Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Citra Dewi
"ABSTRAK
Latar Belakang: Sekitar 6-7% kehamilan disertai trauma, yang berkontribusi menyebabkan kematian maternal hingga 46%, namun jarang dibicarakan karena bersifat non-obstetrik. Komplikasi maternal meliputi ketuban pecah, solusio plasenta, cedera organ intraabdomen, perdarahan, terminasi seksio sesarea, bahkan kematian. Morbiditas dan mortalitas janin bahkan dapat terjadi tanpa cedera signifikan pada ibu. Hingga saat ini, belum ada publikasi mengenai trauma pada kehamilan di Indonesia.

 

Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui profil trauma pada kehamilan di RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta dan RSUD Dok II Jayapura.

 

Metode: Penelitian bersifat deskriptif observasional. Semua ibu hamil dengan trauma yang memeriksakan dirinya ke RSUPN Cipto Mangunkusumo dan RSUD Dok II tahun 2016-2018 dimasukkan sebagai subyek penelitian. Data demografis, obstetrik, karakteristik trauma, gejala dan temuan klinis, serta luaran ibu dan janin dianalisa secara deskriptif.

 

Hasil: Didapatkan 100 kasus trauma dari 7130 ibu hamil dalam penelitian ini. Berdasarkan ISS (Injury Severity Score), 76% subyek termasuk trauma derajat ringan, 20% derajat sedang, dan 4% derajat berat. Tiga mekanisme trauma terbanyak adalah jatuh (61%), kecelakaan lalu lintas (24%), dan kekerasan domestik (9%) dengan jenis trauma kontusio (82%) dan trauma superfisial (60%). Gejala klinis meliputi nyeri abdomen (60%), perdarahan pervaginam (13%), dan ketuban pecah (8%). Didapatkan 1 kasus syok, 2 kasus solusio plasenta, dan 2 kasus gawat janin. Luaran ibu baik, dengan 3% abortus, 3% seksio sesarea, 9% induksi pervaginam, dan 85% konservatif (di mana 91,8% kehamilan berhasil dipertahankan, 7,0% lahir prematur dan 1,2% abortus spontan). Luaran janin menunjukkan 1% lahir mati, 4% abortus, 10% lahir prematur, 7% lahir aterm, dan 78% konservatif.

 

Kesimpulan: Insidens trauma pada kehamilan pada penelitian ini sebesar 1.4%. Sebagian besar subyek termasuk kategori trauma derajat ringan (76%), disebabkan mekanisme jatuh (61%), dengan jenis trauma kontusio (82%) dan klinis nyeri abdomen (60%). Didapatkan 1% kasus syok, 2% solusio plasenta, 2% gawat janin, 4% abortus, dan 1% lahir mati, tanpa adanya mortalitas ibu. ISS (Injury Severity Score) dapat diterapkan untuk menilai derajat trauma ibu hamil, namun tidak menggambarkan luaran ibu maupun janin.


ABSTRACT
Background: Trauma complicates 6-7% pregnancies and causes up to 46% maternal deaths. Yet, it is rarely taken into consideration because of its non-obstetric origin. Maternal complications include membrane rupture, placental abruption, internal organ injury or hemorrhage, caesarean section termination, even maternal death. Fetal morbidity and mortality can even occur without significant maternal injuries. So far, there is no publication regarding trauma in pregnancy in Indonesia.

 

Objectives: This study aimed to determine the profile of trauma in pregnancy at RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta and RSUD Dok II Jayapura.

 

Methods: This was a descriptive observational study. All pregnant women with trauma went to RSUPN Cipto Mangunkusumo and RSUD Dok II during 2016-2018 were included. Demographic and obstetrics datas, trauma characteristics, clinical findings, and all maternal and fetal outcomes were analysed.

 

Results: Of all 7130 pregnant women included, there were 100 trauma cases. Using ISS (Injury Severity Score), 76% subjects had mild trauma, 20% moderate trauma, and 4% severe trauma. Three main trauma mechanisms were fall (61%), motor vehicle accidents (24%), and domestic assaults (9%), with contusion (82%) and superficial trauma (60%). Clinical symptoms included abdominal pain (60%), vaginal bleeding (13%), and water broke (8%). There were 1 hypovolemic shock and 2 placental abruption cases, with 2 fetuses showing fetal distress. Maternal outcomes were good; with 3% abortion, 3% caesarean-section, 9% vaginal induction, and 85% conservative cases (of which 91.8% managed to continue the pregnancy, 7.0% had preterm labor, and 1,2% had spontaneous abortion). Fetal outcomes showed 1% stillbirth, 4% abortion, 10% preterm birth, 7% term birth, and 78% conservative pregnancy.

