Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Beny Yanis
Abstrak :
Program Corporate Social Responsibility Kampoeng Pendidikan Lengkong Mandiri (KPLM) adalah wujud berupaya untuk peningkatan kecerdasan intelektual, kreativitas, spiritual, emosional dan sosial kultural sejak usia dini menghasilkan anak-¬anak cerdas mandiri dan berakhlak di seluruh pelosok tanah air. Tujuan mulia ini diwujudkan atas kepedulian minimnya SDM di Indonesia yang berkualitas. Saat ini banyak anak bangsa yang tidak mengenyam pendidikan tinggi, bahkan terancam putus sekolah. Pembuatan program CSR program KPLM ini terdiri dari beberapa program Pendirian Sekolah SMP Plus Berkualitas Lengkong Mandiri (inklusif), Pendirian Institut Lengkong Untuk Kajian Strategis (the Institute of Lengkong for Strategis Studies), Pendirian Perpustakaan Bumi, Pembuatan Rumah Sehat, Pembuatan Situs Sejarah Berupa Museum Sejarah Lengkong dan University of Lengkong. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan dan operasionalisasi CSR dikaitkan dengan penerapan kegiatan filantropi sosial. Apakah pelaksanaan CSR tersebut berkaitan dengan konsep empowerment atau pemberdayaan dalam peningkatan kesejahteraan sosial? Apakah ada kepentingan-kepentingan lain dan bagaimana pelaksanaannya dikaitkan dengankonsep CSR sebenarnya? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian Deskriptif Data dan informasi diperoleh dari wawancara melalui wawancara tidak terstruktur atau indepth interview dengan sejurnlah informan yang dianggap cukup kompeten, yaitu Ketua Umum YBAI (Yayasan Bina Anak Indonesia), Direktur Eksekutif Yayasan Bina Anak Indonesia, Staf Pelaksana Program corporate social responsibility bidang Pendidikan YBAI (Yayasan Bina Anak Indonesia) dan Staf Penunjang atau Pendukung sebagai Kepala Bidang PerbukuanlPerpustakaan. Dari penelitian ini ditemukan bahwa konsep, tujuan, paradigma lembaga independen terhadap CSR masih kurang memadai. Alhasil sering terjadi kesalahan dalam implementasi CSR dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hal yang sering terjadi adalah CSR dilakukan untuk keperluan penciptaan citra dan peran dari badan-badan usaha. Ketidakpedulian lembaga independen ini sering menyebabkan peran CSR di masyarakat akan menurun. Pandangan bahwa CSR hanya merupakan penggalangan dana dan mencari filantropi adalah kesalahan besar yang harus dihindari. Kesemua ini berangkat dari ketidakpahaman pimpinan lembaga independen terhadap kegunaan dan keberdayaan dari program CSR. Program CSR jangan dipandang dari sisi komunikasi pemasaran, karena program CSR merupakan bentuk empowerment masyarakat terhadap investasi kehidupan sosial. Oleh sebab itu adalah keliru bila melihat CSR dari sisi perolehan uang saja. CSR seharusnya dikembalikan kepada bentuk kegiatan public relations bukan dalam keperluan penciptaan brand. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan masukkan pada sisi akademis terutama kajian-kajian teori komunikasi organisasi, Public Relations, dan Corporate Social Responsibility dihubungkan dengan komunikasi antar pribadi. Dui sisi praktis jelas memberikan masukkan kepada lembaga independen, seperti Yayasan Bina Anak Indonesia untuk menyadari bahwa CSR sering digunakan oleh badan-badan usaha untuk keperluan penciptaan citra dan brand. Tugas mereka adalah mengembalikan fungsi CSR pada tugas Public Relations.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T22448
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Beny Yanis
Abstrak :
