Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
Aveling, Harry
Magelang : Indonesiatera, 2003
899.221 AVE r
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Aveling, Harry
Abstrak :
Tulisan ini bertujuan menggambarkan perkembangan teori ilmu penerjemahan di Eropa dari awal sampai sekarang, dan berdasarkan pendekatan analisis wacana Michel Foucault. Teori Foucault tersebut mencoba menghubungkan objek-objek yang dibicarakan dalam konteks tertentu, orang berhaka membicarakan objek-objek ini, konsep-konsep, dan teori yang merangkaikan objek dan konsep secara sistematis. Perkembangan teori ilmu terjemahan Barat telah melewati empat zaman. Yang paling lama, zaman tradisional, bermula dengan pemikir-pemikir latin, seperti Cicero, Horace, dan Santo Jerome, yang membedakan terjemahan harfiah dengan terjemahan yang lebih bebas. Padahal pada abad ke-19, Romantisisme Jerman lebih mementingkan kemurnian teks asing yang harus ditetapkan sebagai sesuatu yang memang asing,dan disalurkan melalui genius kreatif sang penerjemah. Perkembangan teori yang bersifat "pra-saintifik" ini baru selesai dengan munculnya ilmu linguistik pada tahun 1950-an. Namun demikian , pendekatan linguistik tidak dapat bertahan lama dan cepat diganti oleh pendekatan yang mmenekankan peranan ciri-ciri budaya sasaran dalam menentukan bentuk dan fungsi karya terjemahan mutakhir: teori mengenai tinjauan (skopos) proses penerjemahan; mengenai keteraturan sistem karya terjemahan (polysystem); teori penerjemahan deskriptif yang ingin memenuhi kaidah penerjemahan; teori pascakolonial; dan teori feminis.
2006
SJIS-2-3-2006-89
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Aveling, Harry
Abstrak :
Even-Zohar sangat dihormati di kalangan peneliti Kajian Terjemahan untuk sumbangan teoritisnya dalam wilayah kajian ?Polysystem Theory?. Makalah ini memberikan pengantar ke karya terbaru Even-Zohar dalam wilayah ?penelitian budaya? (yang ia bedakan dari Kajian Budaya). Karya tersebut menempatkan pemikirannya dalam kerangka kerja yang diturunkan dari Formalisme Rusia dan, yang lebih baru, Semiotika Rusia. Fokus utama makalahnya dalam Penelitian Budaya (2004/2005) adalah pada budaya sebagai sistem sosio-semiotika, yang memungkinkan adanya refleksi dan aksi. Sebuah istilah penting dalam membahas sistem-sistem adalah ?repertoar?, yaitu aturan-aturan dan materi-materi yang mengatur pembuatan dan penggunaan objek-objek budaya tertentu. Tulisan Even-Zohar berusaha menempatkan repertoar di dalam kerangka kerja yang lebih luas, dan memungkinkan penemuan serta pemindahan repertoar-repertoar tersebut di antara kelompok-kelompok sosial. Peran para pembuat-ide sangatlah penting dalam pemindahan ini. Tulisan ini menyimpulkan relevansi ?penelitian budaya? terhadap Kajian Terjemahan. Ini menunjukan bahwa ide-ide Zohar hanya dapat digunakan secara terbatas, tetapi mampu menyediakan dasar untuk refleksi lebih jauh tentang peran penerjemah dan penerjemahan, khususnya di banyak negara-bangsa baru.
Depok: Faculty of Humanities University of Indonesia, 2007
Pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Aveling, Harry
Abstrak :
Tulisan ini mengemukakan pentingnya pemahaman penerjemah mengenai ?kata? dari sebuah karya. Kata ?coloniser? dan ?colonised? yang muncul dalam karya Albert Memmi memiliki relevansi dengan pengertian kolonial yang bersifat metaforis. Oleh karena itu, seorang penerjemah, dalam melihat kedua kata itu, haruslah terfokus pada teks itu sendiri dan merefleksikannya. Secara singkat ada banyak cara untuk melihat karakteristik yang beragam dari hubungan antara penerjemah beserta terjemahannya dan penulisnya
Depok: Faculty of Humanities University of Indonesia, 2006
Pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Aveling, Harry
Abstrak :
Tulisan ini membahas karya pengarang perempuan Prancis, Kim Lefévre. Lefevre dilahirkan di Vietnam dari ayah Prancis dan ibu Vietnam?ia sendiri kini tinggal di Prancis. Karya-karya autobiografinya berkenaan dengan kompleksitas identitas campurannya. Dalam karya novelnya Marina la Malinche, ia menyajikan kehidupan seorang wanita penerjemah, Malinche, selama invasi Spanyol di Meksiko. Malinche saat ini dianggap oleh orang Meksiko sebagai pengkhianat bangsa. Dalam novel itu Lefévre menggunakan tokoh Malinche sebagai cermin problem identitasnya. Penerjemah hanyalah seorang ?pengkhianat? ketika ia menjadi korban kekuatan di luar dirinya.
Depok: Faculty of Humanities University of Indonesia, 2006
Pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Aveling, Harry
Abstrak :
This article describes some of the issues that arose during the author’s experience of translating the Malay Hikayat Seri Rama into English, as a literary rather than a philological text. These include the choice of a source text, the nature of the language used in the translation, and the treatment of the most distinctive features of the text, including its focus on Rawana, its setting in a Muslim narrative frame, and its use of the worldview of a medieval Malay court. Linguistic issues are discussed through reference to the concept of “units of translation”. This practice can also be utilized in an expanded sense to refer to larger textual units such as sentences, paragraphs, chapters, and parts of the whole text. Finally, a few recurring stylistic issues are noted, such as the use of a repetitive vocabulary, the use of kinship terms for non-kin, and a small number of places where there are no adequate English equivalents for particular words. The article concludes by suggesting that the approaches of the philologist and the literary translator are sometimes antagonistic but can be mutually beneficial.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
909 UI-WACANA 21:3 (2020)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library