Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ayuti Haqqi Aliyan
"Diabetes mellitus (DM) ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Dalam upaya mencari pengobatan alternatif dengan resiko yang sedikit untuk diabetes, beberapa ekstrak tanaman telah diuji aktivitas antidiabetesnya, salah satunya adalah biji Mahoni yang sudah digunakan oleh masyarakat Indonesia.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penghambatan aktivitas alfa-glukosidase dan mengidentifikasi golongan senyawa kimia dari fraksi aktif ekstrak biji mahoni (Swietenia macrophylla King). Penghambatan aktivitas alfaglukosidase diukur menggunakan Spektrofotometer.
Hasil menunjukan bahwa fraksi yang memiliki penghambatan aktivitas alfa-glukosidase paling baik dengan nilai IC50 15,44 ppm adalah fraksi petroleum eter. Uji kinetika fraksi petroleum eter memiliki penghambatan kompetitif dan kandungan senyawa kimia yang terdapat didalam fraksi petroleum eter adalah senyawa terpen.

Diabetes mellitus (DM) is characterized by high blood sugar levels along with impaired metabolism of carbohydrates, lipids and proteins as a result of insufficiency of insulin function. In an effort to seek alternative treatment with little risk for diabetes, several plant extracts have been tested antidiabetic activity, one of which is Mahogany seeds that have been used by the people of Indonesia.
The purpose of this study was to determine the inhibitory activity of alpha-glucosidase and identify classes of chemical compounds from active fractions of mahogany seed (Swietenia macrophylla King) extract. The inhibition of alpha-glucosidase activity is measure using Spectrophotometry.
The result showed that fraction has the best inhibitory activity alpha-glucosidase with IC50 values of 15,44 ppm is petroleum ether fraction. Kinetics tested of petroleum ether fraction has a competitive inhibition and chemical compounds that consist in petroleum ether fraction is terpene.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1847
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ayuti Haqqi Aliyan
"ABSTRAK
Praktek Kerja Profesi Apoteker di Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bertujuan agar calon apoteker memahami tugas pokok dan fungsi Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan. Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan mempunyai tugas dalam merumuskan, menetapkan, dan melaksanakan kebijakan di bidang kesehatan, mengelola barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian Kesehatan, mengawasi pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Kesehatan, melaksanakan bimbingan teknis dan supervise atas pelaksanaan urusan Kementerian Kesehatan di daerah, dan melaksanakan kegiatan teknis yang berskala nasional. Untuk mendapatkan gambaran mengenai aktivitas yang dilakukan, salah satunya adalah dengan memantau dan mengevaluasi penggunaan obat generik di Puskesmas seluruh Indonesia. Hal ini dilakukan agar dapat meningkatkan sarana dan prasarana yang memadai dalam menunjang pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan yang baik, sehingga dapat terpenuhinya mutu obat yang terjamin dan obat dapat diperoleh pada saat yang diperlukan.

ABSTRACT
Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek Kimia Farma bertujuan untuk memahami fungsi dan peranan apoteker di apotek; mengetahui bentuk pelayanan apotek yang baik; mempelajari cara pengelolaan apotek yang baik melalui pengamatan langsung kegiatan administrasi, pelayanan dan manajemen di apotek; mempelajari konsep swalayan farmasi sebagai bentuk modifikasi pengembangan apotek; melatih keterampilan berkomunikasi dengan pasien dalam memberikan informasi, edukasi, dan konseling mengenai penyakit dan terapinya. Salah satu tugas apoteker adalah mampu memberikan informasi, edukasi, dan konseling mengenai penyakit dan terapi, salah satunya adalah mengenai penyakit diabetes melitus, membantu pengobatan yang tepat, dan dapat mengevaluasi kesesuaian terapi obat yang digunakan pasien diabetes melitus. Untuk menentukan apakah pasien memerlukan obat tambahan, atau akan mendapat manfaat dari terapi yang sedang dijalaninya dengan melihat nilai HbA1C pasien tidak lebih dari atau sama dengan 6,5%. Pemberian informasi kepada pasien harus dengan bahasa yang mudah dipahami, disesuaikan dengan tingkat pendidikan dan kondisi penderita."
2012
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library