Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Choirul Saleh
Abstrak :
Pada pengoperasian sistem tenaga listrik untuk keadaan beban yang bagaimanapun, sumbangan daya dari tiap pembangkit harus ditentukan sedemikian rupa agar daya yang disuplai menjadi minimum. Biaya bahan bakar merupakan komponen biaya terbesar pada pembangkit thermis, oleh sebab itu maka biaya produksi tenaga listrik thermis, diusahakan menggunakan bahan bakar sehemat mungkin. Metode meminimasi biaya pembangkitan akan gagal, bila tidak mencakup rugi daya pada saluran transmisi, sebab meskipun biaya bahan bakar inkremental suatu pembangkit mungkin lebih rendah dari pembangkit lainnya, akan tetapi karena terletak jauh dari pusat beban, biaya rugi-rugi transmisinya besar. Untuk mengoptimalkan biaya bahan bakar dan rugi daya pada saluran, penyelesaiannya adalah dengan menggunakan persamaan koordinasi, karena pada persamaan ini biaya pembangkitan yang optimal akan tercapai bila biaya bahan bakar inkremental total dikalikan dengan faktor penalti bernilai sama untuk semua pembangkit. Dari hasil perhitungan optimasi didapatkan bahwa, pada beban sesaat yang sama didapatkan basil pembangkitan yang lebih rendah, hal ini disebakan karena adanya penurunan rugi daya pada saluran yang cukup signifikan, sehingga diperoleh penghematan biaya pembangkitan dibandingkan jika sistem dioperasikan manual, besar penghematan per kWh nya adalah Rp 17,0789 atau 12.97 % dari biaya pembangkitan sebelumnya, sedang rugi daya pada saat sebelum optimasi adalah 80.697 MW padasaat dioptimasi rugi dayanya sebesar 24.804 MW atau prosentasenya sebesar 225.30 %.
In order to get a minimum generation-cost of interconnected power-plants, each power plant generated power should be adjusted at a certain value depending on the load of each substations at that time. Fuel cost is the main cost portion of a thermal power plant , so to achieve a minimum cost, the thermal power plantfue consumtion should be manage efficiently. Calculation of generation cost optimation in between power plant connected over interconnected transmision line will not be accurate if not involving transmission linespower losses. Incremental fuel cost of a power plant may be lower then another, because its location is more far away from the load centre comparied to the another power plant, the total generation cost will be higher. To get an optimal generation cost involving transmission lines power losses a coordination equation will be used. By this equation we will get the optimum generation cost while the total fuel incremental cost multiplied by penalty factor has the same value for all power plants connected to results transmission lines. From the optimation-calculations we get lower power generation comparied to manual adjustments by load dispatch center operators, because of decreasing total transmission lines losses, also total generation cost per kWh decrease significanly. The real saving generation cost by this optirnation is Rp 10,747.00 or 8.17 % as before.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Choirul Saleh
Abstrak :
Penulis dalam skripsi ini menooba menggambarkan bentuk perjuangan yang dilancarkan oleh Imam Khumaini dalam menentang pemerintahan yang dijalankan oleh Muhammad Reza Pahlavi pada tahun 1977-1979. Gagasan, ide, dan perjuangan Imam Khumaini telah banyak memegang peranan penting dalam menegakkan cita-cita rakyat Iran. Ide untuk mendirikan negara Islam telah membakar keinginan rakyat yang mayoritas menganut agama Islam beraliran Syi'ah. Pemerintahan yang dijalankan oleh Syah dengan segala macam bentuk perubahan yang dilakukannya ternyata tidak dapat meredam rasa ketidakpuasan rakyat terhadap perbedaaan sosial antara si kaya dan si miskin. Syah dianggap rakyat sebagai boneka Amerika karena segala jenis kebijaksanaan yang dilakukannya tidak menguntungkan bagi rakyat. Imam Khumaini sebagai simbol perlawanan atas Syah secara terns-menerus memberikan nasihat dan dukungannya kepada rakyat Iran walaupun ia berada di pengasingan. Perlawanan rakyat yang hanya didukung oleh semangat dan rasa persamaan nasib telah membentuk suatu pasukan besar yang tidak dapat ditahan oleh kekuatan angkatan perang Syah. Setelah menyajikan secara deskriptif, diperoleh gambaran bahwa pada akhirnya Imam Khumaini berhasil merealisasikan gagasannya dan menghancurkan monarki Syah serta mendirikan negara Islam.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S13197
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library