Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dita Putri Prameswari
Abstrak :
Tujuan dari studi ini adalah untuk memahami peranan Jose Rizal bersama kelompok reformasi selama berlangsungnya gerakan propaganda pada 1882?1896. Saat itu Filipina berada di bawah kekuasaan pemerintah kolonial Spanyol dan hal tersebut menjadi sebab utama dari terlaksananya kampanye propaganda yang diadakan di Eropa. Terdapat hubungan tak terpisahkan antara bruder Spanyol dan pemerintah kolonial di mana banyak terjadi ketidakadilan dan korupsi di Flilipina oleh karena bruder Spanyol mempunyai kekuasaan yang besar. Oleh karena itu, Jose Rizal menyumbangkan peranan penting bagi gerakan propaganda. Ia menulis dua buah novel yaitu Noli Me Tangere dan El Filibusterismo ketika ia berada di Eropa. Kedua novel itu menebar kritik di antara para bruder Spanyol. Hal tersebut memicu perang melalui tulisan antara kelompok propaganda dengan bruder Spanyol.Akhirnya pemerintah kolonial mencekal kedua novel itu akibatnya hal itu berdampak pada keberadaan kelompok propaganda. Studi ini akan melihat kontribusi pemikiran Jose Rizal dan juga memberikan proses bagaimana ia mempengaruhi Filipino dengan tulisannya. Usaha Jose Rizal membuahkan hasil meskipun ia ditangkap dan diasingkan oleh pemerintah kolonial Spanyol, pemikirannya diteruskan oleh kelompok revolusi menuju Filipina Merdeka. Hal tersebut menandakan gerakan propaganda telah sukses.
The purpose of this study is to comprehend Jose Rizal?s role together with propaganda group during reform movement which took place during the final quarter of nineteenth century. In that time Philippines was under Spanish colonial rule and it became main reason for them to conduct propaganda campaign in Europe. There were interdependent relationship between Spanish friars and colonial government that caused many injustices and corrupt in Philippines. In that time, Spanish friars had been possessed a great power. Therefore, Jose Rizal contributed important role to propaganda movement. He wrote two phenomenal novels, Noli Me Tangere and El Filibusterismo when he was in Europe. Those novels scattered criticism among the Spanish friars. It had been triggered dynamic quarrel through writings between propagandists and Spanish friars. Finally, Spanish colonial government censored his novels and it brought one of the effect to the propagandists itself. This study will investigate the contributions of Jose Rizal's ideas and giving process how he influence through his writings to Filipino people without decreasing the role among other reform group members.
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T29877
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Putri Prameswari
Abstrak :
Skripsi ini menceritakan tentang perubahan sistem pemerintahan di Sarawak, khususnya masa pemerintahan James Brooke yang pada saat ini belum banyak dilakukan. Untuk itu, tema yang menceritakan sejarah Sarawak, khususnya perubahan sistem pemerintahan pada masa pemerintahan James Brooke menarik untuk diteliti. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah. Pencarian data berupa artikel dan buku merupakan sasaran utama dalam penelitian ini. Setelah data-data didapatkan, dilakukan kritik dan interpretasi terhadap data-data tersebut, dan kemudian disusun secara kronologis yang menceritakan perubahan sistem pemerintahan di Sarawak 1841-1868. Sarawak adalah salah satu provinsi Kesultanan Brunei. Pada awal abad ke-19, di Sarawak terjadi pemberontakan dan kegiatan bajak laut. Pemberontakan disebabkan oleh pembesar Brunei yang berkuasa melakukan pemerasan dan penindasan terhadap penduduk, sedangkan kegiatan bajak laut disebabkan hilangnya pendapatan pembesar Melayu sehingga mereka membantu kegiatan tersebut. Pada perkembangan selanjutnya, pembesar Brunei tidak berhasil menumpas pemberontak maupun kegiatan bajak laut. Pembesar Brunei kemudian meminta bantuan kepada Inggris di Singapura. Hal tersebut yang mendatangkan James Brooke ke Sarawak. James Brooke adalah penjelajah Inggris yang pada awalnya ingin mendirikan koloni di Pantai Marudu (Sabah). Keterlibatan James Brooke dalam masalah politik di Sarawak disebabkan oleh beberapa faktor intern dan ekstern. Motivasi yang melatarbelakangi keterlibatan James Brooke dalam masalah politik di Sarawak perlu diperhatikan karena menyebabkan James Brooke, yang pada awalnya ingin mendirikan koloni di Pantai Marudu, merubah tujuannya ke Sarawak dan berhasil menjadi raja di sana. Ketika menjadi raja, James Brooke mengubah sistem pemerintahan Sarawak dari sistem feodal menjadi sistem pemerintahan tidak langsung dengan tetap menggunakan pembesar lokal dalam menjalankan pemerintahan. Sistem pemerintahan tidak langsung digunakan karena dianggap paling sesuai dengan situasi Sarawak pada saat itu. Pemerintahan James Brooke mengeluarkan kebijakan-_kebijakan yang bertujuan untuk mengekalkan kekuasaannya di Sarawak. Selain mendapat reaksi yang berasal dari penduduk Sarawak, pemerintahan James Brooke juga mendapat reaksi dari Brunei dan Inggris.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S12183
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library