 

Conclusions: Incidence of trauma in pregnancy in this study is 1.4%. Most subjects have mild trauma (76%), caused by fall (61%), presented mostly with contusion (82%) and abdominal pain (60%). We reported no maternal mortality, 1% hypovolemic shock, 2% placental abruption, 2% fetal distress, 4% abortion rate, and 1% stillbirth. ISS can be applied to assess maternal trauma degree, but does not represent maternal or fetal outcomes.

"
2018
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hellen Citra Dewi
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran psychological well-being pada petugas pemadam kebakaran di Jakarta. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan pengumpulan data melalui kuesioner. Penelitian ini menggunakan alat ukur Ryff’s Scale of Psychological Well-Being yang telah diadaptasi oleh kelompok payung penelitian Psychological Well-Being 2012. Pengolahan data yang diperoleh dilakukan dengan menggunakan teknik statistik deskriptif. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 200 petugas pemadam kebakaran dari lima wilayah di Jakarta. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa skor mean psychological well-being petugas pemadam kebakaran di Jakarta tergolong tinggi.

This research aims to describe the psychological well-being of firefighters in Jakarta. The approach of this research is a quantitative approach by collecting data through questionnaires. This research uses Ryff’s Psychological Well-Being Scale, which is adopted from previous research by a research team of psychological well-being in 2012. The data is analyzed using descriptive statistic technique. Research participants are 200 firefighters from five regions in Jakarta. The results shows that the mean score of psychological well-being of firefighters in Jakarta is high. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S45267
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanty Citra Dewi
"Gel adalah suatu sediaan yang baik sebagai sabun mandi, karena mudah dibilas dan memiliki penampilan fisik yang baik. Kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) terbukti kaya akan kandungan xanton yang memiliki potensi aktivitas antioksidan yang sangat tinggi terutama pada hasil fraksinasi diklorometana.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah formulasi gel sabun mandi yang mengandung fraksi diklorometana dari ekstrak metanol kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) dengan konsentrasi yang bervariasi, yaitu 0,03; 0,08 dan 0,13% memiliki aktivitas antioksidan dan kestabilan fisik. Penentuan aktivitas antiokidan fraksi dan sediaan gel dilakukan dengan menggunakan metode peredaman radikal DPPH. Uji kestabilan fisik dilakukan dengan pengamatan gel yang disimpan pada tiga suhu yang berbeda, yaitu suhu rendah (4±2oC), suhu kamar (29±2°C) dan suhu tinggi (40±2°C).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai IC50 rata-rata dari fraksi diklorometana kulit buah manggis sebesar 14,09 ppm, dan gel 0,13% fraksi diklorometana kulit buah manggis memiliki aktivitas antioksidan yang paling tinggi yaitu 17379,32 ppm bila dibandingkan dengan gel 0,03% fraksi diklorometana kulit buah manggis (31576,08 ppm), gel 0,08% fraksi diklorometana kulit buah manggis (20890,62 ppm) dan gel vitamin C sebagai blanko positif (52904,46 ppm). Sediaan gel sabun mandi yang mengandung fraksi diklorometana kulit buah manggis 0,03; 0,08 dan 0,13% stabil secara fisik pada suhu rendah (4±2°C), suhu kamar (29±2°C) dan suhu tinggi (40±2°C)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S52923
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanty Citra Dewi
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek Atrika Jl. Kartini Raya No. 34A, Jakarta Pusat bertujuan untuk mengetahui dan memahami peran apoteker di apotek dalam bidang teknis kefarmasian maupun non teknis kefarmasian. Tugas khusus yang diberikan berjudul Perbandingan Antara Sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan Sistem Jaminan Kesehatan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah dengan tujuan untuk mengetahui serta membandingkan regulasi kedua sistem jaminan kesehatan tersebut.

