Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cahyawati
"Tujuan penulisan skripsi ini adalah menentukan ujaran-ujaran yang mempunyai daya ilokusioner berjanji yang diungkapkan secara langsung (eksplisit) dan secara tidak langsung (implisit), dan ujaran-ujaran yang mempunyai makna berjanji tetapi tujuan utamanya bukan untuk berjanji. Model analisis yang dipergunakan untuk menganalisis data adalah model analisis tujuan (goal analysis). Menurut model analisis tersebut, ujaran sebagai suatu tindakan mempunyai hirarki tujuan, yaitu tujuan langsung (the direct goal of an utterance), yang membawahi tujuan utama (supergoal), dan tujuan bawahan (sub-goal), yaitu tujuan yang merupakan alat untuk mencapai tujuan utama.
Data yang dianalisis merupakan kutipan ujaran-ujaran dalam novel Vanity Fair dan Tess of the d Urbervilles. Teori yang digunakan untuk menganalisis data adalah teori yang berhubungan dengan penggunaan Bahasa, yaitu teori pragmatik terutama yang berkaitan dengan tindak ujar (Austin, 1962), dan implikatur percakapan (Grice, 1975) dan struktur tindak ilokusioner (Searle, 1975).
Dari hasil analisis, kita dapat melihat bahwa penutur yang akan melakukan tindak ujar berjanji harus memenuhi kondisi-kondisi yang diperlukan untuk berlangsungnya tindakan berjanji yang berhasil. Kondisi tersebut adalah kondisi persiapan, kondisi ketulusan hati, kondisi isi proposisi, dan kondisi esensial. Tindak ujar berjanji dapat disampaikan secara langsung (eksplisit) dan secara tidak langsung (implisit)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S14009
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Putri Cahyawati
"ABSTRAK
Penelitian ini mengupas tentang konsep negara hukum Indonesia serta perwujudan hak asasi manusia. Dengan melihat pemikiran-pemikiran negara hukum yang berkembang di negara-negara barat, baik yang menganut sistem Anglo Saxon maupun Eropa Kontinental, terlihat bahwa prinsip-prinsip negara hukum yang dianut Indonesia ternyata memiliki perbedaan yang mendasar dengan prinsip-prinsip negara hukum Anglo Saxon dan Eropa Kontinental tersebut. Suatu pemikiran tentang negara hukum yang telah dicetuskan oleh Azhary dengan didukung oleh para ahli hukum lainnya telah menunjukkan adanya perbedaan yang prinsip, dengan dilatarbelakangi oleh ideologi dan sistem kehidupan bermasyarakat yang berbeda. Objek penelitian ini adalah negara hukum Indonesia yang ditekankan pada perwujudan hak asasi manusia, sebagai orientasi dari bentuk negara hukum. Melalui metode analisa normatif dengan didukung oleh pemikiran Azhary tentang negara hukum Indonesia sebagai referensi utama dapat dikemukakan wujud hak asasi manusia dalam konteks negara hukum Indonesia. Dalam uraiannya dikemukakan mengenai kandungan Undang-Undang Dasar 1945 yang memuat unsur-unsur negara hukum Indonesia serta prinsip-prinsip hak asasi manusia. Dengan uraian ini dapat diketahui tentang perwujudan hak asasi manusia di negara hukum Indonesia."
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Putri Cahyawati
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1998
TA3619
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Junita Cahyawati
"Pertumbuhan Kota Jakarta telah memberikan implikasi terhadap perumahan dan peruntukkan ruang bagi pemukimnya sehingga kesempatan mengakses tanah di perkotaan semakin langka dan akhirnya lebih memilih tinggal pada tanah illegal di sekitar sungai salah satunya Ci Liwung Kota Jakarta Selatan. Sedangkan, perempuan merupakan komuniti yang paling merasakan dampak tidak baik tersebut karena sebagian besar waktu dihabiskan dengan kegiatan rumah tangga sehingga keterbatasan ruang akan mempengaruhi produktivitas dan kualitas hidup mereka. Tingkat kualitas hidup perempuan dapat diketahui dari hasil perhitungan skoring parameter setiap indikator dan pemberian bobot setiap indikator yang digunakan.
Untuk mengetahui hubungan kualitas hidup perempuan dengan keterbatasan ruang dan jenis perumahan digunakan bantuan analisis statistika. Kualitas hidup perempuan sekitar Ci Liwung sebagian besar berada pada kelas sedang sebanyak 40 area, sedangkan kelas tinggi sebesar 16 area. Perumahan yang berada semakin jauh dari sungai memiliki kualitas hidup tinggi, tingkat keterbatasan ruang semakin rendah, dan jenis perumahan teratur.

