Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chatarina Pahlewi
"Fenomena perceraian di Indonesia yang terjadi pada tahun 2022, berdasarkan laporan statistik mencapai 516.334 kasus dan terus meningkat. Hal ini menyebabkan fenomena orang tua tunggal juga terus meningkat dari waktu ke waktu, yang memiliki dampak pada pola asuh yang orang tua tunggal terapkan kepada anaknya yang berusia remaja. Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa memang ada hubungan positif antara pola asuh orang tua dengan self-esteem dan self-efficacy remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hubungan antara pola asuh orang tua tunggal dengan self-esteem dan self-efficacy remaja usia 12-15 tahun. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional, dengan teknik purposive sampling yang melibatkan 109 remaja usia 12-15 tahun yang tinggal bersama orang tua tunggal. Penelitian ini telah lolos kaji etik oleh Komite Etik Penelitian Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia Nomor: KET- 201/UN2.F12.D1.2.1/PPM.00.02/2023. Hasil analisis penilitian ini menggunakan uji chi square menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara pola asuh orang tua tunggal dnegan self-esteem dan self-efficacy, serta hubungan antara self-esteem dan self- efficacy remaja (p=0,001). Implikasi penelitian terhadap pelayanan keperawatan dan juga pemerintah setempat adalah perlunya untuk mengefektifkan peran pemerintah daerah dan sekolah terkait bimbingan konseling, unit kesehatan siswa (UKS), dan program karang taruna yang ada di masyarakat khususnya dalam membantu remaja untuk membangun aspek positif yang dimiliki sehingga remaja dapat mengembangkan harga diri dan efikasi diri yang tinggi.

The phenomenon of divorce in Indonesia in 2022, as reported by statistical data, reached 516,334 cases and continues to increase. This has led to the phenomenon of single parenthood also rising over time, impacting the parenting patterns that single parents apply to their teenage children. Previous research has indicated a positive relationship between parenting styles of parents and the self-esteem and self-efficacy of adolescents. This study aims to explore the relationship between the parenting styles of single parents and the self-esteem and self-efficacy of adolescents aged 12-15. The research adopts a descriptive correlational design using a cross-sectional approach, with purposive sampling involving 109 teenagers aged 12-15 living with single parents. The study has been ethically approved by the Research Ethics Committee of the Faculty of Nursing, Universitas Indonesia, with the approval number: KET- 201/UN2.F12.D1.2.1/PPM.00.02/2023. The results of the research analysis, using the chi-square test, indicate a significant relationship between the parenting styles of single parents and self-esteem and self-efficacy, as well as a relationship between the self-esteem and self-efficacy of adolescents (p=0.001). The implications of this research for nursing services and local governments underscore the need to enhance the role of local governments and schools in guidance counseling, student health units (UKS), and youth programs in the community. This is especially crucial in assisting adolescents to build positive aspects of themselves, enabling them to develop high self-esteem and self- efficacy."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chatarina Pahlewi
"Tanda gejala yang muncul pada pasien Skizofrenia dapat berupa tanda gejala positif dan negatif. Salah satu tanda gejala negatif yang muncul pada pasien Skizofrenia adalah harga diri rendah kronik. Harga diri rendah kronik merupakan gangguan konsep diri, dimana seseorang merasa tidak berharga atau tidak berarti, serta evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri yang berakibat pada rendah diri berkepanjangan. Harga diri rendah yang terjadi pada pasien dengan Skizofrenia dapat berkaitan dengan perkembangan dan menetapnya delusi yang lebih parah, gejala negatif yang lebih parah, depresi, risiko keinginan bunuh diri yang lebih tinggi, kekambuhan, dan kualitas hidup yang lebih buruk. Terdapat terapi non-farmakologi yang dapat diterapkan kepada pasien dengan harga diri rendah kronik, yaitu dengan kombinasi gratitude journaling dan mendengarkan musik. Kombinasi antara gratitude journaling dan mendengarkan musik bermanfaat untuk mengurangi tanda gejala harga diri rendah yang terdapat pada pasien. Terapi ini diberikan kepada pasien dengan diagnosis Skizofrenia Paranoid yang menunjukkan tanda gejala harga diri rendah kronik. Gratitude journaling bermanfaat untuk memfasilitasi klien mengungkapkan keberhasilannya dalam satu hari sehingga klien dapat mengembangkan rasa syukur dan afirmasi positif terhadap dirinya, yang dikombinasikan dengan mendengarkan musik yang dapat membuat suasana hati pasien lebih baik. Untuk itu, intervensi ini direkomendasikan untuk dapat diimplementasikan sebagai terapi non-farmakologi untuk mereduksi tanda gejala harga diri rendah pada pasien Skizofrenia. Diharapkan, intervensi ini dapat lebih dikenal dan diterapkan, serta menjadi acuan praktik untuk mereduksi tanda gejala harga diri rendah kronik pada pasien yang mengalami gangguan jiwa. 

The symptoms that appear in patients with schizophrenia can include both positive and negative symptoms. One of the negative symptoms in schizophrenic patients is chronic low self-esteem. Chronic low self-esteem is a disturbance in self-concept, where a person feels worthless or insignificant and has a negative evaluation of themselves and their abilities, resulting in prolonged feelings of inferiority. Low self-esteem in schizophrenic patients may be related to the development and persistence of more severe delusions, more severe negative symptoms, depression, a higher risk of suicidal ideation, relapses, and a poorer quality of life. There are non-pharmacological therapies that can be applied to patients with chronic low self-esteem, such as a combination of gratitude journaling and music therapy. The combination of gratitude journaling and music listening is beneficial for reducing the symptoms of low self-esteem in patients. This therapy is provided to patients with a diagnosis of paranoid schizophrenia who show signs of chronic low self-esteem. Gratitude journaling helps facilitate the patient in expressing their daily successes, allowing them to develop a sense of gratitude and positive self-affirmation, which is combined with music listening that can improve the patient’s mood. Therefore, this intervention is recommended to be implemented as a non-pharmacological therapy to reduce the symptoms of low self-esteem in patients with schizophrenia. It is hoped that this intervention will become more widely known and implemented, serving as a reference for practice in reducing the signs of chronic low self-esteem in patients with mental disorders."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library