Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Darmawati
"Sikap merupakan kumpulan gejala dalam merespon stimulus sehingga melibatkan pikiran, perasaan, perhatian dan gejala kejiwaan. Salah satu cara untuk mempengaruhi sikap seseorang dalam pengambilan keputusan tentang KB adalah dengan pemberian konseling. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas konseling terhadap sikap suami dalam pengambilan keputusan KB dan pemilihan kontrasepsi. Penelitian ini menggunakan desain quasi experimental, dengan Pretest-Postest non-Equivalent Control Group Design yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan sikap suami dalam pengambilan keputusan KB pada responden yang diberikan dan tidak diberikan intervensi konseling dengan menggunakan kelompok kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah para suami yang mempunyai istri dalam masa postpartum di wilayah kerja Puskesmas Ulee Kareng Kotamadya Banda Aceh. Jumlah sampel 64 oramg, 32 orang kelompok intervensi dan 32 orang kelompok kontrol. Pengambilan sampel dilakukan dengan total populasi. Analisis efektifitas konseling terhadap sikap suami dalam pengambilan keputusan KB dan pemilihan kontrasepsi menggunakan uji chi-square. Hasil uji homogenitas responden didapatkan hasil antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol adalah homogen (p > 0,05).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan sikap suami dalam pengambilan keputusan KB sebelum intervensi (p = 0,792) dan setelah intervensi ( p = 0,109) pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol, tetapi terdapat perbedaan yang bermakna pada jumlah keikutsertaan KB (p = 0,000). Pemberian konseling yang teratur dan regular diharapkan suami dapat bersikap positif dalam pengambilan keputusan KB dan berperan dalam memilih serta menggunakan alat kontrasepsi. Konseling merupakan salah satu cara pendekatan yang terbaik yang dapat diterapkan di masyarakat untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan sikapnya terhadap program KB dengan melibatkan berbagai unsur termasuk keluarga. Perawat maternitas sebagai salah satu praktisi yang dapat memberikan konseling dengan tepat perlu bekerjasama dengan berbagai kalangan baik pemerintah maupun pemuka agama yang ada di daerah setempat.

Attitude is a symptom in respond to stimulus involving mind, feeling, attention and psychology symptom. One of the way to influence ones attitude in making decision in family planning is by counseling. This research was aimed to explore the effectiveness of counseling on husband attitude toward family palnning decision making and contraceptive choice. The research was quasi experiment design, with Pretest-Postest non-Equivalent Control Group Design that aimed to explore the difference in husband attitude toward family palnning decision making , the participants in the intervention group were counseled and control group werenot. The population of this research were husbands in ulee kareng Health Centre Area Banda Aceh City whose wife were in postpartum period. The samples were 64 devided into two group, with 32 participants respectively. Data were analized by chi-square test. The result of respondent homogeneity test revealed that there was a homogeneity between subject in intervention and control group (p>0,05).
The result showed that there was no difference in husband attitude toward family planning decision making before the intervention (p=0,792) and after intervention (p=0,109) in both groups, but there was a significant difference in family planning participation (p=0,000). By regular counseling, it is hoped that the husband will have a positive attitude toward family palnning decision making and participate in chosing and using contraceptive. It is recommended that counseling as one of the best approach technique can be applied in community in order to improve community knowledge and attitude in family palnning program by involving various sectors. Maternity nurse as one the practitioners who can give the proper counseling can corporate with many sectors including from local government and religion leaders.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-24801
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Darmawati
"Pengembangan biosensor dengan kombinasi DNA aptamer dari penislin G dan nanopartikel emas (AuNP) digunakan untuk mendeteksi penisilin G. Kondisi optimum aptasensor diperoleh dengan konsentrasi NaCl dan aptamer masing-masing 0,25 M dan 2 μM. Uji sensitifitas menunjukkan nilai limit deteksi aptasensor penisilin G sebesar 1 mg/L dan mampu mendeteksi penislin G dalam kisaran 1-27 mg/L. Aptasensor penisilin G menujukkan hasil yang spesifik dalam mendeteksi penisilin G setelah dilakukan uji dengan beberapa antibiotik; ampisilin, kanamisin, kloramfenikol dan eritromisin. Hasil mutasi iradiasi ultaviolet dan iradiasi gamma terhadap P.chrysogenum tipe liar menunjukkan peningkatan produksi pensilin G secara signifikan. Melalui metode deteksi aptasensor menunjukkan bahwa penisilin G dari strain P. chrysogenum tipe liar, mutan (iradiasi ultraviolet), mutan (iradiasi gamma), serta mutan (iradiasi ultraviolet dan iradiasi gamma) masing-masing menunjukkan konsentrasi deteksi sebesar 9,75 ± 0,004; 25,25 ± 0,005; 37,5 ± 0,005; dan 45 ± 0,004 mg/L.