The growth of Jakarta has made implication toward housing and spatial usage for its resident, so that the opportunity to access a land in the city is getting rare and finally such resident choose to live in an illegal land surrounding the river, one of which is Ci Liwung in South Jakarta. Meanwhile, woman are the community who suffer such bad impact since most of their time were spent with household activity so that limited space will influence their productivity and quality of life. Women's quality level of life can be known from scoring measurement and result parameter and weighted on every indicator.
To get information about the relationship between women's quality of life with the spatial limitation and housing type, we can use statistic analysis for assistance. The quality of life of woman residing around CiLiwung in majority existed on mid-level class as many as 40 areas, while high level is amounting to 16 areas. Residential area which getting farther from the river has higher quality of life, lower limited space, dan well-arranged residency.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43000
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Estiana Cahyawati
"Dengan menggunakan metode kuantitatif dari data IFLS5 dan metode tambahan dengan melakukan wawancara lapangan di Desa Pelumutan, studi ini menguji efek pola perkawinan terhadap partisipasi kerja perempuan dan efek tingkat pendidikan terhadap jam kerja di kelompok perempuan yang melakukan perkawinan asortatif dalam aspek pendidikan. Studi ini menunjukkan bahwa perempuan yang memiliki suami dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan dirinya secara signifikan mengurangi probabilitasnya untuk masuk ke pasar kerja sebesar 3,0 persen hingga 3,4 persen, sebaliknya perempuan yang tingkat pendidikannya lebih tinggi dibanding suaminya memiliki probabilitas 3.7 hingga 4.1 persen lebih tinggi dibandingkan perempuan yang melakukan perkawinan asortatif dalam aspek pendidikan, ceteris paribus. Selain itu dalam kelompok responden yang melakukan perkawinan asortatif, peningkatan satu tahun sekolah akan mengurangi jam kerja sebesar 0.86 jam. Hasil wawancara lapangan menunjukkan bahwa jam kerja juga ditentukan berdasarkan sektor ekonomi dari pekerjaan yang dilakukan responden.

Using quantitative method on IFLS5 data and the additional method by field interview in Pelumutan Village, the study examines how marriage pattern affects female labor participation and how educational attainment affects women rsquo s working hour in an educational assortative mating group. The study shows that women who ldquo marry up rdquo are less likely to participate in labor force by about 3.0 percent to 3.4 percent, while women who ldquo marry down rdquo are more likely to participate by about 3.7 percent to 4.1 percent than those who are married as educational assortative mating, ceteris paribus. Moreover, only in an educational assortative mating group, increasing one year of schooling would decrease women rsquo s working hour by 0.86 hour, ceteris paribus. The field interview shows that the working hour is also differs by the economic sector in respondent rsquo's job."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68230
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lely Ana Cahyawati
"Penelitian ini meneliti perbedaan pengaruh pelaksanaan masing-masing tax amnesty tahun 2008 dan tax amnesty tahun 2016 berdasarkan UU nomor 11 tahun 2016 terhadap penerimaan pajak dengan mengamati sampel data penerimaan pajak beberapa periode sebelum dan setelah dilaksanakannya tax amnesty. Atas sampel tersebut dilakukan uji beda Mann Whitney U test untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara penerimaan periode sebelum dengan penerimaan periode setelah dilaksanakannya tax amnesty. Apabila terdapat perbedaan yang signifikan maka tax amnesty berpengaruh terhadap penerimaan pajak.
Hasil dari penelitian ini adalah penerimaan pajak periode sebelum dan setelah dilaksanakannya tax amnesty tahun 2008 berbeda secara signifikan yang berarti bahwa tax amnesty tahun 2008 berpengaruh terhadap penerimaan pajak. Sedangkan penerimaan pajak periode sebelum tax amnesty tahun 2016 tidak berbeda dengan penerimaan pajak periode setelah dilaksanakannya tax amnesty tahun 2016. Perbedaan antara tax amnesty tahun 2008 dengan tax amnesty tahun 2016 selain jenis-jenis pengampunannya adalah ada tidaknya program lain yang menyertai pelaksanaan tax amnesty. Tax amnesty tahun 2008 dilaksanakan dengan disertai reformasi perpajakan melalui amandemen Undang-Undang PPh, PPN dan PPnBM, dan KUP sedangkan tax amnesty tahun 2016 dilaksanakan sebagai program yang berdiri sendiri. Adanya reformasi perpajakan yang menyertai pelaksanaan tax amnesty tahun 2008 kemungkinan merupakan penyebab keberhasilan tax amnesty tahun 2008 dalam meningkatkan penerimaan pajak.

