Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Deti Margayanti
Abstrak :
ABSTRAK
Estimasi biaya konstruksi baik itu owner estimate yang dilakukan oleh pihak pemilik proyek maupun contractor estimate yang dilakukan oleh pihak kontraktor pada saat tahap penawaran suatu proyek (bid estimate) seringkali kurang memperhitungkan besarnya prosentase biaya kontingensi yang berguna untuk melingkupi atau mengantisipasi hal-hal tak terduga termasuk faktor inflasi. Hal ini mengakibatkan membengkaknya biaya yang dikeluarkan oleh pihak kontraktor selaku pelaksana pekerjaan proyek konstruksi. Sehingga pada akhirnya pihak kontraktor akan mengajukan beberapa paket pekerjaan tambahan yang disusulkan pada scat pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi untuk menghindari kerugian. Bagi pihak pemilik proyek kondisi seperti ini akan menyebabkan semakin membengkaknya pengeluaran biaya yang dialokasikan untuk pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi sementara anggaran biaya hanya berdasarkan pada nilai owner estimate. Apabila hal ini terns menerus berlangsung akan berdampak pada tidak tersedianya anggaran biaya yang cukup untuk menyelesaikan pekerjaan proyek konstruksi yang membuat pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi menjadi terhambat atau bahkan menjadi terhenti. Oleh karena itu diperlukan suatu analisa yang dapat menghasilkan suatu forecasting range estimate termasuk didalamnya perhitungan biaya kontingensi agar dapat diketahui batas minimum dan batas maksimum perhitungan biaya konstruksi untuk item-item pekerjaan dalam suatu proyek. Berkaitan dengan hal tersebut maka dalam penulisan tesis ini akan dilakukan suatu analisa untuk mengetahui seberapa besar biaya kontingensi diperhitungkan dalam suatu estimasi biaya konstruksi pada tahap penawaran. Analisa dilakukan terhadap data-data estimasi biaya konstruksi dui owner esimate dan contractor estimate pada tahap penawaran suatu proyek. Dalam hal ini dilakukan studi kasus pada data-data estimasi biaya konstruksi dari owner estimate dan contractor estimate untuk proyek-proyek pembangunan gedung perkantoran milik PT. (PERSERO) Bank Negara Indonesia Tbk. Selama untuk kurun waktu tahun 2000-2005 dengan lokasi di pulau Jawa, Indonesia. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan software SPSS, Crystal Ball, dan Project Risk Analysis. Diharapkan dengan basil analisis terhadap data-data tersebut dapat ditentukan suatu forecasting range estimate yang telah pula memperhitungkan besamya biaya kontingensi untuk dapat mengantisipasi segala
2007
T17310
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Deti Margayanti
2007
T24945
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Deti Margayanti
Abstrak :
ABSTRAK
Kontraktor bangunan seringkali menghadapi proyek yang mencakup pertambahan unit dimana aktivitasnya berulang dari unit ke unit. Proyek ini membutuhkan suatu jadwal yang menjamin kontinuitas penggunaan sumber daya dari sebiah aktivitas dalam satu unit pekerjaan ke aktivitas yang sama dalam unit pekerjaan lain. Metode-metode penjadwalan yang telah dikembangkan kurang sesuai untukmenjamin hal ini terutama untuk proyek dengan ciri kegiatan berulang atau repetitive._Repetitive Scheduling Method (RSM) adalah salah satu metode penjadwalan yang diharapkan dapat menjamin kontinuitas kerja dan mempermudah pelaksanaan pengaturan durasi proyek secara keseluruhan.
Metode RSM ini memperkenalkan titik kontrol sebagai konsep baru untuk menempatkan secara berturut-turut garis-garis produksi yang mungkin memisah atau menyatu. Metode RSM juga memperkenalkan urutan pengontrolan dari aktivitas sebagai konsep baru untuk menentukan durasi proyek. RSM merupakan metode yang sesuai untuk proyek dengan ciri kegiatan berulang karena dapat memperlihatkan adanya aktivitas berulang tersebut dengan jelas. Penyajiannya yang hanya berdasarkan pada sumbu x dan sumbu y memungkinkan bagi semua orang untuk melakukan penjadwalan dengan menggunakan metode ini. Kontinuitas kerja antara aktivitas yang satu dengan yang lain dapat diketahui dengan adanya titik kontrol atau control point (cp) pada diagram RSM ini. Pengaturan durasi pelaksanaan kegiatan-kegiatan proyek dapat dilakukan dengan mudah berdasarkan titik kontrol dan urutan pengontrolan dari aktivitas sebagai konsep baru untuk menentukan durasi proyek. Namun metode RSM tidak dapat digunakan pada proyek yang ciri aktivitasnya tidak berulang dan tidak dapat mengantisipasi bila terjadi keterlambatan dalam pengiriman material bangunan. Sehingga metode RSM ini perlu dikembangkan lebih lanjut.
Perencanaan dan penjadwalan struktur yang dilakukan berdasarkan data penjadwalan pada rumah susun Kemayoran dengan menggunakan RSM memperlihatkan dengan jelas adanya waktu tenggang dan tidak adanya kontinuitas kerja berkesinambungan. Durasi waktu yang direncanakan kurang sesuai dengan pelaksanaannya di lapangan. Adanya waktu tenggang dapat memperpanjang durasi penyelesaian pekerjaan-pekerjaan struktur pada bangunan rumah susun Kemayoran. Hasil usulan penjadwalan dengan metode RSM yang diperoleh berdasarkan data penjadwalan ulang proyek dengan metode RSM memperlihatkan adanya pengurangan durasi penyelesaian proyek. Hasil ini juga menunjukkan adanya kontinuitas kerja dan tidak adanya waktu tenggang yang berarti dapat mempercepat waktu penyelesaian pekerjaan struktur.
2001
S35415
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library