Pharmacists Professional Practice at Apotek Atrika No. 34A, Central Jakarta aims to identify and understand the role of pharmacists in Pharmacy in the field of technical and non technical pharmacy. Specific assignment given titled Comparison Between the National Health Insurance System (JKN) with the Regional Health Insurance System of Central Kalimantan Province in order to determine and compare the regulation of both the health insurance system."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tanty Citra Dewi
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di PT Aventis Pharma bertujuan agar mahasiswa mengetahui aspek-aspek yang berhubungan dengan penerapan CPOB di industri farmasi juga mengetahui dan memahami peran dan tanggung jawab apoteker di dalam industri farmasi. Tugas khusus yang diberikan berjudul Simplifikasi Dokumen Prosedur Pengemasan Induk (PPI) Sebagai Penerapan Lean Manufacturing di PT Aventis Pharma untuk menyederhanakan dan meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam penggunaan dokumen Prosedur Pengemasan Induk (PPI) tersebut.

Pharmacists Professional Practice implemented in PT Aventis Pharma aims to make student aware about aspects related to the implementation of GMP in the pharmaceutical industry and also to know and understand the roles and responsibilities of pharmacists in the pharmaceutical industry. Specific assignment titled Simplification of Master Packaging Procedures Document (PPI) as Implementation of Lean Manufacturing at PT Aventis Pharma to simplify and improve the effectiveness and efficiency in the use of Master Packaging Procedures Document (PPI).
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tanty Citra Dewi
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Pusat Penyidikan Obat dan Makanan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia bertujuan untuk dapat memahami tugas, fungsi dan peran apoteker di Badan Pengawas Obat dan Makanan umumnya, serta di Pusat Penyidikan Obat dan Makanan khususnya. Tugas khusus yang diberikan berjudul Penyidikan Pangan Tanpa Izin Edar (TIE) dan Tidak Memenuhi Syarat (TMS) di Indonesia Pada Tahun 2012 dan 2013 di Pusat Penyidikan Obat dan Makanan Badan POM RI untuk dapat menganalisis penyebab terjadinya kasus perkara tindak pidana di bidang pangan di Indonesia.

Pharmacists Professional Practice at Food and Drug Investigation Division of Food and Drug Administration of Indonesia aims to be able to understand the duties, functions and role of the pharmacist in the Food and Drug Administration of Indonesia generally, and in the Food and Drug Investigation Division specially. Specific assignment given titled Investigation of Food Without Distribution License and Ineligible in Indonesia in 2012 and 2013 in the Food and Drug Investigation Division of Food and Drug Administration of Indonesia in order to analyze the causes of criminal assault cases in the food sector in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Citra Dewi
"Keberadaan salon saat ini sangat dibutuh kan untuk tetap menjaga penampilan wanita seperti rambut dan wajah agar tetap berpenampilan prima di setiap tuntutan perkerjaan, namun tidak semua wanita mempunyai waktu yang banyak untuk meluangkan waktunya di salon. Ada nya tuntutan pekerjaan khususnya di kota Jakarta yang cukup aktif dan mobile seperti wanita kantoran yang tidak memiliki waktu banyak untuk menjaga penampilan mereka agar tetap prima sehingga memerlukan salon yang pelayanan yang kilat untuk cuci blow rambut mereka ketika ingin meeting dengan client sehingga memerlukan salon yang dapat menunjang penampilannya dengan waktu yang sesingkat mungkin, dengan begitu jasa salon kecantikan ini akan mendapatkan peluang pasar yang besar karena jumlah orang yang tidak punya waktu banyak untuk merawat diri sendiri akan semakin besar. Salon Instant Parlour ini adalah cerminan gaya hidup masyarakat perkotaan yang dapat memecahkan masalah dengan memanfaat kan strategi kekuataan yang di miliki untuk mengatasi segala masalah yang timbul dalam dimensi waktu wanita kantoran untuk menunjang penampilan agar prima dan cantik.