This Research examines the effect of tax amnesty implementation on tax revenue. This study examines the effect on tax revenue collection of the implementation of each tax amnesty, the 2008 amnesty and the 2016 amnesty based on Indonesia Tax Law Number 11 of 2016. The research uses sample data that consist of tax revenue of several periods before and after the implementation of tax amnesty. The data were tested using Mann Whitney U test to determine whether there are differences between tax revenue collection some periods before and after the amnesty. If there is a significant difference then tax amnesty has an effect on tax revenue collection.
The result of the test is that there are differences in tax revenue before and after 2008 amnesty while 2016 tax amnesty are not. The difference between 2008 amnesty and 2016 amnesty other than the types of amnesty is the presence of other programs that accompany the implementation of tax amnesty. The 2008 amnesty was carried out with tax reform through amendment of Tax Law while 2016 amnesty is carried out on its own. Tax reform that accompanied the 2008 amnesty might caused 2008 amnesty succeded on increasing tax revenue collection.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endar Cahyawati
"Anggota TNI pada kondisi tertentu sangat berpotensi mengalami tingkat stres tinggi pada saat menjalankan peran dan tugas pokoknya. Diperlukan instrumen untuk mendeteksi tingkat stres pada personel militer, salah satunya dengan MMPI, namun dalam pelaksanaannya masih terdapat keengganan personel untuk melaksanakan pemeriksaan. Tujuan penelitian adalah untuk mengeksplorasi pengalaman personel militer tentang pemeriksaan kesehatan jiwa MMPI-2. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 10 orang dengan kriteria inklusi personel militer TNI AL laki-laki dan perempuan; sudah pernah melaksanakan pemeriksaan kesehatan jiwa MMPI-2;  pangkat perwira pertama, bintara dan tamtama; berdinas di wilayah Jakarta. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam kepada 10 personel militer dan memperhatikan etika penelitian. Analisis data menggunakan analisis data Colaizzi. Hasil penelitian mengidentifikasi 5 tema yaitu: 1)Pengetahuan tentang pemeriksaan kesehatan jiwa MMPI-2, 2) Motivasi pemeriksaan kesehatan jiwa  MMPI-2, 3) Respon terhadap pemeriksaan kesehatan jiwa MMPI-2, 4) Lingkungan yang mendukung pelaksanaan pemeriksaan kesehatan jiwa MMPI-2, 5) Kebutuhan informasi dan edukasi tentang  MMPI-2.  Penelitian ini merekomendasikan pemberian informasi dan edukasi kepada personel tentang pemeriksaan MMPI sehingga meningkatkan pengetahuan personel.

TNI members under certain conditions have the potential to experience high levels of stress when carrying out their roles and main tasks. Instruments are needed to detect stress levels in military personnel, one of which is the MMPI, but in practice there is still a reluctance of personnel to carry out inspections. The aim of this study was to explore the experience of military personnel regarding the MMPI-2 mental health examination. There were 10 participants in this study with the inclusion criteria for male and female TNI AL personnel; have ever carried out an MMPI-2 mental health examination; first officer rank, non-commissioned officer and enlisted; serving in the Jakarta are. Data was collected through in-depth interviews with 10 military personnel and paid attention to research ethics. Data analysis using Colaizzi data analysis. The results of the study identified 5 themes, namely: 1) Knowledge of MMPI-2 mental health examinations, 2) Motivation for MMPI-2 mental health examinations, 3) Response to MMPI-2 mental health examinations, 4) An environment that supports the implementation of mental health examinations MMPI-2, 5) Need for information and education about MMPI-2. This study recommends providing information and education to personnel about MMPI examinations so as to increase personnel knowledge."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Putri Cahyawati
Jakarta: Gramata Publishing, 2011
342.06 DWI h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Endar Cahyawati
"Klien gagal jantung yang mengalami nyeri dan ansietas, memerlukan upaya untuk mengatasnya supaya tidak memperberat kondisi sakit fisik klieni . Tujuan dari karya ilmiah akhir spesialis ini menerapkan tindakan keperawatan ners, edukasi keluarga, terapi penghentian  pikiran, dan psikoedukasi keluarga terhadap nyeri dan ansietas pada pada klien gagal jantung di rumah sakit umum. Penelitian ini menggunakan desain operational research dengan jumlah sampel 36 klien yang dibagi menjadi 17 klien  dalam kelompok kontrol dan 19  klien dalam  kelompok intervensi. Hasil analisis Mann-whitney menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara kelompok kontrol yang diberikan TKN, edukasi keluarga dan pendampingan serta latihan mandiri dengan kelompok intervensi yang diberikan TKN, edukasi keluarga, terapi penghentian pikiran dan psikoedukasi keluarga  secara bermakna (p value < 0,05). Penerapan  TKN, terapi penghentian pikiran dan psikoedukasi keluarga direkomendasikan karena dapat menurunkan  tanda gejala nyeri dan ansietas, meningkatkan kemampuan klien mengatasi nyeri dan ansietas dan kemampuan keluarga merawat klien gagal jantung.

