Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Athari
"Latar belakang: Volume tiroid normal bermanfaat dalam menentukan diagnosis dan manajemen penyakit tiroid. Indonesia belum memiliki data mengenai volume tiroid normal pada populasi dewasa. Ultrasonografi adalah metode non invasif, praktis serta akurat untuk mengukur volume tiroid. Berbagai studi di negara lain mendapatkan volume tiroid yang berbeda dan terdapat hubungan dengan jenis kelamin.
Tujuan: menentukan volume tiroid normal populasi dewasa Indonesia asimtomatis berdasarkan pemeriksaan ultrasonografi dan hubungannya dengan jenis kelamin untuk membantu memberikan data referensi volume tiroid normal.
Metode: 104 pasien memenuhi kriteria penelitian dilakukan pengukuran volume tiroid selama bulan Maret 2023 hingga April 2023. Analisis deskriptif dilakukan pada volume tiroid dengan data dalam bentuk rerata dan standar deviasi. Variabel jenis kelamin menggunakan analisis uji T-test independen.
Hasil: Rerata usia adalah dewasa muda (usia 30.3 ± 3.2 tahun) dengan distribusi usia relatif sama, yaitu kelompok laki-laki usia 29.8 ± 3.2 tahun dan kelompok perempuan usia 30.8 ± 3.2 tahun. Rerata volume tiroid lobus kanan 4.0 ± 1.38 ml, volume tiroid lobus kiri 3.7 ± 1.05 ml dan volume total tiroid 7.6 ± 2.26 ml. Rerata volume total tiroid kelompok laki-laki 8.03 ± 2.18 ml dan kelompok perempuan 7.30 ± 2.30 ml.
Simpulan: Terdapat perbedaan signifikan pada volume lobus kanan tiroid yang disebabkan ukuran diameter AP (anteroposterior) yang menunjukkan parameter kedalaman lobus tiroid. Terdapat hubungan volume tiroid normal populasi dewasa Indonesia asimtomatis dengan jenis kelamin yang memperlihatkan perbedaan signifikan pada volume lobus kanan tiroid kelompok laki-laki yang menunjukkan volume lebih besar dibandingkan kelompok perempuan.

Background: Normal thyroid volume is useful in determining the diagnosis and management of thyroid disease. Indonesia does not have data regarding normal thyroid volume in the adult population. Ultrasound is a non-invasive, practical and accurate method of measuring thyroid volume. Various studies in other countries have found different thyroid volumes and there is a relationship with gender.
Objectives: to determine the normal thyroid volume of the asymptomatic Indonesian adult population based on ultrasound examination and its relationship to gender to help provide reference data for normal thyroid volume.
Methods: 104 patients fulfill the study criteria for thyroid volume measurement from March 2023 to April 2023. Descriptive analysis was performed on thyroid volume with data in the form of mean and standard deviation. Gender variable using independent t-test analysis.
Results: The mean age was young adults (age 30.3 ± 3.2 years) with relatively the same age distribution, namely the male group aged 29.8 ± 3.2 years and the female group aged 30.8 ± 3.2 years. The mean right lobe thyroid volume was 4.0 ± 1.38 ml, left lobe thyroid volume was 3.7 ± 1.05 ml and the total thyroid volume was 7.6 ± 2.26 ml. The mean total thyroid volume for the male group was 8.03 ± 2.18 ml and the female group was 7.30 ± 2.30 ml.
Conclusion: There is a significant difference in the volume of the right thyroid lobe due to the size of the AP (anteroposterior) diameter which indicates the depth of the thyroid lobe. There is a relationship between normal thyroid volume in the asymptomatic Indonesian adult population and gender which shows a significant difference in the volume of the right thyroid lobe in the male group which shows a larger volume than the female group.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nonni Sri Athari
"Dewasa ini, banyak sekali terjadi perdebatan kontroversial yang memfokuskan kepada dampak positif dan negatif dari Internet. Penelitian-penelitian terbaru mulai mengeksplor berbagai konsekuensi dari penggunaan Internet yang berlebihan. Berbagai term seperti "Internet addiction' "Internet dependence" dan "pathological Internet use"telah menarik perhatian banyak peneliti di berbagai negara. Dad sekian banyak kalangan yang menggunakan Internet, mahasiswa dianggap sangat berpotensi untuk mengalami berbagai masalah yang berkaitan dengan penggunaan Internet yang berlebihan. Latar belakang inilah yang mendorong dilakukannya penelitian untuk mengetahui apakah di antara mahasiswa pengguna internet di Jakarta ada yang mengalami kecanduan internet. Jika memang ada, bagaimana pengaruh kecanduan Internet terhadap kehidupan akademik, sosial dan keuangan mahasiswa yang mengalaminya. Kemudian sebagai bahan perbandingan, apakah penggunaan Internet juga mempengaruhi kehidupan akademik, sosial dan keuangan mahasiswa yang penggunaan Internetnya normal. Jika memang mempengaruhi, akan dilihat apakah terdapat perbedaan di