Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Lintang Lestari
Abstrak :
Degradasi DAS Ciliwung yang terus berlanjut, berakibat pada tidak dapat digunakannya sungai Ciliwung sesuai peruntukkannya. Buruknya sistem pengolahan air limbah domestik dan industri kecil yang membuang limbahnya langsung ke Sungai Ciliwung, berperan dalam memperburuk kualitas air sungai. Identifikasi dan penentuan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas air sungai Ciliwung DKI Jakarta, perlu dilakukan agar diperoleh arahan strategi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Metode penelitian dilakukan dengan menentukan status mutu air berdasarkan Metode STORET dan Indeks Pencemar, kemudian untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap kualitas air sungai digunakan metode SPSS versi 17. Dari hasil penelitian diketahui bahwa kondisi pencemaran Sungai Ciliwung DKI Jakarta tergolong dalam kategori cemar sedang hingga berat berdasarkan metode Indeks Pencemar, sedangkan melalui metode STORET dapat diketahui bahwa kondisi status mutu air berada dalam kategori buruk. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS dengan tingkat kepercayaan 95%, dari limbah domestik diperoleh persamaan Y = 0,496 + 0,129 X1+ 0,030X2 + 0,021X3+ 0,175X4+ 0,129X5+ (-0,081)X6+ 0,013X7, yang menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap kualitas air Sungai Ciliwung adalah tipe jamban (90.9% jamban leher angsa), kualitas limbah cair dan kapasitas rumah tangga/masyarakat dalam membayar layanan fasilitas pengolahan limbah domestik. Sedangkan pada limbah industri diperoleh persamaan Y = 2,779 + (-0,046) X1+ (-0,528)X2 + (-0,132)X3+ 0,098X4+ 0,418X5+ (-0,695)X6, yang menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh adalah pembuangan limbah (90% langsung dibuang ke badan air), kapasitas industri dalam membayar layanan fasilitas pengolahan limbah dan peran kelembagaan masyarakat. Melalui analisis SWOT dapat diketahui bahwa permasalahan pengendalian pencemaran Sungai Ciliwung berada dalam kuadran IV (Weakness-Threat) sehingga strategi yang diusulkan adalah pendataan ulang industri kecil di bantaran sungai, penyuluhan dan penertiban buangan limbah domestik dan limbah industri, serta penerapan rancangan pola pengelolaan sumber daya air.
Ciliwung watershed degradation continues, resulting in the inability to use the Ciliwung river according to its function. Poor domestic wastewater treatment systems and small industries that dump their waste directly into the Ciliwung River, take a role in exacerbating the water quality of the river. Identification and determination of factors that affect the water quality of the river Ciliwung Jakarta, needs to be done in order to obtain referrals strategies to overcome these problems. The method of research is done by determining the water quality status based on STORET method and Pollutant Index, and then to determine the factors that affect the quality of the river water used method of SPSS version 17. Based on survey, revealed that the condition of Jakarta Ciliwung River pollution classified in the category of moderate to severe blackened by Pollutant Index method, while through STORET method can be seen that the condition of the water quality status are in a bad category. Based on the results of SPSS processing with 95% of confidence level, from domestic waste derived equation Y = 0,496 + 0,129 X1+ 0,030X2 + 0,021X3+ 0,175X4+ 0,129X5+ (-0,081)X6+ 0,013X7, which suggests that the factors that affect the water quality of the Ciliwung river is the type of latrine (90.9% latrines goose neck), effluent quality and capability of households / communities for pay service domestic wastewater treatment facility. While the industrial waste derived equation Y = 2,779 + (-0,046) X1+ (-0,528)X2 + (-0,132)X3+ 0,098X4+ 0,418X5+ (-0,695)X6, which suggests that the factors that influence the disposal of waste (90% directly discharged into a body of water), the capability to pay the service industry in waste treatment facilities and the role of community institutions. Through the SWOT analysis, can be seen that the problem of pollution control Ciliwung River is in quadrant IV (Weakness-Threat) so that the proposed strategy is the data collection of small industries along the river, counseling and enforcement of domestic sewage and industrial waste, as well as the application of design patterns for resource management water.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42280
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Lintang Lestari
Abstrak :
