Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Fariz Chandra Perdana
Abstrak :
Membangun profesionalisme aparatur sangat diperlukan terlebih dalam melakukan pelayanan publik. Undang-undang Aparatur Sipil Negara diantaranya mengamanatkan bahwa membangun profesionalisme melalui jabatan fungsional karena dalam jabatan fungsional mensyaratkan keterampilan dan keahlian tertentu atau kompetensi. Diharapkan dengan kompetensi yang ada pada jabatan fungsional akan membawa aparatur kearah profesionalitas. BATAN sebagai salah satu lembaga pemerintahan yang mempunyai kompetensi yang unik yang tidak dipunyai oleh instansi lain yaitu keteknis nukliran sangat membutuhkan kompetensi dalam jabatan fungsional untuk menjawab tantangan dalam RPJMN 2015-2019. Idealnya pengembangan jabatan fungsional baik dari sisi jenis jabatan atau dari sisi formasi jabatan fungsionalnya adalah dengan menggunakan mekanisme analisis jabatan.
Penelitian ini menganalisis tentang penerapan analisis jabatan untuk jabatan fungsional di BATAN dan faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan analisis jabatan di BATAN. Penelitian dilakukaan dengan pendekatan post-positivis dan metode kualitatif eksplanatif dengan mengambil lokus penelitian di BATAN.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis jabatan untuk jabatan fungsional di BATAN terdapat kekurangan pada pelaksanaannya yaitu pada tahap keempat pengumpulan dan penggalian data. Yang menjadi perhatian adalah bahwa data yang terkumpul kemudian tidak dilakukan verifikasi dan finalisasi hasil olahan. Hal ini didorong oleh faktor-faktor diantaranya bahwa analisis jabatan di BATAN masih dianggap sebagai pekerjaan rutin biasa dan belum mendapatkan perhatian yang serius sehingga tidak didukung dengan anggaran. Hal lainnya adalah karena BATAN sebagai lembaga teknis maka ada kesulitan tersendiri yang dihadapi oleh Tim Pelaksana Analisis Jabatan dalam memahami dan mengerti bahasa-bahasa teknis sehingga tidak bisa mendapatkan data yang rinci mengenai jabatan.
......Building professionalism of the apparatus is needed especially in the conduct of public services. The State Civilian Apparatus Act mandates that building professionalism through functional positions because in functional positions requires certain skills and skills or competencies. Expected with the existing competence in functional positions will bring apparatus towards professionalism. BATAN as one of government institution having unique competency which is not owned by other institution that is nuclear engineering business really need competence in functional position to answer challenge in RPJMN 2015 2019. Ideally the development of functional positions either from the type of position or from the side of functional position formation is to use the mechanism of position analysis.
This study analyzes the application of job analysis for functional positions in BATAN and the factors that influence the implementation of position analysis in BATAN. The research was conducted with post positivist approach and qualitative explanative method by taking the research locus at BATAN.
The result of the research shows that position analysis for functional position in BATAN there is a deficiency in its implementation that is at fourth stage of collecting and extracting data. The concern is that the collected data is then not verified and finalized the processed results. This is driven by factors such as that position analysis in BATAN is still considered a regular work routine and has not received serious attention so it is not supported by the budget. Another thing is because BATAN as a technical institution there are difficulties faced by the Implementation Team of Job Analysis in understanding and understanding technical languages so that can not get detailed data about the position.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2018
T50681
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Chandra Perdana
Abstrak :
SUSTAIN merupakan suatu kerangka kerja dalam bentuk software yang dapat menjadi suatu pendukung keputusan terintegrasi untuk memilih penanganan dan lokasi wilayah resapan. Penggunaan Tanah dalam SUSTAIN sangatlah penting karena berguna untuk memprediksi arah aliran dan kualitas air pada bagian hulu sampai hilir Daerah Tangkapan Air DTA. SUSTAIN diterapkan pada DTA UI karena kondisi perairan yang tergolong buruk dan buruk sekali menurut BP3UI. Berdasarkan variabel yang ditetapkan oleh SUSTAIN dan penelitian terdahulu, variabel yang terpilih adalah Ketinggian, Lereng, Penggunaan tanah, Jenis Tanah, dan Jaringan Aliran Air.
Penelitian bertujuan untuk menganalisis pengaruh perbedaan skala peta penggunaan tanah terhadap sebaran Teknologi LID pada wilayah resapan. Penentuan Teknologi LID pada wilayah resapan didasari oleh ketentuan US EPA yang terdapat pada modul BMP Siting tools didalam kerangka kerja SUSTAIN dan diolah dengan metode Intersect dengan parameter yang telah ditetapkan. Hasil penelitian menunjukkan semakin besar skala peta penggunaan tanah terhadap penerapan Teknologi LID lebih baik diterapkan pada lahan terbangun yang padat.
......
SUSTAIN is a software based framework in form of integrated decision support to choose treatment and location of the Recharge Region. Landuse in SUSTAIN is important because it was useful for predicting the direction of water flow and quality upstream to downstream of the Catchment Area. SUSTAIN was applied to catchment area of Universitas Indonesia due to poor and bad waters condition category according to BP3UI. Based on the variables set by SUSTAIN and previous research, the selected variables are Altitude, Slope, Landuse, Soil Type, and Water Flow Network.
The objectives of the study were to analyze the influence of different scale of landuse map on the distribution of LID Technology in the catchment area. The determination of LID technology in the catchment area was based on the US EPA parameters contained in the BMP Siting tools module within the SUSTAIN framework and processed by the Intersect method with predefined parameters. The results show that the larger scale of land use maps on the application of LID Technology is better applied to dense constructed land.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S68278
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library