Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Dewi Sulaksminijati
Abstrak :
ABSTRAK
Kebutuhan masyarakat akan produk yang berkualitas
internasional dan kebutuhan pengusaha dalam mencari
metode pemasaran produk dan jasa secara internasional
telah mendorong timbulnya konstruksi bisnis usaha
waralaba. Konstruksi bisnis waralaba umumnya adalah
konsep bisnis yang memberikan izin penggunaan merek
dagang milik pihak asing sebagai pemberi waralaba kepada
penerima waralaba sebagai mitra lokal dengan menawarkan
suatu paket usaha yang terstandarisasi dan terformat
baku. Banyaknya bisnis restoran dan café bermerek
internasional yang dijalankan dalam bentuk waralaba asing
dewasa ini menimbulkan pemikiran apakah konstruksi bisnis
waralaba asing ini sama dengan penanaman modal asing ?
Bagaimanakah aturan perpajakan melihat konsep bisnis
waralaba? Dalam usaha waralaba ini bentuk modal yang
diinvestasikan oleh pihak asing bukan sebagai pemasukan
saham atau finansial sebagaimana diatur dalam UU Nomor 1
Tahun 1967 tentang PMA, tetapi berupa Hak atas Kekayaan
Intelektual. Berkaitan dengan adanya daftar negatif
investasi yang masih membatasi jenis usaha yang mendapat fasilitas penanaman modal asing, maka seringkali lembaga
waralaba ini dijadikan pintu belakang masuknya modal
asing. Dari sudut perpajakannya, permasalahan pembayaran
royalti yang melalui lintas negara akan mendapat
perlakuan khusus dengan adanya ketentuan dalam Perjanjian
Penghindaran Pajak Berganda. Sedangkan dalam rangka
penggalian potensi perpajakan pihak asing yang bertindak
sebagai pemberi waralaba, pengenaan pajaknya dapat
disamakan dengan Wajib Pajak Dalam Negeri karena memenuhi
kriteria memiliki Bentuk Usaha Tetap di Indonesia.
Penulisan tesis ini menggunakan metode penelitian
kepustakaan dengan mengumpulkan data dari bahan pustaka,
dan penelitian lapangan dengan melakukan wawancara kepada
pihak yang terkait.
2004
T36684
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Dewi Sulaksminijati
Abstrak :
ABSTRAK
Berangkat dari kondisi masyarakat yang semakin kompleks didalam memenuhi kebutuhannya di bidang perumahan pada umumnya dan praktek sewa menyewa pada khususnya, telah menyebabkan hadirnya orang-orang yang bertindak sebagai perantara, yang menjembatani antara pemilik rumah
dan penyewa di dalam melakukan transaksinya. Kehadiran
lembaga perantara dalam bidang perumahan, yakni broker
properti. dirasa membawa banyak manfaat bagi para pihak, terutama dalam hal pemasaran, proses negosiasi, dan kemudahan memperoleh informasi secara lengkap dan tepat tentang properti. Menyadari keadaan ini, maka broker properti diharapkan bekerja secara profesional di dalam menjawab tuntutan jaman dan tuntutan masyarakat yang terus berkembang. Untuk dapat meningkatkan citra profesi broker properti ini ke arah yang lebih baik sejak dini perlulah diantisipasi pengaturan terhadap kedudukan dan peran broker properti dalam suatu perjanjian yang terjadi, sehubungan dengan keter1ibatannya baik dalam membantu para pihak bernegosiasi maupun dalam memberikan pelayanan yang baik kepada pemakai jasanya. Diharapkan dengan adanya ketentuan hukum yang secara khusus mengatur tentang eksistensi broker properti, dapat diciptakan suatu
sistem kerjasama antar usaha property brokerage ini
secara lebih terarah dan etis, sehingga dapat memberikan perlindungan hukum baik kepada masyarakat maupun broker/properti sendiri dari kemungkinan-kemungkinan yang tidak diinginkan didalam pelaksanaan transaksi properti.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library