Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Deby Jannati Gustiwi
"ABSTRAK
Latar Belakang: Mangiferin diketahui memiliki aktivitas sebagai agen pengikat besi, namun pemberian mangiferin melalui oral memiliki bioavailabilitas yang rendah. Sistem hantaran dengan nanopartikel diharapkan dapat meningkatkan bioavailabilitas dan efektivitas mangiferin. Penelitian bertujuan menguji efektivitas mangiferin nanopartikel kitosan-alginat dalam menurunkan kadar besi di plasma dan organ, kadar ferritin, transferrin, SGOT dan SGPT.
Metode: Penelitian menggunakan desain eksperimental in vivo dengan hewan coba tikus Sprague-Dawley dibagi dalam 5 kelompok, yaitu kelompok normal, kelebihan besi, terapi mangiferin 50 mg/KgBB, terapi mangiferin dalam nanopartikel kitosanalginat 25 mg/KgBB, dan terapi mangiferin dalam nanopartikel kitosan-alginat 50 mg/KgBB. Pengukuran kadar Fe plasma, hati dan jantung, kadar Ferritin, kadar Transferrin, dan nilai aktivitas SGPT dan SGOT.
Hasil: Kadar besi plasma, besi hati dan jantung, ferritin, dan transferrin pada kelompok kelebihan besi adalah 45,52 mg/L; 3661,98 μg/gram; 1734,4 μg/gram; 3578,16 ng/mL; 388,96 μg/dL, sedangkan pemberian terapi mangiferin 50 mg/KgBB (p < 0,05) menghasilkan 5,17 mg/L; 1572,96 μg/gram; 776,68 μg/gram; 1136,51 ng/mL; 272,18 μg/dL, pemberian terapi mangiferin dalam nanopartikel kitosan-alginat 25 mg/KgBB (p < 0,05) menghasilkan 5,74 mg/L; 1090,01 μg/gram; 753,90 μg/gram; 520,89 ng/mL; 231,97 μg/dL, pemberian terapi mangiferin dalam nanopartikel kitosan-alginat 50 mg/KgBB (p < 0,05) menghasilkan 3,34 mg/L; 1703,92 μg/gram; 759,2 μg/gram; 559,48 ng/mL; 235,70 μg/dL. Tidak terdapat perbedaan bermakna antar kelompok terhadap nilai aktivitas SGOT dan SGPT
Kesimpulan: Mangiferin dalam nanopartikel kitosan-alginat efektif menurunkan kadar besi, ferritin, transferrin plasma, dan kadar besi di organ hati dan jantung, namun tidak menurunkan nilai aktivitas SGOT dan SGPT. Efektivitas mangiferin dalam nanopartikel kitosan-alginat tidak berbanding lurus dengan dosis.

ABSTRACT
Background: Mangiferin was known to have activity as an iron-chelating agent, but oral administration of mangiferin has poor bioavailability. Nanoparticles delivery system is expected to increase bioavailability and effectiveness of mangiferin. This study aims to examine the effectiveness of mangiferin in chitosanalginate nanoparticles in reducing iron levels in plasma and organs, ferritin, transferrin, SGOT and SGPT activities.
Methods: This is an in vivo experimental study using Sprague-Dawley rats, divided into 5 groups, normal, iron overload, mangiferin 50mg/KgBW, mangiferin in chitosan-alginate nanoparticles 25mg/KgBW, and mangiferin in chitosanalginate nanoparticles 50mg/KgBW. Fe levels were measured in plasma, liver and heart. In addition ferritin levels, transferrin levels, and SGPT and SGOT activities also measure at day 29th.
Results: Plasma iron levels, liver and heart iron levels, ferritin, and transferrin in the iron overload group were 45.52 mg/L; 3661.98 μg/gram; 1734.4 μg/gram; 3578.16 ng/mL; 388.96 μg/dL, treatment with mangiferin 50 mg/KgBW (p < 0.05) reduced those parameters to 5.17 mg/L; 1572.96 μg/gram; 776.68 μg/gram; 1136.51 ng/mL; 272.18 μg/dL, treatment with mangiferin in chitosan-alginate nanoparticles 25 mg/KgBW (p < 0.05) reduced those parameters 5.74 mg/L; 1090.01 μg/gram; 753.90 μg/gram; 520.89 ng/mL; 231.97 μg/dL, treatment with mangiferin in chitosan-alginate nanoparticles 50 mg/KgBW (p < 0.05) reduced those parameters 3.34 mg/L; 1703.92 μg/gram; 759.2 μg/gram; 559.48 ng/mL; 235.70 μg/dL. There is no significant difference in SGOT and SGPT activities. Conclusions: Mangiferin in chitosan-alginate nanoparticles was effective in preventing the increase of iron, ferritin, transferrin plasma levels, and iron levels in the liver and heart, but not prevent the increasing of SGOT and SGPT. The effectiveness of mangiferin in chitosan-alginate nanoparticles is not directly proportional to the dose."
