Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chempaka Syahbuddin
"ABSTRAK
Dalam satu tahun terakhir topik diskusi mengenai gay atau homoseksual
semakin terbuka diperbincangkan di masyarakat Jakarta. Tulisan-tulisan di media
cetak, acara-acara di media elektronik sudah semakin sering membahas tentang
kehidupan kaum homoseksual. Akhir tahun 2003, Indonesia dikejutkan dengan
film "Arisan" yang mengangkat masalah gay dalam kehidupan masyarakat
perkotaan. Dengan diluncurkan film "Arisan" keberanian untuk memproklamirkan
status gay dalam ruang public saat ini sudah dapat dianggap lumrah untuk
beberapa lingkup pekerjaan, seperti pekerjaan di bidang seni,hiburan dan gaya
hidup.
Namun untuk beberapa lingkungan yang masih cenderung konservatif, pasti
akan sulit bagi kaum gay untuk membuka status seksual mereka. Hal ini
dikarenakan menurut beberapa riset menunjukkan semakin sering kontak
interpersonal dengan gay men dan lesbian semakin berkurang prasangska individu heteroseksual terhadap lesbian dan gay men (Harmon, Herek & Capitano dalam
Nelson, 2002). Lingkungan Pegawai Negeri Sipil tentunya bisa dikategorikan
sebagai lingkungan kerja yang konservatif menjadi tempat dimana sedikit sekali
kontak interpersonal terhadap kaum homoseksual.
Menurut Boswell, dalam Nelson (2002), dengan orientasi dan perilaku
heteroseksual sebagai norma dalam masyarakat kontemporer, heteroseksual
dianggap sebagai kelompok yang tidak menarik perhatian. Sementara individu yang memiliki orientasi seksual pada gender yang sama dipandang sebagai wakil dari
kaum minoritas yang terpisah, sering menyulut ketidak setujuan, ketakutan atau
kebencian karena menunjukkan ketidak normalan dan.ketidak sehatan. Atas dasar uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai jarak sosial pada pegawai negeri sipil terhadap rekan kerja gay. Untuk
mendapatkan perbandingan yang jelas, penulis melakukan penelitian di dua bidang
pekerjaan yang bertolak belakang, yaitu PNS dan pegawai radio swasta di Jakarta.
Dengan menggunakan skala jarak sosial Bogardus yang telah dimodifikasi dan dianalisa dengan skala Guttman, penulis mendapatkan hasil bahwa jarak sosial pada PNS lebih besar dibanding pegawai radio.
Jarak sosial yang lebih besar ditunjukkan oleh PNS kemungkinan juga
dikarenakan belum tersosialisasi dengan baik kesetaraan gender dalam lingkungan
kerja mereka. Sebuah studi mengindikasikan individu yang kurang menerima
kesetaraan gender cenderung kurang toleran pada (dan lebih berprasangka
terhadap) gay men dan lesbian (Haddock dkk dalam Nelson, 2002)."
2004
S3369
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chempaka Syahbuddin
"ABSTRAK
Penelitian ini berfokus pada intervensi yang dilalcukan oleh manajemen di
PT KOE untuk mcmbcntuk perilaku hemat energi pada karyawan meialui
program carpooling.
Pada saat ini ketersediaan energi BBM semakin berkurang. Menurut UU
Konsewasi Encrgi no.30 tahun 2007 adalah tanggungjawab semua pihak untuk
melakukan konservasi energi. Karena pemakaian BBM di Indonesia terbanynk
dikonsumsi oleh sektor industrl, dengan perincian sebagai berikut : yaitu sektor
rumah tangga sebesar 21,5%, sektor transportasi 37,9% serta sektor industri
sebesar 40,6%, maka sektor indushi sangat mcnaruh perhatian khusus untuk
menghemat energi. Disinilah perusahaan dapat berpanisipasi.
Energi dalam arti spcsifik yang dipakai industri adalah energi listrik yang
menggunakan bahan bakar minyak untuk pembangkilnya. Dalam rangka ikut
berpartsisi dalam melakukan pcnghematan energi di perusahaan, managemen PT
KOE mcncari program konservasi energi yang sesuai dengan keseharian
karyawannya.
' Melalui observasi dan wawancara yang dilakukan penulis, tergambarkan
pola keseharian karyawan di PT KOE yang mengakibatkan pemakaian listrik yang
melebihi semestinya di dalam kantor. Hal ini menyebabkan membengkaknya
biaya listrik yang harus dibayarkan oleh perusahaan.
Untuk menimbulkan perilaku konscrvasi cnergi, penul is mengusulkan
kepada perusahaan untuk melakukan program kompetisi carpooling, yaitu sebuah
perilaku dimana karyawan menggunakan satu mobil beramai-ramai sewaklu
berangkat dan pulang kerja.
Bertujuan untuk melihat intensi karyawan dalam melakukan carpooling,
penulis melakukan intervensi di perusahaan dengan menyebarkan informasi
selama tiga hari benurut-turut kcpada kclompok yang terdiri dari 30 orang dengan
kritcria mcmiliki mobil pxibadi dan berdomisili di luar Jakarta. Dilakukan juga
pengukuran intensi, sebelum dan sesudah intervensi. Hasil yang didapat adalah
teljadi kcnaikan intcnsi untuk melakukan cmpooling puda karyawan setelah
diadakan intervensi.
Berdasarkan hasil intervensi ini, pcnulis mengusulkzm kepada pemsahaan
untuk mclaksanakan kompetisi carpooling antar karyawan untuk membentuk
perilaku melakukan carpooling sewaktu berangkat dam pulang kantor bcrsama
rekan sekerja.

ABSTRACT
Today, the supply of energy from fossil fuel is depleting, white the
demand is increasingly higher. Consequently, the price is also rising higher every
day. The Conservation Bill no.30 year 2007 (Undang-undang Konservasi no.30
tahun 2007) has stated that it is the responsibility ot' all involved in society such as
the industry, the transportation and the households sector to conserve energy. The
statistics shows that the industrial sector has consumed 40,6% ot? all energy
consumption, followed by the transportation sector that reaches 37% and the
household sector is 21 ,5%. Therefore, the industry is the sector most conccmcd to
safe energy a way to cut energy cost. Energy in industrial term means electricity;
as such electric power plant to be able to operate needs fossil fuel as the energy.
The intervention in corporation done by PT KOE company toward its
employees is done because the company is seeking a solution, a way to conserve
energy meaning to cut electricity cost.
From observation and interviews, the writer finds out the routines of the
everyday life of the employees of PT KOE company which eventually effects the
consumption of electricity which is higher than it should be. The management of
PT KOE has agreed to a proposal submitted bythe writer to conduct intervention
within corporation which is the carpooling, a behavior in which employees to go
to work and go home together sharing one car with fellow employees.
The writer conducts intervention in corporation by spreading infonnation
to a group of 30 employees in a three days? time in sequence, with the following
criteria: each has a private car, each lives in outer J akarta.
Intention measurement is also done before and after intervention. The
result is the raise of intention of the employees atier the intervention conducted.
Based on the result of the intervention, the writer proposes to the management of
PT KOE to conduct carpooling competition to develop carpooling behavior to go
to work and to go home together with colleague by sharing a car.

"
2008
T34106
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library