Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dini Anggraini
"Tuntutan masyarakat terhadap layanan yang, berkualitas di unit pelayanai kesehatan makin tinggi. Ini ditandai dengan meningkatnya angka gugatan hukum deri konsuimen kesehatan. Perinasalahan ini antara lain disebabkan terlalu banyak jenis obat, jenis pemeriksaan, prosedur, serta jumlah pasien dan stal rumah sakit yang cukup besar. Semua itu berpotensi terjadinya kesalahan medis. Salah satu kesalahan medis yang sering terjadi adalah kesalahan pemberian obat oleh perawat. Untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam memberikan obut kepada pasien, perawat harus melaksanakan Prinsip Enam Tepat (six rights), Enam tepat int meliputi tepat pasien (right client), tepat obat (right drug), tepat dosis (right dose), tepat waktu (right fine), tepat rute (right route} dan tepat dokumentasi (right documentation).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengerai faktor-faktor yang berhubungan ketepatan pemberian obat oleh perawat di ruang rawat inap #or intensive care Rumah Sakit M.H Thamrin Internastonal Salemba tahun 2009. Penelitian ini merupakaw penel‘tian deskriptif analitik menggunakan desain potous lintang (cross sectional) dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan pengisian kucsioner terhadap 60 pelawal seria wawancara mendalam terhadap 9 informan.
Dari hasil penelisan ini, dapat disimpulkan bahwa tingkat penerapan prinsip "enam tepat" dalam pembertan obat oleh perawat di Rumah Sakit M. H. Thamrin, Jakarta tergolons kategori tepat sebesar 40 %. Sebagian besar ketidaktepatan pemberian oba: adalah jenis tidak tepat waktu (52,7 %), tidak tepat dokumentasi (38,8 %), tidak tepat dosis (5,5 %), tidak tepat cara pemberian (2,7 %).
Hasil penetitian menunjukkan ada hubungan yan bermakna antara umnur, pengetahuan dan beban kerja dengan pelaksanaan Prinsip “Enam Tepat™ pemberian obat. Faktor yang paling dominan berhubungan dengan pelaksanaan Prinsip “Enam Tepat” pemberian obat adalah pengetahuan. Penyebab terjadinya ketidaktepatan nemberian obat adalah: kurangnya pengetahuan mengenai obat, tidak mengecek hasil hitungan dosis dengan p>2rawat lain, tidak memangil nama pasien, kurangnya kesadaran dalam menusis dokumentasi pemberian obat yang lengkap, kurangnya supervisi tentang pemberian obat oleh divisi keperawatan di RS M.H Thamrin Internasional Salemba dan keterbatasan tenaga perawat.
Hasil penelitian menunjukkan perlunya komitmen Direksi RS MEI Thamnn Internasional Salemba terhadap pentingnya kelepatan pembzrian obat oleh perawat dalam bentuk dukungan nyata beripa menyedial:an alokasi angga-an dengan prioritas program peningkatan pengetahuan perawat secara terus-menerus dan berkesinambungan melalui seminar, kegiatan pelatihan dan penyampaian informasi.

Demand people about quality service in medical unit more increasingly. It is marked by increasing law claims from medical consuments, The reasen of this problem is 1oo much the kinds of medicine, examination, procedure, amount of patient and hospital staff, All of them can cause mecical errors. One of medical errors that often happened is errors of giving medicme by nurse. To prevent happened errors of giving medicine to patient, nurse should do Six Right Principles. Six Raght Principles including right patient, right drug, right dose, right time, right route and right documentation.
The purpose of the research ts io get a reliable descripaon of factors related to accuracy of giving medicine by lone stay ward nurses of M.H. Thamrin International Salemba Hospital in 2099. In Addition, This research is analytical description research us2 of cross sectional design with quantitative and qualitative approaches. Collecting deta has been done by observing and filling im questionnaire to GO nurses and then depth uerview with 9 nurses.
