Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
Bondan Tiara Sofyan
Abstrak :
Perunggu (Cu - Sn) yang diproses melalui metalurgi serbuk merupakan material yang banyak digunakan sebagai bantalan swa-lumas (sellubricating bearings). Karakteristik dan kinerja bantalan sangat dipengaruhi oleh struktur mikro, khususnya porositas terbuka. Sedangkan struktur mikro sangat ditentukan oleh kandungan Sn dan variabel proses yang dipakai. Pada penelitian ini dievaluasi pengaruh kandungan Sn (5, 10 dan 15 %), tekanan kompaksi (200, 300 dan 400 MPa) serta temperatur sinter (800, 850 dan 900°C) terhadap karakteristik Cu-Sn produk metalurgi serbuk.
Penambahan tekanan kompaksi menaikkan densitas dan kekuatan bakalan, sementara penambahan kandungan Sn cenderung menurunkan kekuatan bakalan_ Secara umum, peningkatan temperatur sinter menyebabkan penurunan densitas produk sinter yang diikuti dengan pembesaran (swelling). Di samping itu, peningkatan temperatur sinter juga menyebabkan penurunan kekerasan makro, kekuatan tekan dan laju keausan produk sinter. Laju keausan sangat dipengaruhi oleh penambahan beban yang diluncurkan (sliding force), sementara bentuk kerusakan aus ditentukan oleh fraksi porositas terbuka yang dimiliki oleh produk sinter. Porositas dan fasa kedua, 5, yang terbentuk pada produk sinter bertambah banyak dengan penambahan kandungan Sn, yang disertai pula dengan peningkatan besar butir.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
T8939
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Bondan Tiara Sofyan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S40301
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Bondan Tiara Sofyan
Jakarta: Salemba Teknika, 2016
621.3 BON p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Bondan Tiara Sofyan
Jakarta: UI-Press, 2010
PGB 0349
UI - Pidato Universitas Indonesia Library
Bondan Tiara Sofyan
Abstrak :
Bronze (Cu - Sn) are the most commonly used materials for self lubricating bearings produced by powder metallurgy process. The characteristics and the performance of these bearings are highly dependent on the chemical composition and the microstructure, especially the fraction of open porosity. While the microstructure fully dependent on the control of the compaction and sintering process. In this study, the effects of three parameters were investigated : (1) the Sn content (5 % , 10 % and 15 %); (2) the compaction pressure (200 MPa, 300 MPa and 400 MPa); and (3) the sintering temperature (800°C, 850°C and 900°C) on the characteristics of Cu-Sn P/M alloys.
The increase in compaction pressure will increase the green density and the green strength, while the increase in Sn content will decrease the green strength. In general, the increase in sintering temperature will decrease the sintered density followed by the swelling of the sintered. The increase in sintering temperature also decrease the macrohardness and the compressive strength. The amount of porosity and the second phase , 8 phase - Cu31Sna, formed during sintering is increased with the increase in Sn content and then followed by the increase in grain size.
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
Bondan Tiara Sofyan
Abstrak :
Baja fasa ganda (Dual phase steel) merupakan bahan lembaran baja karbon rendah yang memiliki sifat mekanis yang baik, seperti mampu bentuk, kekuatan tarik dan kekerasan yang lebih tinggi dibandingkan baja karbon rendah konvensional. Baja fasa gander diperoleh melalui proses perlakuan panas sederhana di daerah austenit yang dilanjutk:an dengan pendinginan cepat (quenching) dalam air sehingga didapat struktur akhir ferit dan martensit. Perlakuan panas yang dilakukan pada penelitian ini ada dua macam, yaitu anil interkritis dan pencelupan perantara. Temperatur pemanasan pada kedua proses divariasikan : 800 °C. 857 °C dan 900 °C dengan waktu tahan 10, 20 dan 70 menit.
Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa fraksi volume martensit hasil proses pencelupan perantara lebih besar dari pada hasil proses anil interkritis. Akibatnya kekerasan baja fasa ganda hasil pencelupan perantara lebih tinggi, tetapi kekuatan tarik dan luluhnya lebih rendah dari pada hasil anil interkritis. Sementara regangan baja fasa ganda hasil pencelupan perantara lebih besar dari pada hasil anil interkritis. Fenomena ini terjadi karena adanya perpaduan fasa lunak dan keras yang menyebabkan baja fasa ganda berperilaku seperti material komposit.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
Bondan Tiara Sofyan
Abstrak :
ABSTRAK
Dewasa ini teknik penyambungan adhesive semakin banyak digunakan dalam perakitan dan manufaktur part pesawat terbang karena beberapa keunggulan yang dimilikinya. Tetapi sambungan adhesive juga memiliki beberapa kelemahan dalam menghadapi pengaruh lingkungan seperti kelembaban dan temperatur tinggi. Uap air yang berdifusi ke dalam sambungan adhesive dapat menyebabkan pergeseran (displacement) adhesive, dimana lapisan air terdapat di antara adhesive dan material dasar, sehingga kekuatan sambungan turun. Temperatur tinggi menyebabkan perubahan struktur adhesive. Untuk itu dilakukan penelitian mengenai pengaruh kelembaban dan temperatur terhadap kekuatan geser dan kekuatan kelupas sambungan adhesive. Pada penelitian ini, pengaruh kelembaban dan temperatur dilihat dari penurunan kekuatan sambungan variabel waktu perendaman ke dalam air 70°C dan bertemperatur kamar. Dari hasil dengan bertemperatur penelitian didapat bahwa kelembaban menyebabkan turunnya kekuatan geser sambungan adhesive secara bertahap. Kekuatan kelupas mengalami kenaikan terlebih dahulu pada waktu perendaman tertentu dan kemudian mengalami penurunan secara bertahap, sedangkan temperatur I mempercepat penurunan kekuatan geser dan kekuatan kelupas yang terjadi.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1982
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
Bondan Tiara Sofyan
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
Bondan Tiara Sofyan
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
Bondan Tiara Sofyan
Abstrak :
ABSTRAK
Paduan serbuk Cu-Sn merupakan paduan yang abnyak digunakan untuk bantalan berpori karena sifat-sifatnya yang tahan aus dan mudah diproduksi. Kandungan timah putih (Sn) pada paduan dapat mempengaruhi sifat-sifat paduan tersebut seperti porositas dan kekerasannya. Proses metalurgi serbuk mencakup pecampuaran dan pengadukan, kompaksi dan sinter.
Timah putih yang dipadu bervariasi pada 5, 10, dan 15%. Sedangkan tekanan kompaksi yang dikenakan sebesar 300MPa dan temperatur sinter 850°C. Sementara tu pengujian yang dilakukan meliputi densitas (kerapatan), porositas, kekerasan makro dan mikro dan kausan (wear). Kemudian produk sinter difoto mikro.
Pada penelitian ini diperoleh porositas terbuka produk sinter semakin banyak dan laju keausan semakin menurun dengan semakin tingginya kandungan Sn yang terdapat dalam paduan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library