The existence of salon is really needed to keep women's appearance such as hair and face to dressed nicely in every job requirement, but not every women have much time to spend her time in salon. Especially in Jakarta, there are too much job requirement which are active and mobile like an office woman who doesn't have much time to keep her appearance formerly in order to need a salon that has an express service to blow wash their hair when they meet with client so that they need salon which can support her performance with short time, on that way beauty salon service will have a big chance because of many person who don't have much time to treat themselves is bigger and bigger. Parlour Instant Salon is a life style reflection of citizens that can solve the problem using power strategy that they have to conquer a problem arise in a time dimension for office woman to support their performance so that the appearance beauty and great."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S64475
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Resi Citra Dewi
"Latar Belakang: Tatalaksana pasien Penyakit jantung bawaan (PJB) dengan obstruksi Alur Keluar Ventrikel Kanan (AKVK) yang belum dapat dilakukan operasi reparasi adalah tindakan paliatif. Implantasi stent AKVK saat ini mulai menjadi alternatif pilihan.
Tujuan: Mengetahui luaran klinis pasien anak usia 0-18 tahun dengan obstruksi infundibular AKVK dengan shunt ventrikel dibandingkan dengan operasi Modified Blalock-Thomas-Taussig Shunt (MBTTS).
Metode: Studi kohort retrospektif dengan menggunakan data sekunder dari rekam medis pasien obstruksi AKVK disertai shunt ventrikel yang dilakukan implantasi stent AKVK atau MBTTS pada Desember 2019-Oktober 2022 di RS PJNHK. Dilakukan pemantauan selama perawatan, dilanjutkan dengan follow up 30 hari setelah tindakan.
Hasil: Total 87 pasien diinklusikan pada penelitian ini; 29 pasien dilakukan implantasi stent AKVK, dan 58 pasien dilakukan tindakan MBTTS, median usia kelompok stent AKVK 29 (1-220) bulan, dan kelompok MBTTS 25,5 (6-227) bulan (p=0,739). Luaran klinis MACE pada kelompok stent AKVK vs MBTTS tidak berbeda, rehospitalisasi (1(3,4%) vs 0(0%), p=0,333), re-intervensi (3(10,3%) vs 6 (10,3%), p=1,000), kematian dalam 30 hari (3(10,3%) vs 2 (3,4%), p=0,340). Target saturasi oksigen tercapai tidak berbeda pada kedua kelompok stent AKVK vs MBTTS (93,1% vs 96,5 %, p=0,290). Lama rawat ICU pada kelompok stent AKVK dan MBTTS ( 2(0-43) hari vs 3,5(2-9) hari, p <0,001), total lama rawat RS antara kedua kelompok (6,5 (3-41) hari vs 7(4-24) hari, p=0,048) berbeda bermakna.
Kesimpulan: Luaran klinis tindakan stent AKVK pada pasien anak dengan obstruksi AKVK dengan shunt ventrikel tidak berbeda dengan tindakan MBTTS pada MACE, pencapaian target saturasi oksigen paska tindakan, namun berbeda pada lama rawat di ICU dan total lama rawat di rumah sakit.

