Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 91 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Billy, A.
Paris Flammarion 1944
928.44 B 24
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Billy A.
"Pengembangan sub-sektor peternakan terutama peternakan sapi di Kota Dumai menjadi
salah satu hal yang sangat diperhatikan oleh pemerintah sebagai contoh dapat terlihat dari
program-programnya yang dibuat untuk membantu rakyat kecil dengan memberi bantuan ternak
sapi bantuan dan juga pengecekan kesehatan sapi dari penyakit menular. Salah satu penyakit
yang cukup merebak dan menjadi prioritas pemerintah Kota Dumai pada tahun 2008 yaitu
penyakit menular parasit darah. Penyakit menular parasit darah ditularkan oleh vektor seperti
nyamuk, lalat penghisap darah, dan caplak. Habitat vektor menjadi unsur variabel penting
sebagai pedoman untuk mengetahui dimana wilayah rawan penyakit. Hal ini diketahui melalui
situs habitat vektor penular seperti pemukiman, tutupan vegetasi, dan genangan air. Tujuan dari
penelitian ini adalah ingin mengetahui persebaran jumlah sapi terinfeksi maupun yang tidak
terinfeksi penyakit parasit darah dengan basis kandang dihubungkan dengan wilayah rawan
habitat vektor penyakit parasit darah di Kota Dumai. Menggunakan metode pendekatan
keruangan dan deskriptif dengan mengelompokan penyebaran wilayah rawan penyakit parasit
darah ke dalam 3 kelas, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Hasil yang didapat dari penelitian ini
yaitu persebaran jumlah sapi terinfeksi penyakit parasit darah per titik kandang dihubungkan
dengan wilayah rawan habitat vektor dan iklim sebagai variabel."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S34202
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Graham, Billy
Minneapolis: World Wide Publications, 1984
230 GRA p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Clark, Billy
New York: Cambridge Univ Press, 2013
401.43 CLA r (1);401.43 CLA r (2);401.43 CLA r (2);401.43 CLA r (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Billy
"Fenomena scouring telah menjadi penyebab banyaknya jembatan yang rusak di dunia. Fenomena scouring ini terdapat berbagai macam seperti local scour dan contraction scour. Penelitian ini berfokus pada fenomena pier scouring. Terdapat berbagai persamaan di dunia untuk melakukan perhitungan pier scouring, diantaranya persamaan CSU, Frochelin dan lainnya. Diperlukan simulator untuk memudahkan perhitungan pier scouring, digunakan aplikasi HEC-RAS untuk melakukan simulasi pier scouring. Penelitian ini menvalidasi perhitungan pier scouring pada HEC-RAS dengan membandingkan hasil simulasi HEC-RAS dengan hasil eksperimen dan persamaan CSU. Simulator diuji dengan menggunakan data eksperimen yang telah dilakukan oleh Shukri pada tahun 2017 yaitu eksperimen Study of Local Scour Depth around Cylicndrical Bridge Pier. Pembuatan simulator dilakukan dengan mentukan nilai range input dari variabel yang diduga sensitif terhadap kedalaman pier scouring. Variabel yang sensitif ditentukan dengan melakukan sensitivity analysis terhadap variabel input pada HEC-RAS dengan menggunakan metode koefisien korelasi Pearson dan analisa regresi. Error propagation dilakukan untuk mendapatkan nilai uncertainty dari pier scouring akibat pengaruh variabel yang sensitif. Validasi dilakukan dengan membandingkan nilai expected value dari pier scouring hasil HEC-RAS dengan hasil eksperimen Shukri dan persamaan CSU.

