Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Hermawati
"Swamedikasi, sebagai upaya yang paling banyak dilakukan untuk mengatasi penyakit ringan, masih terkendala oleh terbatasnya pengetahuan masyarakat mengenai obat dan penggunaannya. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh edukasi menggunakan media leaflet terhadap tingkat pengetahuan dan rasionalitas penggunaan obat swamedikasi. Penelitian pra-eksperimental ini menggunakan desain studi one group pre-test/post-test. Responden adalah pengunjung berusia 18-59 tahun di dua apotek kecamatan Cimanggis, yang pernah menggunakan obat oral untuk mengobati demam, batuk, flu, nyeri, diare, dan gastritis dalam tiga bulan sebelum waktu penelitian. Responden diambil secara consecutive sampling. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara bebas terpimpin menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Leaflet yang berisi informasi tentang swamedikasi diberikan kepada responden setelah pre-test dilakukan. Jumlah responden yang diperoleh adalah sebanyak 97 responden. Seluruh responden tersebut dihubungi kembali melalui telepon setelah 4 - 5 minggu pemberian edukasi, untuk dilakukan post-test menggunakan kuesioner yang sama dengan yang digunakan pada saat pre-test. Uji Wilcoxon dan uji McNemar digunakan untuk menganalisis secara statistik data yang diperoleh. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa edukasi dapat secara bermakna meningkatkan pengetahuan swamedikasi (p = 0,000) dan rasionalitas penggunaan obat swamedikasi responden (p = 0,015).

Self-medication, as the most frequent effort that people do to treat minor ailments, is still constrained by the limitation of people's knowledge about drugs and their use. This research was conducted to analyze the influence of education using leaflet media on people's knowledge and rational self-medication's drug use. The one group pre-test/post-test study design was used in this pre-experimental research. Respondents were 18-59 years old visitors of two pharmacies in Cimanggis subdistrict, which used oral medicines for the treatment of fever, cough, cold, pain, diarrhea, and gastritis during the last three months before the research was conducted. They were taken consecutively. Data was collected through free guided interview using a pre-validated questionnaire. A leaflet which contained informations about self-medication was given to respondents after pre-test was held. Total of 97 respondents were obtained. All of them were contacted by telephone in the next 4 - 5 weeks after the intervention given to be post-tested using the same questionnaire as the one that used for pre-test. Wilcoxon test and McNemar test were used to analyze data statistically. Based on the result, it can be concluded that education could significantly improve respondent's knowledge about self-medication (p = 0,000) and rational self-medication's drug use (p = 0,015)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42683
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Hermawati
"Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dilaksanakan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa calon Apoteker mengenai tugas dan fungsi Direktorat tersebut serta peran Apoteker dalam pelaksanaan pekerjaan kefarmasian di Direktorat tersebut. PKPA dilaksanakan selama dua minggu. Hasil pengamatan selama menjalani PKPA, dapat disimpulkan bahwa tugas dan fungsi Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian adalah untuk membuat kebijakan, norma, standar, prosedur, dan kriteria yang mendukung pelaksanaan kinerja perindustrian farmasi yang optimal. Apoteker dengan kompetensi yang dimilikinya berperan di dalam penyelenggaraan dan pelaksanaan program-program kerja yang tepat dalam rangka memajukan bidang perindustrian farmasi di Indonesia. Sementara itu, tugas khusus yang diperoleh selama PKPA di Kementerian Kesehatan bertujuan untuk memahami permasalahan yang dihadapi dalam implementasi program SIPNAP di Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota serta mengumpulkan saran-saran yang berguna untuk perbaikan program SINAP ke depannya.

