Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dini Kurniawati
Abstrak :
Ikatan antara ibu dan bayi memengaruhi kesejahteraan bayi dan ibu. Penelitian cross-sectional ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara kondisi psikososial dan kepuasan terhadap pelayanan persalinan dengan ikatan ibu dan bayi. Teknik consecutive sampling dilakukan untuk memilih 246 ibu postpartum. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar kondisi psikososial ibu tidak berisiko (76.4%), puas terhadap pelayanan persalinan (62.6%) dan ikatan ibu dan bayi baik (73.2%). Terdapat hubungan antara kondisi psikososial dengan ikatan ibu bayi (p=0.000; OR=54.765; 95% CI=22.987-130.475), antara kepuasan terhadap pelayanan persalinan dengan ikatan ibu dan bayi (p=0.000; OR= 6.7; 95% CI=3.594-12.489). Faktor dominan yang memengaruhi ikatan adalah kondisi psikososial (OR= 45.904; 95%CI=15.351-137.272). Ikatan ibu dan bayi dapat ditingkatkan dengan melibatkan aspek psikososial ibu dalam asuhan dan memfasilitasi ibu untuk mendapatkan kepuasan terhadap pelayanan persalinan. ......The mother and baby bonding attachment affect wellness of both. This study aimed to identify the relationship between postnatal psychosocial and the satisfaction of intrapartum care with the mother-baby bonding attachment. This cross sectional study involved 246 postpartum women selecting by consecutive sampling. The results showed that majority of the psychosocial conditions was not at risk (76.4%), satisfied with the intrapartum care (62.6%) and the mother-baby bonding attachment was good (73.2). There were relationship between psychosocial conditions with the mother-baby bonding attachment (p=0.000; OR=54.765; 95% CI =22.987-130.475), satisfaction of intrapartum care with the mother-baby bonding attachment (p=0.000; OR= 6.7; 95% CI=3.594-12.489) and the dominant factor was psychosocial condition (OR= 45.904; 95% CI=15.351-137.272). This bonding attachment can be enhanced by involving of psychosocial aspects in care and facilitate the mothers to achieve intrapartum satisfaction.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T43561
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Kurniawati
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai hubungan antara gaya kepemimpinan transformasional, transaksional dan laissez-faire dengan turnover intention PT.XYZ. Penelitian dilakukan kepada tenaga penjualan di empat cabang perusahaan multifinance, yaitu cabang Tangerang, Bekasi, Cempaka Mas, dan Bogor. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan korelasi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tingkat turnover intention di keempat cabang secara keseluruhan rendah, terdapat hubungan negatif yang signifikan antara gaya kepemimpinan transformasional dan transaksional dengan turnover intention dan hubungan positif yang signifikan antara gaya kepemimpinan laissez-faire dengan turnover intentions. Untuk menekan turnover intention, para manajer harus menunjukkan sikap lebih adil kepada bawahannya, menjadi panutan bagi bawahan, memotivasi bawahan untuk menjadi yang terbaik, mengingatkan tanggung jawab bawahan, dan mengawasi kinerja bawahan untuk meminimalisasi kesalahan. ......The purpose of this study was to examine the relationship between transformational, transactional and laissez-faire leadership styles with turnover intention of PT. XYZ. Respondents of this study were salesforce of PT. XYZ in four branches (Tangerang, Bekasi, Cempaka Mas and Bogor). Method of analysis were descriptive statistics and Pearson correlation. This study found that there were low turnover intention level in the four branches. There was negative significant relationship between transformational and transactional leadership with turnover intention and there was positive significant relationship between laissez-faire leadership style with turnover intention. To reduce turnover intention, managers should be more fair to subordinates, motivate subordinates to be the best, remind employees about their responsibilities, and monitor employees performance to reduce errors.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Kurniawati
Abstrak :
ABSTRAK
Persalinan prematur dapat menimbulkan beberapa masalah pada ibu dan bayi. Salah satu penyebab persalinan prematur adalah kontraksi dini yaitu kontraksi yang terjadi pada kehamilan kurang dari 37 minggu. Pengelolaan pada ibu hamil kontraksi dini dengan mengaplikasikan teori Konservasi Levine dan Kenyamanan Kolcaba bertujuan untuk mempertahankan kehamilan sampai aterm dan mengatasi ketidaknyamanan. Pendekatan proses keperawatan mulai dari pengkajian sampai evaluasi diterapkan pada kelima ibu hamil kontraksi dini. Beberapa masalah keperawatan yang muncul adalah risiko cidera janin, risiko cidera maternal, kesiapan peningkatan kenyamanan, cemas, dan peningkatan support sistem. Melalui konservasi energi, konservasi integritas struktur, konservasi integritas personal dan konservasi integritas sosial kelima ibu bebas kontraksi dan pulang dengan perawatan konservatif. Hasil ini dapat digunakan untuk mengelola ibu hamil kontraksi dini pada area maternitas.