Background: The main treatment of Congenital heart disease (CHD) patient with right ventricular outflow tract (RVOT) obstruction with ventricular shunt who were unable to undergone surgical repair was palliative procedure. Implantation of RVOT stent has become an alternative option.
Objectives: To determine the characteristics and clinical outcomes of pediatric patients aged 0-18 years with infundibular RVOT obstruction with ventricular shunt compared with Modified Blalock-Thomas-Taussig Shunt (MBTTS) surgery.
Methods: This retrospective cohort study was using secondary data. Basic data was collected through medical records for patients with infundibular RVOT obstruction with ventricular shunt, which underwent RVOT stent implantation or MBTTS in the period of December 2019-October 2022 at the NCCHK. Monitoring was carried out during treatment and continued with follow-up within 30 days after the procedure.
Results: A total of 87 patients were included; 29 patients underwent RVOT stent implantation, and 58 patients underwent MBTTS, median age of RVOT stent group of 29 (1-220) months, and MBTTS group of 25,5 (6-227) months, (p=0,739). Initial clinical outcome of MACE in RVOT stent vs MBTTS group was not different, rehospitalisation (1 (3,4%) vs 0 (0%), p=0,333), re-intervention (3(10,3%) vs 6 (10,3%), p=1,000), and 30-day mortality (3(10,3%) vs 2 (3,4%), p=0,340). Achieved oxygen saturation target was in RVOT stent vs MBTTS was (93,1% vs 96,5 %, p=0,290). ICU length of stay (LOS) in RVOT stent group vs MBTTS was 2 (0-43 days) vs 3,5 (2-9 days), p <0,001, total hospital LOS was (6,5 (3-41 days) vs 7(4-24 days), p=0,048) was different significantly.
Conclusion: Initial clinical outcome in paediatric patients with RVOT obstruction with shunt who underwent RVOT stent or MBTTS was not different in MACE, achievement of oxygen saturation target, but significantly different in ICU LOS, and total hopital LOS
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Dewi
"Paktik perkawinan anak adalah fenomena sosial yang dialami oleh banyak perempuan di berbagai belahan dunia. Temuan Unicef mencatat pada tahun 2014 lebih dari 700 juta perempuan menikah dibawah usia 18 tahun, sementara Indonesia berada di urutan kedua tertinggi di ASEAN. Disertasi ini di tulis untuk mengungkap dan memaparkan proses reproduksi budaya praktik perkawinan anak yang berkelindan dengan beragam aspek dan konteks serta pengalaman dan negosiasi perempuan dalam menjalani perkawinan anak pada orang Kaili di Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah. Suatu kajian etnografi feminis yang meggunakan teori habitus dan practice, Pierre Bourdieu untuk mengungkap relasi antara gagasan budaya dan aspek sejarah dengan praktik perkawinan anak. Teori intersectionality dari patricia Hill Collins untuk menganalisis posisi subyek dengan rangkaian persinggungan relasi kuasa yang mempengaruhi pengalaman hidup subyek perkawinan anak serta teori agency dan
resistance dari Saba Mahmood untuk menguraikan upaya perempuan dalam membangun subyektivitasnya. Penelitian dilakukan bulan Juli 2016 - Maret 2019 melaui observasi dan wawancara mendalam serta metode life history dan genealogi. Pertanyaan penelitian yang diajukan adalah 1). Bagaimana praktik perkawinan anak menjadi bagian dari sistem sosial orang Kaili dari masa ke masa? 2). Bagaimana reproduksi kultural praktik perkawinan anak dimaknai oleh subyek dari berbagai latar belakang sosial dalam generasi yang berbeda? 3). Bagaimana perempuan Kaili membangun subjektivitasnya selama menjalani praktik perkawinan anak dan menggunakan subyektifitas tersebut untuk menegosiasikan posisinya? Temuan penelitian menujukan bahwa praktik perkawinan anak merupakan disposisi atas berbagai masalah terutama yang menyangkut kehormatan dan martabat perempuan yang membentuk habitus. Praktik tidak selalu identik dengan usaha untuk meneguhkan dominasi seperti yang dikemukakan oleh Bourdieu. Pada kondisi tertentu praktik sosial terkadang mengekspresikan ketulusan dalam menjalin relasi yang intim antara manusia seperti relasi antara orang tua dan anak. Pada masa lampau perkawinan anak menjadi pilihan paling rasional saat itu, untuk menjaga kehormatan dan harga diri perempuan. Pada generasi masa kini perkawinan anak ditafsir kembali sebagai strategi mengatasi dinamika kontekstual dalam kehidupan sosial, baik pribadi maupun kelompok. Selanjutnya tidak semua perempuan subyek perkawinan anak kemudian menjadi powerless. Berbagai cara dan mekanisme yang dikembangkan oleh para subyek menegaskan bahwa praktik ini bukan fenomena tunggal dengan
reason yang tunggal pula, akan tetapi didalamnya terdapat para individu dengan beragam kepentingan (self interest) lalu mengembangkan berbagai mekanisme sesuai dengan kondisi diri dan keluarga yang melingkupinya.

