Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Binsar Maruli Tua
Abstrak :
Bangunan-bangunan gedung merupakan kontributor terbesar konsumsi energi di berbagai negara. Konsumsi energi ini telah menyebabkan masalah serius seperti pemanasan global. Salah satu upaya mengurangi dampak pemanasan global adalah dengan pembangunan green building. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh terhadap percepatan implementasi green building di DKI Jakarta ditinjau dari perspektif owner dan developer serta melakukan strategi penyelesaian. Hasil AHP menunjukkan bahwa faktor efisiensi energi bangunan, regulasi pemerintah mengenai energi bangunan, pendidikan green building dan nilai investasi green building merupakan empat faktor peringkat teratas yang perlu dilakukan strategi tepat terhadap percepatan implementasi green building. ...... Buildings are the largest contributor of energy consumption in various countries. Energy consumption has led to serious problems such as global warming. One effort to reduce the impact of global warming is with green building construction. This study aims to determine what factors affect the acceleration of the implementation of green building in Jakarta viewed from the perspective of owners and developers as well as perform settlement strategy. AHP results indicate that buildings energy efficiency, government regulations regarding building energy, green building education and green building investment value factor as top four ranking factors that need to be done strategy to accelerate the implementation of green building.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41797
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Binsar Maruli Tua
Abstrak :
Salah satu konsep memanfaatkan potensi iklim untuk pencahayaan dan pertukaran udara serta pendinginan temperatur udara ruang kegiatan manusia secara alami adalah menghadirkan inner courtyard pada suatu bangunan. Konsep inner courtyard- ruang terbuka yang ada di relatif tengah suatu bangunan - sudah lama diterapkan pada rumah-rumah antara lain di daerah beriklim panas kering terutama untuk menciptakan iklim mikro yang dirasakan nyaman bagi penghuni rumah karena memungkinkan terjadinya pertukaran antara udara panas dan dingin. Pengamatan kenyamanan termal pada studi kasus bangunan tinggi apartemen Menara Budi dilakukan melalui pengukuran dengan alat HOBO selama 2 hart rnulai pukul 10.00 sampai 16.00 WIB terutama terhadap temperatur udara dan kelembaban udara di ruang dalam, area inner courtyard dan ruang luar. Data basil pengukuran tersebut dilengkapi dengan kuesioner sebagai parameter tingkat kenyamanan termal yang dirasakan para pengguna ruang dalam yang adalah staf dan karyawan yang bekerja di sekitar inner courtyard pada rentang waktu antara pukul 11.00 dan 14.00 WIB. Ruang-ruang dalam di sekitar inner courtyard yang diamati tingkat kenyamanan termainya antara lain ruang resepsionis, foyer dan ruang makan setengah terbuka dekat restoran tanpa adanya pengkondisian udara buatan. Kemudian data hasil pengukuran tersebut dipetakan terhadap grafik psikrometrik, yaitu grafik yang digunakan untuk mengetahui standar kenyamanan termal manusia yang sifatnya universal. Hasil pemetaan adalah kondisi rang dalam di sekitar inner courtyard yang diamati tingkat kenyamanan lermalnya masih berada relatif jauh di luar zona kenyamanan termal manusia. Hasil pengamatan menyatakan bahwa inner courtyard sebagai ruang luar yang ada di dalam bangunan memungkinkan terjadinya interaksi lingkungan termal yang lebih besar antara ruang dalam dan ruang luar bangunan. Inner courtyard akan berhasil menciptakan kondisi ruangan-ruangan di sekitarnya nyaman secara termal bila aspek perancangan bangunan tersebut tanggap terhadap kondisi iklim setempat.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S48591
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library