The development of biosensors with a combination of aptamer DNA from penislin G and gold nanoparticles (AuNP) was used to detect penicillin G. The optimum condition of aptasensor was obtained with NaCl and aptamer concentrations of 0.25 M and 2 μM, respectively. The sensitivity test showed the aptasensor penicillin G detection limit value of 1 mg/L and was able to detect penicline G in the range 1-27 mg/L. Aptasensor penicillin G shows specific results in detecting penicillin G after testing with several antibiotics ampicillin, kanamycin, chloramphenicol and erythromycin. The results of ultaviolet irradiation and gamma irradiation on wild-type P. chrysogenum showed a significant increase in production of penicillin G. Through aptasensor detection method showed that penicillin G from strains of wild type P. chrysogenum, mutants (ultraviolet irradiation), mutants (gamma irradiation), and mutants (ultraviolet irradiation and gamma irradiation) showed detection concentrations of 9.75 ± 0.004; 25.25 ± 0.005; 37.5 ± 0.005; and 45 ± 0.004 mg / L, respectively."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T52878
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuswinarni Darmawati
"Cibalung adalah sebuah desa di sebelah selatan Bogor yang berdasarkan data Jaringan Pengaman Sosial (JPS), 72,2% penduduknya tergolong miskin. Satu-satunya peluang industri yang berkembang adalah industri besek. Kerajinan membuat besek ini mulai memasuki Cibalung sekitar 15 tahun yang lalu, dan ditekuni oleh masyarakat. Penghasilan yang diperoleh dari kerajinan besek ini adalah Rp4.000,00 untuk 100 besek yang dihasilkan.
Langkah pertama program intervensi dimulai dari segi ekonomi masyarakat, dengan mencoba masuk melalui industri besek. Keterampilan ini merupakan satu dasar yang balk bagi masyarakat untuk berkembang. Dalam cakupan pengerjaan intervensi individual, masalah yang diidentifikasikan dan dikerjakan oleh penulis adalah bagaimana cara mendorong masyarakat RW 04 Desa Cibalung untuk mencoba membuat kreasi bambu baru.
Secara keseluruhan, pendekatan intervensi yang dilakukan dilandaskan pada Asset-Based Community Development yang mengutamakan pemberdayaan komunitas dengan memaksimalkan fungsi aset yang dimiliki oleh komunitas (Kretzmann & McKnight, 1993). Untuk program kreasi bambu sendiri, digunakan teori motivasi dari McClelland, yang menitikberatkan pada kebutuhan berprestasi (Need of Achievement) dan indikasi adanya proses pembelajaran dilandaskan pada pendeka tan Observational Learning dari Bandura.
Program kreasi bambu yang terdiri dua bagian. Bagian pertama berfokus pada rneningkatkan motivasi partisipan untuk melakukan diversifikasi produk kerajinan bambu. Bagian kedua berfokus pada pembentukan kelompok kerja kreasi bambu yang menjadi bagian dari organisasi paguyuban untuk mempertahankan motivasi dan menjaga kelangsungan kegiatan ini.