The practice of child marriage is a social phenomenon experienced by many women in various parts of the world. Unicef's findings noted that in 2014 more than 700 million women were married under the age of 18, while Indonesia was the second highest in ASEAN. This dissertation was written to reveal and describe the cultural reproduction process of child marriage practices that are intertwined with various aspects and contexts as well as experiences and negotiations of women in undergoing child marriage to Kaili people in Donggala Regency, Central Sulawesi. A feminist ethnographic study that uses habitus and practice theory, Pierre Bourdieu is used to reveal the relationship between cultural ideas and historical aspects and the practice of child marriage. The intersectionality theory from Patricia Hill Collins is used to analyze the subject's position with a series of power relations that affect the life experience of the subject of child marriage and the theory of agency and resistance from Saba Mahmood is used to describe women's efforts in building their subjectivity. The research was conducted in July 2016 - March 2019 through observation and in-depth interviews as well as methods of life history and genealogy. The research questions posed are 1). How has the practice of child marriage been part of the Kaili social system from time to time? 2). How can the cultural reproduction of child marriage practices be interpreted by subjects from various social backgrounds in different generations? 3). How did Kaili women develop their subjectivity during the practice of child marriage and use this subjectivity to negotiate their positions? The research findings show that the practice of child marriage is a disposition to various problems, especially those concerning the honor and dignity of women who form the habitus. The practice is not always in line with efforts to assert domination as argued by Bourdieu. In certain conditions social practice sometimes expresses sincerity in forging intimate relationships between humans such as relationships between parents and children. In the past, child marriage was the most rational choice at that time, to protect women's honor and dignity. In the current generation, child marriage is reinterpreted as a strategy to overcome contextual dynamics in social life, both individually and in groups. Furthermore, not all women who are subject to child marriage become powerless. The various ways and mechanisms developed by the subjects emphasize that this practice is not a single phenomenon with a single reason, but there exist individuals with various interests (self-interest) then develop various mechanisms according to their own conditions and the family conditions that surrounds it."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Santia Citra Dewi
"ABSTRACT
Sintesis biodiesel dari minyak jelantah MJ dengan proses esterifikasi dan transesterifikasi menggunakan katalis heterogen TiO2 dan CaO telah diteliti. Dalam studi ini, MJ digunakan sebagai bahan baku untuk memproduksi biodiesel dalam upaya untuk mengurangi dampak negatifnya. MJ dimurnikan melalui proses filtrasi dan pemucatan untuk menghilangkan pengotor dan memulihkan warna minyak. Esterifikasi dilakukan selanjutnya untuk mengurangi kadar asam lemak bebas ALB dengan fotoreaktor yang terdiri dari pengaduk ultrasonik dan lampu ultraviolet yang sepenuhnya dipaparkan ke campuran reaksi untuk mengaktivasi TiO2 P25 sebagai pengganti katalis asam. Proses esterifikasi dilakukan pada variasi loading TiO2 P25, waktu reaksi dan rasio molar minyak dan metanol. Minyak dengan kadar ALB rendah ditransesterifikasi dengan pengadukan mekanik menggunakan katalis heterogen basa CaO untuk menghasilkan metil ester atau biodiesel. Proses transesterifikasi dilakukan dengan variasi kecepatan pengadukan 250 rpm, 500 rpm, 750 rpm, dan 1000 rpm. Hasil esterifikasi diuji menggunakan metode titrasi untuk mengetahui kadar ALB sebelum dan sesudah esterifikasi. Konversi maksimum ALB adalah 45,2 dengan kondisi operasi optimum sebagai berikut: 0,25 wt TiO2, 2 jam reaksi, dan rasio molar minyak dan metanol 1: 24. Biodiesel dikarakterisasi dengan FTIR, GC-FID, viskometer, piknometer, dan GC-MS. Yield biodiesel ditemukan sekitar 80 melalui kondisi operasi optimal sebagai berikut: 4 jam reaksi, 60oC, 1 wt CaO, dan kecepatan pengadukan 500 rpm. Biodiesel yang dihasilkan memiliki spesifikasi sebagai berikut: massa jenis 855 kg/m3, viskositas kinematik 4,7 cSt, bilangan iodin 58 g iodin/100 g sampel, dan kadar metil ester 98,9.

ABSTRACT
Synthesis of biodiesel from waste cooking oil WCO by esterification and transesterification process using heterogeneous catalysts TiO2 and CaO has been investigated. In this study, WCO is used as raw material for producing biodiesel in an effort to reduce its negative impact. MJ is purified by filtration and bleaching process to remove impurities and recover oil color. Esterification is carried out further to reduce free fatty acid FFA content with a photoreactor consisting of ultrasonic stirrer and ultraviolet lamp which was fully immersed to the reaction mixture to activate TiO2 P25 as a substitute for the acid catalyst. The esterification process is carried out on different variations such as TiO2 P25 loading, reaction time and molar ratio of oil and methanol. Oil with low content of FFA was going through transesterification process by mechanical stirring using a heterogeneous base catalyst CaO to produce methyl esters or biodiesel. The transesterification process is carried out at different stirring speeds 250 rpm, 500 rpm, 750 rpm, dan 1000 rpm . The esterification results were tested using titration method to determine FFA content before and after esterification. The maximum conversion of FFA is 45.2 with the optimum operating conditions as follows 0.25 wt TiO2 P25, 2 hours reaction, and molar ratio of oil and methanol 1 24. Biodiesel is characterized by FTIR, GC FID, viscometer, pycnometer, and GC MS. The yield and maximum methyl ester content were discovered to be approximately 80 and 98.9, respectively, under optimal operating conditions as follows 4 hours reaction, 60 C, 1 wt CaO, and stirring speed of 500 rpm. Biodiesel that was produced have a speicification as following density 855 kg m3, kinematic viscosity 4.7 cSt, iodin value 58 g iodin 100 g sample, and metil ester content 98.9."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>