The scouring phenomenon has been the cause of many damaged bridges in the world. This scouring phenomenon has various kinds such as local scour and contraction scour. This study focuses on the pier scouring phenomenon. There are various equations in the world for calculating pier scouring, including CSU equations, Frochelin and others. A simulator is needed to facilitate the calculation of pier scouring, the HEC-RAS application is used to simulate pier scouring. This study validates the pier scouring calculation on HEC-RAS by comparing the simulation results of HEC-RAS with the results of experiments and CSU equations. The simulator was tested using experimental data that had been carried out by Shukri in 2017, namely the experiment Study of Local Scour Depth around Cylicndrical Bridge Pier. Making a simulator is done by determining the input range value of the variable that is suspected to be sensitive to the depth of pier scouring. Sensitive variables are determined by conducting sensitivity analysis of the input variables on HEC-RAS using the Pearson correlation coefficient method and regression analysis. Error propagation is done to get the uncertainty value from pier scouring due to the influence of sensitive variables. Validation is done by comparing the expected value of pier scouring results of HEC-RAS with the results of Shukri's experiment and CSU equation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Billy
"Bersatunya Jerman Barat dan Jerman Timur ditandai dengan meleburnya Deutsche Demokratische Republik (DDR) ke dalam Bundesrepublik Deutschland (BRD) pada tanggal 3 Oktober 1990. Terlihat secara jelas setelah penyatuan tersebut masih meninggalkan bekas-bekas identitas dalam setiap diri individu yang ada, tak terkecuali yaitu polisi (Polizei). Penelitian ini mengeksplorasi konflik identitas polisi kriminal Jerman Barat yang diwakili oleh Patrick Stein dan Jerman Timur yang diwakili oleh Markus Bach pasca reunifikasi Jerman dalam film Freies Land (2019) karya Christian Alvart. Penelitian ini akan menggunakan metode kualitatif dengan didukung oleh kerangka Teori Identitas Sosial dikembangkan oleh Tajfel dan Turner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa walaupun batas politik Jerman telah dihapus, tetapi konflik identitas melalui bias, ketegangan, prasangka, dan warisan ideologi/budaya yang mengarah pada kepentingan kelompok yang diwakilinya (Jerman Barat dan Jerman Timur) menimbulkan tantangan yang sulit untuk merekonsiliasi identitas yang sama dalam Jerman yang bersatu.
The unification of West Germany and East Germany was marked by the merging of the Deutsche Demokratische Republik (DDR) into the Bundesrepublik Deutschland (BRD) on October 3, 1990. Clearly visible after this unification were the remnants of individual identities, including those of the police (Polizei). This research explores the identity conflict between the West German criminal police, represented by Patrick Stein, and the East German criminal police, represented by Markus Bach, following German reunification as depicted in Christian Alvart's film Freies Land (2019). This study employs a qualitative method supported by the framework of Social Identity Theory developed by Tajfel and Turner. The results of this research indicate that although the political boundaries of Germany have been removed, identity conflicts manifested through biases, tensions, prejudices, and ideological/cultural legacies reflecting the interests of the groups they represent (West Germany and East Germany) present significant challenges in reconciling a unified identity within a united Germany."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Gillett, Billy E.
New Delhi: Tata McGraw-Hill , 1994
001.424 GIL i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Billy Sarwono
2004
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Billy Sarwono
"Penelitian ini menggambarkan bahwa resistensi perempuan kelas menengah di Jabotabek terhadap terhadap patriarkisme, masih lemah. Hal itu terlihat dari bagaimana kaum perempuan tersebut memberi makna hal-hal yang terkait dengan kondisi internal dan identitas perempuan Indonesia yang berkecimpung dalam dunia politik melalui pemberitaan di media massa.
Penelitian yang menggunakan paradigma kritis dan perspektif feminis ini dilakukan dengan tujuan utama untuk memahami bagaimana ibu rumah tangga kelas menengah di Jabotabek memberikan pemaknaan terhadap karir politik Presiden Megawati Soekarnoputri sebagai presiden perempuan pertama di Indonesia dan untuk mengetahui tipe-tipe ibu rumah tangga kelas menengah yang mempunyai pernaknaan dominan, negosiasi, ataupun oposisi. Data primer diperoleh dari wawancara mendalam (in-depth interview) dengan informan ibu rumah tangga yang berasal dari kelas menengah di wilayah Jabotabek. Data sekunder diperoleh melalui analisis wacana Van Dijk terhadap surat kabar (Harian Kompas) tentang perjalanan politik Megawati Soekamoputri.
Dengan menggunakan kerangka pemikiran dari kajian budaya (cultural studies), terutama pemikiran dari Stuart Hall mengenai encoding dan decoding (McCullagh, 2002)., penelitian ini diharapkan mampu untuk memberikan sumbangan teoritis pada bidang kajian media dan gender di Indonesia. Hal itu disebabkan, selama ini kajian media dan gender yang melihat dari aspek resepsi khalayak media berjenis kelamin perempuan relatif masih belum banyak dilakukan.
Latar belakang dilakukannya penelitian ini, karena masih adanya pandangan yang kuat di masyarakat yang menempatkan kaum perempuan hanya untuk mengurusi suami, anak-anak, memasak, dan aktivitas lain yang berada di lingkungan keluarga. Aktivitas perempuan di luar lingkungan keluarga tersebut, misalnya di lingkungan dunia politik, untuk kondisi negara berkembang semacam Indonesia ini adalah sesuatu yang sangat sulit untuk dibayangkan. Domain politik adalah wilayah laki-laki. Tabu bagi perempuan untuk memasuki domain. Seandainya kaum perempuan berada di dunia politik, maka keberadaan mereka lebih banyak dilihat dari aspek penampilan dan keluarga mereka saja. Keterkaitan politikus perempuan dengan berbagai isu aktual kurang mendapat perhatian serius dari media massa. Bahkan, untuk bisa terlibat secara intens dalam domain politik itu, politisi perempuan harus menstransformasikan dirinya merrjadi ?maskulin? sebagaimana politisi laki-laki.