Kondisi kelangkaan air di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Pusat terutama diakibatkan oleh pertumbuhan penduduk dan laju pembangunan yang terus meningkat, tetapi tidak diiringi oleh peningkatan kesadaran masyarakat terhadap kondisi lingkungan, terutama sumber daya air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kerawanan air di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Pusat serta memberikan arahan strategi dan kebijakan untuk mengatasi kerawanan air tersebut. Penelitian ini membahas mengenai kondisi kerawanan air di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Pusat dengan menggunakan indeks rawan air yang terdiri dari dua belas indikator, yaitu ketersediaan air, cakupan layanan air perpipaan, kontinuitas sumber daya air, kualitas air tanah, kualitas air perpipaan, banjir, tata guna lahan, ketersediaan sarana sanitasi, kebutuhan air, tingkat pendidikan, daya beli air dan tingkat kepercayaan masyarakat. Pendekatan penelitian yang dipakai adalah statistik deskriptif. Hasil dari perhitungan indikator akan dibobotkan berdasarkan justifikasi yang disesuaikan dengan kondisi eksisting kedua wilayah. Hasil pembobotan tersebut merupakan indeks rawan air yang kemudian dapat dicantumkan dalam pemetaan kondisi rawan air di setiap kelurahan Jakarta Timur dan Jakarta Pusat. Kisaran indeks rawan air untuk wilayah Jakarta Timur adalah dari 0.20 hingga 0.41 yang menggambarkan kondisi tidak rawan air hingga kondisi rawan air tinggi. Untuk wilayah Jakarta Timur, kelurahan yang mengalami kondisi rawan air tinggi adalah Kelurahan Munjul dan Kelurahan Bambu Apus. Kisaran indeks rawan air untuk wilayah Jakarta Pusat adalah dari 0.18 hingga 0.52 yang menggambarkan kondisi wilayah yang tidak mengalami rawan air hingga wilayah yang mengalami rawan air sangat tinggi. Untuk wilayah Jakarta Pusat, kelurahan yang mengalami rawan air tinggi adalah kelurahan Kartini, Kebon Kelapa, dan Kemayoran. Kelurahan yang perlu mendapat perhatian khusus untuk kondisi rawan air di Jakarta Pusat adalah Kelurahan Karang Anyar karena memiliki indeks rawan air sangat tinggi. Melalui pemetaan tersebut maka dapat dibuat suatu arahan strategi dan kebijakan untuk pengembangan penyediaan/pelayanan air minum di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Pusat. Arahan strategi dan kebijakan untuk mengatasi kerawanan air di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Pusat adalah dengan merevitalisasi badan air, meningkatkan debit air perpipaan, serta memperbaiki kualitas sumber daya air. ......Conditions of water scarcity in East Jakarta and Central Jakarta mainly caused by population growth and the pace of development continues to increase, but not accompanied by increased public awareness of environmental conditions, particularly water resources. This study aims to determine the level of water stress in East Jakarta and Central Jakarta as well as provide strategic direction and policies to address the water stress. This study discusses the water stress conditions in East Jakarta and Central Jakarta by using an index consisting of twelve indicators, namely the availability of water, piped water service coverage, continuity of water resources, groundwater quality, the quality of piped water, flood, land use, availability of sanitation facilities, water needs, level of education, the purchasing power of the water and the level of public trust. This research use descriptive statistic as its way to compute the results. The results of the calculation of the indicator is weighted based on the justification that are adjusted to the existing condition in both regions. The results of the index weighting is water stress index which can then be included in the mapping of most water conditions in each sub-district of East Jakarta and Central Jakarta. The range of water stress index to East Jakarta is from 0.20 until 0.41 which describe the no water stress condition to high water stress conditions. For East Jakarta, urban neighborhoods experiencing high water stress conditions are villages Munjul and Bambu Apus. The range of indices for water stress areas in Central Jakarta is from 0.18 until 0.52 which describe the areas not stress to having water to areas experiencing very high water stress. For Central Jakarta, urban neighborhoods experiencing high water stress is villages Kartini, Kebon Kelapa, and Kemayoran. Urban villages that need special attention for the condition of water stress in Central Jakarta is Kelurahan Karang Anyar because it has a very high water stress index. Through the mapping it can be a strategic and policy directions for the development of the supply / water supply in East Jakarta and Central Jakarta. Landing strategies and policies to address the water stress in East Jakarta and Central Jakarta is to revitalize the body of water, increase water discharge piping, and improve the quality of water resources.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1540
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library