Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diah Desita Damayanti
Abstrak :
Penelitian ini mengkaji tentang analisis dari dampak kebijakan imigrasi Amerika Serikat pada imigran Korea Selatan terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah barat Amerika Serikat dengan menggunakan model proyeksi kebijakan dan menjelaskan negara bagian mana yang berpotensi meningkatkan perekonomian. Data kuantitatif yang digunakan adalah data penduduk wilayah barat Amerika Serikat per County, jumlah imigran Korea Selatan per County, dan pertumbuhan pendapatan per kapita per County. Sementara itu, data kualitatif yang digunakan berupa berbagai literatur seperti berita internasional, jurnal ilmiah, publikasi pemerintah, dan laporan tentang imigrasi di Amerika Serikat seperti kebijakan, proses imigrasi, pertumbuhan ekonomi, dan imigran Korea Selatan yang tinggal di barat. wilayah Amerika Serikat. Metode yang digunakan adalah metode campuran kongruen dengan mengumpulkan dan menggabungkan data kuantitatif dan kualitatif serta memperoleh informasi dari proses interpretasi. Sisi kuantitatif menggunakan uji statistik imigran Korea Selatan terhadap pertumbuhan ekonomi dan menggunakan analisis cluster-outlier dalam GIS. Sedangkan dari segi kualitatif, hasil uji kuantitatif akan dijabarkan dengan data kualitatif dengan cara interpretasi & triangulasi data secara keseluruhan. Hasil yang diperoleh didasarkan pada jumlah imigran Korea Selatan tertinggi dimana jumlah imigran yang tinggi berdampak pada cluster dan outlier dengan nilai pendapatan per kapita yang tinggi di setiap county di wilayah barat Amerika Serikat serta dari sumber bacaan. Dari segi validitas, terdapat kecenderungan di tiga lokasi, yaitu Los Angeles dan Santa Clara di California, di mana mayoritas imigran bekerja sebagai pebisnis, Honolulu di Hawaii, sebagian besar imigran bekerja sebagai petani tebu, dan King di Washington. , sebagian besar pendatang bekerja sebagai pekerja seni dan mahasiswa. ......This study examines the analysis of the impact of the United States immigration policy on South Korean immigrants on economic growth in the western area of the United States by using a policy projection model and explains which states have the potential to increase the economy. The quantitative data used are population data of the western area of the United States per County, the number of South Korean immigrants per County, and the growth of income per capita per County. While the qualitative data is in the form of various kinds of literature such as international news, scientific journals, government publications, and reports on immigration in the United States such as policies, immigration processes, economic growth, and South Korean immigrants living in the western area of the United States. The method used is a congruent mixed method by collecting and combining quantitative and qualitative data as well as obtaining information from the interpretation process. The quantitative side uses a statistical test of South Korean immigrants on economic growth and uses cluster-outlier analysis in the GIS. Meanwhile, in terms of qualitative, quantitative test results will be elaborated with qualitative data by way of interpretation & triangulation of data as a whole. The results obtained are based on the highest number of South Korean immigrants where the high number of immigrants has an impact on clusters and outliers with high per capita income values in each county in the western area of the United States as well as from reading sources. In terms of validity, there is a tendency for three locations, these are Los Angeles and Santa Clara in California, where the majority of immigrants work as businesspeople, Honolulu in Hawaii, most of the immigrants work as sugarcane farmers, and King in Washington, most of the immigrants work as art workers and students.
Jakarta: Sekolah Kajian Strategik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Desita Damayanti
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai pola spasial hot spot pencurian kendaraan bermotor selama dua tahun terakhir yakni tahun 2016-2017. Penelitian ini bermula dari pernyataan bahwa Kab.Tangerang adala penyangga ibukota yang mempunyai jumlah kasus kriminalitas yang paling tinggi diantara Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan, serta berdasarkan berbagai sumber berupa portal online, banyak nya kasus curanmor yang terjadi di Kecamatan Curug yang merupakan bagian dari Kab.Tangerang. Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif yang berbentuk data tabular seperti lokasi kejadian, waktu kejadian, dan modus operandi diperoleh dari Satreskrim Polsek Curug, kemudian data penggunaan lahan dan jaringan jalan diperoleh dari BIG. Data kualitatif diperoleh dari wawancara mendalam dan observasi lapangan yang berupa peta kognitif dan verbatim wilayah aktivitas. Metode yang digunakan adalah snowball sampling dengan melakukan identifikasi secara terus menerus pada informan yang masuk pada kriteria penelitian dan melakukan analisis berdasarkan hubungan yang terkait. Hasil penelitian menunjukan bahwa wilayah yang tingkat kerawan pencurian kendaraan bermotornya tinggi adalah wilayah permukiman dan wilayah yang tingkat kerawanan pencurian kendaraan bermotor nya rendah adalah wilayah perkebunan. Secara temporal, dalam jangka waktu harian, curanmor rawan terjadi pada sore hari atau sekitar pukul 12.00 hingga pukul 18.00, hal tersebut disebabkan penjagaan pada sore hari terlalu minim karena sebagian besar penjaga di sore hari sedang pulang. Dalam jangka waktu bulanan, curanmor rawan terjadi di bulan Juli hingga Agustus. Banyak faktor yang mempengaruhi diantaranya kurangnya penjagaan dari pihak keamanan, pusat aktivitas masyarakat, dan jenis bentuk penggunaan lahan dan jaringan jalan.
ABSTRACT
This study discusses the spatial patterns of motor vehicle theft hot spots over the last two years 2016 2017. This research stems from the statement that Kab.Tangerang is the capital buffer that has the highest number of criminal cases between Tangerang City and South Tangerang City, and based on various sources such as online portal, many cases of curanmor happened in Curug Subdistrict which is part of Kab. Tangerang. In this study, the data used are quantitative data and qualitative data. Quantitative data in the form of tabular data such as location of incident, time of incident, and modus operandi obtained from Satreskrim Polsek Curug, then data of land use and road network obtained from BIG. Qualitative data obtained from in depth interviews and field observations in the form of cognitive maps and verbatim activity areas. The method used is snowball sampling by continuously identifying the informants who enter the research criteria and perform the analysis based on related relationships. The result of the research shows that the area with high vehicle theft is the residential area and the area where the vulnerability of motor vehicle theft is low is the plantation area. Temporally, in the daily period, curanmor is prone to occur in the afternoon or around 12 00 to 18 00, this is due to the maintenance in the afternoon is too minimal because most guards in the afternoon are home. In the monthly period, curanmor is prone to occur in July to August. Many influencing factors include lack of security, community activity centers, and types of land use and road networks.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library