Secara umum, program intervensi ini menunjukkan adanya perubahan sikap ke arah yang positif, yaitu tumbuhnya ketertarikan untuk belajar, bertambahnya pengetahuan, serta munculnya tingkah laku baru; dan terbentuk kelompok kerja kreasi bambu. Sampai tahap ini, program intervensi dapat dikatakan berhasil."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18755
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indriani Darmawati
"Analisa rasio klasik yang berintikan analisa Dupont merupakan analisa yang banyak digunakan oleh berbagai kalan-gan- dalam menilai kinerja suatu perusahaan. Analisa Dupont yang menekankan pada pentingnya Tingkat Pengembalian Investasi (ROI) dapat memberikan analisa kondisi perusahaan yang bertolak belakang dengan kondisi yang sebenarnya. Analisa rasio dengan metoda radar yang dikembangkan oleh Asian Productivity Organization merupakan analisa rasio yang menyempurnakan analisa rasio klasik yang sudah ada. Oleh sebab itu tujuan dari penulisan skripsi ini adalah memperkenalkan analisa rasio radar sebagai alat penilaian kinerja perusahaan, mengadakan studi perbandingan antara analisa rasio klasik dan analisa radar dan menperlihatkan posisi perusahan-perusahaan yang dianalisa dalam industrinya. Perhitungan skala interval nisbi dilakukan dengan menggunakan metode rata-rata dua decil. Hasil penelitian dengan analisa Dupont menunjukkan bahwa kinerja PT Ever Shine lebih bagus dibandingkan dengan PT Argo Pantes. Sedangkan hasil Penelitian dengan menggunakan analisa radar menunjukkan bahwa PT Ever Shine lebih stabil dibandingkan PT Argo Pantes dan ROI PT Argo Pantes yang berada dibawah standar industri masih berada dalam tahap yang wajar karena hal ini juga diikuti dengan produktivitas perusahaan yang tinggi. Penulis berkesimpulan bahwa penilaian kinerja perusahaan dengan menggunakan analisa rasio klasik yang menekankan pada nilai ROI dapat memberikan keadaan yang bertolak belakang dengan kondisi_perusahaan yang zelpenarnya,_selain itu, penekanan ROI yang berlebihan dapat mengarahkan manajemen untuk berwawasan jangka pendek dengan melakukan berbagai cara untuk meningkatkan ROI dan akan mengabaikan faktor penting seperti investasi modal dan sumberdaya manusia yang justru akan bermanfaat bagi perusahaan dalam jangka panjang. Sebaiknya manajemen perusahaan menggunakan analisa radar dalam menilai kinerja perusahaan sehingga manajemen dapat memperoleh gambaran mengenai posisi perusahaan dalam industri. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18625
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asih Darmawati
"ABSTRAK
Bertambahnya jumlah bank dapat menimbulkan persaingan antar bank itu sendiri. Persaingan yang sehat tentunya terletak pada kondisi dimana semua bank berlomba-lomba menciptakan produk baru dan kemudahan serta keuntungan bagi nasabahnya. Mutu pelayanan yang prima (excellent Service) merupakan faktor penentu untuk mendapat simpati masyarakat dan sekaligus meraih volume usaha (selling point). Untuk itu dituntut adanya peningkatan produktivitas dan efektifitas yang tinggi disegala sektor dalam melayani kebutuhan masyarakat atau nasabah. Salah satu upaya yang dilakukan oleh bank agar nasabah dalam hal ini merupakan asset utama tidak berpindah adalah dengan memberikan pelayanan yang baik menciptakan rasa puas dalam diri nasabah. Untuk adanya hubungan yang baik antara nasabah dengan pihak ini sebagaian besar bertumpu pada peran Hubungan Masyarakat agar dapat meningkatkan citra perusahaan. sehingga dapat itu perlu bank, usaha Sehubungan dengan itu, aktifitas Humas disini adalah kegiatan externalnya yaitu khususnya yang disorot kegiatan Consumer Relatians, karena Consumer Relatians merupakan ujung tombak dari perusahaan dalam menarik dan I baik dengan nasabah. menjalin ,hubungan Untuk mengetahui bagaimana gambaran kegiatan tersebut, penulis mengadakan penelitian pendapat mengenai pelayanan dilakukan oleh karyawan P.T. Bank Niaga. Consumer Relatians nasabah Consumer Relatians yang Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey yang bersifat deskriptif dengan 100 responden yaitu nasabah P.T. Bank Niaga yang telah mengikuti salah satu program minimal 1 tahun dan berpendidikan SLTA. Secara menyeluruh penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai pendapat nasabah terhadap pelayanan Consumer Relatians P.T. Bank Niaga Jakarta melalui tindakan tindakan yang dilakukan oleh karyawan yang menyangkut sikap karyawan dalam melayani, penampilan karyawan ketlika bertugas, fasilitas informasi dan bagaimana yang mungkin timbul, sehingga mampu I puas dalam diri nasabah. I i suasana ruangan, karyawan mengatasi kesulitan menumbuhkan rasa Dari hasil yang diperoleh ternyata pelayanan Cansumer Relatians yang dilakukan oleh P.T. Bank Niaga dikatakan baik, dalam arti dapat menciptakan rasa diri nasabah. Walaupun ternyata masih banyak kekurangan harus diperbaiki dalam memperhatikan sudah dapat puas dalam yang kepentingan nasabahnya, yang nantinya berguna dalam menjaga hubungan baik dengan konsumennya yang sekaligus meningkatkan citra P.T. masih Bank Niaga di mata masyarakat."
