Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
Buddi Wibowo
"Efficient Market Hypothesis stated stock returns should be unpredictable and has no clear pattern because stock price at any date has reflect all available information. This hypothesis is very rational because predictable stock return give investor chances to reap high abnormal return without risk through arbitrage activity. In spite of its rationality, this hypothesis has been rejected by many empirical researches in many countries. This paper empirically tested calender anomaly in Jakarta Stock Exchanges. It investigated 3 types calender anomaly; turn of the month effect, month-of-the year effect and holidays effect. The result is that Calender Anomaly is statistically significant occurred. Meanwhile January effect is not statistically significant occurred."
2005
MUIN-XXXIV-11-Nov2005-16
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Buddi Wibowo
"As an agent of shareholders, manager should maximize shareholders' wealth instead of her own benefit. However, manager may not manage firm's resources efficiently and chase her own interest at shareholders' cost. To minimize this agency problem, shareholder should monitor manager behavior strictly enough. How strictly shareholder monitoring activities influenced by firm's ownership structure. Diffused ownership structure causes low shareholder power to monitor manager and bad financial performance at next stage. Relationship between ownership structures of the firm and financial performance has been tested empirically by many researchers. This paper tow depth investigation for Indonesian case."
2006
MUIN-XXXV-5-Mei2006-13
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Buddi Wibowo
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
D1529
UI - Disertasi Membership Universitas Indonesia Library
Buddi Wibowo
"Robust measurement of interest rates speed of adjustment to monetary policy changes is very important to obtain acomprehensive understanding on the monetary transmission process and the eectiveness of monetary policy. The speed of adjustment are determined by number of frictions that interfere with the transmission of monetary policy.We measure Indonesia interest rate pass-through which have distinct characteristics in terms of banking competition, segmented banking market and concentrated structure. Interest rate pass-through is measured by using Vector Error Correction Model (VECM) and Mean Adjusted Lags (MAL). This paper shows the interest rate adjustment did take a relatively long time.
Pengukuran kecepatan penyesuaian suku bunga perbankan terhadap perubahan kebijakan moneter sangat penting sehingga diperoleh pemahaman komprehensif atas proses transmisi moneter dan efektivitas kebijakan. Kecepatan perubahan suku bunga deposito dan kredit perbankan ditentukan oleh adanya friksi-friksi transmisi kebijakan moneter ke sektor perbankan dan sektor riil. Penelitian ini mengukur interest rate pass-through perbankan Indonesia yang memiliki karakteristik khas dalam hal tingkat kompetisi perbankan, segmentasi pasar, dan struktur industri perbankan yang tinggi. Interest rate pass-through diukur dengan menggunakan Vector Error Correction Model (VECM) dan Mean Adjusted Lags (MAL). Hasil uji menunjukkan penyesuaian suku bunga membutuhkan waktu yang lama."
2016
AJ-Pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Buddi Wibowo
"
ABSTRACTHubungan antara agama dan aktivitas ekonomi merupakan sebuah topik riset yang berkembang pesat di bidang ekonomi.Cara pandang sekuler biasanya menempatkan religiusitas hanya sebagai salah satu dari sekian banyak faktor non ekonomi. Namun sudah diterima secara luas bahwa religiusitas adalah sebuah karakteristik individual yang memiliki peran dan dammpak yang sangat besar dalam pengambilan keputusan sehari-hari. Niat untuk berwirausaha di kalangan mahasiswa memerlukan penelitian yang lebih mendalam untuk dapat mengungkap lebih jelas model pembentukan niat berwirausaha, variabel-variabel penentu niat, dan bagaimana semua variabel tersebut berinteraksi dan bagaimana religiusitas individual mempengaruhi proses pembentukan niat dan kekuatan niat yang akhirnya terbentuk. Dengan
menggunakan analisis Structural Equation Model (SEM) diperoleh kesimpulan bahwa sikap personal dan norma sosial menjadi variabel yang paling mempengaruhi pembentukan niat, di samping perceived behavioral control. Tiga variabel ini merupakan determinan terpenting dari niat berwirausaha dan ketiganya secara langsung dipengaruhi oleh personal beliefs atas faktor-
faktor tersebut. Religiusitas terbukti memainkan peran yang penting dalam proses pembentukan niatberwirausaha. Uji empiris menunjukkan kelompok mahasiswa yang religius memiliki sikap personal yang lebih baik terhadap aktivitas wirausaha dan memiliki kepercayaan diri yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok yang tidak religius."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah jakarta, 2017
330 JETIK 16:2 (2017)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Buddi Wibowo
Jakarta: Lembaga Manajemen FEUI, 2015
332 BUD c
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library