Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aulia Fitria
Abstrak :
Penelitian ini berangkat dari rendahnya skor Indonesia di PISA 2018 yang berimplikasi kepada kompetensi siswa remaja di Indonesia yang sangat rendah apabila dibandingkan dengan kompetensi siswa remaja di seluruh dunia. Keterlibatan siswa di dalam kelas berperan penting dalam mengembangkan kompetensi yang dimiliki siswa. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran keterlibatan orang tua terhadap keterlibatan agentik siswa di dalam Pendidikan Jarak Jauh (PJJ). Partisipan merupakan 334 siswa kelas 12 SMA Negeri di Jabodetabek yang menjalani PJJ. Untuk mengukur keterlibatan orang tua digunakan Perception of Parents Scales (POPS) (Grolnick et al., 1991) dan Agentic Engagement Scales (AES) (Reeve, 2013) digunakan untuk mengukur keterlibatan agentik. Data penelitian dianalisis dengan regresi linier berganda untuk menguji peran keterlibatan orang tua terhadap keterlibatan agentik siswa. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan adanya kontribusi sebesar 4,2% keterlibatan orang tua terhadap keterlibatan agentik. Keterlibatan ibu memiliki peran yang lebih besar (β = .38, p<.01) terhadap keterlibatan agentik siswa jika dibandingkan dengan keterlibatan ayah (β = .07, p>.05). Hasil dan diskusi penelitian ini memberi masukan bahwa peran orang tua walaupun kecil, memiliki peran yang signifikan dalam keterlibatan anaknya di sekolah. ......This research departs from the low score of Indonesia in PISA 2018 which has implications for the very low competence of adolescent students in Indonesia when compared to the competence of adolescent students around the world. Student engagement in the classroom plays an important role in developing student competencies. Therefore, this study aims to determine the role of parental involvement on student agentic engagement during distance learning. The participants were 334 grade 12 students at public high school in Jabodetabek who underwent distance learning. To measure parental interaction, we used Perceptions of Parents Scales (POPS) (Grolnick et al., 1991) and Agentic Engagement Scales (AES) (Reeve, 2013) were used to measure agentic engagement. The research data were analyzed by multiple linear regression to examine the role of parental involvement on student agentic engagement. The results of hypothesis testing show that there is a 4.2% contribution of parental involvement on agentic engagement. Mother's involvement had a greater role (β = .38, p<.01) on student agent engagement when compared to father's involvement (β = .07, p>.05). emphasize that the role of parents, although small, has a significant role in the engagement of their children in school.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Fitria
Abstrak :
Tujuan: Membuktikan kesahihan dan keandalan Foot and Ankle Ability Measure (FAAM) dalam versi Bahasa Indonesia Metode: Desain uji potong lintang. Penelitian dilakukan pada 42 orang tentara pasukan khusus dengan instabilitas pergelangan kaki. Setiap responden mengisi kuesioner FAAM versi Bahasa Indonesia yang sudah diujicobakan terlebih dahulu. Kemudian dilakukan pengisian kuesioner SF-36 sebagai baku emas kuesioner kualitas hidup untuk menilai kesahihan konvergen. 2 minggu dari pengisian pertama dilakukan pengisian kembali kuesioner FAAM untuk menilai keandalan test-retest. Hasil: Didapatkan korelasi bermakna dengan nilai korelasi sedang untuk antara FAAM subskala aktivitas keseharian dengan skor komponen mental dan skor komponen fisik terhadap dengan nilai r secara berurutan 0,417, dan 0,458. Didapatkan korelasi bermakna dengan nilai korelasi sedang untuk antara FAAM subskala olahraga dengan skor komponen fisik dan fungsi fisik terhadap dengan nilai r secara berurutan 0,430 dan 0,464. Didapatkan konsistensi internal dengan cronbach alpha 0,917 dan 0,916 untuk subskala aktivitas keseharian dan subskala olahraga. Didapatkan nilai korelasi interkelas sedang untuk subskala olahraga sebesar 0,78. Kesimpulan: FAAM versi Bahasa Indonesia memiliki kesahihan dan keandalan yang baik. ......Objective: to assess validity and realibility of Foot Ankle Ability Measure in Indonesia version . Method : design of this study is cross sectional study. This research was to 42 special force army personal with ankle instability. Every subject was asked to fill out Indonesian version of Foot and Ankle Ability Measure quetionairre. And SF-36 quetionairre as gold standard of quality of life to assess validity. After 2 weeks, subject is asked to fill FAAM quetionairre again to assess test-retest realibility. Result : There was significant correlation with moderate value between FAAM-I activity daily living subscale and mental component summary and physical component summary with r 0,417 and 0,458 respectively. There was also significant correlation with moderate value between FAAM-I sport subscale with r 0,430 and 0,464 respectively. The internal consistency with cronbach alpha was 0,917 and 0,916 for ADL subscale and sport subscale. Interclass correlation for sport subscale was 0,78. Conclusion : Indonesian version of FAAM have good validity and realibility.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T58755
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Fitria
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan: Membuktikan kesahihan dan keandalan Foot and Ankle Ability Measure (FAAM) dalam versi Bahasa Indonesia Metode: Desain uji potong lintang. Penelitian dilakukan pada 42 orang tentara pasukan khusus dengan instabilitas pergelangan kaki. Setiap responden mengisi kuesioner FAAM versi Bahasa Indonesia yang sudah diujicobakan terlebih dahulu. Kemudian dilakukan pengisian kuesioner SF-36 sebagai baku emas kuesioner kualitas hidup untuk menilai kesahihan konvergen. 2 minggu dari pengisian pertama dilakukan pengisian kembali kuesioner FAAM untuk menilai keandalan test-retest. Hasil: Didapatkan korelasi bermakna dengan nilai korelasi sedang untuk antara FAAM subskala aktivitas keseharian dengan skor komponen mental dan skor komponen fisik terhadap dengan nilai r secara berurutan 0,417, dan 0,458. Didapatkan korelasi bermakna dengan nilai korelasi sedang untuk antara FAAM subskala olahraga dengan skor komponen fisik dan fungsi fisik terhadap dengan nilai r secara berurutan 0,430 dan 0,464. Didapatkan konsistensi internal dengan cronbach alpha 0,917 dan 0,916 untuk subskala aktivitas keseharian dan subskala olahraga. Didapatkan nilai korelasi interkelas sedang untuk subskala olahraga sebesar 0,78. Kesimpulan: FAAM versi Bahasa Indonesia memiliki kesahihan dan keandalan yang baik.
ABSTRACT
Objective: to assess validity and realibility of Foot Ankle Ability Measure in Indonesia version . Method : design of this study is cross sectional study. This research was to 42 special force army personal with ankle instability. Every subject was asked to fill out Indonesian version of Foot and Ankle Ability Measure quetionairre. And SF-36 quetionairre as gold standard of quality of life to assess validity. After 2 weeks, subject is asked to fill FAAM quetionairre again to assess test-retest realibility. Result : There was significant correlation with moderate value between FAAM-I activity daily living subscale and mental component summary and physical component summary with r 0,417 and 0,458 respectively. There was also significant correlation with moderate value between FAAM-I sport subscale with r 0,430 and 0,464 respectively. The internal consistency with cronbach alpha was 0,917 and 0,916 for ADL subscale and sport subscale. Interclass correlation for sport subscale was 0,78
2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library