Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Bagus Anang Nugroho
Abstrak :
Proses yang sebenarnya terjadi di dalam silinder merupakan proses yang sangat rumit dimana melibatkan aliran fluida, pembakaran, kerja dan perpindahan panas. Pada penerapan numerik beberapa idealisasi yang dilakukan disesuaikan dengan tujuan Komputasi. Komputasi motor bakar diesel seringkali menggunakan pendekatan siklus ideal, fluida kerja udara saja dan juga mengabaikan pengaruh saat injeksi dan perpindahan panas.
Pada tesis ini dicoba dilakukan pembuatan Komputasi dengan 12 fluida kerja dimana efek saat injeksi dan perpindahan panas tidak diabaikan, sementara siklus ideal diperbaiki pada langkah pembakaran berdasar diagram tekanan silinder eksperimen dan dilakukan aplikasi analisa pelepasan panas. Komputasi ini dibuat untuk memberi informasi parameter lain yang seringkali sulit diperoleh secara eksperimen.
Kehatihatian perlu dilakukan dalam mengaplikasikan model yang tersedia dalam program Komputasi. Beberapa model perpindahan panas yang ada dicoba diaplikasikan dan dibandingkan akurasinya.
Prinsip Komputasi yang dilakukan adalah menganggap salah satu parameter diantara tekanan, temperatur, atau mol dianggap konstan dan selanjutnya parameter lain dengan metoda secant dapat diketahui besarnya. Pada proses hisap dan buang dianggap tekanan konstan, sedangkan pada proses yang lain (tekan, bakar, usaha) dianggap komposisi tidak berubah (mol konstan).
Hasil Komputasi menunjukkan bahwa prediksi diagram P-O memiliki penyimpangan cukup kecil bila diketahui laju masa terbakarnya. Aplikasi untuk mengetahui trend gas buang fungsi waktu injeksi dan ekuivalen rasio dapat dilakukan dengan Komputasi ini.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T5121
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Bagus Anang Nugroho
Abstrak :
Dalam upaya memperoleh kondisi operasi kerja yang tepat, diperlukan upaya mengidentifikasi parameter kerja yang dominan dan mengoptimasikannya. Pengujian adalah metode yang umum dilakukan, hanya saja membutuhkan waktu lama dan biaya mahal. Alternatif lain yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan permodelan numerik.
Struktur permodelan mesin diesel 4 langkah berbahan bakar ganda (Diesel Dual Fuel - DDF) diselesaikan dengan pendekatan model 1D/0D dengan menganggap kerangka permodelan 1D (1 dimensi) gas dinamis untuk proses pernafasan dan model 0D (0 dimensi) untuk proses dalam silinder. Termasuk dalam proses dalam silinder adalah model multi-zona packet untuk pembakaran didalam semprotan injeksi solar (spray) dan pembakaran gas-udara untuk pembakaran diluar spray. Analisa permodelan dilakukan pada setiap perubahan 1 derajat poros engkol. Sebagai antisipasi kesalahan intepretasi hasil, beberapa sumber kesalahan diluar fokus studi diminimalkan dengan cara mengaplikasikan model empiris yang diperoleh dari evaluasi data hasil pengujian.
Pada disertasi ini, fokus studi adalah pada model pembakaran gas-dara yang terjadi di luar zona spray. Terdapat perbedaan pendekatan penyelesaian pembakaran gas-udara yang ada. Tiga model dipilih pada disertasi ini yaitu model 0D single zona - Wiebe dan dua model 0D multizona yaitu model Turbulent Flame Propagation yang mengadopsi permodelan yang umum digunakan pada pembakaran penyalaan busi (SI Engine) dan model kimia kinetik yang mengaplikasikan konsep kesetaraan stoikhiometrik dengan penyelesaian berbantuan mekanisme detil reaksi CH4 (GRI Mech 3.0).
Hasil studi ditinjau dari konstanta koreksi, jumlah data pengkalibrasi konstanta koreksi dan kemampuan model dalam mengadopsi detil komposisi CNG diketahui bahwa (a) Terdapat variasi konstanta model Wiebe pada parameter kerja mesin yang berbeda. Penelitian ini berhasil memberikan korelasi umum Wiebe dengan mengkoreksi persamaan Wiebe dengan efisiensi pembakaran semprotan solar dan rasio durasi pembakaran. Korelasi ini selanjutnya dikalibrasi pada seluruh data pengujian untuk memperoleh linierisasi model. Secara implisit model sudah mencakup pengaruh detil komposisi CNG. (b) Model Turbulent Flame Propagation (TFP) disusun berdasar korelasi pembakaran turbulen yang umum digunakan dalam permodelan pembakaran mesin penyalaan busi (SI Engine). Model ini mampu mengimplimentasi detil komposisi CNG. Model dikalibrasi pada dua titik berbeda, satu mewakili putaran 1200 rpm dan selain 1200 rpm. Kalibrasi dilakukan untuk mengkoreksi sub-model burn time. (c) Pada permodelan kimia kinetik tidak diperlukan kalibrasi. Model kimia kinetik tidak dapat mengakomodasi detil komposisi CNG dikarenakan GRI Mech 3.0 hanya direkomendasi untuk pembakaran metana.
Hasil validasi kinerja dan emisi gas buang pada variasi putaran mesin, waktu injeksi solar, beban mesin, dan perbandingan rasio CNG menunjukkan ketiga model mampu memberikan prediksi trend yang memadai walaupun pada sedikit kasus terdapat trend yang berbeda. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan akurasi dari ketiga model, dimana hasil validasi model Wiebe memberikan hasil paling mendekati, diikuti dengan model TFP dengan prediksi cenderung lebih besar, dan model kimia kinetik cenderung terlalu kecil.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
D2230
UI - Disertasi Membership Universitas Indonesia Library