Pharmacist Internship Program at Directorate of Pharmaceutical Production and Distribution Directorate General of Pharmaceutical and Medical Devices Ministry of Health Republic of Indonesia was aimed to give the Pharmacist rookie student an understanding about the duties and functions of the Directorate, also the role of Pharmacists in working the pharmaceutical tasks. The internship was held for two weeks. As the student doing the internship there, it can be concluded that Directorate of Pharmaceutical Production and Distribution’s duties and functions are to make policies, norms, standards, procedures, and criteria which support an optimal pharmaceutical industries performance. Pharmacists with their competencies play role in the management and execution of the proper programs in order to promote pharmaceutical indutries in Indonesia. Meanwhile, the specific assignment that student had during the internship was aimed to understand problems which faced in the implementation of SIPNAP program at Health Department of Provinces and Sub-Provinces/Cities, also to collect useful suggestions for the improvement of SIPNAP program forward.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Hermawati
"Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di PBF Tramedifa dilakukan selama enam minggu. Pelaksanaan PKPA ini bertujuan memberikan pemahaman kepada mahasiswa calon Apoteker mengenai peran seorang Apoteker di suatu PBF. Selain itu, juga bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai penerapan aspek manajemen pengendalian persediaan farmasi secara nyata di PBF. Apoteker di PBF Tramedifa memegang peran penting sebagai penanggung jawab pelaksanaan dan pengawasan kegiatan operasional PBF, pembuat keputusan dan peraturan yang menjamin terselenggaranya kegiatan distribusi yang baik, serta sebagai pemimpin dan komunikator dengan pihak-pihak lain yang terkait dengan kegiatan operasional di PBF tersebut.
Tugas khusus yang diperoleh selama PKPA bertujuan untuk mengkaji penerapan aspek Pedoman Teknis Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) di PBF Tramedifa sebagai persiapan untuk memperoleh sertifikat CDOB. Aspek CDOB yang dibahas adalah aspek pada bab 1 - bab 3, yaitu mengenai manajemen mutu; organisasi, manajemen, dan personalia; serta bangunan dan peralatan. Hasil kajian menunjukkan bahwa belum seluruh poin dari ketiga aspek CDOB tersebut yang telah terpenuhi di PBF Tramedifa.

Pharmacist Internship Program at Tramedifa Pharmaceutical Distributor of Drug Product was conducted for six weeks. This program was intended to give an understanding about Pharmacist’s role in a Pharmaceutical Distributor field to the Pharmacist rookie student. Also to give comprehension about the implementation of pharmaceutical supplies control management markedly at Pharmaceutical Distributor. Pharmacists at Tramedifa Pharmaceutical Distributor of Drug Product are responsible for executing and supervising operational activities, being a decision and regulation maker to guarantee the implementation of good distribution practice, also act as a leader and communicator to those who are involved with the operational of this distributor.
Specific assignment that student had during the internship was aimed to review the implementation of Good Distribution Practice aspects at Tramedifa Pharmaceutical Distributor as one step of preparation to obtain Good Distribution Practice certificate. Studied aspects were taken from chapter 1 - 3 according to Good Distribution Practice, which was reviewing about quality management; organization, management, and personnel; and equipments and buildings. Review result showed that not yet entire points of those three aspects were fulfilled at Tramedifa Pharmaceutical Distributor.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Hermawati
"Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo berlangsung selama dua bulan. Pelaksanaan PKPA ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa calon Apoteker mengenai pelaksanaan pelayanan kefarmasian secara nyata di suatu instansi rumah sakit serta untuk memahami peran dan tugas Apoteker dalam praktik kefarmasian di rumah sakit. Pelayanan kefarmasian yang dilakukan di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo mencakup dua fokus utama, yaitu kegiatan manajemen dan kegiatan pelayanan farmasi klinik. RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo telah memenuhi standar akreditasi internasional dari Joint Commission International untuk pelayanan yang diselenggarakannya. Apoteker di rumah sakit ini berperan sebagai pelaksana kegiatan kefarmasian. Dalam hal manajemen, tugas Apoteker adalah dalam hal pengelolaan perbekalan farmasi, sementara dalam hal klinis, Apoteker bertugas memantau dan memberikan informasi yang berguna untuk tercapainya pengobatan yang optimal bagi pasien. Tugas khusus yang dilakukan selama PKPA adalah membuat data klasifikasi stabilitas obat termolabil pada suhu ruang dari daftar obat-obat termolabil pada Formularium RSCM Tahun 2013 kelas terapi 1 – 15. Data yang diperoleh akan dijadikan acuan dalam pembuatan buku panduan stabilitas obat termolabil di lingkungan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo.

Pharmacist Internship Program at Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital was conducted for two months. This program was aimed to understand about the implementation of pharmaceutical care markedly at a hospital, also to understand roles and duties of Pharmacists in hospital pharmaceutical practice. Pharmaceutical care at Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital covers two primary focuses, that are management and clinical pharmacy activity. Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital has already fulfilled international standard accreditation criteria of Joint Commission International for the services it held. Pharmacists at Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital play role as an executor of pharmaceutical practice. In terms of management, Pharmacists act as an organizer of pharmaceutical supplies. In terms of clinical, Pharmacists act as supervisor and information giver to support the reaching of optimal medication for the patients. Specific assignment that student had during the internship was to make classification data of thermolabile drugs stability at room temperature based on thermolabile drugs list mentioned on therapy class 1 – 15 of Formularium RSCM 2013. Data obtained will be a reference in the making of thermolabile drugs stability guidebook to be used at Dr. Cipto Mangunkusumo.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library