1991
S 3873
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Darmawati
"Sebagian besar kematian di dunia berhubungan dengan penyakit akibat kelebihan berat badan dan kegemukan. Latihan fisik interval training menjadi alternatif untuk mengatasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan fisik interval training terhadap IMT dengan menggunakan quasi experiment dan desain pre dan post group design 1-vith control group melibatkan 44 sampel perempuan dewasa dengan kelebihan berat badan dan kegemukan.
Hasil penelitian menunjukan pengaruh signifikan dan mampu memberikan manfaat penurunan IMT setelah 12x latihan (p value=O,OOO). Hasil penelitian selanjutnya tidak menunjukan perubahan yang bermakna terhadap rasio pingang pinggul IWHR(p value=0,257), namun memberikan perubahan bermakna pada masingmasing komponen nilai lingkar pinggang dan lingkar pinggul. Peran perawat komunitas diperlukan untuk mengimplementasikan latihan fisik interval training sebagai bagian dari program pencegahan penyakit tidak menular.

Most of the deaths in the world is due to diseases associated with overweight and obesity. Interval training exercise could be alternative to solve that problem. The aim of the study was to explain the effect of interval training exercise on BMI. This research used a quasi-experimental design, pre-post with control group involved 44 samples of adult women w·ith overweight and obesity.
The results showed that interval training had a significant influence on reduction ofBMI after 12x exercises (p value=O,OOO). The second results show·ed there was no significant change in waist to hip ratio (p value = 0.257), but it gave meaningful changes in each component waist circumference and hip circumference. Community nurses may consider to implement interval training exercise as part of non-communicable disease prevention program.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42419
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Darmawati
"[ABSTRAK
Peningkatan angka kejadian anak usia sekolah (AUS) dengan masalah kelebihan berat badan dan obesitas meningkatkan risiko masalah kesehatan di masa depan. Program ABCD dapat menjadi alternatif program penanggulangan masalah kelebihan berat badan dan obesitas pada AUS. ABCD terdiri dari ; A: Aku senang berjalan kaki atau bersepeda setiap hari, B: Buah setiap hari, C: Cintai dan makan sayur setiap hari, D: Di hari selasa, aku mengganti makan nasi dengan sumber zat tenaga lain (ODNR). Program ini mengintegrasikan model Coordinated School Health, Manajemen Pelayanan Kesehatan, serta Family Centered Nursing sebagai pedoman yang mendasari program ABCD di sekolah. Hasil implementasi menunjukan program ABCD menunjukan pengaruh yang signifikan (P value=0,000) dalam meningkatkan pola hidup sehat AUS. Peran perawat komunitas diperlukan untuk mengimplementasikan program ABCD sebagai bagian dari upaya promotif dan preventif dalam pencegahan masalah penyakit tidak menular.;

ABSTRACT
Increasing prevalency of overweight and obesity in schol age children will increasing health problem in the future. ABCD Programs could be an alternative sollution for this problem. ABCD Consist of : A: Aku senang berjalan kaki atau bersepeda setiap hari, B: Buah setiap hari, C: Cintai dan makan sayur setiap hari, D: Di hari selasa, aku mengganti makan nasi dengan sumber zat tenaga lain (ODNR). Coordinated School Health Model, Health Services Management,and Family Centered Nursing were integrated to guide ABCD programs in school. The result showed that ABCD had a significant influence to improve healthy habits in school age children (P value=0,000). Community nurses may consider to implement ABCD programs as part of non-communicable disease promotion and prevention program;Increasing prevalency of overweight and obesity in schol age children will increasing health problem in the future. ABCD Programs could be an alternative sollution for this problem. ABCD Consist of : A: Aku senang berjalan kaki atau bersepeda setiap hari, B: Buah setiap hari, C: Cintai dan makan sayur setiap hari, D: Di hari selasa, aku mengganti makan nasi dengan sumber zat tenaga lain (ODNR). Coordinated School Health Model, Health Services Management,and Family Centered Nursing were integrated to guide ABCD programs in school. The result showed that ABCD had a significant influence to improve healthy habits in school age children (P value=0,000). Community