Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Catharina Rosa Carolina
Abstrak :
Vortex tube adalah separator energi yang menggunakan aliran tangensial (vortex). Dengan inlet berupa jet tangensial, terjadi medan aliran vortex yang menyebabkan perbedaan temperatur diantara duo outlet. 5atu outlet di bagian peripheral mempunyai temperatur lebih tinggi, yang outlet di bagian tengah mempunyai temperatur lebih rendah dibanding inlet. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mernpelajari medan aliran di dalam vortex tube dengan CFI), dengan menggunakan model turbulen RNG. Analisa medan aliran ini mencakup: flow pattern: distribusi kecepatan oksial, kecepatan total, distribusi tekanan static dan tekanan total, distribusi temperatur total. Hasii ini akan divalidasi dengan hasil pengukuran temperatur total melalui eksperimen. Proses komputasi menggunakan model komputer dengan dimensi soma dengan eksperimen, model turbulensi RNG, dengan input kecepatan yang dihitung berdasarkan pengukuran laju aliran rnassa inlet dan outlet dalam eksperimen. Keunikan model eksperimen ini terletak pada swirling generator yang mempermudah input tangensial udara kompresor, walaupun disederhanakan dalam model komputer. Selain itu, komputasi ini berhasil memadelkan katup jarum, sehingga komputasi ini memberikan hasil yang lebih akurat di daerah katup Sarum. Hasil komputasi menunjukkan adanya daerah aliran-bolik (reversal flow) di dalam vortex tube. Aliran batik ini terjadi terutama pada daerah sumbu sampai jarak radial 0.5 RID, dan jarak aksial dari inlet sampai 7.8 XID. Hasil penting lainnya adalah bentukon duo bush vorteks, vorteks luar yang membentuk distribusi kecepatan seperti vorteks Rankine, don vorteks dalam yang membentuk distribusi kecepatan seperti vorteks bebas, dengan kecepatan di sumbu yang lebih tinggi dibandingkan kecepatan pada radius yang lebih besar. Batas ke duo vorteks tersebut terletak di antar 0.4 sampai dengan 0.5 RID. Hasil komputasi juga memperlihatkon pengaruh dominan dari medan aliran terhadap temperatur total. Data eksperimen memvalidasi trend temperatur total raja, tanpa kesesuaian nilai temperatur total.
Vortex tube is energy separator using tangential inlet. The vortex flow-field created temperature differences at the two outlets. One outlet at the tube's periphery had higher temperature, and the other outlet at the center with lower temperature. The temperature differences at both outlets might be reached 80K at 6 bar pressure inlet.Computational model was built up in such way, with the same dimensions, velocity inlet and pressure outlet that counted down from the parameters that have been used in the experiment as the boundary conditions. RNG turbulence-model was used to solve the governing equations. The unique swirling generator was used in the experiment to simplify the distribution for air tangential-inlet, although it is simplified in the computer model. Besides, the needle valve has been able to be modeled. It brings more accurate of the flow field's result at the valve's area. The results: the figures of the flow patterns: axial velocity, velocity magnitude, static and total pressure, and the distribution of total temperature. The result of total temperature distribution is validated with the experiment's result.The computational result shows a reversal flow in the certain area in the vortex tube. The reversal flow occurs in the axis until radial distance 0.5 Rib, with axial distance from inlet area until 7.8 XIS. Be-side, there is curve of two integrated vortex. The outer vortex formed like Rankine vortex, and the inner vortex with free-vortex distribution, which has higher velocity in the core than the peripheral. The flow field dominates the total temperature distribution, thus they are formed likely, with radii of both inner and outer vortex between 0.4 and 0.5 RID, as the velocity magnitude distribution curve. The experimental data figures the same trend as the computational result, but with non-suited value.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catharina Rosa Carolina
Abstrak :

ABSTRAK
Kebutuhan energi dewasa ini semakin lama semakin meningkat, padahal cadangan energi fosil yang selama ini menjadi tulang punggung pemasok energi di Indonesia semakin menipis. Hal ini menimbulkan pemikiran untuk mencari suplai energi baru yang mudah dibuat dan akan lebih baik lagi bila merupakan jenis energi yang terbarui.

Salah satu bahan bakar altematif yang diajukan adalah dari jenis alkohol yang mengandung gugus OH dan ethanol merupakan salah satunya. Bahan bakar ini dianjurkan untuk dipakai karena bahan produksinya mempakan hasil bumi seperti jagung, tebu, dan jenis kayu-kayuan. Indonesia sebagai salah satu negara agraris tentunya tidak menemui kesulitan dalam menyediakan bahan baku tersebut.

Pemakaian ethanol dalam industri maupun kendaraan bermotor memerlukan pengkajian yang mendalam, terutama untuk menentukan jalur produksi yang paling efisien dan kinerja yang paling optimtun dari bahan bakar jenis baru ini.

Inti dari penelitian ini adalah mencari karakteristik pembakaran dari hahan bakar jenis ethanol dan membuat suatu analisa perbandingan dengan referensi bahan bakar gas (LPG).

Kondisi optimum ditinjau dari segi eilsiensi thermal dan emisi gas buang yang ditimbulkan oleh ethanol dan LPG merupakan sasaran utama dari analisa perbandingan disesuaikan dengan perbandingan pemakaian udara dan laju aliran bahan bakar.

Melalui penelitian ini didapatkan hasil bahwa dari segi teknis pembakaran seperti penghasilan daya, ethanol memang mempunyai LHV yang lebih kecil dari kebanyakan bahan bakar minyak saat ini, namun dari segi elisiensi dan pembentukan emisi ethanol berhasil mengimbangi bahan bakar gas. Dengan perawatan yang teliti dalam hal pelumasan dan pemakaian metal anti korosi sebagai combustor ethanol bisa digunakan secara aman dalam proses pembakaran. Kondisi kerja optimum ini didapatkan pada AFR yang kecil (sekitar 3.9 sampai 4).

Saat ini bahan bakar alkohol belum banyak digunakan sebab biaya produksinya yang masih mahal. Penelitian untuk menggali lebih dalam teknik produksi yang lebih efisien dan cepat akan sangat baik bagi penyedia kebutuhan energi di Indonesia selanjutnya.
1997
S36191
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library