Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Berlian Helmy
"ABSTRAK
Menjadi tantangan berat bagi Indonesia ketika Papua (Provinsi Papua dan Papua Barat) tidak diakui oleh Vanuatu sebagai bagian dari NKRI karena dianggap Indonesia telah melakukan pelanggaran HAM dengan penjajahan atas wilayah Papua dan ras Melanesia Papua. Vanuatu secara gencar mengangkat isu Papua Merdeka ke dalam agenda global pada setiap pertemuan tahunan UNGA (United Nation General Assembly). Kebijakan Vanuatu ini menjadi ancaman bagi kedaulatan Indonesia. Tulisan ini menjelaskan tentang ancaman terhadap kedaulatan Indonesia terkait isu Papua dan membahas opsi-opsi ebijakan yang dapat diambil pemerintah Indonesia unrtuk menangkal ancaman ini."
Jakarta: Biro Humas Settama Lemhanas RI, 2019
321 JKLHN 38 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Berlian Helmy
"ABSTRAK
Laut Cina Selatan (LCS) sudah menjadi isu utama bagi pemerintahan RI karena kaitannya
dengan masalah pengamanan kedaulatan wilayah RI yang bersentuhan dengan kepentingan
negara-negara yang terlibat di dalamnya. Indonesia memliki kepentingan dalam sengketa
LCS karena sebagian dari ZEE Indonesia bertentangan dengan 9 garis putus-putus cina.
Meskipun Indonesia bukan negara yang bersengkata langsung (non-claimant states), akan
tetapi apabila tidak dikelola dengan baik, akan memicu konflik antar negara yang dapat
mengancam keamanan wilayah RI. Untuk mendalami permasalahan ini, penulis akan
menggunakan 1,5 track diplomacy sebagai cara utama untuk mengelola potensi konflik di
wilayah LCS. 1,5 track diplomacy adalah gabungan antara track 1 diplomacy dan track 2
diplomacy. 1,5 track diplomacy mengedepankan low-politics yang djalankan oleh negara
maupun LSM dalam koordinasinya untuk menciptakan sinkronisasi dan harmonisasi untuk
meredam potensi konflik resolusi secara konstruktif. Dengan demikian, teori liberalism
menguatkan pembenaran bahwa LSM dan negara mempunyai peran yang luar biasa dan sangat
menentukan dalam politik global bagi pengelolaan potensi konflik untuk ditransformasikan
menjadi potensi kerjasama yang saling menguntungkan. 1,5 track diplomacy merupakan
pilihan strategi yang paling tepat dalam menghasilkan konstruksi keamanan baru yang lebih
konstruktif sehingga implementasinya perlu dikedepankan oleh Indonesia sebagai negara
besar yang paling berpengaruh di kawasan."
Jakarta : Biro Humas Settama Lemhannas RI , 2019
321 JKLHN 40 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library