nurses may consider to implement ABCD programs as part of non-communicable disease promotion and prevention program;Increasing prevalency of overweight and obesity in schol age children will increasing health problem in the future. ABCD Programs could be an alternative sollution for this problem. ABCD Consist of : A: Aku senang berjalan kaki atau bersepeda setiap hari, B: Buah setiap hari, C: Cintai dan makan sayur setiap hari, D: Di hari selasa, aku mengganti makan nasi dengan sumber zat tenaga lain (ODNR). Coordinated School Health Model, Health Services Management,and Family Centered Nursing were integrated to guide ABCD programs in school. The result showed that ABCD had a significant influence to improve healthy habits in school age children (P value=0,000). Community nurses may consider to implement ABCD programs as part of non-communicable disease promotion and prevention program;Increasing prevalency of overweight and obesity in schol age children will increasing health problem in the future. ABCD Programs could be an alternative sollution for this problem. ABCD Consist of : A: Aku senang berjalan kaki atau bersepeda setiap hari, B: Buah setiap hari, C: Cintai dan makan sayur setiap hari, D: Di hari selasa, aku mengganti makan nasi dengan sumber zat tenaga lain (ODNR). Coordinated School Health Model, Health Services Management,and Family Centered Nursing were integrated to guide ABCD programs in school. The result showed that ABCD had a significant influence to improve healthy habits in school age children (P value=0,000). Community nurses may consider to implement ABCD programs as part of non-communicable disease promotion and prevention program, Increasing prevalency of overweight and obesity in schol age children will increasing health problem in the future. ABCD Programs could be an alternative sollution for this problem. ABCD Consist of : A: Aku senang berjalan kaki atau bersepeda setiap hari, B: Buah setiap hari, C: Cintai dan makan sayur setiap hari, D: Di hari selasa, aku mengganti makan nasi dengan sumber zat tenaga lain (ODNR). Coordinated School Health Model, Health Services Management,and Family Centered Nursing were integrated to guide ABCD programs in school. The result showed that ABCD had a significant influence to improve healthy habits in school age children (P value=0,000). Community nurses may consider to implement ABCD programs as part of non-communicable disease promotion and prevention program]"
2015
TA-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Agnes Darmawati
"ABSTRAK
Geografis merupakan salah satu faktor risiko hipertensi, Daerah kepulauan lebih
berisiko terkena hipertensi dibandingkan daerah pegunungan. Kepulauan Seribu
merupakan daerah Kabupaten Administrasi dari Provinsi DKI Jakarta Indonesia,
yang seluruh daerahnya berupa pulau-pulau kecil. Karakteristik penyakit di
Kepulauan Seribu mulai mengalami pergeseran dengan didominasi dengan
penyakit-penyakit degeneratif. Di Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu
penderita hipertensi mengalami peningkatan pada tahun 2012 dengan persentase
8.03% menjadi 15,6% pada tahun 2013. Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui hubungan kebiasaan konsumsi makanan tinggi garam dengan
kejadian hipertensi setelah dikontrol dengan variabel confounding (stres, aktivitas
fisik, merokok, konsumsi alkohol, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan,
dan riwayat keluarga) di Pulau Panggang dan Pulau Pramuka Kabupaten
Administrasi Kepulauan Seribu pada tahun 2016. Penelitian ini dilakukan di Pulau
Panggang dan Pulau Pramuka Kecamatan Kepulauan Seribu Utara pada Februari
2016. Penelitian menggunakan desain studi cross sectional, pengumpulan data
dilakukan dengan simpel random sampling melalui wawancara dengan kuesioner
pada 176 responden yang berumur ≥40 Tahun. Hasil penelitian ini menemukan
sebanyak 55.1% responden di Kepulauan Panggang dan Pramuka Kecamatan
Kepulauan Seribu Utara pada tahun 2016 menderita hipertensi, pada responden
yang normotensi, 66,7% nya memiliki kebiasaan konsumsi makanan tinggi garam
tidak setiap hari dan sebesar 35,2% memiliki kebiasaan konsumsi makanan tinggi
garam setiap hari. Hasil regresi logistik menunjukkan hubungan bermakna antara
kebiasaan konsumsi makanan tinggi garam dengan kejadian hipertensi setelah
dikontrol dengan variabel stres dan aktivitas fisik ( p value =.05, CI= 2,02-10,04).