Amerika Serikat adalah negara besar dengan wilavah dan jumlah penduduk yang besar. Negara yang terdiri dari 50 negara bagian ini memiliki pengaruh yang kuat baik secara regional maupun international. luas wilayah dan banyaknya jumlah negara bagian tersebut diperoleh melalui suatu proses yang panjang sejak kemerdekaannya tahun 1776. Perpindahan ke barat (westward movement) adalah salah satu penyebab dari kepemilikan wilayah yang luas Amerika Serikat di benua Amerika bagian utara tersebut. Perpindahan itu sendiri adalah proses perpindahan penduduk ke barat dari wilayah timur yang terjadi selama tiga abad. antara tahun 1607-1890 Mobilisasi social ini terjadi sebagai jawaban dari adanya keinginan untuk meningkat perekonomian dan luas wilayah. Setelah pembelian Louisiana dari Francis lahun 1803 daerah baru yang menjadi tujuan utama dari westward Movement ini adalah Oregon. California. dan Texas. Texas pada awalnva adalah daerah kekuasaan Spanvol yang kemudian berubah menjadi daerah kedaulatan Mexico sejak tahun 1821. Minat masyarakat dan pemerintah Amerika Serikat terhadap Texas telah ada sejak masa Spanvol hingga Mexico. Keinginan tersebut dapat terlihat melalui berbagai usaha kaum pemukim Amerika Serikat untuk menetap dan membangun pertanian di Texas yang daerahnya sangat potensial untuk pertanian dan peternakan. Perpindahan mereka baru disetujui secara resmi sejak Moses Austin dan penerusnya Stephen F. Austin berhasil mendapatkan ijin dari pemerintah setempat untuk mendirikan koloni sejak tahun 1823. Arus perpindahanpun kemudian semakin meningkat ke Texas dan pendirian koloni-koloni baru banyak tercipta. Perubahan konstelasi politik pada tahun 1827 dalam pemerintahan Mexico dengan naiknya Santa Anna sebagai penguasa yang diktator menyebabkan terciptanya berbagai perubahan kebijakan Mexico terhadap kaum pemukim Amerika Serikat di Texas. Kebijakan terhadap masalah budava, agama, dan perbudakan mengalami perombakan total dan kemudian ini tambah diperparah dengan perubahan kebijakan seputar masalah kerjasama dan kontrak terhadap daerah yang ditempati kaum pemukim di Texas. Kondisi ini menyebakan timbulnya berhagai gelombang protes dari kaum pemukim terhadap Mexico. Karena dijawab dengan kekerasan akibatnya gelombang tersebut menciptakan suatu revolusi yang dipimpin oleh Sam Houston. Pada akhimya revolusi tersebut menghasilkan suatu kemerdekaan penuh Texas dari Mexico pada tahun 1836. Sejak masa awal kemerdekaan Texas hidup dalam suasana yang tidak menentu baik dari segi keamanan, dengan masih berlangsungnya ancaman Mexico untuk merebut kembali wilayahnya, maupun dari segi ekonomi. Ole h karena itu salah satu jalan untuk mengatasi permasalahan itu Texas langsung menyatakan minatnya untuk bergabung dengan Amerika Serikat tapi karena isu perbudakan yang sedang hangat-hangatnya di dalam negeri Amerika Serikat menyebabkan niat ini tidak bisa dipenuhi oleh Amerika Serikat. Sementara itu karena besarnya niat Amerika Serikat untuk menganeksasi Texas dari masa sebelumnya ditambah Iagi adanva kekhawatiran terhadap keinginan Inggris dan Prancis untuk menanamkan pengaruhnya di Texas melalui rencana kerjasama ekonomi dengan Pemerintah Texas yang sedang membutuhkan investasi asing untuk keberlangsungan negaranya membuat segala hambatan dalam aneksasi tersebut dapal diminimalisir. Akhirnya melalui persetujuan Kongres Amerika Serikat dan Texas maka pada tangal 29 Desember 1845 Texas resmi menjadi wilayah Amerika Serikat atau sebagai Negara bagian Amerika Serikat ke-46.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S12224
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library