. salaccensis, M. sanguinea, M. textilis and M. velutina) and seven infraspecific taxa of M. acuminata are recognized in Java, of which two infraspecific taxa are endemic. West Java is the center of distribution for the wild banana species in Java. Taxonomic descriptions including an identification key are presented.

Keanekaragaman Pisang-pisang Liar (Marga Musa) di Jawa. Studi keanekaragaman jenis pisang-pisang liar (marga Musa) di Jawa dilakukan untuk memperbarui informasi dalam buku Flora of Java. Studi taksonomi ini dilakukan berdasarkan karakter morfologi dari spesimen yang berasal dari herbarium Bogoriense (BO), koleksi pisang liar di Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas, dan hasil eksplorasi yang dilakukan di Gunung Salak, Jawa Barat. Sebanyak delapan jenis Musa (Musa acuminata, M. balbisiana, M. coccinea, M. ornata, M. salaccensis, M. sanguinea, M. textilis dan M. velutina) dan tujuh infraspesifik taksa dari M. acuminata ditemukan di Jawa, dua diantaranya merupakan taksa endemik. Jawa Barat merupakan pusat keanekaragaman pisang-pisang liar di Jawa. Deskripsi taksonomi dan kunci identifikasi disajikan dalam tulisan ini.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Bogor, Herbarium Bogoriense, Botany Division, Research Center for Biology, 2016
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library