Heart failure clients who experience pain and anxiety require efforts to overcome this so as not to aggravate the client's physical illness. The aim of this specialist's final scientific work is to apply health protection measures, family education, thought prevention therapy, and family psychoeducation to pain and anxiety in heart failure clients in public hospitals. . This research used an operational research design with a sample size of 36 clients divided into 17 clients in the control group and 19 clients in the intervention group. The results of the Mann-Whitney analysis showed that there was a significant difference between the control group that was given TKN, family education and mentoring and independent training and the intervention group that was given TKN, family education, thought empowerment therapy and family psychoeducation (p value < 0.05). The application of TKN, thought strengthening therapy and family psychoeducation is recommended because it can reduce signs of pain and anxiety, increase the client's ability to deal with pain and anxiety and the family's ability to care for clients with heart failure. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Wayan Diana Cahyawati
"Penelitian ini membahas mengenai kredit perbankan yang dilakukan oleh debitur dengan jaminan berupa boedel waris. Bank dalam hal memberikan kredit harus memiliki keyakinan dan perlu menerapkan prinsip kehati-hatian. Untuk menunjang keyakinannya tersebut, salah satu cara yang dilaksanakan antara lain adalah mensyaratkan adanya jaminan kredit kepada calon debitur. Dalam hal penjaminan benda tidak bergerak berupa boedel waris oleh debitur yang merupakan salah satu dari ahli waris, maka hal tersebut berarti debitur turut pula menjadikan hak waris dari para ahli waris lainnya menjadi jaminan atas utangnya kepada bank. Seiring berjalannya waktu, apabila di kemudian hari debitur mengalami gagal bayar, maka pihak bank akan menyita jaminan berupa boedel waris tersebut dan kemudian dieksekusi untuk mendapatkan pencairan dana guna pelunasan utang debitur. Maka dari itu, permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah mengenai kedudukan ahli waris terhadap boedel waris dan substansi serta prosedur pembebanan Hak Tanggungan. Selain itu, apabila boedel waris dijadikan jaminan utang kepada pihak lain, maka kemungkinan adanya kreditur lain yang kedudukannya menjadi terpengaruh oleh bank sebagai kreditur pemegang hak jaminan. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis, sedangkan jenis data yang digunakan dalam penelitian hukum ini adalah data sekunder. Hasil dari analisa dalam penelitian ini adalah bahwa seluruh ahli waris berkedudukan serta bertindak sebagai penjamin oleh karena mereka wajib turut menandatangani perjanjian penjaminan, yang berarti memahami risiko yang akan timbul. Selain itu, dengan adanya pembebanan Hak Tanggungan atas boedel waris menyebabkan kedudukan bank sebagai kreditur dengan hak jaminan kebendaan diutamakan dari kreditur lain yang mungkin ada.

This research discusses about banking credits by the debtor with a unitary of inheritance as the collateral. In giving credit, the bank must has trust and apply the precautionary principle to the debtor. For support the trust, the bank can require a collateral to guarantee the debtor’s debt. In case of the debtor make an immovable object in the form of unity of inheritance as a collateral, it means that the debtor use the inheritance rights of all the heirs as the collateral of his debt. By the time, if the debtor cannot pay the debt, so the bank will confiscate and execute the collateral to get the repayment. Therefore, the problems of this study is about the position of heirs against unitary of inheritance also the substance and procedure of mortgage. On the other hand, if the unitary of inheritance used as collateral to the bank, so there is a possibility to another creditors whose position is affected by the bank as the creditor that hold the collateral right. The type of research in this research is analytical-descriptive, while the data type used in this research is secondary data. The analysis result of this research is about all the heirs act as guarantor because they all signed the collateral agreement. It means all the heirs know the risk that might be exist due to the endorsement they gave. Other than that, the bank as the collateral right holder will be prioritized in get the repayment of the debt beside all the creditor with no collateral."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
T54133
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library