Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Christian Samuel
"Siklofosfamid merupakan senyawa pengalkilasi golongan oksazafosforin, berkhasiat sebagai antineoplastik yang mengalkilasi DNA sehingga sel kanker gagal bereplikasi. Siklofosfamid dapat memberikan efek terapi apabila sudah termetabolisme menjadi 4-hidroksisiklofosfamid (4-OHCP). Analisis 4-OHCP dilakukan pada 26 orang pasien kanker Rumah Sakit Kanker ?Dharmais? yang mendapatkan regimen siklofosfamid. Darah yang digunakan sebagai sampel diambil pada 0,5 dan 1 jam setelah pemberian kemoterapi masing-masing sebanyak 3 ml. Analisis 4-OHCP dilakukan setelah plasma diderivatisasi dengan semikarbazid HCl menggunakan kromatografi cair kinerja ultra tinggi ? tandem spektrometer massa. Metode ini telah divalidasi pada penelitian sebelumnya, Hasil validasi metode secara parsial menghasilkan akurasi dan presisi intra hari dengan % diff dan koefisien variasi (KV) tidak lebih dari 15% dan tidak lebih dari 20% pada konsentrasi LLOQ. Kurva kalibrasi yang linear didapat pada rentang 50 ? 15.000 ng/ml untuk siklofosfamid dan 5 ? 1.000 ng/ml untuk 4-OHCP. Metode ini telah memenuhi syarat akurasi dan presisi intra hari sesuai EMEA Guidelines. Hasil analisis kadar 4-OHCP pada 26 pasien kanker menunjukkan kadar 4-OHCP yang terukur berada pada rentang 5,25 ng/ml hingga 832,44 ng/ml. Hal ini menunjukkan bahwa pengobatan dengan siklofosfamid pada 26 pasien kanker tersebut sudah tepat dan diharapkan dapat menyembuhkan kanker.
Cyclophosphamide is an alkylating agent from oxazaphosphorine compound, used as antineoplastic which alkylate the DNA cause the cancer cell fail to replicate. Cyclophosphamide is able to give therapeutic effect if it has been metabolized into 4-hydroxycyclophosphamide (4-OHCP). 4-OHCP analysis performed on 26 cancer patients in ?Dharmais? Cancer Hospital who get cyclophosphamide. Blood used as samples taken at 0,5 and 1 hour after administration of chemotherapy respectively 3 ml. Analysis of 4-OHCP done after plasma was derivatized with semicarbazide HCl by Ultra High Performance Liquid Chromatography ? Tandem Mass Spectrometry. This method has been validated in the previous research. Results of partial method validation produced intra-day accuracy and precision which % diff and coefficient of variation (CV) not more than 15% and not more than 20% at LLOQ concentration. A linear calibration curve produced in the range of 50 ? 15.000 ng/ml for cyclophosphamide and 5 ? 1.000 ng/ml for 4-OHCP. This method has been qualified for intra-day accuracy in accordance to EMEA Guidelines. Results of the analysis of 4-OHCP in 26 cancer patients showed the measured value of 4-OHCP are in the range of 5,25 ng/ml to 832,44 ng/ml. This suggests that treatment with cyclophosphamide in 26 cancer patients were appropriate and is expected to cure the cancer."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
S60007
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christian Samuel
"
ABSTRAK
Peran apoteker di dalam CPOB sangat penting terkait dengan mutu obat sehingga perlu bagi seorang mahasiswa apoteker untuk mendapatkan pengalaman kerja sebelum nantinya akan mengerjakan tanggung jawabnya di dunia farmasi, salah satunya dengan mengikuti Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA). Melalui PKPA ini, mahasiswa profesi apoteker diharapkan dapat melihat keadaan nyata di industri farmasi serta menerapkan ilmu-ilmu teori yang telah dipelajari sebelumnya. Dalam laporan ini, calon apoteker akan menjelaskan hasil praktek kerja yang telah dijalan selama dua bulan. Selama PKPA, calon apoteker mengikuti initial training dan ditempatkan di departemen Quality Assurance. Calon apoteker membuat protokol dan laporan validasi proses, validasi pembersihan, dan studi waktu tunggu bersih serta mengerjakan pembuatan analisis worst case untuk validasi pembersihan.
Setelah mengikuti PKPA, calon apoteker mengetahui peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker di Industri Farmasi antara lain sebagai penanggung jawab produksi, penanggung jawab pengawasan mutu, dan penanggung jawab pemastian mutu dengan pemahaman akan CPOB yang menjadi kebutuhan dasar seorang apoteker. Selain itu, calon apoteker telah melihat penerapan langsung pada proses produksi sesuai dengan kedua belas aspek yang ada pada CPOB dan menyadari pentingnya peran apoteker di dalam industri farmasi untuk memastikan produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan mutu sesuai tujuan penggunaann

