Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Didit Dwi Subagio
"Manchuria merupakan gaya hidup bagi Jepang. Selain itu, letak Manchuria sangat strategis untuk menahan serang_]an Komunisme Rusia dan menyerang Cina. Hal terakhir inilah yang di dijadikan alasan Jepang untuk menduduki Manchuria. Manchuria dapat menyediaknn bahan baku untuk Industri Jepang dan sebagai tempat pemasaran hasil-hasil Industrinya. Untuk itu ditempatkanlah satu divisi angkatan darat yang disebut Tentara Kwantung. Tentara Kwantung dengan per_sonil 4.350 orang ini bertanggung jawab dalam mempertahankan daerah-daerah di Manchuria yang menjadi milik Jepang dan melindungi orang Jepang yang berada di sana. Tetapi se_benarnya tidak hanya hal itu saja yang mereka lakukan, mereka menaklukkan daerah-daerah yang abadi Manchuria yang belum ditaklukkan Jepang. Akhirnya Tentara Kwantung barhasil menaklukkan seluruh Manchuria dan mendirikan Negara Manchukuo pada tahun 1932, Tindakan Jepang di Manchuria itu mendapat tantangan dunia internasional. Untuk itu Liga Bangsa-bangsa mengutus Komisi Lytton untuk menangnni kasus ini. Jepang diminta untuk meninggalkan Manchuria, tetapi Jepang monolak dan akhirnya keluar dari Liga Bangsa Bangsa pada tahun 1933."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S13701
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Didit Dwi Subagio
"
ABSTRAKPabrik Gula Gondang Baru yang berdiri pada tahun 1860 merupakan salah satu pabrik gula yang produktif di zamannya. Di dalarn kompleks Pabrik Gula Gondang Baru ini masih terdapat bangunan pabrik, kantor pabrik, perumahan administratur dan perumahan kongsi. Selain bangunan-bangunan tersebut, pabrik gula ini masih mcmiliki mesin-mesin yang huat pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 yang digunakan untuk memproduksi gula serta kereta Lori yang berfungsi untuk mengangkut Cebu. Bangunan¬bangunan yang berada di dalam kompleks pabrik gula ini masih lengkap atau belum runtuh. Bangunan-bangunan tersebut telah berumur lebih dari 100 tahun. Pabrik Gula Gondang Baru merupakan salah satu pabrik gula yang memproduksi gula terbesar di Karesidenan Surakarta di zamannya dan pada waktu itu Indonesia menjadi negara pengekspor gula terbesar kedua di dunia setelah Kuba. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian adalah mengkaji nilai signifikan Kompleks Pabrik Gula Gondang Baru, sehingga living monument ini dapat dilcstarikan sebagai benda cagar budaya. Aspek-aspek yang diteliti adalah yang berkenaan dengan inilaian signifikansi secara arkeologis, penilaian signifikansi secara kesejarahan, penilaian signifikansi dalam perspektif hukum dan juga tinjauan dari segi pemanfaatan yang dapat digali. Signifikansi legal yang ditinjau dari segi perundang-undangan dan piagam¬piagam internasional yang berkaitan dengan pelestarian dan pemanfaatan. Di dalarn penclitian ini juga dilakukan tinjauan dari segi pemanfaatan, sehingga dapat membcrikan keuntungan-keuntungan dalam berbagai bidang, khususnya untuk masyarakat di daerah Klaten. Berdasarkan kajian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan menurut aspek¬aspek yang dikaji, yakni meliputi aspek kesejarahan, aspek legal , potensi pengembangan yang sesuai dengan nilai-nilainya serta rekomendasi kepada pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten. Pabrik Gula Gondang bare memiliki nilai signifikan sebagai benda cagar budaya dan layak untuk dilestarikan dan dimanfaatkan. Oleh karena itu, dalarn upaya pengembangan Pabrik Gula Gondang Baru sebagai situs yang kaya tinggalan arkeologinya, sudah scpatutnya untuk dibuat Peraturan Daerah yang mendukung kekuatan hukum sebagai benda cagar budaya."
2007
T37167
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library