Christi Pangesti
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan flexploitation yang merupakan keadaan
yang memaksa pekerja untuk tunduk saat tereksploitasi. Berbeda dengan eksploitasi
biasa, flexploitation terjadi di kalangan pekerja dengan kondisi kerja yang flexible seperti
pekerja lepas. Studi-studi sebelumnya mengkaji bagaimana pekerja seni turut
melanggengkan serta menormalisasi kondisi rentan mereka. Namun, studi-studi
sebelumnya belum secara khusus berfokus membahas perempuan pekerja seni. Masih
minimnya pembahasan mengenai topik tersebut membuat peneliti berargumen bahwa
perempuan pekerja seni mengalami kondisi kerentanan yang khas karena adanya kerugian
atas lingkungan kerja yang buruk, diskriminasi gender, timpang dan adanya beban ganda.
Penelitian ini menggunakan konsep flexploitation untuk membantu menjelaskan
kerentanan yang terjadi pada perempuan pekerja seni visual. Temuan penelitian
menunjukkan bahwa perempuan pekerja seni terjebak dalam flexploitation.
Flexploitation terhadap perempuan pekerja seni terlihat pada penerimaan terhadap
kondisi eksploitasi dalam sistem kerja flexible dan menyebabkan normalisasi kerentanan.
Kerentanan ini dinormalisasi berupa ketidakamanan pendapatan, jam kerja yang tidak
menentu, kontrak kerja yang tidak mengikat, ketiadaan jaminan sosial, dan ketidakpastian
jenjang karir. Kemungkinan flexploitation terjadi lebih besar pada perempuan pekerja
seni visual karena perempuan dianggap tidak memiliki tanggung jawab utama sebagai
pencari nafkah dan perempuan dapat memiliki keleluasaan untuk dapat mengurus rumah
tangga.
......This study aims to describe flexploitation which is a condition that forces workers to
submit when exploited. In contrast to ordinary exploitation, flexploitation occurs among
workers with flexible working conditions such as casual workers. Previous studies
examined how arts workers helped perpetuate and normalize their vulnerable condition.
However, previous studies have not specifically focused on women arts workers. The lack
of discussion on this topic has led researchers to argue that women arts workers
experience unique conditions of vulnerability due to the disadvantages of a bad working
environment, gender discrimination, inequality and a double burden. This study uses the
concept of flexploitation to help explain the vulnerability that occurs in female visual arts
workers. The research findings show that women arts workers are trapped in
flexploitation. Flexploitation of women arts workers can be seen in the acceptance of
conditions of exploitation in a flexible work system and causes the normalization of
vulnerabilities. This vulnerability is normalized in the form of income insecurity, erratic
working hours, non-binding work contracts, lack of social security, and uncertain career
paths. The possibility of flexploitation to occur is greater for women visual arts workers
because women are considered not to have the main responsibility as breadwinners and
women can have the freedom to be able to manage the household
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library