From the result of this research can be concluded that the performance of six right principles in giving medicine by nurse at M.H. Thamrin hospital Jakarta include accuracy cateyory is at least 40% respondents. The mos: of unaccuracy of giving medicine is wrong time (52,7 %), wrong documentation (38,8 %), wrong dose (5,5 %), and wrong route (2,7 %).
The result of research showed thai there is a significant correlation between age, knowledge and work load with, perfoming of six right principles in giving medicine. the doniinant factor related to perfoming of six right principles in giving medicine is knowledge. The reasons of unaccuracy of giving medicine is: lack of medicine knowledge, uot recheck dose with another nurse, not call patient name, lack of awareness in writing documentation of giving medicire completely and limited nurses
Results of this research showea the need of commitment from the R.S M.H Tharirin International Salemba Municipalit. management that the importance of accuracy giving medicine by providing a budget allocation to priority program for Increasing knowledge of nurses continuosly through seminar, training and the delivery of up to date information, while knowledge sustained a good behavior, increase supervision about attitude group in six right principal of giving medicine and add amount of long Stay ward nurses
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T34396
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Anggraini
"Pendahuluan Beberapa penelitian melaporkan bahwa injeksi Zoledronate Bisphosphonate (ZOL) mampu menghambat pergerakan gigi ortodonti, namun pemberian secara injeksi menimbulkan rasa sakit. Penggunaan emulsi ZOL dengan minyak zaitun dalam gel (Ge-ZOL) diharapkan dapat mengatasi kekurangan pemberian ZOL secara injeksi tersebut. Dalam kedokteran gigi belum ada Ge-ZOL dan belum diketahui efeknya terhadap apoptosis sel osteoklas.
Tujuan Untuk membuktikan efek paparan Ge-ZOL dengan minyak zaitun terhadap jumlah apoptosis sel osteoklas.
Metode Desain penelitian adalah eksperimental laboratorik in vivo. Penelitian menggunakan 27 tikus Sprague Dawley, 9 tikus eksperimental menerima Ge-ZOL dengan minyak zaitun kadar 40 µg/mL, 9 tikus kontrol mendapatkan Ge- dan 9 tikus normal. Mukosa bukal regio mesial molar satu bawah kanan tikus dioleskan gel pada jam awal, keempat dan kedelapan, selama dua menit pada hari ke-1, 2, 3 dan 4. Tikus disacrifice pada hari ke-1, 3 dan 5, dibuat sediaan histologi dengan pewarnaan IHK Caspase-3.
Hasil Ge-ZOL meningkatkan jumlah apoptosis sel osteoklas pada hari ke-1 dan 3 serta peningkatan tertinggi terdapat pada hari ke-3. Pada hari ke-5 terjadi penurunan jumlah apoptosis sel osteoklas.
Kesimpulan Ge-ZOL dengan minyak zaitun dosis 40 µg terbukti mampu meningkatkan jumlah apoptosis sel osteoklas.

Introduction Several studies have reported that injection of Zoledronate Bisphosphonate (ZOL) could inhibit orthodontic tooth movement, but the administration by injection is painless. Use of ZOL emulsion with olive oil in a gel (Ge-ZOL) is expected to overcome the lack of administration by injection. In dentistry, until recently there is no Ge-ZOL and its effect on apoptosis osteoclast is still unknown.
Objective To proved the effects of exposure of Ge-ZOL with olive oil on the number of osteoclasts apoptosis.
Methods The study design was an experimental laboratory in vivo. The study used 27 Sprague Dawley rats consist of 9 rats experimental group received Ge-ZOL, 9 rats control group receive control gel and 9 rats of normal groups. The gel was applied on mesial buccal mucosa of lower right first molar on beginning, hours to four to eight for two minutes on days 1, 2, 3 and 4. Rats were sacrificed on days 1, 3, 5 and then made preparation histological staining with IHK Caspase-3.
Results Ge-ZOL could increase the number of osteoclasts apoptosis on day 1 and 3 as well as the highest increase on the 3rd day.
Conclusion Ge-ZOL with olive oil dose of 40 µg proven to increase the number of osteoclast apoptosis."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2015
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library