Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Devina Septianasari
"Profesi Apoteker merupakan pendidikan yang sangat penting dalam perkembangan karir seorang apoteker. Sebelum mengaplikasikan keilmuan di bidang kefarmasian secara profesioanl, seorang apoteker perlu menempun pendidikan profesi untu mendapat gelar apoteker. Kegiatan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) merupakan salah satu kegiatan pada perkuliahan profesi apoteker yang bertujuan mengasah kemampuan praktik calon apoteker sebelum terjun langsung ke dunia kerja sebagai seorang apoteker yang profesional. Kegiatan PKPA ini dilaksanakan di Apotek Kimia Farma Pekapuran periode Januari 2022 dan PT. Kalbio Global Medika periode Maret – April 2022. Melalui kegiatan ini, penulis berharap ilmu yang didapatkan selama PKPA dapat menjadi bekal yang baik untuk menjadi seorang apoteker yang profesional, baik di pelayanan masyarakat maupun industry farmasi.

The pharmacist profession degree is a very important education in the career development of a pharmacist. Before applying knowledge in the field of pharmacy professionally, a pharmacist needs to undergo professional education to get a pharmacist degree. The Pharmacist Professional Practice Activity (PKPA) is one of the activities in the pharmacist profession curriculum which aims to hone the practice skills of prospective pharmacists before going directly into the world of work as a professional pharmacist. This PKPA activity was carried out at Kimia Farma Pekapuran Pharmacy for the January 2022 period and PT. Kalbio Global Medika for the period March – April 2022. Through this activity, the author hopes that the knowledge gained during PKPA can be a good provision to become a professional pharmacist, both in community service and the pharmaceutical industry."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Devina Septianasari
"Nanopartikel perak memiliki banyak manfaat di bidang kefarmasian seperti aktivitas antimikroba, antivirus, antijamur, anti-inflamasi, anti-angiogenik, dan anti-kanker, serta dapat berperan dalam sistem pembawa obat. Nanopartikel perak merupakan koloid liofobik, dimana hal tersebut menyebabkan nanopartikel perak memiliki kecenderungan untuk beragregasi, sehingga diperlukan penambahan penstabil untuk mencegah terjadinya agregasi. Penstabil polivinil alkohol (PVA) merupakan polimer yang sering digunakan dalam sintesis nanopartikel perak yang memiliki mekanisme stabilisasi secara sterik, sedangkan natrium sitrat memiliki mekanisme stabilisasi secara elektrostatik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pengaruh PVA dan natrium sitrat terhadap stabilitas dan stabilitas in vitro nanopartikel perak. Sintesis nanopartikel perak dilakukan dengan metode reduksi kimia menggunakan natrium borohidrida sebagai reduktornya. Nanopartikel perak dikarakterisasi menggunakan Spektrofotometer UV-Vis, Particle Size Analyzer (PSA), Zeta sizer, dan TEM-EDX. Stabilitas secara in vitro dilakukan dengan mengamati perubahan karakteristik nanopartikel perak dalam medium BSA 1%, dapar fosfat pH 7,4, dan NaCl 0,9% selama 7 hari. Stabilitas nanopartikel perak yang disimpan pada suhu 2-8oC diamati perubahan karakteristiknya selama 8 minggu. Perubahan karakteristik yang diamati untuk menentukan stabilitas adalah serapan spektrum UV-Vis, ukuran partikel, indeks polidispersitas, dan nilai potensial zeta. Hasil sintesis AgNP-PVA menunjukkan partikel yang sferis dengan ukuran partikel 40,55 ± 11,10 nm, PDI 0,187 ± 0,001, dan potensial zeta -18,35 ± 2,19 mV. Sintesis AgNP-sitrat menghasilkan partikel yang sferis dengan ukuran partikel 31,30 ± 5,37 nm, PDI 0,224 ± 0,057, dan potensial zeta -24,35 ± 0,78 mV. AgNP-PVA memberikan stabilitas yang lebih baik dalam medium in vitro maupun stabilitas dalam kondisi penyimpanan dibandingkan AgNP-sitrat. Sehingga dapat dilihat bahwa PVA memiliki mekanisme stabilisasi yang lebih baik dibandingkan natrium sitrat terhadap nanopartikel perak.

Silver nanoparticles have many benefits in the pharmaceutical field such as antimicrobial, antiviral, antifungal, anti-inflammatory, anti-angiogenic, and anti-cancer activities, and can play a role in drug delivery systems. Silver nanoparticles are lyophobic colloids, which causes silver nanoparticles to have a tendency to aggregate, so it is necessary to add stabilizer to prevent aggregation. Polyvinyl alcohol (PVA) is a polymer that is often used in the synthesis of silver nanoparticles which has a steric stabilization mechanism, while sodium citrate has an electrostatic stabilization mechanism. Therefore, this study aimed to compare the effect of PVA and sodium citrate on silver nanoparticles stability and in vitro stability. The synthesis of silver nanoparticles was carried out by chemical reduction method using sodium borohydride as reducing agent. Silver nanoparticles characterized by Spectrophotometer UV-Vis, Particle Size Analyzer (PSA), Zeta sizer, and TEM-EDX. In vitro stability was carried out by observing changes in the characteristics of silver nanoparticles in BSA 1%, phosphate buffer pH 7,4, and NaCl 0,9% for 7 days. Stability of silver nanoparticles that stored at 2-8oC was observed for their characteristic changes for 8 weeks. Characteristic changes observed were UV-Vis absorption spectrum, particle size, polydispersity index, and zeta potential value. The results of AgNP-PVA synthesis showed spherical particles with a particle size of 40,55 ± 11,10 nm, PDI 0,187 ± 0,001, and zeta potential -18,35 ± 2,19 mV. AgNP-citrate synthesis produced spherical particles with particle size 31,30 ± 5,37 nm, PDI 0,224 ± 0,057, and zeta potential -24,35 ± 0,78 mV. AgNP-PVA provides better stability in vitro as well as storage condition stability than AgNP-citrate. So it can be seen that PVA has a better stabilization mechanism than sodium citrate against silver nanoparticles."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library