Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Blikololong, Jacobus Belida
"Apa yang dikemukakan Georg Simmel dalam The Philosophy of Money pada hakekatnya bukannya sebuah metafisika. Meski di dalamnya terkandung konsep-konsep filosofis yang penting, padangannya dalam buku itu lebih merupakan sumbangan bagi sosiologi cultural dan analisis tentang implikasi-implikasi social yang lebih luas dari masalah ekonomi. (Coser, Master of Sociological Thought, 1977).
Minat Simmel terhadap fenomena uang sebetulnya tertaman dalam perhatian teoretis dan filosofisnya yang lebih luas. Simmel melihat uang sebagai bentuk khusus nilai. Selain itu Simmel juga menyoroti dampak uang terhadap dunia batin manusia dan kebudayaan obyektif secara keseluruhan. Dia juga melihat kaitan antara uang dan komponen-komponen kehidupan lainnya, seperti pertukaran, milik, kerakusan, ekstravaganza, sinisme, kebebasan individu, gaya hidup, kebudayaan, nilai kepribadian, dan sebagainya (Kracauer, 1978). Dan yang terpenting, Simmel melihat uang sebagai sebuah komponen kehidupan spesifik yang mampu membantu manusia untuk memahami totalitas kehidupan. Simmel ingin menarik keluar "totalitas roh zaman dari analisisnya tentang uang".
Menurut Simmel, pertukaran ekonomi dapat dipahami sebagai bentuk interaksi sosial. Ketika transaksi moneter menggantikan barter, terjadi perubahan penting dalam bentuk interaksi antara para pelaku sosial. Simmel melihat uang sebagai suatu yang bersifat impersonal, suatu yang tidak terdapat pada ekonomi barter. Hubungan antar individu diwarnai warna dan ciri kalkulatif, menggantikan kecenderungan kualitas sebelumnya. Dalam pengamatannya, manusia modern telah menjadikan uang sebagai tujuan itu sendiri, padahal uang sebetulnya hanya merupakan sarana. Bahkan, uang adalah contoh paling murni dimana sarana diubah menjadi tujuan. Bersamaan dengan itu, muncullah dampak-dampak negatif terhadap individu, seperti sinisme dan sikap indiferen (blase attitude). Dampak ekonomi uang lain yang digaris bawahi Simmel adalah reduksi nilai-nilai manusia menjadi uang. Segalanya bernilai kalau menghasilkan banyak uang. Nilai manusia direduksi ke ekspresi moneter, kata Simmel. Sambil menunjukkan dampak negatif dari fenomena uang, Simmel menegaskan semuanya tergantung pada manusia itu sendiri. Tapi diingatkannya bahwa uang hanyalah sarana, bukannya tujuan pada dirinya sendiri."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T945
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Blikololong, Jacobus Belida
"ABSTRAK
Disertasi ini mengeksplorasi faktor-faktor yang menyebabkan sistem barter tetap bertahan di Lamalera, Nusa Tenggara Timur, di tengah penetrasi ekonomi uang. Studi ini merupakan penelitian triangulasi (gabungan kualitatif dan kuantitatif) dengan disain deskriptif dan kuantitatif. Temuan studi ini merekomendasikan agar dalam menghadapi hegemoni ekonomi uang perlu digali dan dicoba model ekonomi yang berbasis budaya sambil mengkombinasikannya dengan teknologi modern (the New Traditional Economy). Secara khusus didorong penerapan prinsip-prinsip ekonomi Islam yang ternyata lebih tahan guncangan krisis dibanding sistem kapitalisme. Community economics sangat disarankan untuk menjadi model dalam pembangunan masyarakat, khususnya ekonomi.
Sebagai bagian dari implikasi kebijakan disarankan agar dalam kampanye penyelamatan lingkungan, termasuk pelestarian spesies hewan langka, diprioritaskan faktor kesejahteraan penduduk pribumi yang secara langsung bergantung pada sumber daya alam di sekitarnya.

ABSTRACT
This dissertation set to explore factors affecting the barter system in Lamalera, East Nusa Tenggara, survives the penetration of the money economy. This study applies the triangulation methods (mixed-methods) combining the qualitative and quantitative methodology using descriptive and quantitative design. The findings of this study recommends among others that in facing the hegemony of money economy it is advisable to explore a new economic model which is based on culture while combining it with modern technology (under the sociological label of the New Traditional Economy). The study specifically endorses the application of the Islamic economy principles which are commonly regarded as more vulnerable to economic and financial crises than the capitalistic economy. Community economics meanwhile was eagerly approved to become a model in the development of society, especially that of economic development.
As part of the practical implication it was highly recommended that in the campaign for the environmental conservation, including endangered species such as spermwhales, the economic and social interest of local people should be given high priority."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2010
D921
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library