Kebiasaan Konsumsi makanan tinggi garam setiap hari merupakan faktor risiko
terjadinya hipertensi, risiko ini meningkat jika tidak melakukan aktifitas fisik dan
mengalami stres.

ABSTRACT
Geographical is one risk factor of hypertension , islands regions exposed to more
risky hypertension compared mountainous regions . Kepulauan Seribu
constituting the district administration of jakarta province of indonesia , whose
entire region in the form of small islands .Characteristic of a disease in Kepulauan
Seribu began experiencing shift with dominated with degenerative diseases .In
administrative districts Kepulauan Seribu sufferers of hypertension increased in
2012 with the percentage 8.03 % become 15.6 % in 2013 .The purpose of research
is to know the relationship habits of consumption of foods high in salt with
hypertension after scene controlled with confounding variables (stress , physical
activity , smoking , the consumption of alcohol , age , sexes , education , work ,
and family history) on the Pulau Panggang and Pulau Pramukan Kabupaten
Administrasi Kepulauan Seribu on 2016. The study is done on the Pulau
Panggang and Pulau Pramuka Kepulauan Seribu Utara in february 2016. The
research uses design cross sectional study, data collection is done with simple
random sampling through interviews with on 176 the respondents from ≥40 years.
The results of this study found some 55.1 % respondents in the Pulau Panggang
and Pulau Pramuka in 2016 suffers from hypertension, on respondents
normotensi, 66,7 % him have a habit of food consumption high salt not every day
of 35,2 % have a habit of food consumption high salt every day. The logistics
regression show the relation between a meaningful food consumption in the high
salt hypertension after controlled variable stress and physical activity ( p value =
.05, CI 95% = 2,02-10,04). Habit of food consumption high salt every day is a risk
of hypertension, this risk increase if not doing activities physical and stress."
2016
T46000
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Restu Darmawati
"ABSTRAK
Kecamatan Menteng merupakan salah satu wilayah administrasi yang terdapat di Kota Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta. Dahulu Kecamatan Menteng merupakan salah satu tempat di Indonesia yang pernah dikembangkan dan memiliki lansekap bercirikan sebagai lsquo;kota taman rsquo;. Akan tetapi seiring perkembangan zaman, Kecamatan Menteng telah mengalami perubahan karakteristik lingkungan terutama yang berkaitan dengan konsep kota taman. Perubahan karakteristik lingkungan yang dialami oleh Kecamatan Menteng selanjutnya bisa mempengaruhi kepekaan tempat penduduk dan identitas yang dimiliki oleh kecamatan tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pola karakteristik lingkungan Kecamatan Menteng yang ditinjau dari kepekaan tempat penduduk dan identitas tempat yang terbentuk pada Kecamatan Menteng seiring perubahan karakteristik lingkungan yang terjadi sebagai kota taman. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam terhadap informan kunci dan penyebaran kuesioner kepada pelaku berbagai kegiatan di Kecamatan Menteng. Semua data yang telah terkumpul diketagorikan ke dalam beberapa tema. Proses analisis dilakukan dengan metode triangulasi antara literatur sejarah Kecamatan Menteng, dokumen perencanaan Kecamatan Menteng, penemuan kata kunci dan tema dari hasil wawancara. Hasil analisis menunjukkan bahwa apabila ditinjau berdasarkan kepekaan tempat penduduk, secara keseluruhan wilayah Kecamatan Menteng saat ini sudah tidak lagi memiliki karakteristik lingkungan sebagai kota taman. Wilayah Kecamatan Menteng yang masih memiliki sisa-sisa dari karakteristik lingkungan bercirikan kota taman adalah wilayah Kecamatan Menteng bagian selatan. Sementara untuk identitas tempat yang melekat pada wilayah Kecamatan Menteng adalah sebagai tempat hunian bagi penduduk yang memiliki image ellite serta tempat kegiatan bernilai ekonomi tinggi. Sebagai kesimpulan didapatkan bahwa secara fisik Kecamatan Menteng sudah banyak mengalami perubahan, kecuali pada wilayah bagian selatan. Secara sosial, Kecamatan Menteng juga telah mengalami perubahan karakter dan identitas.