Sementara itu, kaum perempuan itu sendiri dalam posisinya sebagai khalayak media, digambarkan lebih banyak menikmati isi media yang bersifat hiburan saja. Segala informasi yang terkait dengan persoalan konkrit semacam politik, jauh dari eksposure terhadap mereka. Dalam berbagai kajian resepsi ditunjukkan bagaimana dunia perempuan lebih banyak terkait dengan tokoh-tokoh imajinatif belaka dibanding dengan tokoh-tokoh yang konkrit (McRobbie, 1991; Jones dan Jones, 1995; dan Radway, 1995). Menjadi menarik kemudian untuk melihat bagaimana kaum perempuan memberikan makna terhadap tokoh-tokoh perempuan kongkrit dalam posisi mereka sebagai politikus melalui berbagai pemberitaan media massa yang ada.
Hasil penelitian menunjukkan adanya resistensi pemaknaan perempuan terhadap hal-hal yang terkait dengan kondisi eksternal Megawati dalam posisinya sebagai presiden perempuan pertama di Indonesia. Hal itu ditunjukkan dengan banyaknya negotiated reading dan critique of silence yang ditunjukkan oleh informan yang ada. Artinya, terhadap berbagai informasi di media massa yang terkait dengan posisi Megawati sebagai presiden, pandangan informan tidak harus setuju sebagaimana ditunjukkan oleh media massa. Hal itu terlihat pada sikap mereka terhadap tanggung jawab Megawati dalam urusan rumah tangganya.
Resistensi itu juga muncul dalam melihat aspek internal Megawati yang terkait dengan intelektualitas dan emosionalitasnya. Meskipun, mayoritas informan setuju dengan apa yang disampaikan oleh media massa mengenai intelektualitas dan emosionalitas Megawati, akan tetapi ada juga informan yang mempunyai pandangan sama sekali berbeda dengan apa yang muncul di media massa. Artinya, tidak semua perempuan setuju dengan apa yang disampaikan oleh media massa terkait dengan persoalan kemampuan intelektual dan tingkat emosionalitas Megawati sebagai politikus, wakil presiden, maupun presiden.
Tidak adanya resistensi terhadap identitas Megawati sebagai seorang perempuan yang berhasil menjadi politikus menunjukkan bagaimana kekuatan media sebagai instrumen ideologi patriarkisme mempengaruhi pandangan keseluruhan informan. Semua informan sepaham dengan media dalam menghilangkan eksistensi Megawati sebagai seorang perempuan yang berhasil di sektor publik, khususnya domain politik. Mereka sepaham dengan media, bahwa keberhasilan Megawati dalam karir politiknya bukanlah disebabkan oleh kemampuan dirinya sebagai seorang politikus, akan tetapi dikarenakan ia adalah anak Soekarno."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
D579
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Billy Sarwono
"Penelitian ini bertujuan memahami bagaimana ibu rumah tangga kelas menegah di Jabotabek (Jakarta, Bogor, Tanggerang, Bekasi) memberikan pemaknaan terhdap karir politik Megawati Soekarnoputri sebagai presiden perempuan pertama di Indonesia dan untuk mengetahui tipe-tipe ibu rumah tangga kelas menengah yang mempunyai pemaknaan dominan, negosiasi ataupun oposisi.Penelitian ini menggunakan paradigma kritis dan perpektif feminis dan kerangka kaian budaya (cultural studies) terutama pemikiran Stuart Hall mengenai encoding dan decoding. Data primer diperoleh dari wawancara mendalam (indept interview) dengan informan ibu rumah tangga yang berasal dari kelas menengah di wilayah Jabotabek. Penentuan karakteristik informan mengikuti kriteria Spradley (1997: 6), sedangkan pemiihannya mengikuti prosedur non random (Jansen 2002: 238-239). Kuyalitas penelitian ditentukan berdasarkan kriteria Creswell (Poerwandari 2001: 102-106). Pengorganisasian data menggunakan analytical framework approach (Patton 2002: 431-534) dan analisis data dilakukan melalui thematic coding (Jencen 2002: 251). Data sekunder diperoleh melalui analisis wcana media van Dijk yang menjelaskan produksi teks oleh individu atau kelompok pembuat teks. Penelitian ini menemukan bahwa resistensi perempuan kelas menengah di Jabotabek terhadap ideologi gender dominan, yaitu partiarkisme, masih lemah."
2004
JPIN-III-2-MeiAugust2004-1
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>