antara kedua kelompok mahasiswa pengguna Internet tersebut. Kemudian penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui karakteristik apa saja yang secara signifikan dapat membedakan mahasiswa yang kecanduan internet dari yang penggunaan internetnya normal. Karena Internet addiction belum resmi terdaftar di dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders Fourth Edition (DSM-IV), maka diagnosa Internet addiction dilakukan dengan menggunakan kriteria yang terdapat di dalam Pathological Gambling, yaitu satu-satunya kriteria diagnosa resmi di DSM-IV yang dinilai memiliki kesamaan dengan Internet addiction. Variabel-variabel yang diduga dapat menjadi karakteristik yang secara signifikan dapat membedakan mahasiswa yang kecanduan Internet dari mahasiswa yang penggunaan Internetnya normal adalah jenis kelamin, lama menjadi pengguna Internet, total waktu berinternet seminggu, tingkat penggunaan aplikasi Internet, tingkat aktivitas ketika berinternet, personality traits (introvert, self-disclosure, low self-esteem), tingkat aktivitas sehari-hari dan tingkat penggunaan media lain. Dad sampel sebanyak 250 mahasiswa pengguna Internet yang berasal dari Universitas Indonesia, Universitas Bina Nusantara, Universitas Atmajaya, Universitas Trisakti dan Universitas Gunadarma, telah ditemukan sebanyak 34,8% atau 87 mahasiswa yang kecanduan Internet, sedangkan sisanya yaitu 65,2% atau 163 orang termasuk ke dalam kelompok mahasiswa yang penggunaan Internetnya normal. Hasil Independent Samples T-Test Analysis membuktikan bahwa mahasiswa yang kecanduan Internet ternyata mengalami berbagai masalah di dalam kehidupan akademik, sosial dan keuangan, sebagai akibat dari penggunaan Internet mereka. Tak disangka ternyata mahasiswa yang penggunaan Internetnya normal juga mengalami masalah pada kehidupan akademik, sosial dan keuangan akibat penggunaan Internet mereka. Namun terdapat perbedaan rata-rata yang sangat signifikan di antara kedua kelompok mahasiswa tersebut, dimana mahasiswa yang kecanduan Internet mengalami masalah akademik, sosial dan keuangan yang lebih berat akibat penggunaan Internet mereka daripada mahasiswa yang penggunaan Internetnya normal. Kemudian berdasarkan Discriminant Analysis ditemukan bahwa jika dibandingkan dengan mahasiswa yang penggunaan Internetnya normal, mahasiswa yang kecanduan Internet mayoritas berjenis kelamin laki-laki, rata-rata berinternet lebih lama yaitu 12 jam dalam seminggu, lebih menyukai dan lebih sering melakukan aktivitas-aktivitas yang termasuk ke dalam giber relationships addiction, cyber sexual addiction dan online games addiction, memiliki trait Introvert yang tinggi, tingkat selfdisclosure yang lebih rendah, dan tingkat penggunaan media lain yang lebih rendah."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S4301
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Asduki D. Athari
"Pemukiman karyawan Perusahaan X yang sejak awal digunakan pada tahun 2009 telahmemunculkan banyak keluhan dari penghuni tentang buruknya kualitas udara di dalamruangan Keluhan tersebut berupa udara kamar yang lembab bau apek dan munculnyakapang pada mebel dan barang barang pribadi penghuni Tujuan utama penelitian iniadalah untuk menganalisa masalah utama buruknya kualitas udara dalam pemukimankaryawan Perusahaan X yang berhubungan dengan kontaminasi kapang danmengevaluasi metoda pengendalian yang digunakan Tujuan khususnya adalahmenganalisis hubungan antara kontaminasi kapang dengan parameter IAQ lainnyaseperti kelembaban relatif suhu pencahayaan laju ventilasi kadar debu kadar gaskarbon dioksida dan termasuk karakteristik ruangan atau lokasi pengambilan sampel Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei Juni 2014 Desain studi yang digunakan adalahcross sectional dengan total sample 48 sample kamar dengan 10 parameter IAQterukur dan analisis menggunakan model bivariat hingga multivariat.
Hasil penelitianmenunjukan bahwa rata rata jumlah koloni kapang pada kamar di pemukiman karyawandalam kategori kontaminasi tinggi 731 CFU m3 Kelembaban relative terukur cukup tinggi rata rata 84 4 RH dimana variabel ini memeiliki hubungan yang signifikandengan jumlah koloni kapang dengan nilai p 0 0001 Variabel lain yang memilikihubungan bermakna dengan jumlah koloni kapang adalah suhu basah wet bulbtemperature dengan nilai p 0 041 dan kadar gas karbon dioksida dengan nilai p 0 002 Permasalahan IAQ diatasi dengan kombinasi beberapa tindakan sepertimembatasi kontaminasi kapang dari udara luar kamar mengendalikan tingkatkelembaban relatif hingga level yang direkomendasikan Penggunaan outdoordehumidifier penggunaan filter memperbaiki sistem ventilasi merupakan beberapadiantara solusi enjinering bisa diterapkan untuk menurunkan tingkat kelembaban relatifdan membatasi kontaminasi kapang.