ABSTRAK
harmacist role in application of GMP is very important related to the quality of the drug, therefore a pharmacist student needs to have working experience. Internship is one of many ways to get that experience. Through internship, pharmacist students are expected to see the real condition in pharmaceutical industry and apply theories that had been learned before. In this report, pharmacist student will explain the result of the internship that had been done for 2 months. During the internship, pharmacist student had initial training and is plotted in Quality Assurance department. Pharmacist student made process validation, cleaning validation, and clean holding time protocol and report, also did the worst case analysis for cleaning validation.
As the result of the internship, pharmacist student understood the role, job and responsibility of pharmacist in pharmaceutical industry such as PIC of production, PIC of Quality Assurance, and PIC of Quality Control with GMP as a basic knowledge. Then, pharmacist student also had seen the production process according to the twelve aspect o"
2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Christian Samuel
"Saat ini perizinan sarana dan tenaga kesehatan diambil alih oleh Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), maka Suku Dinas Kesehatan tidak lagi bertugas dalam memberikan izin baik sarana maupun tenaga kesehatan. Suku Dinas Kesehatan lebih fokus kepada urusan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian terhadap sarana pelayanan kesehatan. Hal ini bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan mutu sarana dan tenaga kesehatan yang telah memenuhi persyaratan. Atas peran inilah maka perlu adanya kesempatan bagi calon apoteker sebagai salah satu tenaga kesehatan untuk melihat langsung ke lapangan serta melakukan praktik kerja supaya dapat memahami tugas dan fungsi Suku Dinas Kesehatan dan peran apoteker sendiri. Praktek kerja profesi apoteker (PKPA) di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat dilaksanakan pada Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK). Kegiatan selama PKPA terbagi sesuai dengan seksi yang ada di SKD yaitu kegiatan terkait tenaga kesehatan, kegiatan terkait standarisasi mutu kesehatan, dan kegiatan terkait farmasi, makanan dan minuman. Setelah mengikuti PKPA, calon apoteker mengetahui tugas dan fungsi Suku Dinas Kesehatan yaitu melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan kesehatan masyarakat dan fungsi apoteker di Suku Dinas Kesehatan yaitu melaksanakan dan merencanakan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian (binwasdal) terhadap sarana pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan, khusus instalasi farmasi atau apotek dan sesama apoteker. Selain itu, calon apoteker telah melihat bahwa Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat telah melakukan proses pengelolaan persediaan obat dan alat kesehatan dengan baik.

Nowadays, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) took over the licensing
for health workers and health facilities from the Health Department. Health
Department focused on developing, supervising, and controlling the workers and the facilities. The purpose was to keep the quality of facilities and workers. For this reason, pharmacist student needed an experience to see how the Health Department worked and understood pharmacist role there through internship. The internship done at Health Resource Department according to the section which were health workers, quality standardization, and pharmacy, food and drinks. As the result of the internship, pharmacist student understood the role of Health department was doing some activity of developing the public health and pharmacist role in Health Department was doing and planning the activity of developing, supervising, and controlling of health facilities and health workers. Then, pharmacist student also had seen how Health Department of West Jakarta already did medicine and medical devices management in a good way.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Christian Samuel
"Salah satu fasilitas pelayanan kesehatan adalah apotek. Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh Apoteker. Pelayanan kefarmasian saat ini telah mulai berubah menjadi berorientasi kepada pasien. Apotek kini semakin menerapkan pelayanan farmasi klinis dan tidak hanya mementikan keuntungan. Pelayanan farmasi klinis diwujudkan dengan melakukan pengkajian resep, dispensing, pelayanan informasi obat (PIO), konseling, pelayanan kefarmasian di rumah (home care), pemantauan terapi obat (PTO) dan monitoring efek samping obat (MESO). Sebagai seorang calon apoteker yang nantinya akan melakukan praktik kefarmasian di apotek, pengalaman langsung merasakan kegiatan suatu apotek menjadi suatu kebutuhan. Praktek kerja profesi di apotek diharapkan dapat menambah pengetahuan calon apoteker serta sebagai sarana bagi calon apoteker untuk menerapkan pelayanan kefarmasian di apotek. Praktek kerja profesi ini diharapkan dapat memberi gambaran yang jelas terkait tugas dan fungsi apoteker dalam menjalankan perannya di apotek serta meningkatkan keterampilan calon apoteker dalam mengerjakan praktik kefarmasian. Setelah mengikuti PKPA, calon apoteker mengetahui bahwa Apoteker Pengelola Apotek (APA) di Apotek Kimia Farma No. 2 melaksanakan pengelolaan apotek terkait pengelolaan obat dan dokumentasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta kegiatan di Apotek Kimia Farma No. 2 meliputi pengelolaan obat, dokumentasi, klinik praktek dokter, pelayanan farmasi klinis serta kegiatan administratif.

One of health facilities is pharmacy. Pharmacy is a health facility where pharmacist done their pharmaceutical practice. Pharmaceutical services nowadays started to change become patient oriented, not just looking for profit. Pharmaceutical services were done through prescription screening, dispensing, drug information, counseling, home care, therapeutic drug monitoring, and adverse effect monitoring. As a pharmacist student, direct experience is needed and could be get from internship. The internship expected to make pharmacist student understood the role of pharmacist in pharmacy doing the pharmaceutical practice. As the result of the internship, pharmacist student found that the managing pharmacist of Kimia Farma No. 2 Senen Pharmacy has managed the medicine and documentation according to the regulation. Pharmaceutical activity in Kimia Farma No. 2 Senen Pharmacy consists of medicine management, documentation, clinic, clinical pharmaceutical service, and administrative.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library