ABSTRACT
One of the causes of preterm labor is preterm uterine contractions, is defined as uterine contractions that occurs at less than 37 weeks gestational. Preterm uterine contractions is major of cause of morbidiby which can be reduced by role of maternity nursing specialist. Management of preterm uterine contractions by applied levine?s conservation and comfort theory aimed term gestasional dan made wholleness. This study used nursing process, was including assessing, diagnosing, planning, implementing, and evaluating. Some nursing diagnosis are risk for Injury: the fetus, risk of injury the maternal , Altered comfort: pain , anxiety, and improves support systems. the integrity were evidenced, based on Levine?s conservational principles, in terms of conservation of energy, structural, personal and social integrity, and comfort theory reduced preterm uterine contraction. These results can be used to manage preterm uterine contractions.
2016
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Kurniawati
Abstrak :
Maternal mortality rate and infant mortality rate in Indonesia are currently high. One of factors causing the high risk of maternal and infant mortality is too short birth intervals. This study aimed to learn determinants of birth intervals among multiparous women in Indonesia. This study used data from the Indonesia Demographic and Health Survey 2012 with 9,945 multiparous women. The data was analyzed using Mann Whitney, Kruskal Wallis and logistic regression tests. Median of birth intervals was 62 months and 22.8% women had birth interval less than three years. Results showed that determinants of birth intervals included maternal education, the last age of childbirth, ideal family size, the use of contraception, infant mortality records and survival of preceding child (p value < 0.05). The age of childbirth was a major risk factor of too short birth intervals. It needs the improvement of communication, information and education regarding maturation of age for marriage, ideal number of children as well as the increase of contraceptive use in order to increase optimum birth intervals.

Angka kematian ibu dan angka kematian bayi di Indonesia masih tinggi. Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya risiko kematian pada ibu dan bayi adalah kelahiran terlalu dekat. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari determinan jarak antarkelahiran pada perempuan multipara di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data Survei Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2012 pada 9.945 perempuan multipara. Analisis data menggunakan uji Mann Whitney, Kruskal Wallis, dan regresi logistik. Median jarak antarkelahiran sebesar 62 bulan dan 22,8% perempuan memiliki jarak antarkelahiran kurang dari tiga tahun. Hasil menunjukkan determinan jarak antarkelahiran pendek meliputi pendidikan ibu, usia terakhir melahirkan, ukuran ideal keluarga, pemakaian kontrasepsi, riwayat kematian anak, dan kelangsungan hidup anak sebelumnya (nilai p < 0,05). Usia melahirkan merupakan faktor yang paling berisiko terhadap jarak kelahiran terlalu dekat. Diperlukan peningkatan komunikasi, informasi, dan edukasi mengenai pendewasaan usia pernikahan, jumlah anak ideal serta peningkatan pemakaian kontrasepsi dalam upaya meningkatkan jarak antarkelahiran optimum.
Budi kemuliaan hospital, jakarta, indonesia, 2016
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Kurniawati
Abstrak :
Angka kematian ibu dan angka kematian bayi di Indonesia masih tinggi. Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya risiko kematian pada ibu dan bayi adalah kelahiran terlalu dekat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan jarak antar kelahiran pada wanita multipara di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 pada 9945 wanita multipara. Analisis data menggunakan uji Mann Whitney, Kruskal Wallis, Chi Square, dan Chi Square Mantel Haenzel. Hasil penelitian menunjukkan median jarak antar kelahiran sebesar 62 bulan dan 22,8% wanita memiliki jarak antar kelahiran kurang dari 3 tahun. Ada hubungan signifikan antara jarak antar kelahiran dengan pendidikan, status ekonomi, umur saat melahirkan terakhir, jumlah anak hidup, ukuran ideal keluarga, pemakaian kontrasepsi, mortalitas anak, dan kelangsungan hidup sebelumnya menggunakan uji Mann Whitney/Kruskal Wallis dan Chi Square, sedangkan pemberian ASI eksklusif berhubungan signifikan dengan jarak antar kelahiran menggunakan uji Mann Whitney (p<0,05). Perlu peningkatan komunikasi, informasi, dan edukasi mengenai jarak antar kelahiran optimum dan peningkatan pemakaian kontrasepsi untuk mencegah kematian ibu dan bayi. ...... Maternal mortality rate and infant mortality rate in Indonesia is currently high. One factor linked to high risk maternal and infant mortality is short birth intervals. This study aims to show factors associated with birth intervals in multiparous women in Indonesia. This study uses data from Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS) 2012 with 9945 multiparous women. The Data was analysed using Mann Whitney, Kruskal Wallis, Chi Square, and Chi Square Mantel Haenzel model. Results shows that median birth interval was 62 months and 22,8% women had birth interval of less than 3 years. There was a correlation between birth intervals with education, economic level, age when last pregnant, the number of living children, ideal family size, contraception use, infant mortality record, and survival of preceding birth analysed using Whitney/Kruskal Wallis and Chi Square model, whereas exclusive breastfeeding was significantly associated with birth intervals analyzed using the Mann Whitney model (p<0,05). There needs to be more frequent communication, education, and information about optimum birth intervals and greater contraceptive use to prevent maternal and infant mortality.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55977
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library