Dormitory building was built to accommodate Company rsquo s employees during theironduty schedule Since the first time building was occupied numbers of complaintswere raised by the occupants The complaints related to poor indoor air quality such ashumid air musty odor visible mold on furnitures and other personal properties Theobjective of this research was to analyse main problem of poor indoor air quality in thedormitory in particular mold contamination and to evaluate control methods that wereused by Company to overcome the issue The specific objectives were to analysecorrelation between mold contamination number of mold colony and other IAQparameters such as relative humidity temperature illumination air velocity dustconcentration carbon dioxide level and room charactristics The research wasperformed in May to June 2014 Cross sectional is the study design that was used for theresearch with 48 room samples and 10 parameters of IAQ were measured and bivariateand multivariate model were used to analyse the data gathered.
Result shown that theaverage mold colony in the dormitory rooms was within high concentration range 731CFU m3 Relative humidity was very high 84 4 RH average and it was confirmedhas significant direct relation with amount of mold colony with p value 0 0001 Othervariables that have significant direct relation were wet bulb temperature with p value0 041 dan carbon monoxide with p value 0 002 IAQ problems can be fixed bycombining methods of limiting mold contamination from outside and controllingrelative humidity level into the recommended range The uses of outdoor dehumidifier air filter ventilation system improvement are several engineering solutions that can beapplied to reduce relative humidity level and limit mold contamination."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
T41485
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Noor Athari
"Pada umumnya mahasiswa menunjukkan optimisme yang tinggi, dimana mereka meyakini bahwa hasil yang baik akan diperoleh setelah menjalani kehidupan perkuliahan yang penuh dinamika. Namun, tak jarang ditemukan mahasiswa yang bermasalah atau bahkan gagal selama masa studi mereka. Dan uniknya, setiap mahasiswa memiliki cara tersendiri dalam menilai penyebab-penyebab dari setiap kejadian yang dialami (explanatory style) yang nantinya dapat mengarahkan usaha terhadap kejadian-kejadian di masa mendatang.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara explanatory style dan optimisme pada mahasiswa Indonesia. Partisipan penelitian ini merupakan 669 mahasiswa Universitas Indonesia yang tersebar dari 13 fakultas. Explanatory style diukur dengan menggunakan Attributional Style Questionnaire yang dikembangkan Peterson, Semmel, von Baeyer, Abramson, Metalsky & Seligman pada tahun 1982. Sedangkan optimisme diukur menggunakan Life Orientation Test-Revised (LOT-R) yang dikembangkan Scheier, Carver, & Bridge pada tahun 1994.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara explanatory style dan optimisme. Hubungan yang signifikan juga ditemukan antara tiga dimensi explanatory style dan optimisme, terkecuali dimensi externality vs internality situasi hipotetikal negatif dan optimisme. Terdapat perbedaan total optimisme antara mahasiswa dari Jabodetabek dan non-Jabodetabek. Sedangkan perbedaan jenis kelamin hanya terlihat pada total skor optimisme. Agama menjadi faktor yang membedakan explanatory style dan optimisme yang dimiliki individu, dimana pemeluk agama Hindu cenderung memiliki optimistic explanatory style dan pemeluk agama Katholik lebih optimis dibandingkan yang lainnya.

Generally, students showed high optimism, which they believe that good results will be obtained after a life full of dynamic lectures. However, it is not rare to find students who are troubled or even fail during their studies. Uniquely, each student has its own way of assessing the causes of any events experienced (explanatory style) that can later be directing efforts towards events in the future.
The purpose of this study was to determine whether there is a relationship between explanatory style and optimism on Indonesian students. Participants of this study is 669 students of the University of Indonesia, which is spread from 13 faculties. Explanatory style is measured using Attributional Style Questionnaire developed by Peterson, Semmel, von Baeyer, Abramson, Metalsky & Seligman in 1982. Meanwhile, optimism was measured using the Life Orientation Test-Revised (LOT-R) developed Scheier, Carver, & Bridge in 1994.
Results of this study indicate that there is a significant correlation between explanatory style and optimism. Significant correlation was also found between the three dimensions of explanatory style and optimism, with the exception of the dimensions externality vs internality of negative hypothetical situation and optimism. Difference of total score has been found for optimism among students from Jabodetabek and non-Jabodetabek. While the difference between the sexes is only visible in the total score of optimism. Religion became a factor that distinguishes explanatory style and optimism of the individual, where Hindus are likely to have optimistic explanatory style and followers of the Catholic religion is more optimistic than others.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S60689
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library