2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deby Jannati Gustiwi
"Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki faktor resiko kulit terpapar sinar ultraviolet yang dapat menyebabkan peningkatan melanin. Melanin dihasilkan oleh melanosit, semakin tinggi jumlah melanin dapat mempengaruhi kecerahan warna kulit. Penilitian ini bertujuan memformulasi krim fitosom yang mengandung ekstrak biji buah lengkeng (Dimocarpus longan L.) menggunakan kasein sebagai emulgator serta melakukan uji penghambatan aktivitas tirosinase oleh krim yang dihasilkan. Metode yang digunakan adalah presipitasi untuk isolasi kasein, uji penghambatan aktivitas tirosinase, uji aktivitas antioksidan dengan menggunakan metode peredaman DPPH, pembatan fitosom dengan menggunakan metode penguapan pelarut dan hidrasi lapis tipis. IC50 ekstrak biji buah lengkeng dalam penghambatan aktivitas tirosinase sebesar 1876,4 ppm. Selain itu, karena ekstrak biji buah lengkeng mengandung beberapa polifenol sehingga dilakukan pengukuran aktifitas antioksidan dengan metode peredaman DPPH (2,2-Difenil-1-pikrihidrazil) dan diperoleh EC50 sebesar 6,5809 ppm. Untuk meningkatkan absorbsi polifenol yang bersifat polar ke dalam epidermis kulit, maka dibuat dalam bentuk fitosom. Fitosom yang dibuat dengan perbandingan ekstrak biji buah lengkeng : fosfatidilkolin Lipoid S75 (250 mg : 375 mg) dalam 50 ml Etanol 96%. Efisiensi penjerapan fitosom yang dihasilkan adalah sebesar 68,26 %. Fitosom yang diperoleh dimasukkan ke dalam formula sediaan krim dengan menggunakan kasein sebagai emulgator dan menghasilkan formula yang stabil baik pada stabilitas pada suhu 4±2°C, 27±2°C, 40±2°C dan pada cycling test. Kasein yang digunakan sebagai emulgator diisolasi dari susu cair bebas lemak dengan indeks aktivitas emulsi pada menit ke-0 dan ke-10 sebesar 0,0766 dan 0,290 m2g dan indeks kestabilan emulsi selama 3,487 menit

Indonesia is a tropical country with a risk factor of skin exposed to ultraviolet that can cause increasing amount of melanin. Melanin is produced by melanocytes, the higher amount of melanin can affect the brightness of skin. This research aims is to formulate a cream containing fitosom extract from longan seed (Dimocarpus longan L.) using casein as emulsifier and tyrosinase inhibition assay from cream. The method used for isolation of casein is precipitation, tyrosinase inhibition assay, antioxidant activity was measured by the DPPH method, Phytosome are made using the solvent evaporation method and thin-layer hydration. The IC50 extract of longan seed have tyrosinase inhibition was 1876.4 ppm. That the extract of longan seed also have antioxidant activity was measured by the DPPH (2,2-diphenyl-1-pikrihidrazil) method and obtained EC50 is 6.5809 ppm. In order to improve the absorption of polyphenols into the epidermis, the extract was loaded into phytosome. Phytosome are made with extract of longan seed : phosphatidylcholine Lipoid S75 (250 mg: 375 mg) in 50 ml of ethanol 96%. Phytosome entrapment efficiency is 68.26 %. The phytosome loaded into cream preparation using casein as emulsifier and produce a formula that was stable both in stability at 4 ± 2 ° C, 27 ± 2 ° C, 40 ± 2 ° C and the cycling test. Casein is used as an emulsifier isolated from Skimmed milk with emulsion activity index at minute 0 and 10 by 0.0766 and 0.290 m2g and emulsion stability index for 3.487 minutes."
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S57032
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library