ABSTRACT
Menteng Subdistrict is one of the administrative areas located in the Central Jakarta City, DKI Jakarta Province. Formerly Menteng Subdistrict is one of the places in Indonesia that has been developed and has a landscape characterized as 39 garden city 39 . Along with the times of development, Menteng Subdistrict has experienced changes in environmental characteristics particularly associated with the concept of garden city. The changes of environmental characteristics that experienced by Menteng subdistrict could further affect to the citizen rsquo s sense of place and the identity of those subdistrict. This research conducted to analyze the environmental characteristics pattern of Menteng Subdistrict based on the citizen rsquo s sense of place and the place identity where is formed in Menteng Subdistrict along with environmental characteristic changes as garden city. Data collection is conducted through in depth interviews with key informants and distribute questionnaires to actors of various activities in Menteng Subdistrict. All of collected data is categorized into several themes. Analysis process apply the triangulation method between historical literature of Menteng Subdistrict, of Menteng Subdistrict planning document, and discover keyword and theme from interview result. Results of the analysis shows that based on the citizen rsquo s sense of place, the whole area of Menteng Subdistrict now is no longer has an environmental characteristic as a garden city. Part of Menteng Subdistrict which still has remnants of environmental characteristics as garden city is at the southern region of that subdistrict. Whereas for the place identity that attached to the Menteng Subdistrict is as a shelter for residents who have an ellite image and place of high economic value activities. In conclusion, it is found that physically Menteng Subdistrict has been changed much,except the southern region. Socially, the character and identity of Menteng Subdistrict has been changed."
2017
S68366
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noviani Darmawati
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh alokasi bantuan pengendalian penyakit AI yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada provinsi terhadap kejadian penyakit AI di Indonesia. Penelitan terdahulu terkait pengendalian penyakit AI umumnya hanya melihat efektifitas dalam pelaksanaan kebijakan pengendalian penyakit AI, tetapi belum melihat bagaimana pengaruh alokasi bantuan pemerintah untuk pengendalian penyakit AI terhadap kejadian penyakit AI di Indonesia. Dengan menggunakan metode regresi OLS dan IV SLS, penelitian ini menggunakan data panel pada 34 provinsi yang ada di Indonesai selama kurun waktu 2013-2016. Hasil estimasi menunjukkan bahwa alokasi bantuan pencegahan penyakit AI berpengaruh signifikan terhadap kejadian penyakit AI namun belum mampu menguranginya. Sehingga implikasi kebijakan yang sebaiknya dilakukan oleh pemerintah yaitu alokasi bantuan pengendalian penyakit AI yang diberikan sebaiknya tidak reaktif terhadap kejadian penyakit AI dan populasi unggas saja, tetapi sesuai acuan yang jelas berupa roadmap pengendalian AI sesuai dengan tahapan yang disepakati berdasarkan epidemiologi penyakit AI. Sehingga diharapkan dapat mengurangi kejadian penyakit AI di Indonesia. Optimalisasi peran puskeswan dan kegiatan surveilans AI di daerah perlu ditingkatkan untuk mengurangi kejadian penyakit AI selain pemberian alokasi bantuan pengendalian penyakit

This study aims to analyze the influence of the allocation of AI control assistance provided by the central government to the provinces on the incidence of AI in Indonesia. Previous research on AI disease control generally only saw effectiveness in implementing AI disease control policies, but had not seen how the effect of the allocation of government assistance in the incidence of AI in Indonesia. Using the OLS and IV SLS regression methods, this study uses panel data in 34 provinces in Indonesia during the 2013-2016 period. The estimation results show that the allocation of AI prevention assistance has a significant effect on the incidence of AI but has not been able to reduce it. So that the policy implications that should be made by the government are the allocation of AI control assistance given should not be reactive to AI disease events and poultry populations, but according to clear references in the form of AI control roadmap, with agreed stages based on AI epidemiology. So that it can reduce the incidence of AI in Indonesia. Optimizing the role of puskeswan and AI surveillance activities in the regions needs to be improved to reduce the incidence of AI in addition to the allocation of AI disease control assistance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T52566
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>