Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Baehaki
Abstrak :
Skripsi ini berisi tentang analisis ikonografi arca Wisnu koleksi Museum Nasional Jakarta. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ketentuan ikonografi arca Wisnu koleksi MNJ yang sesuai dengan ketentuan ikonografi Hindu di India dan memahami keterikatan para pemahat Jawa kuno terhadap aturan ikonografi Hindu India pada pengarcaaan Wisnu koleksi MNJ. Sumber data yang digunakan adalah arca Wisnu koleksi MNJ yang berjumlah 13 arca dengan bahan batu yang berasal dari pulau Jawa. Sumber data yang lain yaitu sebagai data penunjang adalah berupa kitab-kitab yang ada kaitannya dengan ikonografi Hindu khususnya Wisnu. Tahap penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut : tahap pengumpulan data (observation), tahap pengolahan data (description), tahap penafsiran data (explanation) dan penarikan kesimpulan. Pendeskripsian Wisnu koleksi MNJ meliputi deskripsi ikonografi, yaitu pengukuran arca dan pengamatan laksana. Tahap berikutnya adalah pembandingan dengan ketentuan ikonografi Hindu. Hasil dari perbandingan ini dapat diketahui bahwa pengarcaan Wisnu koleksi MNJ masih mengikuti ketentuan-ketentuan ikonografi Hindu di India.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S11526
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Baehaki
Bandung: Angkasa, 1993
632.951 BAE i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Baehaki
Abstrak :
Terdapat beberapa jenis pendekatan manajemen risiko keamanan informasi sebagai panduan dalam menerapkan program risiko keamanan. Setiap pendekatan mempunyai tujuan dan metodologi yang berbeda tergantung pada kebutuhan dan selera organisasi yang melakukannya. Jika suatu organisasi memiliki personel yang kompeten untuk mengimplementasikan manajemen risiko keamanan informasi, maka akan mudah untuk melakukannya. Namun, itu akan menjadi tantangan bagi organisasi yang tidak memiliki personil yang kompeten. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang kerangka kerja manajemen risiko keamanan informasi yang sederhana namun memenuhi prinsip-prinsip manajemen risiko keamanan informasi. Desain didasarkan pada integrasi empat pendekatan manajemen risiko keamanan informasi yang berbeda. ISO 27005 mewakili standar, Risk Management Framework (RMF) oleh NIST mewakili pedoman, OCTAVE Allegro mewakili metodologi, dan COBIT mewakili kerangka kerja. Integrasi tersebut dipenuhi dengan melakukan analisis komparatif dengan menyortir dan menggabungkan berdasarkan proses aktivitas manajemen risiko keamanan informasi. Penyortiran diterapkan untuk mendapatkan desain model sederhana, dan penggabungan digunakan untuk mendapatkan desain model lengkap. Desain model sederhana terdiri dari proses identifikasi, pengukuran, administrasi dan pemantauan. Proses identifikasi terdiri dari identifikasi konteks dan komponen risiko. Proses pengukuran meliputi pengukuran faktor risiko dan risiko. Proses administrasi menghasilkan rencana penanganan risiko dan pengambilan keputusan. Proses pemantauan dengan objek perubahan dan pertukaran informasi. Untuk memvalidasi hasil perancangan desain model sederhana, dilakukan studi penerapan awal dalam bentuk simulasi penerapan di Pusdiklat Badan XYZ. Hasil studi penerapan awal ini adalah mayoritas responden baik online maupun offline menyatakan bahwa desain sederhana namun memenuhi prinsip manajemen risiko keamanan informasi dibuktikan dengan seluruh indikator evaluasi penerapan desain bernilai di atas passing grade 50%. ......There are several types of information security risk management (ISRM) methods as guidance in implementing a security risk program. Each method carried different goals and methodologies depending on the needs and tastes of the organization that carried it out. If an organization has personnel who are competent to implement ISRM, it will be easy to do so. However, it will be challenging for an organization that lacks skilled personnel. The purpose of this study is to design a framework for ISRM that is simple but meets the principles of ISRM. The design is based on the integration of four different ISRM methods. ISO 27005 represents the standard, RMF by NIST represents guidelines, OCTAVE represents methodology, and COBIT represents framework. The integration is fulfilled by conducting a comparative analysis by sorting and merging based on the activity processes of ISRM. The result of this study is two designs of ISRM, namely full design and simple design. Sorting is applied to get a simple design, and merging is used to get a full design. The simple model design consists of the process of identification, measurement, administration and monitoring. The identification process consists of identifying the context and components of risk. The measurement process includes the measurement of risk and risk factors. The administrative process produces a plan for risk management and decision making. The process of monitoring with objects of change and information exchange. To validate the results of the design of a simple model, a preliminary implementation study was carried out in the form of a simulation application at the XYZ Agency Training Center. The results of this preliminary implementation study are that the majority of respondents both online and offline stated that the design was simple but met the principles of information security risk management, evidenced by all the indicators of the evaluation values above 50% passing grade.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Baehaki
Abstrak :
Pada program Chat Mate, banyak pemirsa yang mengikuti sms interaktif/ chatting sampai berkali-kali dengan pesan yang kurang penting. Padahal tarif yang dikenakan sebesar dua ribu rupiah per sms. Penelitian ini bermaksud untuk mengkaji kebutuhan dan kepuasan yang diperoleh pemirsa dari melakukan kegiatan tersebut, dengan melakukan wawancara mendalam terhadap tiga pemirsa yang sering mengikuti forum sms interaktif di program tersebut. Dari hasil temuan data diketahui bahwa faktor utama yang membuat mereka mengikuti sms interaktif/ chatting di Chat Mate adalah karena mengidap insomnia dan kebutuhan akan teman untuk berbagi di saat tersebut, yang tidak mereka dapatkan dari teman secara ?nyata? karena faktor waktu. Meski awalnya hanya sekadar ?iseng?, namun kegiatan tersebut akhirnya menjadi sebuah kebutuhan dan rutinitas di malam hari. Konsep program Chat Mate yang menyuguhkan fungsi ?pertemanan? dan menjadi media ?pelepasan? stres pada akhirnya membuat program tersebut menjadi teman pemirsa di malam hari, meski untuk mendapat pemenuhan kebutuhan tersebut mereka harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. On Chat Mate, lots of audiences are participating intensively on interactive text messages/chatting, although the messages are rather vague. They are willing to be charge Rp 2000/sms which is pretty expensive. This research is aimed to search the needs and gratifications sought by the audience on doing that activity, by doing in depth interview to thre eaudiences who participate on that show regularly. The results indicate that the main factor which make them participating on Chat Mate are the insomnia that they suffered and the needs of friend existence so they can share for the moment. Eventhough in the beginning, they don?t do this activity seriously, but it has become a need and also a routinity at night. The concept of Chat Mate is to provide the function of a ?friend? and to be the media of release tension. In the end, it makes Chat Mate a best friend to the audience during night time, eventhough to satisfy the needs, audiences must spend rather expensive cost.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library